Ketapang - Warga di dusun Petuakan, desa Air Upas, kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang dihantui aksi teror pembakaran dan penembakan dari pihak yang tak diketahui.
Rumah di areal perkebunan kelapa sawit dibakar. Bahkan beberapa orang warga setempat sudah ada yang menjadi korban tembakan senapan angin.
Foto-foto yang diterima redaksi menunjukkan sisa rumah yang habis dilalap api, serta luka fisik pada tubuh korban yang diduga akibat peluru senapan angin.
Firminus Goda, warga setempat mengatakan, peristiwa ini sudah terjadi sepanjang bulan Juni sampai sekarang. Peristiwa ini sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian.
"Kami sudah sangat cemas. Sudah banyak rumah habis dibakar, orang kena tembak, sudah banyak korban," ujar Firminus Goda, Kamis (10/7/2025).
Warga itu mengatakan, salah satu korban, menantu dari Sayung, dilaporkan mengalami dua kali tembakan dan rumahnya dibakar. Di tempat lain, penembakan juga terjadi terhadap saudara Matius Anjang, Doto, dan Alman.
Bukti luka tembak pada tubuh korban telah didokumentasikan warga dan menjadi bukti kuat atas aksi kekerasan tersebut.
"Pelaku tidak dikenal, dan hingga kini belum ada kejelasan hasil penyelidikan dari aparat berwenang," kata Goda.
Beberapa orang warga mengaku sempat melihat pelaku saat melakukan aksi membakar dan menembak di daerah di Satuan Pemukiman (SP) Tiga dusun Petuakan desa Air Upas.
Saat melihat itu, warga sempat mengejar, namun kejaran warga diancam oleh pelaku dengan tembakan ke udara menggunakan senapan angin.
"Kami sempat lihat tiga orang pelaku, membawa senapan dan senjata tajam. Kami tak berani kejar, karena mereka menakut-nakuti dengan menembak ke atas," ujar seorang warga yang menjadi saksi melihat pelaku teror dimaksud.
Kondisi ini membuat banyak warga takut untuk kembali ke ladang atau tinggal di rumah-rumah yang jauh dari permukiman utama.
"Kami berharap aparat segera bertindak. Ini bukan masalah kecil. Nyawa dan harta masyarakat sudah banyak yang jadi korban," kata Firminus Goda.
Kapolres Ketapang AKBP Setiadi menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan saat ini tengah melakukan penyelidikan.
"Perkara ini masih dalam proses penyelidikan," ujarnya saat dikonfirmasi Kalbaronline, Kamis (10/7/2025).
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta segera melapor ke kantor polisi terdekat apabila melihat hal-hal yang mencurigakan.
"Kami berharap kerja sama masyarakat dapat membantu mempercepat pengungkapan kasus ini," tandas Setiadi.
Reporter: Muzahidin