Berita Borneotribun: Manchester United Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Manchester United. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manchester United. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Mei 2025

Cara Nonton ASEAN All-Stars vs Manchester United: Jadwal, Pemain, dan Fakta Menarik!

Cara Nonton ASEAN All-Stars vs Manchester United: Jadwal, Pemain, dan Fakta Menarik!
Cara Nonton ASEAN All-Stars vs Manchester United: Jadwal, Pemain, dan Fakta Menarik!.

JAKARTA - Manchester United kembali menyapa penggemarnya di Asia Tenggara! Kali ini, Setan Merah akan menghadapi tim gabungan ASEAN All-Stars dalam laga persahabatan yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertandingan ini menjadi bagian dari tur pascamusim yang kini semakin populer di kalangan klub-klub besar Eropa.

Meskipun musim kompetisi baru saja selesai, Manchester United tak langsung beristirahat. Sebaliknya, mereka langsung mengemas koper dan terbang ke Asia untuk menyapa fans mereka secara langsung. Nah, buat kamu yang penasaran dengan detail pertandingan ini, yuk simak informasi lengkapnya di bawah!

Apa Itu ASEAN All-Stars?

Sebelum kita bahas pertandingan, mungkin banyak dari kamu yang bertanya: “Siapa sih ASEAN All-Stars itu?”

ASEAN All-Stars adalah tim sepak bola yang terdiri dari para pemain terbaik asal Asia Tenggara. Tim ini pertama kali dibentuk pada tahun 2014 untuk laga amal membantu korban topan Haiyan di Filipina. Kala itu, mereka menghadapi timnas Indonesia dan kalah tipis 1-0.

Uniknya, pertandingan melawan Manchester United ini akan menjadi laga kedua sepanjang sejarah ASEAN All-Stars. Bisa dibilang, ini momen langka yang sangat dinanti oleh para penggemar sepak bola di kawasan Asia Tenggara.

Jadwal Pertandingan ASEAN All-Stars vs Man United

Pertandingan ini akan digelar pada:

🗓️ Hari/Tanggal: Rabu, 28 Mei 2025
🕗 Waktu Kick-off:

  • Pukul 19.45 WIB

Pertandingan akan digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, yang punya kapasitas lebih dari 87.000 penonton! Semua hasil dari pertandingan ini kabarnya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial dan amal. Keren banget, ya!

Di Mana Bisa Nonton ASEAN All-Stars vs Manchester United?

Untuk kamu yang ingin menonton pertandingan ini secara langsung, ada beberapa cara yang bisa dipilih:

📺 MUTV (Manchester United TV)
Laga ini akan disiarkan langsung di MUTV, layanan streaming resmi milik Manchester United. Namun, kamu perlu berlangganan terlebih dahulu.

💰 Biaya berlangganan:

  • Sekitar £7.99 per bulan (sekitar Rp160 ribu)

  • Atau £29.99 per tahun (sekitar Rp600 ribu)

🕐 Durasi siaran:
Acara siaran dimulai pukul 13.00 BST dan akan berlanjut hingga pukul 16.30 BST. Jika skor imbang di waktu normal, pertandingan akan langsung dilanjutkan ke adu penalti.

📱 Aplikasi Resmi Manchester United
Kamu juga bisa mengikuti live update, susunan pemain, dan analisis pertandingan melalui aplikasi resmi Manchester United yang bisa diunduh di smartphone.

Kabar Skuad Manchester United

Untuk tur ke Malaysia ini, Manchester United membawa total 32 pemain. Mayoritas pemain inti ikut serta, namun ada juga beberapa pemain muda yang akan mendapatkan kesempatan untuk tampil di level internasional.

Pemain yang Absen:

  • Lisandro Martínez (cedera)

  • Leny Yoro (cedera)

  • Noussair Mazraoui (cedera)

Pemain yang Turut Serta:

  • Matthijs de Ligt: Sempat absen awal bulan ini, kini sudah kembali bergabung.

  • Alejandro Garnacho: Meski santer dikabarkan akan dilepas musim panas ini, ia tetap dibawa ke Asia.

Pemain yang Tidak Ikut Karena Akan Hengkang:

  • Victor Lindelöf dan Christian Eriksen: Kontrak habis akhir bulan ini dan tidak diperpanjang.

  • Jonny Evans: Meskipun kontraknya juga akan habis, ia tetap dibawa sebagai bagian dari skuad tur.

Pemain Muda yang Wajib Diperhatikan:

  • Reece Munro

  • Jim Thwaites

  • Sékou Koné

  • Shea Lacey

Nama-nama ini bisa jadi bintang masa depan Manchester United. Jadi, buat kamu yang suka pantau perkembangan wonderkid, pertandingan ini layak banget buat ditonton!

Fakta Menarik Jelang Pertandingan

  1. Pertandingan Amal
    Salah satu tujuan utama laga ini adalah untuk kegiatan amal. Artinya, bukan cuma hiburan, tapi juga membantu sesama.

  2. Antusiasme Fans Asia
    Tur seperti ini jadi bukti betapa besarnya fanbase Man United di Asia Tenggara. Di media sosial, antusiasme dari fans Malaysia, Indonesia, dan Thailand luar biasa besar!

  3. Momentum Bangkit
    Setelah musim yang cukup mengecewakan, pertandingan ini juga jadi ajang pemanasan dan motivasi buat para pemain untuk menyambut musim baru.

  4. Laga Terakhir Beberapa Pemain
    Buat Lindelöf, Eriksen, dan Evans, ini bisa jadi laga perpisahan mereka dengan jersey Man United.

Apa Selanjutnya untuk Manchester United?

Setelah bertanding di Kuala Lumpur, Manchester United tidak langsung pulang ke Inggris. Mereka akan melanjutkan tur Asia dengan menghadapi tim nasional Hong Kong pada:

📅 Hari Jumat, 30 Mei 2025
📍 Lokasi: Stadion Hong Kong

Pertandingan ini akan menjadi penutup dari rangkaian laga persahabatan mereka sebelum para pemain masuk ke masa libur musim panas. Laga melawan Hong Kong juga akan menjadi kesempatan kedua bagi pemain muda dan cadangan untuk menunjukkan kualitas mereka.

Kenapa Pertandingan Ini Layak Ditonton?

✔️ Momen Langka: ASEAN All-Stars bukan tim yang sering bermain. Pertandingan ini mungkin jadi kesempatan terakhir melihat mereka tampil.
✔️ Bintang Dunia di Asia: Pemain-pemain seperti Garnacho dan De Ligt bisa kamu saksikan langsung beraksi.
✔️ Ajang Unjuk Gigi Wonderkid: Banyak pemain muda potensial dari Manchester United akan unjuk kemampuan.
✔️ Untuk Amal: Nonton bola sambil berdonasi secara tidak langsung? Kenapa tidak!

Laga antara ASEAN All-Stars vs Manchester United bukan sekadar pertandingan persahabatan biasa. Ini adalah panggung untuk unjuk kekuatan, mempererat hubungan antara klub besar dan para fans Asia, sekaligus mengangkat nilai kemanusiaan lewat amal.

Buat kamu yang belum punya akses MUTV, masih ada waktu untuk berlangganan. Atau kamu bisa ikuti update langsung lewat aplikasi resmi MU. Jangan sampai ketinggalan momen seru ini, ya!

Minggu, 25 Mei 2025

Prediksi Line Up Manchester United vs Aston Villa: Laga Terakhir yang Jadi Ujian Harga Diri Setan Merah

Prediksi Line Up Manchester United vs Aston Villa: Laga Terakhir yang Jadi Ujian Harga Diri Setan Merah
Prediksi Line Up Manchester United vs Aston Villa: Laga Terakhir yang Jadi Ujian Harga Diri Setan Merah.

JAKARTA - Musim 2024/2025 bukan musim yang menyenangkan buat Manchester United. Klub raksasa Inggris ini benar-benar menjalani tahun yang penuh drama, performa buruk, dan hasil mengecewakan. Nah, akhir pekan ini, Setan Merah akan menutup musim mereka dengan menjamu Aston Villa di Old Trafford, Minggu (25/5) pukul 22.00 WIB. Pertandingan ini bisa jadi momen penebusan – atau justru penutup yang makin menyakitkan.

Di tengah performa yang nggak konsisten, fans MU tentu berharap ada secercah harapan di laga terakhir. Apalagi setelah kekalahan pahit 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa hari Rabu kemarin. Penampilan tanpa semangat itu benar-benar mencerminkan bagaimana musim mereka berjalan: loyo, tanpa arah, dan penuh masalah.

Pelatih Ruben Amorim, yang entah kenapa masih bertahan di kursi panas itu, bakal berusaha kasih hiburan terakhir buat fans di Old Trafford. Tapi jujur aja, dengan posisi MU yang terpuruk di peringkat 16 klasemen dan belum menang di liga sejak Maret, ekspektasinya nggak tinggi-tinggi amat.

Berikut prediksi susunan pemain Manchester United untuk laga pamungkas melawan Aston Villa:

Prediksi Starting XI Manchester United (Formasi 3-4-2-1)

Kiper: Andre Onana
Dengan Aston Villa masih punya peluang lolos ke Liga Champions, Onana bakal kerja keras di bawah mistar. Nama-nama seperti Ollie Watkins, Marco Asensio, dan Morgan Rogers pasti akan kasih ancaman nyata.

Bek Tengah: Leny Yoro
Yoro kembali tampil saat kalah di Bilbao tengah pekan. Meski nggak bikin blunder, performanya juga nggak bisa dibilang mengesankan. Sejak Februari, dia cuma mencatat dua clean sheet. Nggak terlalu menjanjikan, ya?

Bek Tengah: Harry Maguire
Bisa dibilang salah satu pemain paling konsisten MU musim ini—meskipun levelnya memang nggak tinggi. Sayangnya, performa itu belum cukup untuk bikin pelatih Inggris, Thomas Tuchel, memanggilnya ke skuad nasional.

Bek Tengah: Victor Lindelöf
Kemungkinan ini bakal jadi laga perpisahan Lindelöf di Old Trafford. Jika benar, maka laga kontra Villa akan jadi penampilannya yang ke-284 bersama MU. Cukup loyal juga, ya?

Wing Back Kanan: Amad Diallo
Amad tampil cukup oke di babak pertama final Liga Europa, bahkan terlihat sebagai pemain yang paling berbahaya. Tapi sayangnya, penampilannya menurun drastis di babak kedua.

Gelandang Tengah: Kobbie Mainoo
Mainoo masih berusaha cari konsistensi. Cedera dan performa naik turun bikin dia baru 19 kali tampil sebagai starter di Premier League musim ini. Tapi potensinya tetap besar, lho.

Gelandang Tengah: Manuel Ugarte
Ugarte jadi kejutan karena nggak dimainkan di laga tengah pekan. Pemain asal Uruguay ini masih butuh waktu untuk adaptasi dan membuktikan kualitasnya di Premier League.

Wing Back Kiri: Patrick Dorgu
Tugas berat menanti Dorgu: menjaga Morgan Rogers yang musim ini sudah mencatat 27 kontribusi gol di semua kompetisi. Nggak bakal mudah, tapi ini bisa jadi panggung pembuktiannya.

Gelandang Serang Kanan: Bruno Fernandes
Setelah kekalahan di final Liga Europa, kapten MU ini bikin heboh dengan pernyataan soal masa depannya. Kabarnya, klub Arab Saudi Al Hilal tertarik memboyongnya. Apakah ini laga terakhirnya juga?

Striker Tengah: Rasmus Højlund
Performa Højlund lagi-lagi mengecewakan. Bayangkan, dari 51 pertandingan, dia cuma cetak 10 gol. Jelas bukan angka yang cukup buat striker utama klub sebesar MU.

Gelandang Serang Kiri: Mason Mount
Dengan kabar bahwa Alejandro Garnacho akan dijual musim panas ini, Mount punya peluang besar untuk kembali starter. Dia juga turun sejak awal di final Liga Europa kemarin.

Meskipun peluang ke kompetisi Eropa sudah pupus dan musim ini bisa dibilang gagal total, laga terakhir lawan Aston Villa tetap penting buat Manchester United. Bukan soal poin lagi, tapi soal harga diri. Apakah mereka akan menutup musim ini dengan kepala tegak atau makin tenggelam dalam kekecewaan?

Yang jelas, fans MU layak mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sekadar kekalahan tanpa perlawanan. Setidaknya, berikan pertunjukan yang layak untuk ditonton di Old Trafford.

Kamis, 22 Mei 2025

Tottenham Akhiri Puasa Gelar! Kalahkan Manchester United 1-0, Johnson Jadi Pahlawan di Final Liga Europa yang Sengit

Tottenham Akhiri Puasa Gelar! Kalahkan Manchester United 1-0, Johnson Jadi Pahlawan di Final Liga Europa yang Sengit
Tottenham sukses akhiri puasa gelar selama 17 tahun usai kalahkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa 2025. Gol tunggal Brennan Johnson antar skuad asuhan Ange Postecoglou raih trofi bergengsi di San Mames. Simak ulasan lengkap laga panas Spurs vs MU di final Eropa yang penuh drama!

JAKARTA - Akhirnya, setelah 17 tahun penantian, Tottenham Hotspur bisa tersenyum lebar! Tim asuhan Ange Postecoglou sukses menjuarai Liga Europa 2025 usai menumbangkan Manchester United 1-0 di San Mames, Bilbao, pada laga final yang penuh drama dan tensi tinggi.

Gol tunggal dari Brennan Johnson jadi penentu kemenangan di malam yang sangat bersejarah buat Spurs. Meski jalannya pertandingan nggak terlalu menarik dari sisi permainan, tapi hasil akhirnya bakal diingat selamanya oleh para fans Tottenham.

Johnson Jadi Pahlawan di Final yang Sengit

Gol semata wayang yang membawa Tottenham juara tercipta jelang turun minum. Bermula dari umpan silang Pape Matar Sarr dari sisi kiri, Brennan Johnson menyambutnya dengan flick di depan gawang. Bola kemudian mengenai Luke Shaw dan mengecoh Andre Onana, penjaga gawang MU yang tak berkutik.

Manchester United sebenarnya punya beberapa peluang buat menyamakan kedudukan, tapi sayangnya penyelesaian akhir mereka kurang tajam. Bruno Fernandes sempat gagal memaksimalkan umpan matang, dan Rasmus Hojlund nyaris mencetak gol kalau bukan karena penyelamatan luar biasa dari Micky van de Ven di garis gawang.

Di babak kedua, MU makin agresif tapi tetap nggak bisa membongkar pertahanan Tottenham yang solid. Bahkan di menit-menit akhir, tendangan Garnacho dan sundulan Shaw masih bisa dimentahkan kiper Guglielmo Vicario yang tampil sangat tenang malam itu.

Ange Postecoglou Buktikan Janjinya: Gelar di Musim Kedua!

Sebelum laga final, pelatih Spurs, Ange Postecoglou, sempat 'disindir' oleh media soal kemampuannya. Tapi malam ini dia membungkam semua kritik itu. Ini adalah pertandingan ke-100-nya sebagai pelatih Tottenham dan ia menutupnya dengan gelar pertama Spurs di Eropa sejak tahun 1984!

Uniknya, ini bukan kali pertama Ange meraih gelar di musim keduanya bersama klub. Ia pernah menjuarai liga di Australia, Jepang, dan Skotlandia dengan prestasi yang mirip. Jadi, bukan omong kosong kalau dia bilang "musim kedua itu waktunya juara".

Meskipun Tottenham sedang terpuruk di Premier League, gelar Liga Europa ini jadi pelipur lara yang luar biasa buat para fans. Bisa dibilang, ini jadi malam paling indah dalam sejarah modern klub.

Manchester United Gagal Lagi, Amorim Mulai Dipertanyakan

Sebaliknya, di kubu Manchester United, hasil ini jelas bikin sakit hati. Musim mereka sebenarnya penuh harapan, tapi akhirnya harus ditutup dengan kegagalan besar.

Pelatih Ruben Amorim jadi sorotan utama. Banyak yang mulai mempertanyakan apakah pendekatan jujurnya yang bahkan sempat menyebut MU "tim terburuk dalam sejarah klub" — malah jadi bumerang.

MU punya 16 peluang di laga ini, tapi hanya satu-dua yang benar-benar mengancam gawang Spurs. Statistik expected goals mereka cuma 0.85, jauh dari cukup buat tim yang sedang butuh kemenangan. Dan yang bikin makin miris, ini adalah kekalahan ke-20 mereka musim ini di semua kompetisi — rekor terburuk sejak musim mereka terdegradasi di tahun 1974.

Tottenham berhasil mengakhiri paceklik gelar dan bikin sejarah baru di Eropa. Sementara itu, Manchester United justru semakin tenggelam di musim yang penuh kekecewaan.

Gelar ini bukan cuma tentang kemenangan di atas kertas. Ini soal membangun kembali harapan, menyalakan semangat baru, dan tentunya jadi bukti bahwa kerja keras dan kesabaran bisa berbuah manis.

Untuk para fans Spurs, malam di Bilbao ini akan terus dikenang. Dan buat MU, saatnya evaluasi besar-besaran.

Rabu, 21 Mei 2025

Prediksi Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Duel Penentuan Nasib di Bilbao

Prediksi Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Duel Penentuan Nasib di Bilbao
Prediksi Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Duel Penentuan Nasib di Bilbao.

Pertandingan final Liga Europa 2025 bakal jadi panggung adu gengsi dua raksasa Inggris yang lagi terseok-seok di liga domestik. Tottenham Hotspur bakal bentrok dengan Manchester United di San Mamés, Bilbao, pada Kamis dini hari, 22 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Laga ini nggak cuma soal trofi, tapi juga soal harga diri dan masa depan klub.

Final Rasa "Penebusan Dosa"

Musim ini, baik Tottenham maupun Manchester United benar-benar di luar ekspektasi di Premier League. United terpuruk di posisi 16, dan Spurs malah satu strip di bawahnya. Tapi lewat jalur Liga Europa, keduanya punya kesempatan emas buat nutup musim dengan kepala tegak—dan satu-satunya cara ya menang di Bilbao.

Buat Tottenham, gelar ini bakal jadi yang pertama sejak 2008! Sementara buat MU, meski beberapa tahun terakhir sering mengangkat trofi, gelar Eropa tetap jadi prestise tersendiri. Pemenang laga ini juga otomatis dapat tiket ke Liga Champions musim depan. Jadi bisa dibilang, ini adalah "final segalanya".

Perjalanan Menuju Final: Siapa Lebih Kuat?

Tottenham tampil cukup stabil di fase gugur. Anak asuh Ange Postecoglou menyingkirkan Eintracht Frankfurt di perempat final, lalu melibas Bodø/Glimt dengan skor agregat meyakinkan.

Di sisi lain, MU tampil dramatis. Mereka harus comeback gila-gilaan lawan Lyon di perempat final (menang agregat 7-6), lalu tampil solid saat menyingkirkan Athletic Club di semifinal.

Head-to-Head & Statistik Terkini

Dalam lima pertemuan terakhir, Tottenham unggul jauh:

  • Tottenham menang 4 kali

  • MU cuma sekali

  • Terakhir kali bertemu, Spurs menang 1-0 di Premier League (16 Februari 2025)

Namun performa keduanya di beberapa laga terakhir cukup mengkhawatirkan:

Form Tottenham (lima laga terakhir semua kompetisi):

  • Kalah 0-2 vs Aston Villa

  • Kalah 0-2 vs Crystal Palace

  • Menang 2-0 vs Bodø/Glimt

  • Imbang 1-1 vs West Ham

  • Menang 3-1 vs Bodø/Glimt

Form Man United (lima laga terakhir semua kompetisi):

  • Kalah 0-1 vs Chelsea

  • Kalah 0-2 vs West Ham

  • Menang 4-1 vs Athletic Club

  • Kalah 3-4 vs Brentford

  • Menang 3-0 vs Athletic Club

Susunan Pemain dan Update Cedera

Tottenham: Dilema Cedera Masih Jadi Masalah

Spurs datang ke final dengan daftar cedera panjang. James Maddison dan Dejan Kulusevski dipastikan absen. Lucas Bergvall masih diragukan tampil, tapi tetap dibawa ke Bilbao. Timo Werner dan Radu Drăgușin juga belum fit. Kabar baiknya, Son Heung-min sudah kembali bermain dan diprediksi bakal jadi starter bareng Brennan Johnson dan Dominic Solanke.

Prediksi Lineup Tottenham (4-3-3):
Vicario; Porro, Romero, Van de Ven, Udogie; Bentancur, Bissouma, Sarr; Johnson, Solanke, Son.

Manchester United: Masih Mengandalkan Ajaibnya Garnacho dan Bruno

MU juga nggak bebas dari krisis cedera. Lisandro Martínez absen. Diogo Dalot, Matthijs de Ligt, dan Leny Yoro masih balapan dengan waktu buat bisa tampil. Joshua Zirkzee udah kembali latihan dan bisa jadi opsi. Manuel Ugarte bakal jadi tandem Casemiro di tengah, sementara Bruno Fernandes dan Garnacho tetap jadi andalan lini depan.

Prediksi Lineup MU (3-4-2-1):
Onana; Lindelöf, Maguire, Yoro; Mazraoui, Ugarte, Casemiro, Dorgu; Fernandes, Garnacho; Højlund.

Jadwal dan Cara Nonton Final Liga Europa 2025

  • Tanggal: Kamis, 22 Mei 2025

  • Waktu Kick-off: 02.00 WIB

  • Lokasi: Stadion San Mamés, Bilbao, Spanyol

  • Wasit: Felix Zwayer (Jerman)

  • VAR: Bastian Dankert (Jerman)

Live Streaming dan TV Lokal:

  • Indonesia: Belum diumumkan resmi, tapi kemungkinan besar lewat Vidio atau SCTV

  • Amerika Serikat: Paramount+, fuboTV, CBS Sports

  • Inggris: discovery+, TNT Sports

  • Meksiko & Kanada: ESPN, DAZN

Prediksi Skor: Siapa Angkat Trofi?

Spurs memang menang tiga kali dari MU musim ini, tapi justru catatan itu bisa jadi bumerang. Dalam laga sepenting ini, sejarah sering tak berarti. Tapi melihat konsistensi Spurs di Eropa dan komitmen Postecoglou yang totalitas di Liga Europa, mereka kelihatan lebih siap secara mental.

Di sisi lain, MU punya pelatih yang lebih berpengalaman dan skuad yang secara individual lebih berkualitas. Tapi jika bicara motivasi dan momentum, Tottenham sedang di atas angin.

Prediksi Akhir: Tottenham 2-1 Manchester United

Final Liga Europa kali ini bukan sekadar laga penutup musim, tapi semacam "pertaruhan hidup" buat dua klub yang ingin kembali disegani. Buat fans Spurs, ini bisa jadi malam bersejarah yang dinanti sejak 2008. Buat Setan Merah, ini adalah kesempatan untuk membungkam kritik.

Selasa, 20 Mei 2025

Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Laga Penentu Harga Diri dan Tiket Liga Champions

Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Laga Penentu Harga Diri dan Tiket Liga Champions
Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Laga Penentu Harga Diri dan Tiket Liga Champions.

JAKARTA - Musim 2024/25 memang nggak bersahabat buat Tottenham Hotspur dan Manchester United. Kedua tim raksasa Inggris ini tampil jauh dari ekspektasi di Premier League. Tapi, mereka masih punya satu peluang terakhir buat menyelamatkan musim: jadi juara Liga Europa.

Di atas kertas, laga final ini mungkin nggak terlihat begitu menggoda dua tim yang sama-sama terdampar di papan bawah klasemen. Tapi percaya deh, duel Tottenham lawan United di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dini hari nanti bakal jadi laga penuh gengsi dan taruhannya super besar: trofi Eropa dan tiket otomatis ke Liga Champions musim depan!

Tottenham: Akhiri Puasa Gelar atau Gagal Lagi?

Bayangin, terakhir kali Spurs angkat trofi itu tahun 2008, saat mereka juara Piala Liga di bawah Juande Ramos. Udah 17 tahun berlalu, dan fans mereka pasti udah kering tenggorokan nunggu selebrasi lagi.

Musim ini, pelatih Ange Postecoglou sering terlihat frustrasi. Tapi kalau dia berhasil kasih gelar Eropa buat Spurs, mungkin masa depannya di klub bakal sedikit lebih cerah. Apalagi dia pernah bilang, “Gue selalu menang di musim kedua.” Nah, ini waktunya buat buktiin omongannya.

Masalahnya, Tottenham datang ke final ini dengan kondisi pincang. Beberapa pemain penting seperti Dejan Kulusevski, James Maddison, dan Lucas Bergvall dipastikan absen. Untungnya, Son Heung-min udah mulai pulih dan siap tampil, dengan catatan 11 gol musim ini. Kalau bicara soal kreator, trio Kulusevski, Maddison, dan Son adalah penyumbang assist terbanyak Spurs musim ini.

Kalau Spurs berhasil juara, mereka akan jadi tim Inggris kedua yang tiga kali angkat trofi UEFA Cup/Liga Europa, setelah Liverpool. Tapi perjuangan mereka jelas nggak bakal mudah.

Manchester United: Kesempatan Emas Amorim di Musim Pertamanya

United juga nggak kalah parahnya. Mereka udah delapan laga liga tanpa kemenangan dan musim ini cuma bisa finis maksimal di peringkat 14 Premier League. Tapi uniknya, di Eropa, mereka justru tampil menggila.

Salah satu momen paling ikonik adalah kemenangan dramatis 7-6 agregat lawan Lyon di perempat final. Total, United udah cetak 35 gol di Liga Europa musim ini, terbanyak sejak Chelsea (2018/19) dan Porto (2010/11) yang akhirnya juga juara.

Pelatih Ruben Amorim, meskipun sempat nyebut timnya ini sebagai "yang terburuk dalam sejarah klub", masih punya kans besar untuk menorehkan sejarah baru. Kalau dia menang, Amorim bisa jadi pelatih ketiga yang bawa United juara di musim pertamanya, setelah Jose Mourinho dan Erik ten Hag.

Menariknya, Amorim juga berpotensi jadi pelatih Inggris termuda ketiga yang menang trofi Eropa utama sebelum usia 41 setelah Howard Kendall dan Gianluca Vialli.

Statistik Panas: Siapa Lebih Unggul?

Di semua kompetisi musim ini, Spurs udah tiga kali menang atas United (dua di Premier League, satu di Piala Liga). Bahkan terakhir kali United bisa menang lawan Spurs itu udah lama banget.

Tapi, sejarah juga nunjukin kalau di kompetisi Eropa, mereka pernah ketemu sekali di tahun 60-an dan United yang keluar sebagai pemenang.

Prediksi dari superkomputer Opta juga bikin tegang: peluang menang kedua tim 50-50. Artinya, final ini benar-benar terbuka dan bisa ditentukan oleh detail kecil—atau adu penalti.

Pemain Kunci

Tottenham – Dominic Solanke
Meski baru gabung, Solanke langsung tancap gas di Liga Europa. Dia cetak gol di perempat dan semifinal, serta punya catatan manis lawan United selalu bikin gol di empat pertemuan terakhir. Kalau Solanke bisa jebol gawang Setan Merah lagi, dia bisa sejajar dengan Mohamed Salah dalam rekor cetak gol beruntun ke United.

Manchester United – Bruno Fernandes
Kapten United ini memang spesialis Liga Europa. Dia tercatat sebagai pemain dengan kontribusi gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi ini total 46 keterlibatan gol! Musim ini aja dia udah nyumbang 7 gol dan 4 assist. Kalau United mau menang, peran Bruno nggak bisa digantikan.

Laga final Liga Europa ini bukan cuma soal trofi. Buat Tottenham dan Manchester United, ini soal harga diri, masa depan klub, dan kans bermain di Liga Champions musim depan. Siapapun yang kalah, harus menelan pil pahit atas musim terburuk mereka dalam era modern.

Yang menang? Mereka nggak cuma angkat piala, tapi juga dapat kesempatan membalikkan narasi negatif musim ini jadi cerita heroik. Jadi, siapapun kamu fans Spurs atau Setan Merah jangan sampai kelewatan!

Jumat, 16 Mei 2025

Chelsea vs Manchester United: Prediksi Skor, Jadwal, dan Line Up Jelang Duel Panas di Stamford Bridge

Chelsea vs Manchester United: Prediksi Skor, Jadwal, dan Line Up Jelang Duel Panas di Stamford Bridge
Chelsea vs Manchester United: Prediksi Skor, Jadwal, dan Line Up Jelang Duel Panas di Stamford Bridge.

JAKARTA - Pertandingan seru antara Chelsea vs Manchester United bakal jadi sorotan utama di pekan ini. Duel dua raksasa Premier League ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 17 Mei 2025, di markas kebanggaan The Blues, Stamford Bridge. 

Nah, buat kamu yang nggak sabar nonton dan pengen tahu prediksi skor, formasi, sampai kondisi tim terkini, yuk kita bahas bareng-bareng!

Jadwal dan Lokasi Pertandingan

  • Tanggal: Jumat, 17 Mei 2025

  • Waktu Kick-off: 02.15 WIB

  • Stadion: Stamford Bridge, London

  • Wasit: Chris Kavanagh

  • VAR: Craig Pawson

Siaran Langsung di Indonesia

Pertandingan ini bisa kamu saksikan secara live streaming melalui platform berbayar seperti Vidio atau Mola (tergantung hak siar resmi yang berlaku di Indonesia).

Jadi pastiin kamu udah subscribe biar nggak ketinggalan laga panas ini!

Preview Chelsea vs Man Utd: Siapa yang Lebih Butuh Kemenangan?

Chelsea datang ke laga ini dengan misi penting banget: mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. 

Saat ini mereka duduk manis di posisi kelima klasemen, tapi kekalahan 0-2 dari Newcastle pekan lalu bikin posisi mereka agak terancam.

Sementara itu, Manchester United juga lagi nggak stabil. Anak asuh Ruben Amorim itu udah tujuh laga tanpa kemenangan di Premier League sejak jeda internasional bulan Maret. 

Mereka malah lebih fokus ke final Liga Europa lawan Tottenham yang digelar minggu depan. 

Jadi kemungkinan besar, Man Utd bakal turunkan skuad pelapis saat lawan Chelsea nanti.

Kalau Chelsea bisa menang, mereka bisa unggul tiga poin dari Aston Villa (tergantung hasil laga Villa lawan Spurs). 

Ini jelas bakal jadi modal besar jelang laga penentuan lawan Nottingham Forest di akhir musim.

Head-to-Head: Chelsea vs Manchester United (5 Pertemuan Terakhir)

  • Chelsea menang: 1

  • Man Utd menang: 2

  • Imbang: 2

  • Pertemuan terakhir: Manchester United 1-1 Chelsea (3 November 2024)

Performa Terbaru Kedua Tim

Chelsea:

  • Kalah 0-2 dari Newcastle (11 Mei 2025)

  • Menang 1-0 lawan Djurgården (8 Mei 2025)

  • Menang 3-1 lawan Liverpool (4 Mei 2025)

  • Menang 4-1 lawan Djurgården (1 Mei 2025)

  • Menang 1-0 lawan Everton (26 April 2025)

Man Utd:

  • Kalah 0-2 dari West Ham (11 Mei 2025)

  • Menang 4-1 lawan Athletic Club (8 Mei 2025)

  • Kalah 3-4 dari Brentford (4 Mei 2025)

  • Menang 3-0 lawan Athletic Club (1 Mei 2025)

  • Imbang 1-1 lawan Bournemouth (27 April 2025)

Update Skuad Chelsea: Banyak yang Absen, Tapi Masih Optimis

Masalah utama buat Chelsea ada di lini depan. Nicolas Jackson kena kartu merah lawan Newcastle dan harus absen sampai akhir musim. 

Christopher Nkunku juga masih cedera, sementara Marc Guiu belum fit sepenuhnya.

Solusinya? Kemungkinan besar pelatih Enzo Maresca bakal coba Pedro Neto di posisi striker, meskipun dia biasanya main di sayap.

Kabar baiknya, Reece James udah pulih dari sakit dan siap dimainkan. 

Tapi Chelsea masih harus main tanpa Wesley Fofana, Omari Kellyman, dan Mykhailo Mudryk yang kena skorsing. 

Jadon Sancho juga gak bisa main karena statusnya masih milik Man Utd.

Prediksi Lineup Chelsea (4-2-3-1):
Sánchez; James, Chalobah, Colwill, Cucurella; Caicedo, Lavia; Palmer, Fernández, Madueke; Neto

Update Skuad Manchester United: Fokus ke Final Liga Europa

Pelatih Ruben Amorim udah bilang bakal tetap serius lawan Chelsea, tapi pemain-pemain yang belum 100% fit kemungkinan besar bakal diistirahatkan.

Matthijs de Ligt, Lisandro Martínez, Leny Yoro, dan Ayden Heaven dipastikan absen. 

Diogo Dalot juga nggak bisa main, dan Joshua Zirkzee udah selesai musim lebih awal karena cedera hamstring.

Prediksi Lineup Man Utd (3-4-2-1):
Onana; Fredricson, Maguire, Shaw; Amad, Mainoo, Eriksen, Amass; Mount, Garnacho; Obi

Prediksi Skor Chelsea vs Man Utd

Kalau lihat dari kondisi kedua tim sekarang, Chelsea jelas lebih butuh kemenangan. 

Mereka main di kandang, punya motivasi lebih, dan Man Utd kemungkinan turunkan skuad lapis dua.

Meskipun tanpa striker utama, lini tengah Chelsea tetap tajam dengan nama-nama seperti Cole Palmer dan Enzo Fernández yang bisa cetak gol dari lini kedua. 

Sementara itu, Man Utd masih terus cari ritme dan belum menang dalam tujuh laga terakhir di liga.

Prediksi skor akhir:
Chelsea 2–0 Manchester United

Minggu, 11 Mei 2025

Prediksi Manchester United vs West Ham: Ujian Terakhir Sebelum Final Liga Europa

Prediksi Manchester United vs West Ham: Ujian Terakhir Sebelum Final Liga Europa
Prediksi Manchester United vs West Ham: Ujian Terakhir Sebelum Final Liga Europa.

JAKARTA - Old Trafford Siap Panas Lagi! Manchester United balik lagi ke kandang, Old Trafford, buat ngeladenin West Ham United di lanjutan Premier League. Pertandingan ini digelar cuma beberapa hari setelah timnya Ruben Amorim sukses mengamankan tiket ke final Liga Europa.

Meskipun kedua tim udah gak punya target besar di liga, tapi pastinya dua pelatih tetap pengin nutup musim dengan hasil yang manis. Jadi, jangan heran kalau duel ini tetap seru walau posisinya di klasemen udah gak menentukan banyak.

Balas Dendam di Kandang Sendiri

Waktu putaran pertama musim ini, West Ham sempat nyakitin MU lewat penalti menit akhir dari Jarrod Bowen. Kekalahan itu jadi pukulan telak buat Setan Merah, bahkan Erik ten Hag langsung dipecat sehari setelah pertandingan tersebut. Gak lama setelah itu, Ruben Amorim datang dan bawa angin segar buat tim.

Kabar Tim: Mount On Fire, Zirkzee Masih Absen

Untuk skuad MU, gak ada tambahan cedera baru setelah kemenangan atas Athletic Club di Liga Europa. Tapi beberapa pemain kunci kayak Joshua Zirkzee, Diogo Dalot, dan Lisandro Martínez masih belum bisa main. Matthijs de Ligt juga belum terlihat di laga terakhir.

Di kubu West Ham, cuma Crysencio Summerville dan Michail Antonio yang dipastikan absen. Kabar baiknya, gelandang asal Meksiko, Edson Álvarez, udah pulih dan siap turun setelah absen di tiga pertandingan sebelumnya.

Fokus MU ke Final Liga Europa

Kalau dilihat dari performa akhir-akhir ini, MU emang udah lebih fokus ke Liga Europa ketimbang liga domestik. Mereka udah gak mungkin tembus ke posisi 10 besar, jadi bisa dibilang sisa laga di Premier League cuma buat jaga gengsi aja.

Dalam lima laga terakhir, MU cuma unggul dari Southampton dalam hal jumlah poin. Tapi fans kayaknya bisa maklum, apalagi kalau Amorim sukses kasih trofi Eropa musim ini. Makanya, di laga lawan West Ham ini, gak kaget kalau beberapa pemain utama bakal diistirahatkan.

Masalah Besar West Ham: Gak Tajam di Depan Gawang

West Ham musim ini punya satu masalah utama: susah banget bikin gol. Striker yang mereka rekrut, Niclas Füllkrug, belum sempat nyetel udah cedera. Michail Antonio juga lebih sering absen ketimbang main.

Jumlah gol mereka sejauh ini cuma lebih baik dari tiga tim yang udah degradasi dan Everton. Itu salah satu alasan kenapa posisi mereka di klasemen jeblok, saat ini masih tertahan di urutan ke-17. Tapi kalau bisa curi poin penuh dari MU, mereka bisa loncat ke posisi 14. Menarik, kan?

Mason Mount Mulai Menjawab Ekspektasi

Awal musim Mount di MU emang gak mulus. Didatangkan dengan harga mahal dari Chelsea, banyak fans yang berharap besar, tapi dia sempat kesulitan karena cedera dan performa yang naik-turun.

Tapi dalam dua pertandingan terakhir, Mount menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Dia udah cetak tiga gol, dua di antaranya saat turun sebagai pemain pengganti. Kalau Amorim mutusin buat rotasi skuad, Mount bisa jadi pembeda lagi di laga ini.

Prediksi Skor

Meski gak ada beban berat, MU tetap punya motivasi lebih karena para pemain ingin nunjukin kualitas mereka demi masuk starting XI di final Liga Europa. Feeling kita, MU bakal menang tipis 2-1 atas West Ham.

Senin, 05 Mei 2025

Brentford 4-3 Man Utd: 3 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kekalahan Gila Setan Merah

Brentford 4-3 Man Utd 3 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kekalahan Gila Setan Merah
Brentford 4-3 Man Utd: 3 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kekalahan Gila Setan Merah.

JAKARTA - Aduh, Manchester United lagi-lagi bikin fans tepuk jidat. Main di kandang Brentford, Setan Merah harus rela pulang dengan tangan hampa usai kalah 4-3 dalam laga yang super kacau dan penuh drama, Minggu (4/5) malam WIB.

Ini jadi kekalahan ke-16 mereka di Premier League musim ini rekor terburuk dalam sejarah klub di era liga modern.

Yuk kita bahas tiga hal penting dari laga ini yang bikin fans MU makin galau!

1. Kemenangan Tipis yang Menipu: Gol Cepat Mount, Tapi…

Baru 14 menit pertandingan berjalan, fans MU sempat senyum-senyum. Serangan rapi yang dimulai dari Kobbie Mainoo diselesaikan oleh Mason Mount, bikin MU unggul lebih dulu. Ini gol kedua Mount buat MU dan yang pertama dalam 13 bulan uniknya, gol sebelumnya juga lawan Brentford. Udah kayak jodoh aja, ya?

Tapi ya itu tadi, gol Mount ternyata cuma pengantar ilusi. Abis itu? MU kayak kehilangan arah. Brentford langsung ngegas, nge-press abis-abisan, dan bikin barisan belakang MU kewalahan.

Mikkel Damsgaard nyetak gol penyama lewat tembakan yang mantul dari Luke Shaw. Gak lama, Kevin Schade nambahin satu lagi lewat sundulan bebas di tiang jauh. Pas de Ligt jatuh kena tabrakan, Brentford cuek dan tetap lanjut main. Wasit pun nggak meniup peluit karena nggak ada cedera kepala—jadi sah-sah aja secara aturan.

2. Pertahanan MU = Kayak Agar-Agar

Kalau Ruben Amorim bilang MU punya pertahanan yang ‘terstruktur’, kayaknya itu pujian yang terlalu sopan. Di babak kedua, bukannya bangkit, malah makin amburadul.

Schade nyundul lagi di menit ke-70, dan kali ini dia literally cuma satu dari tiga pemain Brentford yang nunggu bola di tiang jauh cuma dijaga satu bek muda, Tyler Fredicson yang masih 20 tahun. Kasihan banget.

Gak berhenti di situ, Yoane Wissa nutup pesta Brentford dengan gol keempat setelah kerja sama operan yang cantik banget. Bek MU? Udah kayak hantu, ada tapi nggak ngeganggu.

3. Momen Brilian dari Garnacho & Amad Diallo: Terlambat, Tapi Tetap Keren

Walau udah tertinggal jauh, MU sempat nyaris comeback di menit-menit akhir. Alejandro Garnacho nembak cantik dari luar kotak penalti gol ini bener-bener nunjukin kelasnya.

Gak lama, Amad Diallo ikut nimbrung dengan tembakan kencang yang nembus di antara kaki kiper Brentford, Mark Flekken. Skor jadi 4-3, tapi ya telat sih buat ngejar poin. Fans MU cuma bisa tepuk tangan, tapi juga ngelus dada.

Bonus: Penampilan Pemain yang Patut Disorot

🔴 Luke Shaw = Malapetaka di Babak Pertama
Baru lima menit main, Shaw udah nyaris bikin blunder yang bisa jadi gol bunuh diri. Terus di gol Damsgaard, bola malah mental dari badannya masuk ke gawang. Pas babak kedua dimulai, dia udah diganti. Amorim bilang itu buat jaga kondisi buat Europa League, tapi siapa sih yang percaya?

🟢 Chido Obi = Anak Baru Bawa Semangat Baru
Debut starter di Premier League, bocah 17 tahun ini berani banget meski kalah postur. Cuma punya sedikit sentuhan, tapi semangat juangnya patut diacungi jempol. Sayangnya, nasib Obi mirip Hojlund: usaha oke, tapi hasil belum kelihatan. MU butuh lebih dari sekadar semangat.

Musim Paling Suram, Harapan Tinggal Europa?

Dengan posisi ke-15 di klasemen dan rekor kekalahan terburuk, musim ini jelas jadi salah satu yang paling menyakitkan buat fans MU. Mungkin harapan terakhir tinggal di Europa League kalau bisa lolos dan juara, setidaknya bisa nutup musim dengan sedikit senyum.

Tapi kalau mainnya masih kayak gini? Wah, fans Setan Merah harus siap-siap mental lagi.

Brentford 4-3 Manchester United: Laga Gila di Gtech! Tim Muda MU Nyaris Comeback, Tapi Tumbang Juga

Brentford 4-3 Manchester United Laga Gila di Gtech! Tim Muda MU Nyaris Comeback, Tapi Tumbang Juga
Brentford 4-3 Manchester United: Laga Gila di Gtech! Tim Muda MU Nyaris Comeback, Tapi Tumbang Juga.

JAKARTA - Brentford sukses amankan tiga poin penting lawan Manchester United dalam laga super dramatis yang berakhir 4-3! Meski sempat ketinggalan duluan, pasukan Thomas Frank balik menggila dan akhirnya ngebut ke posisi 10 klasemen Premier League, ninggalin MU yang makin ngenes di peringkat 15.

Laga Seru dari Awal Sampai Akhir

Pertandingan ini penuh drama dari awal sampe akhir, kayak nonton film aksi yang nggak ada jedanya. MU yang menurunkan skuad super muda (rata-rata umur cuma 22 tahun!), sempat unggul duluan lewat gol Mason Mount di menit ke-14. Ini jadi gol pertamanya di Premier League sejak Maret 2024 dan lucunya, lawannya juga Brentford waktu itu!

Sayangnya buat MU, keunggulan itu nggak bertahan lama. Brentford langsung ngegas. Luke Shaw malah bikin gol bunuh diri yang nyamain kedudukan, dan Kevin Schade bawa tuan rumah balik unggul lewat sundulan tajam di menit ke-33. Serangan Brentford makin gila di babak kedua.

Schade lagi-lagi jadi momok buat pertahanan MU. Pemain asal Jerman itu nyundul gol keduanya di menit ke-70, jadi koleksi ke-10-nya musim ini di Premier League. Nggak lama, Michael Kayode bikin asis kece ke Yoane Wissa buat gol keempat Brentford. Wissa pun nyetak gol keempatnya secara beruntun di liga — on fire banget!

MU Coba Bangkit, Tapi Terlambat

Walau udah tertinggal 4-1, MU ternyata belum nyerah. Alejandro Garnacho ngeluarin tendangan roket dari luar kotak penalti di menit ke-82 yang langsung bikin stadion hening. Terus di injury time, Amad Diallo berhasil nyetak gol yang bikin skor jadi 4-3. Tapi ya udah, waktu keburu habis. Brentford pun sukses mempertahankan kemenangan tipis tapi krusial ini.

Statistik Menarik: MU Turunkan Tim Muda Banget!

Laga ini juga catat sejarah buat MU. Dengan rata-rata umur 22 tahun 270 hari, ini jadi skuad termuda ketiga yang pernah tampil di Premier League. Salah satunya ada Chido Obi, yang baru berusia 17 tahun 156 hari dan langsung jadi starter! Gila sih, berani banget Erik ten Hag nurunin tim se-muda ini di laga penting.

Tapi ya gitu, walaupun ada talenta muda yang menjanjikan, pengalaman tetap jadi pembeda. Brentford yang main lebih dewasa dan tenang di babak kedua berhasil manfaatin celah di pertahanan MU yang kadang masih kikuk.

Brentford Makin Pede ke Zona Eropa

Kemenangan ini bikin Brentford naik ke posisi 10 dengan 15 kemenangan musim ini nyamain rekor mereka di musim 2022/23. Dengan performa yang lagi naik, peluang buat ngintip kompetisi Eropa musim depan terbuka lebar.

Sementara itu, MU harus cepet-cepet evaluasi. Mereka udah kalah 3 kali dari 5 laga terakhir, dan makin jauh dari posisi aman buat tiket Eropa. Ruben Amorim sebagai pelatih baru harus muter otak lebih keras kalau nggak mau musim ini jadi bencana total.


Brentford kasih pelajaran berharga ke tim muda Manchester United. Meski sempat dikagetin sama dua gol telat, The Bees tetap bisa ngunci kemenangan penting buat terus ngejar zona Eropa. Buat MU, ini jadi pengingat kalau talenta muda butuh pengalaman dan keseimbangan dan tentu aja, pertahanan yang lebih rapet!

Jumat, 02 Mei 2025

Bruno Fernandes Gemilang! Manchester United Bungkam Athletic Bilbao 3-0 di Leg Pertama Semifinal Liga Europa

Bruno Fernandes Gemilang! Manchester United Bungkam Athletic Bilbao 3-0 di Leg Pertama Semifinal Liga Europa
Bruno Fernandes Gemilang! Manchester United Bungkam Athletic Bilbao 3-0 di Leg Pertama Semifinal Liga Europa.

JAKARTA - Manchester United tampil luar biasa dan berhasil membawa pulang kemenangan besar 3-0 saat bertandang ke markas Athletic Bilbao dalam laga leg pertama semifinal Liga Europa, Kamis malam (1 Mei 2025). Penampilan memukau dari sang kapten, Bruno Fernandes, jadi sorotan utama dalam laga yang berlangsung di bawah tekanan fans tuan rumah.

Dalam pertandingan ini, Fernandes benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin tim. Ia mencetak dua gol penting yang membawa Setan Merah dalam posisi unggul jelang leg kedua nanti di Old Trafford. Kemenangan ini membuka peluang lebar bagi MU untuk melaju ke partai final yang rencananya akan digelar di stadion San Mames, kandang Bilbao sendiri, pada 21 Mei mendatang.

Baru lima menit pertandingan berjalan, MU sebenarnya sempat membuat publik Bilbao terdiam lewat gol dari Alejandro Garnacho. Sayangnya, gol tersebut dianulir wasit karena offside setelah dicek lewat VAR. Meski kecewa, MU tetap tampil agresif.

Bilbao tak tinggal diam. Mereka sempat mengancam lewat sepakan jarak jauh dari Alex Berenguer yang menguji Andre Onana. Inaki Williams juga mendapat peluang lewat sundulan di dalam kotak penalti, tapi sayangnya melambung di atas mistar.

Setelah beberapa kali ditekan, MU justru mencuri keunggulan lebih dulu. Di menit ke-30, Harry Maguire melakukan aksi solo yang cukup mengejutkan. Ia menggiring bola dari sisi kanan dan mengirimkan umpan silang yang diteruskan Manuel Ugarte ke tiang jauh. Di sana, Casemiro berdiri bebas dan sukses menanduk bola ke gawang Bilbao. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk Manchester United.

Gol ini langsung menyuntik semangat anak-anak asuhan Erik ten Hag. Dan hanya empat menit berselang, momen krusial lainnya terjadi.

Pada menit ke-35, Rasmus Hojlund berlari bebas menuju gawang setelah menerima umpan terobosan. Namun ia ditarik oleh Dani Vivian yang jadi pemain terakhir. Wasit awalnya tidak memberi pelanggaran, tapi setelah ditinjau ulang lewat VAR, Vivian langsung diganjar kartu merah. MU pun mendapat hadiah penalti.

Bruno Fernandes tampil sebagai algojo dan mengeksekusi penalti dengan dingin. Bola dikirim ke arah yang berlawanan dari kiper Julen Agirrezabala. MU unggul 2-0 dan Bilbao harus bermain dengan 10 orang.

Jelang turun minum, Bruno Fernandes kembali menunjukkan magisnya. Kali ini ia memanfaatkan umpan backheel cantik dari Ugarte dan langsung menyelesaikannya dengan sepakan terukur ke pojok gawang. Skor menjadi 3-0, dan MU benar-benar menguasai jalannya laga.

Bahkan, MU hampir saja menambah keunggulan di masa injury time babak pertama lewat sepakan keras Noussair Mazraoui yang membentur mistar gawang. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan telak 3-0 bagi tim tamu.

Di babak kedua, meskipun sudah unggul jauh dan unggul jumlah pemain, MU tetap bermain dengan penuh kontrol. Casemiro hampir mencetak gol keduanya lewat sundulan dari sepak pojok Fernandes, namun bola masih membentur tiang dekat.

Bruno Fernandes sendiri hampir mencetak hattrick di menit-menit akhir, namun tembakannya dari luar kotak penalti masih bisa ditepis kiper Bilbao. MU terus menekan, namun tak ada gol tambahan hingga peluit akhir dibunyikan.

Kalau melihat dari statistik pertandingan, MU memang sangat layak meraih kemenangan ini. Mereka mencatatkan total 14 tembakan dengan xG (expected goals) mencapai 2,58. Sementara Bilbao hanya bisa melepaskan 9 tembakan dengan xG 0,98.

Ini juga memperpanjang rekor tak terkalahkan MU di Liga Europa menjadi 13 pertandingan. Terakhir kali mereka punya rekor lebih panjang adalah antara tahun 2016 hingga 2019, dengan catatan 15 laga tanpa kekalahan.

Musim ini bisa dibilang berat bagi Manchester United di ajang domestik. Namun, di kompetisi Eropa, Bruno Fernandes tampil sebagai penyelamat. Dengan 19 gol dan 16 assist di semua kompetisi, Fernandes jadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua dari semua pemain Premier League musim ini, hanya kalah dari Mohamed Salah.

Di Liga Europa, catatan gol Fernandes juga istimewa. Ia kini mengoleksi 27 gol, menyamai Romelu Lukaku dan hanya kalah dari Pierre-Emerick Aubameyang (34) serta Radamel Falcao (30). Sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang gelandang.

Dengan keunggulan agregat 3-0, MU jelas dalam posisi yang sangat menguntungkan. Mereka hanya perlu bermain aman di leg kedua di Old Trafford untuk memastikan tiket ke final. Dan menariknya, jika lolos, MU akan kembali ke San Mames – tempat pertandingan final akan digelar.

Bagi Erik ten Hag dan anak asuhnya, trofi Liga Europa bisa menjadi penyelamat musim mereka dan memberikan suntikan moral besar menuju musim depan. Apalagi, kemenangan ini juga jadi bukti bahwa MU masih punya daya saing tinggi di level Eropa.

Pertandingan ini bukan sekadar kemenangan besar bagi Manchester United, tapi juga jadi sinyal bahwa mereka siap bangkit dan menantang gelar di level Eropa. Bruno Fernandes, dengan segala kontribusinya, layak disebut sebagai jantung dari permainan MU musim ini.

Leg kedua akan digelar pekan depan di Old Trafford, dan fans Setan Merah tentu berharap tim kesayangannya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Satu kaki sudah berada di final, tinggal memastikan yang satu lagi mengikuti.

Minggu, 27 April 2025

Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan di Markas Bournemouth: Drama Menegangkan di Menit Akhir

Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan di Markas Bournemouth Drama Menegangkan di Menit Akhir
Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan di Markas Bournemouth Drama Menegangkan di Menit Akhir.

JAKARTA - Manchester United harus berjuang keras untuk menghindari kekalahan saat bertandang ke Vitality Stadium, markas Bournemouth, Minggu malam (waktu setempat). Gol dramatis Rasmus Hojlund di masa injury time memastikan "Setan Merah" membawa pulang satu poin usai bermain imbang 1-1.

Di laga ini, Manchester United sebenarnya tampil kurang menggigit dan hampir saja pulang dengan tangan hampa. Beruntung, kehadiran Hojlund di momen-momen krusial menjadi penyelamat tim yang kini dibesut Ruben Amorim tersebut.

Bournemouth Bikin Kejutan di Awal Laga

Sejak menit awal, Bournemouth tampil tanpa rasa takut. Mereka langsung menekan pertahanan Manchester United dan tidak membiarkan lawan mereka merasa nyaman. Tekanan itu membuahkan hasil di menit ke-23. Antoine Semenyo dengan percaya diri melepaskan tendangan keras ke arah tiang dekat gawang Andre Onana, membuat skor berubah menjadi 1-0 untuk tuan rumah.

Semenyo hampir menambah keunggulan Bournemouth di awal babak kedua. Tendangannya nyaris membuahkan gol kedua andai tidak dihalau dengan sigap oleh pertahanan United. Tekanan Bournemouth makin menjadi-jadi ketika Dango Ouattara melepaskan tendangan bebas yang membentur tiang gawang di menit ke-60. Manchester United benar-benar dibuat kerepotan.

Petaka untuk Bournemouth: Kartu Merah Evanilson

Petaka bagi Bournemouth datang di menit ke-70. Evanilson harus meninggalkan lapangan lebih cepat setelah mendapatkan kartu merah. Wasit memberikan hukuman berat ini setelah meninjau insiden melalui VAR, di mana Evanilson melakukan tekel berbahaya kepada Noussair Mazraoui.

Bermain dengan 10 orang membuat Bournemouth harus bertahan total. Situasi ini dimanfaatkan Manchester United untuk menekan habis-habisan.

Usaha Tanpa Lelah United Berbuah Hasil di Injury Time

Setelah kartu merah tersebut, Manchester United seperti mendapat suntikan semangat baru. Mason Mount, Bruno Fernandes, hingga Hojlund bergantian mengancam gawang Bournemouth. Namun penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat gol yang ditunggu-tunggu baru tercipta di detik-detik akhir laga.

Tepat di menit ke-96, Manuel Ugarte melepaskan tendangan ke arah gawang yang kemudian disambar oleh Hojlund dari jarak dekat. Bola pun meluncur mulus ke gawang Bournemouth tanpa bisa dihentikan kiper lawan. Gol ini bukan hanya menyelamatkan harga diri Manchester United, tetapi juga memecahkan rekor: ini menjadi gol penyama kedudukan tandang terbaru mereka dalam sejarah Premier League sejak musim 2006/07!

Statistik yang Kurang Memuaskan untuk Manchester United

Meskipun berhasil mencuri satu poin, performa Manchester United secara keseluruhan masih jauh dari kata memuaskan. Di bawah asuhan Amorim, United baru mencatat enam kemenangan dari 23 pertandingan Premier League. Sebagai perbandingan, hanya Southampton, Leicester City, Ipswich Town, dan Tottenham Hotspur yang memiliki jumlah kemenangan lebih sedikit sejak Amorim memulai debutnya pada 24 November lalu.

Hal ini tentunya menjadi catatan penting menjelang semifinal UEFA Europa League melawan Athletic Bilbao. Jika ingin melangkah lebih jauh di kompetisi Eropa, performa seperti ini jelas harus segera dibenahi.

Bournemouth Gagal Manfaatkan Peluang

Bournemouth sendiri sebetulnya punya kesempatan besar untuk naik ke peringkat delapan klasemen andai berhasil mempertahankan keunggulan. Namun hasil imbang ini membuat mereka tetap bertahan di posisi ke-10.

Meskipun kecewa, ada banyak hal positif yang bisa diambil Bournemouth dari laga ini, terutama dari keberanian mereka mengontrol permainan dan menciptakan peluang. Hanya saja, kartu merah Evanilson terbukti menjadi momen kunci yang mengubah jalannya pertandingan.

Hojlund Jadi Pahlawan, Tapi Masih Banyak PR untuk Amorim

Bagi Rasmus Hojlund, gol ini jelas menjadi suntikan moral yang besar. Sebelum pertandingan, Amorim sempat mengatakan bahwa Hojlund terlalu terbebani ingin membuktikan dirinya kepada para pengkritik. Namun malam itu, Hojlund membuktikan bahwa ia bisa jadi penentu di saat paling dibutuhkan.

Walau begitu, Amorim tetap harus bekerja keras. Timnya terlihat belum menemukan keseimbangan, baik saat bertahan maupun menyerang. Satu poin ini memang menyelamatkan muka, tapi untuk ukuran Manchester United, hasil imbang melawan tim peringkat 10 jelas bukan target ideal.

Jika ingin menyelamatkan musim ini dan mengakhiri dengan catatan positif, Ruben Amorim harus segera menemukan formula terbaik untuk timnya.

Manchester United Harus Lebih Konsisten

Laga melawan Bournemouth ini memperlihatkan bahwa Manchester United masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Mereka butuh konsistensi, kreativitas, dan penyelesaian akhir yang lebih tajam. Meski begitu, semangat pantang menyerah hingga detik terakhir seperti yang ditunjukkan Hojlund bisa menjadi modal penting untuk pertandingan-pertandingan krusial ke depan.

Untuk Bournemouth, performa mereka patut diapresiasi. Bermain berani melawan tim besar dan hampir saja menang, tentu menjadi sinyal positif untuk sisa musim ini. 

Prediksi Bournemouth vs Manchester United: Setan Merah Wajib Waspada di Dean Court

Prediksi Bournemouth vs Manchester United Setan Merah Wajib Waspada di Dean Court
Prediksi Bournemouth vs Manchester United Setan Merah Wajib Waspada di Dean Court.

JAKARTA - Pertandingan seru bakal tersaji di Dean Court akhir pekan ini ketika Bournemouth menjamu Manchester United. Kedua tim datang ke laga ini dengan performa yang kurang meyakinkan, membuat pertarungan ini jadi penuh dengan ketidakpastian. 

Akankah Manchester United kembali menelan pil pahit di tepi pantai? Atau justru bisa bangkit di saat genting?

Kondisi Terkini Kedua Tim: Sama-Sama Lagi Goyang

Baik Bournemouth maupun Manchester United sama-sama lagi nggak dalam performa terbaik mereka.

Bournemouth hanya menang sekali dari delapan pertandingan terakhir di Premier League. Padahal sempat ada harapan mereka bisa mengejar tiket ke kompetisi Eropa musim depan. Sayangnya, inkonsistensi performa membuat mimpi itu perlahan menghilang.

Di sisi lain, Manchester United juga tidak jauh lebih baik. Sejak akhir Januari, Setan Merah cuma bisa meraih kemenangan di Liga Inggris saat menghadapi Ipswich dan Leicester dua tim yang di atas kertas memang lebih lemah. Bahkan kemenangan dramatis atas Lyon di Liga Europa baru-baru ini pun tidak memberi efek positif yang bertahan lama. Buktinya, United tampil mengecewakan saat ditahan imbang oleh Wolves.

Kondisi ini bikin laga di Dean Court nanti terasa seperti ujian besar buat Erik ten Hag dan pasukannya. Kalau lengah sedikit saja, Bournemouth siap memanfaatkan situasi.

Sejarah Pertemuan: Bournemouth Sering Bikin Repot

Kalau bicara sejarah, Manchester United memang punya catatan lebih baik atas Bournemouth. Tapi, bukan berarti mereka bisa santai.

Pada tahun 1957, ketika Bournemouth masih bernama Bournemouth & Boscombe Athletic, kedua tim bertemu di perempat final Piala FA. United menang 2-1 waktu itu. Namun, 27 tahun kemudian, Bournemouth membalas dendam dengan mengalahkan Setan Merah 2-0 di babak ketiga Piala FA, di bawah arahan pelatih muda penuh potensi, Harry Redknapp.

Yang menarik, di era 1980-an, mereka beberapa kali dipertemukan dalam undian Piala FA. United menang di Old Trafford pada 1985 dan lagi di tahun 1989 setelah replay. Tapi dalam tiga pertemuan terakhir, United belum pernah menang lawan Bournemouth. Bahkan Desember lalu, Bournemouth sukses mempermalukan mereka dengan kemenangan telak 3-0 di Old Trafford.

Catatan ini jelas memperingatkan United bahwa Bournemouth bukan lawan yang bisa diremehkan.

Pemain Kunci: Justin Kluivert vs Kobbie Mainoo

Di kubu Bournemouth, nama Justin Kluivert layak jadi sorotan. Musim ini, Kluivert tampil cemerlang di bawah arahan pelatih Andoni Iraola. Ia menawarkan kreativitas, kecepatan, dan ketajaman yang membuat lini serang Bournemouth lebih hidup. Dengan pertahanan United yang kadang suka 'ketiduran', Kluivert bisa jadi mimpi buruk buat mereka.

Sementara itu di sisi Manchester United, salah satu hal positif musim ini adalah perkembangan Kobbie Mainoo. Gelandang muda ini tampil luar biasa meski sempat absen karena cedera. Kembalinya Mainoo memberikan sedikit harapan buat United, terutama setelah ia mencetak gol penyeimbang dalam laga dramatis melawan Lyon. Dalam kondisi seperti sekarang, kreativitas dan ketenangannya di lini tengah bisa jadi kunci penting.

Update Cedera: Siapa Saja yang Absen?

Kabar buruk buat fans Manchester United, karena Joshua Zirkzee dipastikan tidak akan bermain lagi musim ini akibat cedera. Selain itu, Toby Collyer masih dalam tahap pemulihan dan belum siap tampil.

Di posisi penjaga gawang, Altay Bayındır juga absen saat melawan Wolves. Belum pasti apakah dia bakal main kali ini atau Andre Onana tetap mengawal gawang.

Dari kubu Bournemouth, Enes Ünal dan Ryan Christie dipastikan absen. Ada harapan Luis Sinisterra bisa comeback sebelum akhir musim, tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda konkret soal itu.

Kondisi skuad yang pincang di kedua sisi tentu bakal mempengaruhi jalannya pertandingan.

Prediksi Pertandingan: Bournemouth Bisa Buat Kejutan Lagi

Kalau lihat situasi sekarang, Manchester United bisa saja kehilangan fokus karena mereka juga harus bersiap menghadapi semifinal Liga Europa melawan Athletic Club. Ini bisa jadi celah yang dimanfaatkan Bournemouth untuk menyerang.

Walau performa Bournemouth sendiri juga tidak konsisten, mereka tetap menunjukkan karakter sebagai tim yang solid, terorganisir, dan berani ambil risiko. Hal ini berbanding terbalik dengan Manchester United yang kadang terlihat kurang bersemangat di liga domestik.

Apalagi, sejarah menunjukkan bahwa Bournemouth tahu betul bagaimana cara menyakiti Manchester United.

Prediksi skor:
➡️ Bournemouth 3-1 Manchester United

Dengan kata lain, semua tekanan ada di pundak United. Kalau sampai kalah lagi, bisa jadi satu-satunya penyelamat musim mereka adalah sukses di Liga Europa.

Manchester United Harus Bangkit atau Makin Terpuruk

Pertandingan ini lebih dari sekadar tiga poin buat Manchester United. Ini tentang harga diri, tentang menunjukkan bahwa mereka masih punya semangat berjuang di liga domestik meski Liga Europa juga mengintai.

Untuk Bournemouth, ini adalah kesempatan emas buat menambah luka di musim buruk Setan Merah sekaligus memberi hiburan manis bagi para fans di Dean Court.

Pertanyaannya sekarang, apakah Manchester United bisa membalikkan situasi dan bangkit? Atau justru makin terpuruk dan membiarkan Bournemouth berpesta lagi?

Kita tunggu saja jawabannya di Dean Court!

Sabtu, 26 April 2025

Man Utd Ketahuan Rencana Real Betis Soal Masa Depan Antony: Mau Diperpanjang Lagi?

Man Utd Ketahuan Rencana Real Betis Soal Masa Depan Antony Mau Diperpanjang Lagi
Man Utd Ketahuan Rencana Real Betis Soal Masa Depan Antony: Mau Diperpanjang Lagi?

JAKARTA - Antony ternyata lagi betah-betahnya di Spanyol! Setelah menjalani masa peminjaman di Real Betis sejak Januari lalu, winger asal Brasil ini tampil cukup cemerlang dan mulai menemukan kembali performa terbaiknya. Sekarang, muncul kabar baru yang menyebut kalau Betis punya rencana serius untuk memperpanjang masa tinggal Antony di sana. Tapi, apakah Manchester United akan setuju?

Awal yang Berat, Kini Jadi Bintang di Betis

Kalau ngomongin soal performa Antony di Manchester United, banyak fans setan merah yang awalnya berharap besar. Tapi sayangnya, eks pemain Ajax itu kesulitan menyesuaikan diri di Premier League. Performanya dianggap kurang konsisten dan tidak sesuai ekspektasi, apalagi dengan harga transfer yang cukup tinggi, yaitu sekitar £82 juta.

Namun, sejak dipinjamkan ke Real Betis pada Januari 2025, karier Antony seperti terlahir kembali. Dalam 18 pertandingan bersama Betis, ia berhasil mencetak lima gol dan empat assist. Tidak hanya itu, gaya mainnya juga kembali agresif, penuh kreativitas, dan terlihat jauh lebih percaya diri.

Betis Mau Perpanjang, Tapi Bukan Permanen

Menurut laporan dari The Telegraph, Real Betis saat ini tengah mempersiapkan proposal untuk memperpanjang masa pinjaman Antony selama 12 bulan lagi. Ya, bukan membeli secara permanen, melainkan cuma memperpanjang masa pinjaman hingga musim panas 2026.

Uniknya, sejak awal Betis memang kabarnya tidak berniat langsung membeli Antony. Saat peminjaman disepakati pada Januari lalu, mereka hanya menandatangani kontrak enam bulan tanpa opsi pembelian. Tapi sekarang, karena performa Antony makin menggila, mereka mulai berpikir untuk memperpanjang masa pinjamannya.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa alasan Betis hanya ingin meminjam lagi adalah karena lebih simpel dan murah ketimbang langsung menegosiasikan pembelian permanen yang bisa mencapai puluhan juta euro.

MU Punya Rencana Lain

Nah, di sisi lain, Manchester United ternyata punya rencana yang berbeda. Mereka justru ingin memutuskan hubungan dengan Antony secara permanen musim panas ini. Alasannya? Klub ingin mengumpulkan dana untuk belanja pemain baru.

United berharap bisa mendapatkan sekitar £40 juta dari penjualan Antony, walaupun itu berarti mereka mengalami kerugian sebesar £42 juta dari harga beli awalnya. Namun bagi manajemen Setan Merah, melepaskan Antony secara permanen dianggap sebagai langkah efisien demi menyegarkan skuad dan menyeimbangkan keuangan klub.

Syarat dari MU Kalau Betis Tetap Ngotot Pinjam

Ada satu kemungkinan jalan tengah yang sedang dipertimbangkan United. Jika Betis tetap ngotot ingin meminjam Antony lagi, kabarnya MU hanya akan menyetujui jika Betis bersedia memasukkan klausul "wajib beli permanen" di akhir masa pinjaman. Artinya, Betis harus membeli Antony secara permanen setelah masa pinjaman berakhir, bukan cuma opsi.

Namun sampai saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa Betis siap untuk membuat komitmen sebesar itu. Masalah utama sepertinya terletak di faktor keuangan. Betis disebut-sebut hanya akan bersedia membeli Antony jika mereka berhasil lolos ke Liga Champions musim depan, yang bisa menambah pemasukan klub secara signifikan.

Pemain Favorit & Dukungan Dari Rekan Setim

Antony sendiri tampaknya nyaman banget di Real Betis. Ia sering menunjukkan rasa bahagia berada di klub tersebut, baik saat sesi wawancara maupun di media sosial. Bahkan saking sukanya fans dan rekan-rekan setim terhadap dirinya, sampai muncul ide kocak dari dua pemain Betis yang katanya mau bikin crowdfunding untuk bisa beli Antony secara permanen. Wah, segitunya ya!

Hal ini menunjukkan bahwa Antony telah jadi bagian penting dalam ruang ganti Betis, baik di dalam maupun luar lapangan. Popularitasnya di Spanyol bisa jadi pertimbangan tambahan buat manajemen Betis untuk mencari cara agar bisa mempertahankan sang pemain.

Masa Depan Antony Masih Menggantung

Saat ini, nasib Antony masih belum jelas. Di satu sisi, Real Betis ingin memperpanjang masa pinjamannya karena mereka puas dengan performanya. Di sisi lain, Manchester United justru ingin melepasnya secara permanen demi kepentingan finansial klub.

Semua kemungkinan masih terbuka. Kalau Betis bisa lolos ke Liga Champions dan mendapatkan dana segar, bisa jadi mereka berubah pikiran dan menyanggupi pembelian permanen. Tapi kalau tidak, mungkin Antony harus kembali ke Old Trafford meskipun dirinya kelihatan lebih cocok bermain di La Liga.

Yang pasti, situasi ini akan jadi salah satu saga transfer menarik menjelang bursa musim panas nanti. Apakah Antony akan lanjut bersinar di Spanyol, atau malah kembali ke Inggris dan mencoba membalikkan keadaan di MU?

Kita tunggu saja kabar resminya. Buat kamu fans Manchester United atau Real Betis, pantengin terus update-nya ya!

Jumat, 25 April 2025

Manchester United Terus Percaya pada Kobbie Mainoo Meski Terbuka Peluang Kepergian

Manchester United Terus Percaya pada Kobbie Mainoo Meski Terbuka Peluang Kepergian
Manchester United Terus Percaya pada Kobbie Mainoo Meski Terbuka Peluang Kepergian.

JAKARTA - Manchester United saat ini semakin optimis bahwa gelandang muda berbakat mereka, Kobbie Mainoo, akan tetap berada di Old Trafford musim depan. 

Meskipun begitu, status kontraknya yang belum jelas masih menjadi sorotan, menurut laporan terbaru yang beredar.

Mainoo, yang mengawali karier seniornya dengan cemerlang, mengalami sejumlah cedera yang membayangi musim keduanya di level senior. 

Namun, ketika sehat dan dapat bermain, ia terus menunjukkan kualitas luar biasa yang dimilikinya. 

Baru-baru ini, Mainoo mencetak gol spektakuler yang mengubah jalannya pertandingan dalam laga sengit kontra Lyon di perempat final Liga Europa, saat United menang 5-4 dalam drama sembilan gol.

Meski sering absen karena cedera, nama Mainoo tetap menjadi sorotan media, dan rumor terkait masa depannya terus beredar. 

Pada jendela transfer Januari, ada kabar bahwa Chelsea tertarik untuk merekrutnya, dan belakangan ini beredar informasi bahwa sang pemain lebih memprioritaskan untuk melanjutkan kariernya di luar Inggris, setelah menolak tawaran perpanjangan kontrak dari United.

Namun, laporan terbaru dari David Ornstein dari The Athletic mengungkapkan bahwa kekhawatiran terkait kepergian Mainoo tampaknya mulai mereda. 

Ada semakin banyak keyakinan bahwa Mainoo masih akan bertahan di Manchester United musim depan, meskipun isu kontraknya masih harus segera diselesaikan oleh klub.

Perjalanan Karier yang Luar Biasa

Kecepatan perkembangan karier Mainoo bisa dibilang luar biasa. Pemain kelahiran Stockport ini memulai musim 2023/24 dengan hanya mencatatkan sepuluh menit bermain di Premier League, namun di akhir musim, ia sudah menjadi starter untuk Inggris di final Kejuaraan Eropa. Bahkan, ia juga sukses mencetak gol di final Piala FA pada musim panas lalu.

Mainoo menandatangani kontrak dengan United pada Februari 2023, tepat sepuluh hari sebelum ia menjalani debut Premier League-nya. Kontrak tersebut berlaku hingga 2027. 

Meskipun gaji yang diterima oleh pemain berusia 17 tahun saat itu terbilang wajar untuk seorang pemula, kini dengan meningkatnya statusnya sebagai pemain kunci, Mainoo jelas berhak mendapatkan peningkatan gaji yang signifikan.

Pemain yang merupakan penggemar United sejak kecil ini dilaporkan sedang berusaha untuk mendapatkan gaji mingguan sekitar £180.000. 

Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji sebelumnya yang cukup rendah, bahkan beberapa sumber menyebutkan bahwa Mainoo berpotensi menerima kenaikan gaji hingga sembilan kali lipat. 

Namun, angka tersebut masih belum menempatkannya dalam kategori pemain dengan gaji tertinggi di klub.

Ketegangan antara Harapan dan Realita Keuangan Klub

Di balik optimisme mengenai masa depan Mainoo di Old Trafford, ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan akhir terkait kariernya di United. 

Sir Jim Ratcliffe, salah satu pemilik Manchester United, dikenal dengan pendekatan yang cermat dalam hal pengelolaan keuangan klub. 

Pendekatan penghematan yang diterapkan oleh Ratcliffe ini kabarnya turut memengaruhi keputusan United untuk membuat Mainoo tersedia di pasar transfer jika ada tawaran yang sesuai.

Meski demikian, laporan juga menegaskan bahwa United tidak aktif mencari pembeli untuk Mainoo. Mereka dilaporkan akan mempertimbangkan tawaran yang datang jika nilainya sesuai, dengan harga yang dipatok sekitar £70 juta. 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun klub kemungkinan besar tidak akan memaksa kepergiannya, mereka tetap membuka peluang jika ada tim yang bersedia menebus harga yang diminta.

Keputusan Berat bagi Mainoo dan United

Meskipun ada kekhawatiran mengenai kontrak dan situasi keuangan klub, tidak dapat dipungkiri bahwa Kobbie Mainoo adalah salah satu talenta muda terbaik yang dimiliki Manchester United saat ini. 

Dengan kemampuannya yang terus berkembang dan performanya yang semakin menonjol meskipun sering diganggu cedera, Mainoo menjadi pemain yang sangat berharga. 

Namun, keputusan mengenai masa depannya tidak hanya bergantung pada keinginan pemain itu sendiri, tetapi juga pada kebijakan finansial yang diterapkan oleh manajemen klub.

Bagi Mainoo, keputusan untuk menerima atau menolak tawaran perpanjangan kontrak United merupakan langkah besar dalam kariernya. 

Ia harus memutuskan apakah ingin terus bertahan di klub yang telah membesarkannya, atau mencoba peruntungan di klub lain yang mungkin menawarkan tantangan baru atau gaji yang lebih besar. 

Dari sisi Manchester United, mereka tentunya berharap dapat mempertahankan Mainoo, mengingat potensinya yang luar biasa dan fakta bahwa ia merupakan produk asli akademi yang sudah menunjukkan kualitasnya di tingkat tertinggi.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Mainoo?

Jika Mainoo tetap bertahan di United, ia diharapkan akan menjadi bagian penting dari tim utama. Dalam beberapa kesempatan, ia sudah menunjukkan kemampuan luar biasa di lini tengah, baik dalam menyerang maupun bertahan. 

Kecepatannya dalam beradaptasi dengan permainan tingkat tinggi, ditambah dengan kematangan bermain meskipun masih muda, membuatnya menjadi aset yang sangat berharga.

Namun, Manchester United juga harus segera menyelesaikan masalah kontraknya agar Mainoo merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkembang. 

Mengingat situasi yang semakin kompetitif di Premier League dan Liga Eropa, keputusan untuk mempertahankan pemain-pemain berkualitas seperti Mainoo akan sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang tim.

Potensi Masa Depan yang Menjanjikan

Sementara itu, spekulasi mengenai masa depan Mainoo tidak hanya mencakup masalah gaji dan kontrak. 

Banyak yang percaya bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia. 

Jika terus berkembang dengan arah yang tepat, Mainoo bisa saja menjadi bintang utama bagi Manchester United dalam beberapa tahun ke depan.

Bagi para penggemar, tentu saja, ada harapan besar bahwa Mainoo akan tetap di Old Trafford dan melanjutkan perjalanan kariernya bersama klub yang sudah ia cintai sejak kecil. 

Namun, mengingat ketatnya persaingan di dunia sepak bola dan dinamika transfer yang selalu berubah, semuanya masih terbuka lebar.

Secara keseluruhan, meskipun ada banyak ketidakpastian, masa depan Kobbie Mainoo di Manchester United tampaknya masih cerah. 

Namun, untuk mencapai potensi penuhnya, baik klub maupun pemain harus duduk bersama dan menemukan solusi terbaik untuk memastikan bahwa karier Mainoo dapat terus berkembang dengan baik, baik di level domestik maupun internasional.

Pertarungan Eropa: Bournemouth vs Manchester United Berjuang Merebut Kesempatan di Musim yang Menantang

Pertarungan Eropa: Bournemouth dan Manchester United Berjuang Merebut Kesempatan di Musim yang Menantang
Pertarungan Eropa: Bournemouth dan Manchester United Berjuang Merebut Kesempatan di Musim yang Menantang.

JAKARTA - Bournemouth terus melanjutkan perjuangan mereka untuk meraih tempat di kompetisi Eropa musim depan, sementara Manchester United berusaha menghentikan tren buruk yang mereka alami di Premier League.

Musim ini masih menyisakan peluang bagi Bournemouth untuk menembus posisi Eropa, dengan mereka menatap pertandingan penting melawan Manchester United yang sedang mengalami penurunan performa. Meski bersaing ketat dengan tim-tim lain untuk mendapatkan tiket Liga Champions, Bournemouth tetap memiliki peluang untuk menembus salah satu kompetisi Eropa lainnya, memimpin grup pengejar posisi tersebut.

Di sisi lain, United kini berada di posisi bawah klasemen Premier League, dengan sedikit harapan di kompetisi domestik. Namun, mereka masih memiliki satu harapan untuk mengakhiri musim dengan lebih baik, yaitu dengan meraih kesuksesan di Liga Europa. Pertandingan semi-final melawan Athletic Bilbao sudah menanti mereka, dan kemungkinan besar, pelatih Ruben Amorim sudah mulai mempersiapkan tim untuk laga tersebut.

Meski demikian, United tampaknya telah kehilangan banyak harapan di Premier League. Mereka terjebak di posisi ke-14 dengan 38 poin, yang berarti mereka diprediksi akan mengalami finis terendah sepanjang sejarah mereka di Premier League, baik dari segi posisi maupun perolehan poin. Jika ingin mengembalikan kehormatan tim di lima laga tersisa, United harus segera mengumpulkan poin. Namun, Bournemouth tampaknya lebih siap dalam menghadapi pertemuan ini, dengan catatan bagus dalam beberapa pertemuan terakhir mereka. Jadi, United memiliki pekerjaan rumah yang berat jika mereka ingin menghindari kekalahan ketiga berturut-turut di liga.

Berdasarkan data dari Opta, kami akan mengulas beberapa wawasan penting menjelang laga antara Bournemouth dan Manchester United yang akan berlangsung di Vitality Stadium pada hari Minggu.

Apa yang Diharapkan?

Bournemouth tidak pernah ragu dalam menghadapi United dalam beberapa musim terakhir. Melihat posisi mereka yang lebih baik di tabel klasemen, Bournemouth diharapkan bisa keluar sebagai pemenang dalam pertandingan ini.

Tim yang dijuluki "The Cherries" ini tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir Premier League melawan United (dua kemenangan dan satu hasil imbang), termasuk kemenangan 3-0 yang cukup telak di Old Trafford pada bulan Desember lalu.

Secara keseluruhan, Bournemouth telah mengumpulkan tujuh poin dalam tiga pertemuan terakhir mereka melawan United, yang sama banyaknya dengan jumlah poin yang mereka peroleh dalam 12 pertemuan pertama mereka melawan tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut (dua kemenangan, satu hasil imbang, dan sembilan kekalahan).

Kemenangan pada hari Minggu nanti akan membuat Bournemouth menjadi tim keenam yang berhasil menyelesaikan dua kali kemenangan atas United dalam satu musim. Ini akan menjadi pencapaian terbesar sejak musim 1933-34, di mana ada enam tim yang mampu melakukannya dalam satu musim kompetisi.

Selain itu, United juga kesulitan untuk menahan serangan Bournemouth dalam beberapa pertemuan terakhir. Mereka sudah kebobolan delapan gol dalam tiga pertandingan terakhir di Premier League melawan Bournemouth, sebanyak yang mereka terima dalam 11 pertemuan sebelumnya.

Opta memperkirakan bahwa Bournemouth memiliki peluang 54,9% untuk meraih tiga poin penuh di Vitality Stadium pada hari Minggu. Sementara itu, peluang United untuk menang hanya 22,6%, dengan kemungkinan besar pertandingan ini berakhir imbang (22,5%).

Jarak antara kedua tim pada musim ini sangatlah mencolok, dan prediksi model ini mencerminkan kenyataan tersebut.

Bournemouth Semakin Dekat dengan Angka 50

Dengan persaingan gelar juara dan perebutan posisi degradasi yang hampir selesai sebelum akhir bulan April, perebutan tiket Eropa menjanjikan akhir musim yang penuh drama.

Jika mereka berhasil lolos ke kompetisi Eropa musim depan, ini akan menjadi pencapaian luar biasa bagi Andoni Iraola dan timnya, yang telah mencatatkan performa terbaik dalam sejarah klub di Premier League.

Meski sempat kehilangan poin dalam hasil imbang 0-0 melawan Crystal Palace pekan lalu, Bournemouth kini telah mengumpulkan 49 poin, jumlah tertinggi mereka dalam satu musim Premier League, melampaui 48 poin yang mereka raih pada musim 2023-24.

Mereka berpeluang menjadi tim ke-40 yang meraih lebih dari 50 poin dalam satu musim Premier League, dengan tim terakhir yang melakukannya adalah Brentford pada musim 2022-23 dengan total 59 poin.

Pelatih Iraola merasa bahwa timnya seharusnya bisa meraih kemenangan dalam pertandingan melawan Palace yang hanya bermain dengan 10 pemain. Meski Bournemouth melepaskan 15 tembakan, hanya empat yang tepat sasaran. Namun, peluang mereka hanya menghasilkan 0,72 expected goals (xG), menunjukkan bahwa penyelesaian akhir mereka masih kurang efektif.

Bournemouth telah bangkit dari keterpurukan mereka pada bulan Februari dan Maret, dengan pertahanan mereka yang semakin kokoh. Mereka kini berpeluang mencatatkan tiga kemenangan beruntun dengan tanpa kebobolan untuk pertama kalinya sejak November 2019.

Akankah United Mampu Menemukan Kembali Ketajaman di Depan Gawang?

Perjalanan United di Premier League musim ini sangat jauh dari harapan. Kekalahan 1-0 dari Wolverhampton Wanderers menjadi yang ke-15 kalinya mereka gagal menang di liga musim ini—sebuah rekor terburuk dalam satu musim Premier League mereka.

Tim besutan Amorim ini juga menunjukkan ketidakmampuan dalam memanfaatkan peluang. Mereka hanya berhasil mencetak 36 gol dari 439 tembakan, dengan hanya 44,2 xG, menunjukkan bahwa mereka sering kali tidak efektif di depan gawang.

United juga gagal mencetak gol dalam 13 pertandingan Premier League musim ini, dengan hanya Leicester City (15) dan Everton (14) yang memiliki catatan lebih buruk. Hasil ini membuat mereka terancam memecahkan rekor kegagalan mencetak gol terbanyak dalam satu musim yang mereka raih pada 1989-90 (16 pertandingan tanpa gol).

Dalam situasi seperti ini, mungkin saja pelatih Amorim akan lebih fokus pada persiapan untuk laga semi-final Liga Europa, yang bisa menjadi satu-satunya harapan mereka untuk menutup musim dengan lebih baik.

Pemain Kunci yang Perlu Diperhatikan

Bournemouth – Antoine Semenyo

Tidak ada pemain yang lebih banyak melepaskan tembakan di Premier League musim ini selain Semenyo, dengan total 116 tembakan, yang setara dengan Mohamed Salah. Tembakan-tembakan ini juga membuatnya menjadi pemain dengan upaya tembakan tepat sasaran terbanyak di timnya, dengan 37 tembakan yang mengarah tepat ke gawang.

Semenyo telah mencetak delapan gol musim ini, yang merupakan angka tertinggi dalam karirnya, dan penampilannya yang konsisten membuatnya menjadi incaran klub-klub besar.

Manchester United – Bruno Fernandes

Bruno Fernandes adalah pencipta peluang terbanyak kedua di Premier League musim ini, dengan 77 peluang yang tercipta. Selain itu, dia juga mengoleksi sembilan assist musim ini, dengan catatan assist terbanyaknya tercatat pada musim 2020-21 (12 assist).

Dengan posisi United yang semakin terpuruk, Fernandes tetap menjadi pemain kunci yang diandalkan. Meski sempat absen dalam pertandingan melawan Wolves, kemampuannya dalam memimpin tim akan sangat penting, terutama dalam upaya United meraih kemenangan di Liga Europa.

Dengan peluang untuk bangkit semakin sempit, baik Bournemouth maupun Manchester United akan menghadapi ujian besar dalam pertandingan ini, yang bisa menentukan nasib mereka di sisa musim.

Mengungkap Alasan Manchester United Gagal Mendapatkan Eden Hazard: Kasus yang Mengubah Sejarah Transfer

Mengungkap Alasan Manchester United Gagal Mendapatkan Eden Hazard Kasus yang Mengubah Sejarah Transfer
Mengungkap Alasan Manchester United Gagal Mendapatkan Eden Hazard: Kasus yang Mengubah Sejarah Transfer.

JAKARTA - Pada tahun 2012, Eden Hazard menjadi salah satu nama paling diminati dalam bursa transfer Eropa. Pemain muda Belgia ini telah memimpin Lille meraih gelar ganda Liga Prancis dan Piala Prancis pada musim 2010/11. 

Bakatnya yang luar biasa membuat klub-klub besar Eropa, termasuk Manchester United, berlomba-lomba untuk mendapatkan jasanya. 

Namun, lebih dari satu dekade setelahnya, terungkap alasan mengapa United gagal merekrut Hazard, yang kemudian berlabuh ke Chelsea dan menjadi bintang besar di Stamford Bridge.

Proses Transfer yang Penuh Kejutan

Saat itu, Eden Hazard adalah salah satu bintang muda yang menjanjikan di Eropa. Dengan berbagai pencapaian gemilang bersama Lille, ia menjadi incaran banyak klub top, termasuk Tottenham Hotspur, Manchester City, dan tentunya Manchester United. 

Di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, MU pada saat itu sedang memasuki masa transisi setelah era kejayaan mereka di Premier League dan Eropa. 

Mereka telah mencapai kesepakatan harga dengan Lille dan bahkan telah mencapai kesepakatan pribadi dengan Hazard.

Namun, kesepakatan yang sudah hampir tercapai tersebut tiba-tiba terhenti. Terungkap dalam laporan The Times, bahwa masalah besar muncul akibat permintaan yang datang dari agen Hazard saat itu, John Bico. 

Bico, yang menjadi perwakilan Hazard hingga 2014, diduga meminta sejumlah pembayaran "rahasia" dari Manchester United. 

Berdasarkan laporan tersebut, Bico meminta £1 juta dari United dan sejumlah juta lagi langsung dari pemilik klub, yang seharusnya tidak tercatat dalam laporan keuangan klub.

Penolakan Manchester United: Menghindari Pelanggaran Regulasi

Manchester United memilih untuk mundur dari perburuan Hazard setelah mendengar permintaan tersebut. 

Keputusan ini diambil karena MU tidak ingin terlibat dalam pelanggaran yang jelas terhadap regulasi Premier League maupun UEFA. 

Bahkan, meskipun Hazard tidak diketahui terlibat langsung dalam permintaan tersebut, tindakan agen yang melanggar etika ini membuat United memutuskan untuk menarik diri.

Pihak United menegaskan bahwa mereka tidak ingin terlibat dalam praktik yang merugikan reputasi mereka, apalagi dalam dunia sepak bola yang penuh dengan aturan ketat terkait transaksi dan keuangan. 

Mereka lebih memilih untuk mencari alternatif lain yang lebih bersih dan sah dalam proses transfer pemain.

Chelsea Menjadi Pemenang dalam Saga Transfer Hazard

Sementara Manchester United memilih untuk mundur, Chelsea mengambil kesempatan ini dan berhasil merekrut Eden Hazard. 

Langkah ini menjadi salah satu keputusan transfer terbaik yang pernah diambil oleh Chelsea, karena Hazard kemudian berkembang menjadi pemain kunci di Stamford Bridge dan berkontribusi besar terhadap kesuksesan tim. 

Selama tujuh tahun berada di Chelsea, Hazard meraih berbagai gelar, termasuk dua trofi Premier League dan Liga Europa.

Pada tahun 2019, setelah sukses besar di Chelsea, Hazard dijual ke Real Madrid dengan harga yang bisa mencapai €146 juta. 

Dengan keuntungan besar yang diperoleh dari transfer ini, Chelsea seolah membuktikan bahwa keputusan mereka untuk mengontrak Hazard merupakan langkah yang sangat cerdas.

Namun, di balik keberhasilan transfer ini, terdapat cerita yang lebih rumit. Chelsea kini tengah menghadapi penyelidikan dari Premier League terkait dugaan pembayaran ilegal yang terjadi pada masa kepemilikan Roman Abramovich. 

Laporan menunjukkan bahwa Abramovich mungkin telah membayar £6 juta kepada agen John Bico melalui sebuah perusahaan offshore, yang menjadi bagian dari investigasi yang lebih besar mengenai transaksi-transaksi di masa lalu. 

Penyelidikan ini mencakup beberapa pemain lain yang juga terlibat dalam transfer ke Chelsea pada periode yang sama, termasuk Samuel Eto'o dan Willian.

Mengapa Manchester United Tidak Mengambil Risiko?

Keputusan Manchester United untuk mundur dari perburuan Hazard dapat dipahami dari berbagai sisi. 

Pertama, klub-klub besar seperti United sangat memperhatikan reputasi mereka, baik di dalam maupun di luar lapangan. 

Mereka tidak ingin terlibat dalam praktik-praktik yang bisa merusak integritas mereka, apalagi dalam hal keuangan yang sangat diawasi oleh badan sepak bola seperti UEFA dan Premier League.

Selain itu, pada saat itu, MU juga tengah berada dalam masa transisi, dengan Sir Alex Ferguson yang sudah semakin dekat dengan pensiun. 

Dengan kondisi seperti itu, MU mungkin merasa bahwa mereka tidak bisa mengambil risiko dengan terlibat dalam transaksi yang bisa berpotensi merugikan klub dalam jangka panjang.

Chelsea dan Keberhasilannya

Sementara Manchester United memilih untuk mundur, Chelsea mengambil langkah berani dengan mendatangkan Hazard. 

Dengan dukungan finansial yang kuat dari pemilik klub saat itu, Roman Abramovich, Chelsea tidak hanya bisa membeli pemain berkualitas, tetapi juga mampu membangun tim yang sukses di level domestik maupun Eropa.

Keberhasilan Hazard di Chelsea menunjukkan bahwa keputusan tersebut bukan hanya didorong oleh faktor finansial, tetapi juga oleh strategi jangka panjang klub dalam memperkuat skuad mereka. 

Hazard menjadi simbol dari era kejayaan Chelsea di Premier League dan Liga Europa, dan kontribusinya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Implikasi untuk Chelsea dan Masa Depan Pemain

Namun, penyelidikan yang sedang berlangsung tentang dugaan pembayaran ilegal ini memberikan gambaran bahwa dunia sepak bola selalu penuh dengan kontroversi. 

Bahkan klub-klub besar seperti Chelsea tidak lepas dari masalah hukum terkait transfer pemain. 

Hal ini menyoroti pentingnya transparansi dalam transaksi keuangan di dunia sepak bola, terutama dengan semakin ketatnya regulasi yang ada.

Bagi Eden Hazard, meskipun perjalanan karirnya di Chelsea sangat sukses, masa depannya di Real Madrid kini dipertanyakan. 

Cedera yang sering mengganggu performa Hazard di Madrid membuat banyak orang bertanya-tanya apakah dia akan bisa kembali ke performa terbaiknya seperti yang dia tunjukkan di Chelsea. 

Namun, satu hal yang pasti, perjalanan Hazard di Chelsea tetap menjadi bagian penting dalam sejarah transfer dunia sepak bola.

Kasus transfer Eden Hazard ini memberikan banyak pelajaran bagi dunia sepak bola, khususnya bagi klub-klub besar seperti Manchester United dan Chelsea. 

Keputusan United untuk mundur mungkin terlihat sebagai sebuah kegagalan pada saat itu, tetapi dalam jangka panjang, mereka memilih untuk menjaga integritas dan menghindari potensi pelanggaran yang bisa merusak reputasi mereka.

Di sisi lain, Chelsea mengambil langkah berani yang terbukti membawa kesuksesan. Namun, kasus ini juga menegaskan pentingnya transparansi dalam setiap langkah yang diambil oleh klub-klub besar, agar transfer pemain tetap sah dan tidak melanggar regulasi yang ada. 

Meskipun kontroversi menyelimuti beberapa transaksi, yang pasti adalah bahwa sejarah transfer Hazard akan tetap dikenang sebagai salah satu momen penting dalam dunia sepak bola.

Transfer Hazard menjadi kisah yang mengingatkan kita bahwa sepak bola bukan hanya tentang permainan di lapangan, tetapi juga tentang keputusan-keputusan besar yang diambil oleh klub-klub besar yang bisa mempengaruhi masa depan mereka, baik di dalam maupun di luar lapangan.