Berita Borneotribun: bpnkalbar Hari ini
Tampilkan postingan dengan label bpnkalbar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bpnkalbar. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Juni 2025

Presiden Dorong Penyederhanaan Perizinan dan Lahan, Menteri ATR Nusron Hadiri Penutupan ICI 2025

Presiden Dorong Penyederhanaan Perizinan dan Lahan, Menteri ATR Nusron Hadiri Penutupan ICI 2025
Presiden Dorong Penyederhanaan Perizinan dan Lahan, Menteri ATR Nusron Hadiri Penutupan ICI 2025.

Jakarta – Gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 resmi ditutup pada Kamis, 12 Juni 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara besar ini dihadiri langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid bersama Wakil Menteri Ossy Dermawan, serta diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur nasional sebagai kunci pertumbuhan ekonomi. Salah satu langkah strategis yang ditekankan adalah penyederhanaan perizinan dan pengadaan lahan.

“Kita akan buat proses perizinan dan pengadaan lahan jadi lebih simpel. Pemerintah akan kolaborasi lebih erat, baik dengan swasta maupun antara pusat dan daerah,” ujar Presiden Prabowo di depan lebih dari 7.000 peserta dari 33 negara.

Presiden juga menegaskan bahwa kepastian hukum adalah pondasi utama dalam menciptakan iklim investasi yang sehat. Ia menyampaikan bahwa semua pihak harus tunduk pada hukum dan regulasi yang ada agar dunia usaha di Indonesia bisa berkembang secara berkelanjutan.

“Dengan hukum yang tegas dan jelas, kita bisa menciptakan suasana usaha yang kondusif dan aman. Itu penting untuk investasi jangka panjang,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga menjadi penggagas ICI 2025, menyambut positif arahan Presiden. Menurut AHY, pembangunan infrastruktur saat ini bukan hanya soal melanjutkan proyek lama, tapi lebih kepada kebangkitan bangsa menuju masa depan yang lebih maju.

“Kami menyebut ini infrastruktur sebagai strategi negara. Artinya, ini bukan proyek biasa, tapi arah besar bangsa menuju kemajuan nyata,” ujar AHY.

Acara penutupan ICI 2025 ini juga dihadiri berbagai pejabat penting dari Kementerian ATR/BPN, perwakilan dari lembaga-lembaga pemerintahan, serta ratusan tokoh dari kalangan investor, diplomat, akademisi, dan pelaku industri infrastruktur dunia. Semua pihak sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

3 Strategi Kunci Kementerian ATR/BPN Wujudkan Rumah Terjangkau dan Terhubung di Kawasan Perkotaan

3 Strategi Kunci Kementerian ATR/BPN Wujudkan Rumah Terjangkau dan Terhubung di Kawasan Perkotaan
3 Strategi Kunci Kementerian ATR/BPN Wujudkan Rumah Terjangkau dan Terhubung di Kawasan Perkotaan.

Jakarta – Dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Wakil Menteri ATR/BPN, Ossy Dermawan, hadir sebagai pembicara utama dalam Panel Tematik bertajuk “Homes Within Reach: Pathing Our Way to Affordable, Connected Urban Living”, Kamis (12/06/2025). Di hadapan para peserta, Wamen Ossy memaparkan pendekatan strategis Kementerian ATR/BPN dalam mendukung penyediaan rumah terjangkau yang layak dan terkoneksi di kawasan urban.

Dalam paparannya, Wamen Ossy menyampaikan bahwa Kementerian ATR/BPN memiliki tiga pilar utama yang menjadi landasan pendekatan mereka. Ketiga pilar ini mencakup:

1. Konsolidasi Tanah untuk Optimalkan Lahan Perkotaan

Menurut Wamen Ossy, salah satu tantangan utama dalam pembangunan perumahan di perkotaan adalah keterbatasan lahan yang layak dan bebas sengketa. Untuk itu, pihaknya mendorong penerapan konsolidasi tanah, sesuai dengan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 12 Tahun 2019 dan Nomor 18 Tahun 2024.

“Dengan konsolidasi tanah, kita bisa merapikan bidang-bidang tanah yang terpencar-pencar agar jadi satu kawasan yang terintegrasi. Hasilnya, kita bisa bangun perumahan lengkap dengan infrastruktur tanpa mengorbankan hak-hak warga,” jelasnya.

2. Transit Oriented Development (TOD) untuk Hunian yang Lebih Dekat dan Terjangkau

Wamen Ossy juga menyoroti pentingnya konsep Transit Oriented Development (TOD), yaitu pengembangan kawasan hunian yang berada di sekitar simpul transportasi publik. Kawasan ini biasanya berada dalam radius 400–800 meter dari stasiun atau terminal transportasi massal.

“Kalau warga tinggal dekat dari tempat kerja dan transportasi, mereka nggak harus mengorbankan waktu dan biaya untuk mobilitas. TOD bukan cuma soal tata ruang, tapi juga soal keadilan sosial,” tegasnya. Ia juga menyebut proyek TOD seperti di Dukuh Atas dan Harmoni Jakarta sebagai contoh konkret yang berhasil mengintegrasikan hunian dengan sistem transportasi.

3. Integrasi Perencanaan Spasial dan Kebijakan Perumahan Nasional

Pilar terakhir yang disampaikan adalah penyelarasan antara perencanaan tata ruang dengan kebijakan pembangunan perumahan nasional. Hal ini penting agar pengembangan hunian sejalan dengan pertumbuhan wilayah dan kebutuhan masyarakat.

“Kita nggak bisa bangun rumah asal-asalan. Harus lihat juga aspek lingkungan, risiko bencana, sampai potensi ekonomi lokal. Dengan sistem geospasial yang terintegrasi, semua itu bisa dirancang dengan lebih akurat,” ujar Ossy.

Kolaborasi Jadi Kunci Sukses

Menutup paparannya, Wamen Ossy menegaskan bahwa rumah terjangkau bukan hanya soal harga murah, tapi juga tentang akses yang adil dan kehidupan yang bermartabat. Ia mengajak seluruh pihak—baik pemerintah pusat, daerah, pihak swasta, akademisi, hingga masyarakat—untuk saling bersinergi demi menciptakan kota yang inklusif, terjangkau, dan berkelanjutan.

Selain Wamen Ossy, diskusi panel ini juga menghadirkan pembicara dari berbagai institusi, termasuk Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah; Deputi Koordinasi Pembangunan Perumahan di Kemenko PIP, Ronny Hutahayan; Direktur Manajemen Risiko dan Legal Perumnas, Nixon Sitorus; serta perwakilan JICA, Mori Hiromitsu.

Hadir pula mendampingi Wamen ATR/BPN antara lain Wida Ossy Dermawan dari IKAWATI ATR/BPN, Dirjen Penataan Agraria Yulia Jaya Nirmawati, serta beberapa tenaga ahli yang mendukung agenda strategis kementerian.

Perencanaan Tata Ruang Terpadu Jadi Kunci Infrastruktur Tangguh, Kata Wamen ATR Ossy di ICI 2025

Perencanaan Tata Ruang Terpadu Jadi Kunci Infrastruktur Tangguh, Kata Wamen ATR Ossy di ICI 2025
Perencanaan Tata Ruang Terpadu Jadi Kunci Infrastruktur Tangguh, Kata Wamen ATR Ossy di ICI 2025.

Jakarta – Dalam dunia pembangunan, infrastruktur itu penting banget. Tapi jangan cuma mikir soal jalan, jembatan, atau gedung tinggi aja. Menurut Wakil Menteri ATR/BPN, Ossy Dermawan, semua pembangunan itu harus diawali dengan perencanaan tata ruang yang terintegrasi alias nyambung dan menyeluruh.

Hal ini ia sampaikan saat jadi pembicara utama (keynote speaker) di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Kamis, 12 Juni 2025. Acara ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK).

“Pembangunan infrastruktur itu butuh lahan, tapi lahan juga butuh kepastian hukum, akses yang jelas, dan zonasi yang tertata. Karena itu, kami di Kementerian ATR/BPN berkolaborasi dengan banyak pihak untuk bikin kebijakan tata ruang yang lebih terarah dan terintegrasi,” kata Wamen Ossy.

Dalam pidatonya yang bertema “Right Infrastructure in the Right Place: Spatial Planning for Impactful Infrastructure”, Wamen Ossy menegaskan bahwa membangun infrastruktur jangan hanya berpatokan pada sisi teknis. Yang utama, kata dia, adalah bagaimana pembangunan itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Misalnya aja, bikin jalan atau jembatan harus yang memang menghubungkan daerah-daerah yang masih terisolasi, bukan sekadar proyek besar yang keren di atas kertas. Bangun rumah sakit juga perlu ada di tempat yang benar-benar butuh, bukan di daerah yang sudah punya fasilitas lengkap. Dan jangan lupa, perumahan rakyat harus dekat dengan pusat-pusat pekerjaan biar aktivitas masyarakat makin efisien.

Selain itu, Wamen Ossy juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang tahan terhadap risiko seperti bencana alam dan perubahan iklim. Nah, di sinilah pentingnya tata ruang. Bukan cuma soal zonasi atau peta, tapi juga soal bagaimana tata ruang bisa jadi alat mitigasi.

Kementerian ATR/BPN sendiri sudah mulai ambil langkah-langkah konkret, lho. Mulai dari pemetaan potensi bencana kayak banjir dan gempa bumi, sampai bikin aturan zonasi yang mencegah pembangunan di daerah rawan. Bahkan, mereka juga aktif mendorong penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kota-kota besar.

“Kami tahu upaya kami belum sempurna, tapi kami akan terus berbenah demi Indonesia yang lebih siap menghadapi tantangan,” ujar Wamen Ossy dengan nada optimis.

Dalam gelaran ICI 2025 ini, Wamen Ossy juga hadir bersama istri sekaligus Wakil Pembina Ikawati ATR/BPN, Wida Ossy Dermawan, serta beberapa tokoh penting seperti Dirjen Tata Ruang Suyus Windayana, Tenaga Ahli Administrasi Negara Ajie Arifuddin, dan Tenaga Ahli Penyelesaian Isu Strategis Hendri Teja.

Konferensi ini berlangsung selama dua hari, dari 11 sampai 12 Juni 2025, dan turut menghadirkan sejumlah menteri serta kepala lembaga negara sebagai pembicara utama di hari kedua.

Pembangunan infrastruktur bukan cuma soal beton dan baja. Yang nggak kalah penting adalah rencana tata ruang yang matang, inklusif, dan berorientasi masa depan. Pesan dari Wamen Ossy ini layak jadi pengingat bahwa pembangunan yang hebat dimulai dari perencanaan yang tepat.

Integrasi RDTR dan OSS: Strategi Kementerian ATR/BPN untuk Percepat Investasi Infrastruktur Nasional

Integrasi RDTR dan OSS: Strategi Kementerian ATR/BPN untuk Percepat Investasi Infrastruktur Nasional
Integrasi RDTR dan OSS: Strategi Kementerian ATR/BPN untuk Percepat Investasi Infrastruktur Nasional.

Jakarta, 11 Juni 2025 — Dalam rangka mendorong masuknya investasi besar-besaran ke sektor infrastruktur, Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, menegaskan pentingnya integrasi antara Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan sistem Online Single Submission (OSS). Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara di forum Infrastructure Investment Process in Indonesia yang merupakan bagian dari gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.

Menurut Suyus, ada dua jurus utama pemerintah untuk menarik investor. Pertama, dari sisi regulasi—di mana Indonesia sudah punya payung hukum yang jelas lewat Undang-Undang Cipta Kerja dan PP Nomor 21 Tahun 2021. Aturan-aturan ini membuka jalan lebar untuk kegiatan usaha, proyek strategis nasional, hingga aktivitas non-bisnis sekalipun.

“Tapi nggak cukup cuma punya aturan, pelaksanaannya juga harus praktis. Nah, di sinilah RDTR yang terintegrasi OSS punya peran penting. Kalau mau cepat, ya harus terhubung OSS,” jelas Suyus dengan nada optimis.

Target Ambisius: 2.000 RDTR Siap Jalan

Kementerian ATR/BPN sendiri nggak tinggal diam. Mereka menargetkan bakal menerbitkan 2.000 RDTR dalam beberapa tahun ke depan, dengan lebih dari 100 RDTR dirilis tiap tahunnya. Dan kabar baiknya, dari sekitar 350 RDTR yang udah nyambung ke OSS, sudah menghasilkan sekitar 340.000 permohonan izin investasi. Bandingkan dengan wilayah yang belum punya RDTR atau belum nyambung OSS, yang hanya sekitar 20.000 permohonan izin—jauh banget bedanya.

“Kalau pakai OSS, pelayanan izin lokasi bisa kelar dalam satu hari. Cepat, transparan, dan pasti bikin investor betah,” tambahnya.

KKPR dan Perizinan: Dimulai dari RDTR

Lebih lanjut, Suyus juga menekankan bahwa proses perizinan sekarang dimulai dari Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Dan KKPR ini dasarnya adalah RDTR. Jadi, kalau RDTR belum nyambung ke OSS, ya izin jadi lama, proyek bisa molor, dan investor bisa mundur.

Sampai saat ini, sudah ada 645 RDTR yang disusun, tapi baru 352 RDTR yang benar-benar terintegrasi ke OSS. Untuk mempercepat proses ini, Kementerian ATR/BPN lagi nyiapin Surat Edaran bareng Kementerian Investasi, supaya semua kepala daerah bergerak cepat menghubungkan RDTR mereka ke OSS.

“Intinya, makin gampang dan makin cepat, makin besar juga peluang kita dapetin investasi,” pungkas Suyus.

Komitmen Pemerintah: Ekosistem Investasi yang Sehat

Forum ICI 2025 ini juga jadi ajang penting untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem investasi yang efisien, transparan, dan berbasis tata ruang yang terukur. Selain Dirjen ATR/BPN, hadir juga pembicara dari Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian PUPR, Kementerian Kehutanan, dan KADIN. Semuanya satu suara: Indonesia butuh infrastruktur yang tertata dan iklim investasi yang ramah.

Integrasi RDTR dengan OSS bukan cuma soal teknis, tapi soal masa depan pembangunan Indonesia. Semakin cepat proses ini dijalankan, semakin besar pula peluang Indonesia menarik investasi berkualitas untuk mendongkrak infrastruktur nasional.

Percepat Pemetaan Infrastruktur, Dirjen SPPR ATR/BPN: Teknologi Pengukuran Jadi Kunci Pembangunan Berkelanjutan

Percepat Pemetaan Infrastruktur, Dirjen SPPR ATR/BPN: Teknologi Pengukuran Jadi Kunci Pembangunan Berkelanjutan
Percepat Pemetaan Infrastruktur, Dirjen SPPR ATR/BPN: Teknologi Pengukuran Jadi Kunci Pembangunan Berkelanjutan.

Jakarta – Perkembangan teknologi pengukuran kini jadi senjata utama dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih cepat, presisi, dan berkelanjutan. Hal ini ditegaskan langsung oleh Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR) Kementerian ATR/BPN, Virgo Eresta Jaya, saat hadir dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/06/2025).

Virgo menyampaikan bahwa data spasial dan peta tematik sangat krusial dalam mendukung perencanaan pembangunan berbasis data akurat. Menurutnya, pembangunan tidak boleh asal cepat, tapi juga harus tepat sasaran baik dari segi lokasi maupun manfaatnya.

“Kami hadir untuk memastikan setiap pembangunan punya dasar data yang jelas. Mulai dari perencanaan hingga eksekusi, semuanya perlu mengandalkan informasi spasial yang valid,” ujarnya.

ICI 2025 Jadi Momen Penting untuk Kolaborasi Infrastruktur

Konferensi ICI 2025 dianggap sebagai titik temu penting antara pemerintah, swasta, dan komunitas global dalam menyatukan visi membangun infrastruktur yang inklusif dan ramah terhadap tantangan zaman. Virgo menilai bahwa pembangunan bukan sekadar urusan fisik, tapi juga harus mencakup aspek penataan ruang, kepastian hukum pertanahan, serta kesiapan terhadap perubahan iklim dan teknologi.

“Infrastruktur yang baik tidak hanya soal membangun jalan atau gedung, tapi juga soal bagaimana tata ruangnya diatur dengan adil dan berkelanjutan,” tambah Virgo.

Isu Strategis: Ketahanan Pangan, Energi, dan Digitalisasi

Tema utama yang diangkat dalam ICI 2025 mulai dari ketahanan pangan, transisi energi, konektivitas digital, hingga pembiayaan hijau—dinilai sejalan dengan tugas utama ATR/BPN. Virgo menekankan pentingnya integrasi antara kebijakan pertanahan dan tata ruang untuk mewujudkan infrastruktur masa depan yang tangguh dan inklusif, baik di level nasional maupun internasional.

Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci

Dirjen SPPR juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia merespons positif pesan dari Menko Perekonomian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dalam pidato pembukaan ICI 2025 menyerukan perlunya transformasi bersama melalui kebijakan progresif, adopsi teknologi, dan penguatan kemitraan global.

“Forum ini jadi panggung strategis untuk memperkuat sinergi. Kami siap jadi bagian aktif dalam mewujudkan pembangunan ruang yang presisi dan berdampak luas,” tegas Virgo.

Dengan semangat kolaboratif ini, Virgo meyakini bahwa ICI 2025 mampu mengakselerasi peran ATR/BPN dalam mendukung infrastruktur yang tidak hanya cepat, tapi juga berkelanjutan dan berkeadilan secara spasial.

ICI 2025 Perkuat Sinergi Penanganan Sengketa Pertanahan demi Kepastian Investasi Nasional

ICI 2025 Perkuat Sinergi Penanganan Sengketa Pertanahan demi Kepastian Investasi Nasional
ICI 2025 Perkuat Sinergi Penanganan Sengketa Pertanahan demi Kepastian Investasi Nasional.

Jakarta — Ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 ternyata nggak cuma soal pamer teknologi atau proyek infrastruktur gede-gedean. Buat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), khususnya Direktorat Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan (Dirjen PSKP), event ini punya makna penting dalam membangun kerja sama lintas kementerian untuk menangani berbagai konflik tanah yang masih sering jadi batu sandungan di tengah pembangunan nasional.

Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen PSKP, Iljas Tedjo Prijono, usai menghadiri pembukaan ICI 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/06/2025).

“Kolaborasi antar-kementerian lewat koordinasi dari Menko IPK (Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan) ini penting banget. Kita bisa bareng-bareng cari solusi soal masalah pertanahan, supaya pembangunan bisa jalan lancar,” ujar Iljas dengan penuh semangat.

Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci

Menurut Iljas, keberadaan ICI 2025 yang digagas oleh Kemenko IPK ini layak dapat apresiasi. Kenapa? Karena forum seperti ini jadi ajang penting buat seluruh kementerian dan lembaga saling bahu-membahu menyatukan langkah. Terutama dalam menyelesaikan sengketa tanah yang sering kali bikin proyek pembangunan dan investasi terhambat.

“Kami sangat mendukung inisiatif Kemenko IPK. Ini langkah bagus untuk menyatukan visi antar instansi pemerintah. Dengan sinergi seperti ini, harapannya bisa bantu percepatan pembangunan dan tentu saja, menyejahterakan masyarakat. Sejalan banget dengan visi Presiden Prabowo,” ungkap Iljas.

Konflik Pertanahan Masih Jadi Tantangan Berat

Di balik pembangunan infrastruktur, ada satu hal penting yang nggak boleh diabaikan: kepastian hukum atas tanah. Dirjen PSKP menyoroti bahwa masih banyak tantangan di lapangan, apalagi dalam hal pengadaan tanah untuk proyek-proyek strategis. Misalnya pembangunan fasilitas umum, investasi nasional, hingga program transmigrasi.

“Kita sering dihadapkan pada masalah pengadaan tanah. Ini nggak cuma soal pembebasan lahan, tapi juga bagaimana menjamin hak-hak masyarakat tetap terlindungi,” lanjutnya.

Iljas menegaskan bahwa penyelesaian sengketa tanah harus dilakukan secara menyeluruh, adil, dan mengedepankan kepentingan bersama. Dan untuk itu, kolaborasi lintas sektor seperti yang dibangun lewat ICI 2025 jadi sangat vital.

Harapan ke Depan: Investasi Makin Aman, Masyarakat Makin Sejahtera

Iljas juga menyampaikan harapan agar sinergi seperti yang tercipta di ICI 2025 bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan begitu, penyelesaian konflik pertanahan bisa makin efektif dan iklim investasi di Indonesia makin kondusif.

“Sekarang sudah mulai terlihat sinergi yang kuat. Menteri Koordinator sudah bisa merangkul berbagai kementerian, dan itu membuat penanganan konflik lebih terarah dan terstruktur. Semoga ke depan makin banyak persoalan tanah yang bisa diselesaikan dengan cepat dan adil,” tutup Iljas.

Dengan hadirnya ICI 2025, harapannya bukan cuma pembangunan yang jalan, tapi juga iklim investasi makin kondusif karena masalah tanah bisa ditangani secara kolaboratif. Jadi, kalau urusan tanah bisa beres, pembangunan pun bisa melaju tanpa hambatan!

ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan

ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan
ICI 2025 Dukung Asta Cita Prabowo: Strategi ATR/BPN Lindungi Lahan Produktif dan Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan.

Jakarta – Dalam semangat mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang terangkum dalam Asta Cita, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menunjukkan komitmennya lewat peran aktif di ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Salah satu fokus utama yang diangkat adalah perlindungan lahan produktif dan tata ruang yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Dirjen PPTR) ATR/BPN, Jonahar, menjelaskan bahwa penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) jadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam menjaga ruang dan mencegah alih fungsi lahan yang sembarangan.

“Penetapan LSD itu krusial banget buat memastikan ketersediaan pangan, energi, dan air di masa depan. Ini sejalan banget sama Asta Cita yang dicanangkan Pak Presiden Prabowo,” ujar Jonahar di sela-sela pembukaan ICI 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/6/2025).

Jonahar juga melihat ICI 2025 sebagai forum strategis yang membuka peluang kerja sama lintas sektor untuk membangun infrastruktur nasional yang kokoh, inklusif, dan tahan terhadap tantangan ke depan.

“Konferensi ini jadi ajang kita tukar pikiran dan nyari solusi bareng demi pembangunan infrastruktur yang kuat, efisien, dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Dalam konferensi internasional ini, ada lima topik utama yang dibahas, yaitu:

  1. Future-Proofing Cities

  2. Connecting the Archipelago

  3. Infrastructure for Livability

  4. Resilient by Design

  5. Unlocking Capital

Kelima topik ini saling terhubung dan menekankan pentingnya peran tata ruang di tiap tahapan pembangunan.

Tata Ruang Jadi Fondasi Kota Masa Depan

Dalam pembahasan tentang Future-Proofing Cities, Jonahar menegaskan pentingnya menjaga pemanfaatan ruang perkotaan agar sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Pemerintah bakal lebih tegas dalam menindak pembangunan yang nggak sesuai zonasi dan mendorong kebijakan pengendalian ruang lewat sistem insentif-disinsentif.

Menyatukan Nusantara Lewat Tata Ruang

Di topik Connecting the Archipelago, Ditjen PPTR memastikan setiap pengembangan transportasi—baik darat, laut, maupun udara—tidak terganggu tumpang tindih fungsi ruang. Semua dirancang supaya konektivitas antarwilayah makin lancar dan efisien.

Hunian Nyaman & Berkualitas

Dalam sesi Infrastructure for Livability, Jonahar menyampaikan bahwa pemanfaatan ruang untuk permukiman, sekolah, hingga fasilitas publik harus benar-benar sesuai zonanya agar kualitas hidup masyarakat terus meningkat.

Tangguh Hadapi Bencana dan Iklim

Topik Resilient by Design membahas pentingnya melindungi kawasan rawan bencana dan menjaga ruang terbuka hijau. Pemerintah juga gencar menertibkan aktivitas ilegal di zona rawan untuk meminimalkan risiko jangka panjang akibat perubahan iklim.

Kepastian Hukum Dorong Investasi

Terakhir, dalam sesi Unlocking Capital, kejelasan status ruang jadi kunci utama bagi investor. Makanya, ATR/BPN terus mendorong percepatan legalisasi penggunaan ruang agar investasi makin lancar, dan peluang kolaborasi terbuka lebar—termasuk dengan swasta dan pelaku usaha.

Konferensi ICI 2025 ini dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan, dari pejabat kementerian, kepala daerah, pengusaha, hingga akademisi. Harapannya, lewat kolaborasi ini, pembangunan di Indonesia bisa lebih terarah, tahan banting, dan selaras dengan kebutuhan generasi mendatang.

Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Kenalkan Teknologi Canggih di Booth ICI 2025 untuk Dukung Infrastruktur Berkelanjutan

Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Kenalkan Teknologi Canggih di Booth ICI 2025 untuk Dukung Infrastruktur Berkelanjutan
Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Kenalkan Teknologi Canggih di Booth ICI 2025 untuk Dukung Infrastruktur Berkelanjutan.

Jakarta – Dalam gelaran hari pertama International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, menyempatkan diri untuk mengunjungi langsung booth milik Kementerian ATR/BPN, Rabu (11/06/2025).

Kehadiran Kementerian ATR/BPN di ajang bergengsi ini bukan sekadar formalitas, tapi juga bentuk nyata dukungan mereka terhadap percepatan pembangunan infrastruktur nasional. Lebih dari itu, booth ini dirancang sebagai sarana edukasi dan informasi interaktif bagi para peserta konferensi.

“Booth ATR/BPN ini kami isi dengan berbagai informasi, mulai dari software, hardware, sampai alat-alat pemetaan dan pertanahan yang selama ini kami gunakan,” ungkap Ossy saat meninjau langsung ke lokasi.

Beberapa perangkat canggih yang dipamerkan di booth ini cukup menarik perhatian pengunjung, seperti Pesawat Udara Nirawak (PUNA), GPS Geodetik, 3D Laser Scanner, hingga Total Station. Semua alat tersebut memainkan peran penting dalam pekerjaan teknis Kementerian ATR/BPN, khususnya untuk pengukuran lahan, pemetaan geospasial, serta digitalisasi data pertanahan yang semakin dibutuhkan di era modern ini.

Menurut Ossy, kehadiran teknologi ini menjadi bukti bahwa Kementerian ATR/BPN terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan pembangunan masa kini, khususnya dalam bidang infrastruktur dan investasi.

“Ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat luas untuk tahu lebih dalam tentang peran strategis kami dalam mendukung iklim investasi dan pembangunan infrastruktur nasional,” tambahnya.

Menariknya, booth ATR/BPN juga membuka layanan konsultasi langsung seputar pertanahan. Jadi, peserta yang ingin berkonsultasi atau ingin tahu lebih dalam soal tata ruang dan legalitas tanah bisa langsung tanya di tempat. Ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri dalam mendekatkan layanan pemerintah ke masyarakat, terutama investor dan pelaku industri.

Ossy berharap booth ini bukan hanya tempat pajangan teknologi, tapi benar-benar menjadi media interaktif yang mengedukasi serta menunjukkan bagaimana ATR/BPN menjadi bagian vital dari pembangunan berkelanjutan.

“Booth ini bisa jadi jembatan untuk menjelaskan bahwa pengelolaan tata ruang dan pertanahan yang baik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proyek-proyek infrastruktur,” tutupnya.

Acara ICI 2025 sendiri dihadiri lebih dari 6.000 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pejabat tinggi negara, duta besar, akademisi, pengusaha, hingga investor dalam dan luar negeri. Mengusung tema besar “Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration”, konferensi ini digelar selama dua hari penuh pada 11–12 Juni 2025, dan menjadi ajang penting bagi kolaborasi lintas sektor menuju pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Reforma Agraria Jadi Kunci Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan, Dirjen ATR/BPN Tekankan Kolaborasi di ICI 2025

Reforma Agraria Jadi Kunci Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan, Dirjen ATR/BPN Tekankan Kolaborasi di ICI 2025
Reforma Agraria Jadi Kunci Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan, Dirjen ATR/BPN Tekankan Kolaborasi di ICI 2025.

Jakarta – Konferensi Internasional Infrastruktur atau International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 resmi dibuka dan langsung mencuri perhatian banyak pihak. Acara ini disebut-sebut sebagai langkah strategis yang memperkuat kerja sama lintas sektor dalam membangun infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu tokoh yang menyoroti pentingnya momen ini adalah Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati.

Yulia menyampaikan bahwa Reforma Agraria bukan cuma bicara soal keadilan agraria, tapi juga jadi alat konkret untuk mempercepat pembangunan, terutama di daerah yang tingkat kemiskinannya masih tinggi. Dalam acara pembukaan ICI 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/06/2025), ia menegaskan bahwa tanah hasil redistribusi bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat.

“Kami pastikan tanah-tanah hasil redistribusi itu clean and clear, biar masyarakat bisa langsung pakai untuk mendukung pembangunan. Terutama di daerah-daerah yang sangat butuh fasilitas,” ujar Yulia.

ICI 2025: Forum Kolaborasi Global di Era Presiden Prabowo

Menariknya, ICI 2025 ini adalah konferensi internasional pertama yang digelar di era Presiden Prabowo. Dengan melibatkan partisipan dari 26 negara, ajang ini benar-benar jadi tempat strategis untuk menyatukan visi dan aksi dalam membangun infrastruktur ke depan.

Yulia pun memberikan apresiasi besar atas penyelenggaraan ICI 2025 ini. Ia menyebut acara ini sebagai momentum emas untuk membuka ruang kerja sama yang lebih luas—baik antar kementerian, swasta, maupun komunitas internasional.

“Lewat Reforma Agraria, kami siap mendukung. Data-data pertanahan hasil redistribusi bisa jadi fondasi utama untuk perencanaan proyek-proyek infrastruktur yang berpihak pada masyarakat,” tegasnya.

Tanah untuk Rakyat, Pertumbuhan untuk Semua

Selain memperkuat infrastruktur, pemanfaatan tanah hasil Reforma Agraria juga diarahkan untuk membuka akses ekonomi baru, mendorong pertumbuhan wilayah dari desa hingga kota, dan menciptakan pemerataan.

Yulia mengatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan yang adil itu terletak pada kolaborasi yang nyata bukan hanya dari sektor pemerintah, tapi juga melibatkan swasta dan mitra internasional. Semua pihak punya peran dalam memastikan pembangunan tidak meninggalkan siapa pun.

“ICI 2025 ini jadi bukti nyata bahwa Indonesia siap tumbuh bareng. Kita bangun bersama, dan pastikan semua dapat manfaatnya,” ucap Yulia dengan penuh optimisme.

Apresiasi untuk Menko Infrastruktur

Di akhir pernyataannya, Yulia juga memberikan pujian untuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atas inisiatifnya menyelenggarakan konferensi ini.

“Pokoknya keren banget. Bravo untuk Pak AHY dan semua tim yang udah kerja keras mewujudkan forum penting ini,” tutupnya.

ICI 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperlihatkan keseriusannya dalam membangun infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan. Reforma Agraria terbukti bukan hanya soal pembagian tanah, tapi juga jadi fondasi utama pembangunan yang adil bagi seluruh rakyat.

Kementerian ATR/BPN Tegaskan Pentingnya Legalitas Tanah untuk Dukung Infrastruktur Nasional di ICI 2025

Kementerian ATR/BPN Tegaskan Pentingnya Legalitas Tanah untuk Dukung Infrastruktur Nasional di ICI 2025
Kementerian ATR/BPN Tegaskan Pentingnya Legalitas Tanah untuk Dukung Infrastruktur Nasional di ICI 2025.

Jakarta – Pembangunan infrastruktur nasional ternyata nggak bisa lepas dari satu hal penting: legalitas tanah. Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) Kementerian ATR/BPN, Asnaedi, saat menghadiri pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu, 11 Juni 2025.

“Aspek legal tanah itu krusial banget. Bukan cuma untuk kebutuhan pembangunan aja, tapi juga setelah proses pengadaan tanahnya selesai. Legalitas ini jadi fondasi utama buat infrastruktur nasional,” ujar Asnaedi di hadapan peserta konferensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK).

Menurutnya, Direktorat Jenderal PHPT baru bisa turun tangan setelah semua tahapan awal seperti perencanaan tata ruang dan proses pengadaan tanah benar-benar rampung. “Kalau tata ruangnya udah oke dan semua persyaratan terpenuhi, baru deh kami masuk untuk tetapkan legalitas tanahnya,” tambahnya.

Asnaedi juga nggak lupa memberikan apresiasi tinggi terhadap forum ICI 2025. Menurut dia, event ini punya dampak besar dalam memperkuat pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan dan lebih terarah. “Ini acara yang sangat bermanfaat. Harapannya, mulai dari proses perencanaan sampai pelaksanaan proyek infrastruktur bisa berjalan makin terstruktur. Apalagi dengan adanya kepastian hukum atas tanah, semuanya jadi lebih jelas,” katanya.

Lebih lanjut, dia bilang kalau konferensi ini bukan cuma jadi ajang diskusi, tapi juga tempat untuk belajar dari pengalaman negara lain. Soalnya, ada lebih dari 6.000 peserta dari berbagai penjuru dunia yang hadir dan saling berbagi praktik terbaik. “Kuncinya itu ada di kolaborasi dan sinkronisasi antar sektor. Kalau itu bisa dijaga, pembangunan bakal lancar dan nggak setengah-setengah,” jelasnya.

Melalui ICI 2025 ini, Dirjen PHPT berharap kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sistem pertanahan di Indonesia makin meningkat. Apalagi dengan komitmen kuat pemerintah dalam memastikan semua lahan yang digunakan buat pembangunan itu clean and clear. Jadi bukan cuma legal di atas kertas, tapi juga bebas dari konflik.

ICI 2025 Jadi Tonggak Penting Integrasi Tata Ruang dan Infrastruktur Menuju Indonesia Emas 2045

ICI 2025 Jadi Tonggak Penting Integrasi Tata Ruang dan Infrastruktur Menuju Indonesia Emas 2045
ICI 2025 Jadi Tonggak Penting Integrasi Tata Ruang dan Infrastruktur Menuju Indonesia Emas 2045.

Jakarta – Konferensi Internasional tentang Infrastruktur (International Conference on Infrastructure/ICI) 2025 resmi dibuka, dan gaungnya langsung menarik perhatian banyak pihak. Salah satu yang menyoroti pentingnya acara ini adalah Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana.

Menurut Suyus, ICI 2025 bukan cuma sekadar forum diskusi biasa. Ia menyebut konferensi ini sebagai momen krusial untuk menyelaraskan arah pembangunan infrastruktur dengan rencana tata ruang nasional. Dalam keterangannya usai menghadiri pembukaan acara di Jakarta International Convention Center pada Rabu (11/06/2025), Suyus menyatakan bahwa acara ini memperjelas lokasi-lokasi prioritas pembangunan infrastruktur yang nantinya bisa diintegrasikan ke dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

“Dari sisi tata ruang, ICI 2025 sangat membantu. Saya jadi bisa melihat lebih jelas di mana saja pembangunan infrastruktur direncanakan. Nantinya, masukan dari Menko akan kita sinkronkan dengan RPJMN 2025–2045 agar lebih selaras,” ujar Suyus.

Kolaborasi Tata Ruang dan Infrastruktur Jadi Kunci Sukses Indonesia Emas

Suyus menekankan pentingnya kolaborasi erat antara perencana tata ruang dan pelaksana pembangunan infrastruktur. Menurutnya, jika kedua aspek ini tidak berjalan beriringan, maka sulit untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045 secara terstruktur dan berkelanjutan.

Acara ICI 2025 ini sendiri menghadirkan berbagai tokoh penting dari dalam dan luar negeri, seperti pejabat tinggi negara, duta besar, akademisi, pelaku industri, hingga investor. Forum ini jadi ajang tukar pikiran, berbagi pengalaman, dan mencari solusi konkret bagi pembangunan masa depan Indonesia.

“Harapan saya, semua pihak serius mengikuti rangkaian ICI ini. Supaya hasilnya benar-benar bisa memperkuat sinkronisasi antara tata ruang dan pembangunan infrastruktur nasional,” tambahnya.

Harapan Terhadap Sinkronisasi yang Lebih Kuat

Lebih lanjut, Suyus mengungkapkan bahwa konferensi ini bisa menjadi wadah yang sangat strategis untuk memperkuat fondasi spasial yang akan mendukung pertumbuhan inklusif dan kompetitif. Dengan kata lain, kalau semua pihak bisa bersinergi sejak tahap perencanaan, maka pembangunan tidak hanya merata, tapi juga punya arah yang jelas dan berdaya saing.

“Dengan kehadiran banyak pemangku kepentingan di ICI 2025, saya optimis bahwa tata ruang dan infrastruktur ke depan bisa benar-benar sejalan. Ini penting agar pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.

Konferensi ICI 2025 ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) dan diproyeksikan menjadi referensi penting dalam merumuskan strategi pembangunan jangka panjang yang solid, efisien, dan inklusif. Maka dari itu, partisipasi aktif semua pihak sangat dibutuhkan agar Indonesia benar-benar siap menyongsong 2045 dengan tata ruang dan infrastruktur yang saling menguatkan.

ICI 2025: Momen Penting Dorong Infrastruktur Ramah Lingkungan, Dirjen ATR/BPN Tekankan Kolaborasi

ICI 2025: Momen Penting Dorong Infrastruktur Ramah Lingkungan, Dirjen ATR/BPN Tekankan Kolaborasi
ICI 2025: Momen Penting Dorong Infrastruktur Ramah Lingkungan, Dirjen ATR/BPN Tekankan Kolaborasi.

Jakarta – Pembangunan infrastruktur itu penting banget buat kemajuan negara, tapi jangan lupa, harus tetap ramah lingkungan. Hal ini ditekankan langsung oleh Embun Sari, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (Dirjen PTPP) dari Kementerian ATR/BPN saat menghadiri International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).

Menurut Embun, ICI 2025 bukan cuma sekadar konferensi biasa, tapi jadi ajang strategis buat mendorong kolaborasi lintas sektor demi terciptanya infrastruktur yang kuat dan tetap peduli lingkungan. “Negara kita nggak bisa maju tanpa infrastruktur yang mumpuni. Tapi kita juga nggak boleh tutup mata soal dampak ke lingkungan. Harus seimbang dong,” ujar Embun dengan semangat.

Ia juga bangga karena semua menteri di bawah naungan Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) kompak hadir di acara tersebut. Buat Embun, ini jadi sinyal kuat bahwa isu pembangunan memang jadi prioritas nasional.

Peran Strategis ATR/BPN: Dari Pengadaan hingga Penataan Tanah

Dalam sesi wawancaranya, Embun menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN punya peran krusial dalam setiap proyek pembangunan—yakni mulai dari proses Pengadaan Tanah. “Semua pembangunan pasti butuh lahan. Nah, tugas kami memastikan tanahnya clear dulu. Kalau tanahnya belum dimiliki negara atau pemerintah, kami yang urus biar bisa dipakai,” jelasnya.

Nggak cuma itu, bahkan ketika lahan sudah tersedia, ATR/BPN tetap ikut andil lewat penataan dan konsolidasi tanah biar penggunaan lahannya lebih efisien dan sesuai rencana.

ICI 2025: Ajang Tukar Ilmu Global

Salah satu yang bikin acara ICI 2025 makin spesial menurut Embun adalah kehadiran para pakar infrastruktur dari berbagai negara maju. Harapannya, Indonesia bisa banyak belajar dari praktik terbaik di luar negeri. “Mereka udah punya sistem yang terbukti ramah lingkungan. Kita bisa ambil pelajaran dan terapkan versi kita di sini,” ungkapnya.

Dengan lebih dari 6 ribu peserta yang hadir, suasana ICI 2025 benar-benar terasa hidup. Mulai dari diskusi panel, tukar ilmu, sampai pameran teknologi pembangunan semua ada. Embun yakin, kolaborasi yang dibangun lewat acara ini akan jadi modal kuat buat masa depan pembangunan Indonesia yang lebih hijau dan inklusif.

Melalui ICI 2025, Indonesia berkesempatan besar untuk memperkuat arah pembangunan infrastruktur yang lebih terencana dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari Kementerian ATR/BPN lewat pengadaan dan penataan tanah, serta semangat kolaborasi dari berbagai pihak, harapannya infrastruktur kita ke depan nggak cuma kokoh, tapi juga ramah lingkungan.

Jangan Sampai Tertipu! Website Palsu Satker ATR/BPN Mulai Marak, Ini Pesan Resmi dari Kementerian

Jangan Sampai Tertipu! Website Palsu Satker ATR/BPN Mulai Marak, Ini Pesan Resmi dari Kementerian
Jangan Sampai Tertipu! Website Palsu Satker ATR/BPN Mulai Marak, Ini Pesan Resmi dari Kementerian.

Jakarta – Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan sejumlah situs web palsu yang mengatasnamakan satuan kerja (Satker) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Kementerian ATR/BPN pun langsung mengambil tindakan cepat dan memberikan imbauan penting bagi publik agar lebih waspada.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Kementerian ATR/BPN, Harison Mocodompis, mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan mengakses informasi soal pertanahan dan tata ruang. Pasalnya, sudah ada banyak laporan yang masuk terkait situs palsu yang meniru tampilan website resmi Satker ATR/BPN.

“Kalau butuh informasi apa pun soal pertanahan atau tata ruang, pastikan langsung kunjungi website resmi kami di www.atrbpn.go.id atau hubungi nomor hotline kami di 0811-1068-0000,” ujar Harison, Rabu (11/06/2025).

Ciri-Ciri Website Palsu yang Perlu Diwaspadai

Menurut Harison, situs palsu ini sengaja didesain menyerupai tampilan asli portal resmi milik Satker ATR/BPN. Bahkan, ada yang dengan cerdik meniru sampai ke homepage-nya sehingga bisa mengecoh pengguna yang tidak teliti.

“Ada yang tampilannya hampir identik dengan website resmi. Bedanya, domainnya bukan ‘.go.id’. Nah, ini penting banget buat diperhatikan. Situs resmi pemerintah selalu berakhiran dengan ‘.go.id’, bukan ‘.com’ atau ‘.id’,” jelas Harison.

Sudah 12 Situs Palsu Teridentifikasi

Sampai saat ini, pihak Kementerian ATR/BPN sudah menemukan sekitar 12 situs palsu yang mencoba meniru akun resmi Satker. Koordinasi pun sudah dilakukan baik di internal kementerian maupun dengan pihak eksternal agar situs-situs palsu tersebut bisa segera ditindak dan dihapus.

Langkah ini dilakukan demi menjaga keamanan informasi publik dan mencegah penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tips Aman Akses Informasi Pertanahan

Biar nggak jadi korban penipuan digital, berikut ini beberapa tips sederhana tapi penting:

  • Selalu cek domain situs web. Pastikan berakhiran .go.id

  • Gunakan sumber resmi. Cari info hanya lewat www.atrbpn.go.id

  • Waspada iklan atau tawaran mencurigakan. Apalagi yang menjanjikan layanan cepat

  • Verifikasi informasi. Bisa lewat hotline resmi 0811-1068-0000

Harison juga menekankan bahwa edukasi digital untuk masyarakat sangat penting agar tidak mudah terjebak oleh praktik pemalsuan semacam ini.

Konferensi ICI 2025 Resmi Dibuka: Momen Penting Bagi Investor Infrastruktur di Indonesia

Konferensi ICI 2025 Resmi Dibuka: Momen Penting Bagi Investor Infrastruktur di Indonesia
Konferensi ICI 2025 Resmi Dibuka: Momen Penting Bagi Investor Infrastruktur di Indonesia.

Jakarta – Gaes, ada kabar penting nih buat kamu yang ngikutin perkembangan infrastruktur di Indonesia! International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 akhirnya resmi dibuka. Acara prestisius ini digelar di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/06/2025), dan diinisiasi langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK).

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ossy Dermawan, juga hadir dan memberikan pandangannya soal konferensi ini. Menurut Wamen Ossy, ICI 2025 adalah ajang strategis yang menyajikan informasi penting seputar pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

"Konferensi ini jadi sarana bagi banyak pihak buat paham lebih dalam tentang kebijakan dan arah pembangunan infrastruktur Indonesia," ujar Wamen Ossy usai sesi pembukaan.

Yang menarik, acara ini nggak cuma jadi tempat buat berbagi informasi, tapi juga jadi jembatan antara investor dan para pembuat kebijakan. Jadi, buat kamu atau pihak mana pun yang pengen masuk ke dunia investasi infrastruktur Indonesia, ini tempat yang pas banget!

“Investor bakal dapat wawasan menyeluruh tentang iklim investasi, termasuk aturan dan prosedur yang berlaku di Indonesia. Ini penting supaya mereka bisa melangkah dengan percaya diri,” lanjut Ossy Dermawan.

Sebagai perwakilan pemerintah yang fokus di bidang agraria dan tata ruang, Ossy juga menegaskan bahwa Kementerian ATR/BPN mendukung penuh kolaborasi lintas sektor. Tujuannya? Biar tercipta ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan.“Kami tentu sangat mendukung acara seperti ini, bahkan kami juga ikut berpartisipasi aktif dalam rangkaian konferensi ini,” tutupnya.

Gak cuma Wamen Ossy, Menteri Koordinator Bidang IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga turut membuka secara resmi acara yang dihadiri lebih dari 6.000 peserta ini. Dalam pidatonya, AHY mengajak semua pihak untuk memanfaatkan konferensi sebagai tonggak kolaborasi global demi masa depan yang lebih baik.

"Mari kita jadikan forum ini sebagai ajang kolaborasi berani, lintas negara, dan penuh makna. Kita ingin membangun sistem yang bukan hanya kuat, tapi juga adil, tangguh sekaligus regeneratif," tegas AHY.

Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Kementerian ATR/BPN, duta besar negara sahabat, pelaku industri, akademisi, hingga investor dari dalam dan luar negeri.

Konferensi ICI 2025 jadi bukti nyata bahwa Indonesia serius membangun infrastruktur berkualitas dengan pendekatan inklusif. Buat para calon investor, ini kesempatan emas untuk memahami peluang dan tantangan yang ada. Yuk, ikut bergerak membangun negeri!

Selasa, 10 Juni 2025

Perkuat Peran Tata Ruang, Wamen ATR Ossy Siap Paparkan Strategi Infrastruktur di ICI 2025

Perkuat Peran Tata Ruang, Wamen ATR Ossy Siap Paparkan Strategi Infrastruktur di ICI 2025
Perkuat Peran Tata Ruang, Wamen ATR Ossy Siap Paparkan Strategi Infrastruktur di ICI 2025.

Jakarta – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, bakal tampil sebagai pembicara utama dalam ajang bergengsi International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang akan digelar pada 11–12 Juni di Jakarta International Convention Center (JICC).

Dalam konferensi itu, Wamen Ossy rencananya akan membawakan materi berjudul “Right Infrastructure in the Right Place: Spatial Planning for Impactful Infrastructure”. Inti dari presentasinya adalah pentingnya sinkronisasi antara pembangunan infrastruktur dan penataan ruang agar pembangunan nasional bisa berjalan maksimal dan berkelanjutan.

"Saya ingin menunjukkan bahwa perencanaan tata ruang dan proyek infrastruktur itu harus sejalan. Kalau keduanya selaras, dampaknya bisa besar untuk pertumbuhan Indonesia," kata Wamen Ossy dalam keterangannya pada Selasa (10/06/2025).

Wamen Ossy juga akan membagikan berbagai contoh praktik terbaik dan menyampaikan rekomendasi kebijakan yang memperkuat peran Kementerian ATR/BPN sebagai aktor penting dalam ekosistem pembangunan infrastruktur Indonesia.

Tata Ruang Modern untuk Dukung Investasi

Ia juga menyoroti bahwa Indonesia kini tengah melangkah menuju sistem penataan ruang dan pengelolaan lahan yang lebih modern, transparan, serta ramah investasi. Legalitas lahan dan kepastian penggunaan ruang jadi poin krusial, apalagi untuk mendukung berbagai proyek strategis nasional.

“Pesan penting saya buat para investor dan peserta ICI adalah: ATR/BPN bisa jadi mitra terpercaya. Kami pastikan lahan tersedia, aman, dan sesuai aturan peruntukannya,” tegas Ossy.

Pertanahan Bukan Sekadar Pendukung, Tapi Akselerator Ekonomi

Wamen Ossy juga menegaskan bahwa sektor pertanahan dan tata ruang memiliki peran vital dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ia akan menjelaskan bagaimana perencanaan ruang yang terintegrasi dengan kawasan industri, pusat pertumbuhan, dan sistem transportasi bisa mendorong hilirisasi industri, menurunkan biaya logistik, dan memperkecil kesenjangan antarwilayah.

“Pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa maksimal tanpa lahan yang siap bangun dan tata ruang yang mendukung produktivitas. Ini bukan cuma penunjang, tapi akselerator utama,” ungkapnya.

ICI 2025: Forum Nyata untuk Dorong Investasi dan Kolaborasi Global

Wamen Ossy melihat ICI 2025 sebagai kesempatan emas untuk menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan pro pembangunan jangka panjang. Menurutnya, ini bukan cuma forum wacana, tapi wadah aksi nyata untuk menunjukkan bahwa regulasi Indonesia mendukung pertumbuhan, institusi siap bersinergi, dan pemerintah benar-benar hadir.

Ia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), terutama Menko Agus Harimurti Yudhoyono, yang telah menggagas penyelenggaraan ICI 2025.

“Inisiatif ini sangat mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong kolaborasi global dan inovasi infrastruktur, seperti yang ditekankan oleh Presiden Prabowo. Saya harap forum ini bisa melahirkan ide-ide strategis yang bisa membawa manfaat nyata dan berkelanjutan bagi Indonesia,” tutup Wamen Ossy.

Booth ATR/BPN di ICI 2025: Wamen Ossy Ajak Masyarakat Ikut Dialog soal Pertanahan dan Tata Ruang

Booth ATR/BPN di ICI 2025: Wamen Ossy Ajak Masyarakat Ikut Dialog soal Pertanahan dan Tata Ruang
Booth ATR/BPN di ICI 2025: Wamen Ossy Ajak Masyarakat Ikut Dialog soal Pertanahan dan Tata Ruang.

Jakarta — Menjelang perhelatan besar International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang bakal digelar pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mampir ke booth pameran milik Kementerian ATR/BPN.

Menurut Wamen Ossy, booth tersebut bukan sekadar tempat pameran biasa, tapi menjadi sarana penting untuk membangun dialog terbuka dan positif soal urusan pertanahan dan tata ruang di Indonesia.

“Kami ingin booth ini jadi tempat ngobrol bareng. Masyarakat bisa tahu lebih banyak tentang hak dan kewajiban mereka, investor bisa melihat keseriusan Indonesia dalam menyediakan lahan yang bersih dan jelas, dan mitra kerja bisa menemukan peluang kerja sama baru,” ujar Ossy dalam pernyataan resminya, Selasa (10/6/2025).

Apa yang Bisa Ditemukan di Booth ATR/BPN?

Booth Kementerian ATR/BPN di ICI 2025 bakal menyajikan beragam informasi yang sangat bermanfaat, mulai dari:

  • Update terkini seputar kebijakan pertanahan dan tata ruang nasional

  • Peta tematik yang memperlihatkan potensi investasi

  • Layanan digital seperti aplikasi Sentuh Tanahku dan Loketku

  • Informasi soal pengadaan tanah untuk proyek-proyek strategis nasional

  • Progres percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang untuk mendukung konektivitas antarwilayah

Bukan cuma itu, pengunjung juga bisa mendengar langsung cerita-cerita inspiratif dari proyek infrastruktur yang sukses berkat dukungan sektor pertanahan yang tepat sasaran.

Siapa yang Ditargetkan?

Wamen Ossy menegaskan bahwa booth ini terbuka untuk semua kalangan. Mulai dari masyarakat umum, investor, akademisi, pemerintah daerah, hingga mitra strategis dalam dan luar negeri.

“Momen ini pas banget buat menunjukkan bahwa kita sudah jauh berkembang. Kita sampaikan secara jujur tentang capaian reformasi birokrasi, percepatan layanan publik, dan kepastian hukum. Tujuannya satu: bangun kepercayaan publik dan investor,” katanya.

Tentang ICI 2025

Sebagai informasi, ICI 2025 akan berlangsung selama dua hari penuh dan mengusung tema: “Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration.” Acara ini diharapkan jadi panggung utama bagi para pengambil kebijakan, pemimpin bisnis, lembaga keuangan, dan mitra pembangunan untuk saling bertukar ide dan mencari solusi nyata demi kemajuan infrastruktur Indonesia.

Wamen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Legalitas Lahan dalam Mendorong Hilirisasi Nasional

Wamen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Legalitas Lahan dalam Mendorong Hilirisasi Nasional
Wamen ATR/BPN Tekankan Peran Strategis Legalitas Lahan dalam Mendorong Hilirisasi Nasional.

Jakarta – Selasa (10/06/2025), suasana hangat terasa di Aula PTSL Kementerian ATR/BPN saat Wakil Menteri ATR/Waka BPN, Ossy Dermawan, menyambut langsung rombongan dari LEMHANNAS RI. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXV Tahun 2025.

Dalam kesempatan ini, Wamen Ossy menyampaikan betapa pentingnya peran Kementerian ATR/BPN dalam mendukung proses hilirisasi sumber daya di Indonesia. Menurutnya, hilirisasi bukan cuma soal industri, tapi juga sangat berkaitan erat dengan pengaturan ruang dan legalitas tanah.

“Jangan cuma lihat Kementerian ATR/BPN sebagai pengurus sertifikat tanah. Kami ini bagian penting dari strategi besar bangsa. Kami jaga keadilan agraria dan memastikan tata ruang nasional itu berjalan sesuai rencana, karena itu semua fondasi utama hilirisasi,” jelas Ossy dengan penuh semangat.

Ia menekankan, tanpa kejelasan soal status tanah dan tata ruang yang terencana dengan baik, proses hilirisasi bisa mandek. Investor tentu enggan masuk kalau urusan lahan belum ‘clear and clean’.

“Coba bayangkan, hilirisasi itu butuh tempat, bukan? Nah, pertanyaannya: di mana proses itu akan berjalan? Apakah lahannya sudah tersedia? Tata ruangnya sudah sesuai? Dan yang paling penting, legalitasnya sudah aman belum? Itu semua tanggung jawab kami di ATR/BPN,” ujar Wamen Ossy.

Sementara itu, dari pihak LEMHANNAS RI, Kup Yanto Setiono yang merupakan Tenaga Profesional Bidang Politik, menyampaikan apresiasinya atas sambutan dari Kementerian ATR/BPN. Ia menyebut kunjungan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam peran strategis kementerian dalam mendukung kebijakan nasional.

“Kami hadir di sini bukan sekadar studi biasa, tapi ingin dapat insight langsung soal bagaimana ATR/BPN berperan dalam pembangunan. Informasi ini penting untuk memperkaya materi pembelajaran kami,” kata Kup Yanto.

Dalam kegiatan yang berlangsung kondusif ini, sebanyak 11 peserta P3N LEMHANNAS RI turut hadir dan terlibat aktif dalam diskusi. Selain itu, tampak pula sejumlah pejabat tinggi dari Kementerian ATR/BPN yang ikut mendampingi.

Kunjungan P3N LEMHANNAS RI ke Kementerian ATR/BPN membuka wawasan baru tentang bagaimana pengelolaan agraria dan tata ruang punya dampak langsung pada arah pembangunan nasional, khususnya dalam proses hilirisasi. Legalitas lahan dan perencanaan ruang yang tepat bukan hanya mendukung investasi, tapi juga memperkuat pondasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal bagaimana kebijakan agraria bisa jadi kunci pembangunan, pantengin terus update dari Kementerian ATR/BPN ya!

Minggu, 08 Juni 2025

Iduladha 1446 H, ATR/BPN Tegaskan Semangat Pengabdian Lewat Kurban: Bukti Kepedulian dan Pelayanan Publik

Iduladha 1446 H, ATR/BPN Tegaskan Semangat Pengabdian Lewat Kurban: Bukti Kepedulian dan Pelayanan Publik
Iduladha 1446 H, ATR/BPN Tegaskan Semangat Pengabdian Lewat Kurban: Bukti Kepedulian dan Pelayanan Publik.

Jakarta – Dalam momen penuh makna Iduladha 1446 Hijriah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kembali menunjukkan kepedulian sosial dengan menyelenggarakan penyerahan hewan kurban pada Minggu (08/06/2025).

Acara ini dipimpin langsung oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, yang mewakili Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid. Dalam sambutannya, Wamen Ossy menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Iduladha kepada seluruh keluarga besar ATR/BPN, sembari mengajak para pegawai untuk menjadikan momen kurban ini sebagai bahan refleksi dan penyemangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Iduladha bukan cuma soal ibadah kurban, tapi juga pengingat akan ketaatan dan keikhlasan seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ini pelajaran berharga buat kita, terutama dalam birokrasi, agar lebih ikhlas dan fokus melayani rakyat,” ucap Wamen Ossy dengan nada penuh semangat.

Tahun ini, ATR/BPN berhasil menghimpun 80 ekor sapi dan 19 ekor kambing dari sumbangan para pegawai dan mitra. Menurut Wamen Ossy, kurban bukan sekadar seremoni tahunan, tapi simbol nyata dari kesediaan untuk melepaskan ego pribadi demi kepentingan masyarakat luas, khususnya dalam hal penyelesaian konflik agraria, penataan ruang, hingga distribusi keadilan pertanahan.

“Kurban juga bisa dimaknai sebagai komitmen kita untuk menomorsatukan rakyat. Ini tentang pengorbanan demi kebaikan bersama,” lanjutnya.

Sebagai penutup sambutan, Wamen Ossy mengutip sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan keutamaan berkurban:

“Tidak ada amalan yang lebih dicintai Allah pada hari raya kurban selain menyembelih hewan. Bahkan darah kurban itu sampai kepada Allah sebelum menyentuh tanah.”

Distribusi Kurban Luas dan Terorganisir

Ketua Pelaksana Kurban, Prasetyo Wiranto yang juga Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, menjelaskan bahwa 47 sapi dan 17 kambing disembelih di dua Rumah Pemotongan Hewan (RPH), yaitu RPH Nabung Qurban dan RPH ABA Farm. Daging kurban tersebut dibagikan kepada 2.316 penerima internal di lingkungan ATR/BPN.

Untuk masyarakat umum, distribusi eksternal juga digelar. Sebanyak 33 sapi dan 2 kambing disalurkan ke berbagai pihak, termasuk:

  • Warga sekitar kantor ATR/BPN

  • Mitra dari POLRI dan TNI

  • Penghuni perumahan BPN

  • Masjid, musala, pondok pesantren, panti asuhan

  • Lembaga amil zakat nasional (LAZNAS) dan yayasan keagamaan lainnya di berbagai daerah Indonesia

Tema tahun ini, “Tingkatkan Kepedulian, Berbagi Bersama Qurban ATR/BPN”, menggambarkan semangat gotong royong dan empati sosial yang terus dijaga oleh institusi ini.

Acara penyerahan simbolis hewan kurban dilakukan langsung oleh Wamen Ossy kepada Ketua DKM Masjid Nururrahman, serta dihadiri oleh pejabat tinggi ATR/BPN dan diikuti secara daring oleh para shohibul qurban dari seluruh Indonesia.

Wamen ATR Ossy Dermawan Dukung Penuh ICI 2025: Momen Strategis Dorong Investasi dan Infrastruktur Berkelanjutan

Wamen ATR Ossy Dermawan Dukung Penuh ICI 2025: Momen Strategis Dorong Investasi dan Infrastruktur Berkelanjutan
Wamen ATR Ossy Dermawan Dukung Penuh ICI 2025: Momen Strategis Dorong Investasi dan Infrastruktur Berkelanjutan.

Jakarta – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, menyambut dengan penuh semangat rencana penyelenggaraan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang bakal digelar dalam waktu dekat. Menurutnya, acara ini datang di waktu yang tepat dan sangat relevan dengan arah pembangunan Indonesia ke depan.

"Konferensinya benar-benar pas banget momennya. Apalagi sekarang semangat Pak Presiden Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% sedang tinggi-tingginya. Nah, salah satu kunci untuk mencapai target itu ya lewat peningkatan investasi," ungkap Wamen Ossy, Minggu (08/06/2025).

Ia juga menambahkan bahwa Kementerian ATR/BPN merasa terhormat karena diajak aktif berperan dalam ajang internasional ini oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK). Peran yang diambil pun bukan sembarangan, melainkan bentuk partisipasi strategis yang punya dampak nyata.

"Insyaallah, kami akan menyampaikan keynote speech dan ikut dalam panel diskusi. Kami juga akan hadirkan booth informasi buat para peserta, terutama investor asing. Di situ nanti akan dijelaskan berbagai hal seputar perizinan, legalitas tanah, dan sistem tata ruang di Indonesia," jelasnya.

Menurut Wamen Ossy, keterlibatan ATR/BPN dalam forum ini adalah peluang besar untuk menunjukkan ke dunia bagaimana Indonesia kini makin serius membenahi urusan pertanahan dan tata ruang. Apalagi peserta konferensinya banyak yang berasal dari luar negeri, tentu informasi soal sistem perizinan tanah di Indonesia jadi salah satu hal yang sangat mereka ingin tahu.

"Kita mau tunjukkan bahwa Indonesia punya sistem yang makin tertata dan terbuka untuk investasi," tegasnya.

Lebih jauh, Wamen Ossy berharap keikutsertaan aktif dalam ICI 2025 ini bisa memperkuat ekosistem investasi nasional, khususnya di sektor pertanahan dan penataan ruang yang menjadi fondasi penting pembangunan infrastruktur jangka panjang.

FYI, acara ICI 2025 dijadwalkan berlangsung pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Konferensi ini mengusung tema “Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration”, dan menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemangku kebijakan, pelaku usaha, lembaga keuangan, serta mitra pembangunan dalam mendorong solusi nyata demi kemajuan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

Cara Mudah Daftarin Tanah Wakaf Supaya Aman dan Punya Kepastian Hukum

Cara Mudah Daftarin Tanah Wakaf Supaya Aman dan Punya Kepastian Hukum
Cara Mudah Daftarin Tanah Wakaf Supaya Aman dan Punya Kepastian Hukum.

Jakarta – Kabar baik buat kamu yang punya tanah wakaf! Di tahun 2025 ini, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) lagi gencar-gencarnya mendorong masyarakat buat daftar tanah wakaf secara resmi. Targetnya nggak main-main, yaitu mendaftarkan 561.909 bidang tanah wakaf di seluruh Indonesia. Keren, kan?

Tujuannya jelas: biar tanah wakaf punya kepastian hukum dan bisa terus dimanfaatin untuk kegiatan sosial dan keagamaan umat tanpa takut sengketa atau disalahgunakan.

Kenapa Pendaftaran Tanah Wakaf Itu Penting Banget?

Banyak orang belum sadar kalau tanah wakaf yang belum terdaftar secara resmi bisa rentan banget sama konflik. Misalnya, diklaim orang lain, dijual sembarangan, atau disalahgunakan. Nah, dengan mendaftarkan tanah wakaf, kamu nggak cuma bikin status hukumnya jadi jelas, tapi juga bantu menjaga amanah dari wakif (orang yang mewakafkan tanah) supaya manfaatnya bisa terus mengalir ke masyarakat.

Gimana Cara Daftarin Tanah Wakaf? Gampang Kok!

Kalau kamu adalah nadzir (pengelola wakaf) atau punya kuasa dari nadzir, kamu bisa langsung dateng ke Kantor Pertanahan di wilayah tempat tanah wakaf berada. Jangan lupa bawa beberapa dokumen penting berikut ini:

  • Formulir permohonan (bisa didapat di kantor atau diunduh online)

  • KTP atau identitas diri lainnya

  • Bukti kepemilikan tanah (misalnya girik atau akta jual beli)

  • Akta ikrar wakaf atau surat ikrar wakaf dari notaris/pejabat berwenang

Yang bikin makin lega, menurut Peraturan Menteri ATR/BPN No. 25 Tahun 2016, pendaftaran tanah wakaf ini gratis alias tanpa biaya sepeser pun. Mulai dari pengukuran, pemeriksaan, sampai pendaftaran pertamanya, semua dikenakan tarif Rp0,00. Ini bentuk dukungan pemerintah terhadap pengelolaan tanah untuk kepentingan keagamaan dan sosial.

Biar Nggak Ribet, Pemerintah Juga Bikin Layanan Jadi Lebih Mudah

Buat kamu yang sibuk atau masih bingung soal prosesnya, Kementerian ATR/BPN juga terus berinovasi. Mulai dari penyederhanaan syarat, layanan informasi di Kantor Pertanahan, hingga kanal digital resmi yang bisa kamu akses kapan aja. Semua dilakukan supaya masyarakat makin gampang buat urus tanah wakafnya.

Yuk, Daftarin Tanah Wakaf Sekarang!

Dengan sertipikat resmi, tanah wakaf jadi lebih terlindungi. Nggak cuma bebas dari konflik hukum, tapi juga pastinya bisa digunakan sesuai tujuan awal wakaf: membantu umat dan jadi ladang pahala jangka panjang.

So, buat para nadzir dan masyarakat yang punya tanah wakaf, nggak usah nunggu lama-lama lagi. Yuk, segera daftarin tanah wakaf kamu biar aman, legal, dan manfaatnya terus mengalir!