![]() |
Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United, Laga Penentu Harga Diri dan Tiket Liga Champions. |
JAKARTA - Musim 2024/25 memang nggak bersahabat buat Tottenham Hotspur dan Manchester United. Kedua tim raksasa Inggris ini tampil jauh dari ekspektasi di Premier League. Tapi, mereka masih punya satu peluang terakhir buat menyelamatkan musim: jadi juara Liga Europa.
Di atas kertas, laga final ini mungkin nggak terlihat begitu menggoda dua tim yang sama-sama terdampar di papan bawah klasemen. Tapi percaya deh, duel Tottenham lawan United di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis dini hari nanti bakal jadi laga penuh gengsi dan taruhannya super besar: trofi Eropa dan tiket otomatis ke Liga Champions musim depan!
Tottenham: Akhiri Puasa Gelar atau Gagal Lagi?
Bayangin, terakhir kali Spurs angkat trofi itu tahun 2008, saat mereka juara Piala Liga di bawah Juande Ramos. Udah 17 tahun berlalu, dan fans mereka pasti udah kering tenggorokan nunggu selebrasi lagi.
Musim ini, pelatih Ange Postecoglou sering terlihat frustrasi. Tapi kalau dia berhasil kasih gelar Eropa buat Spurs, mungkin masa depannya di klub bakal sedikit lebih cerah. Apalagi dia pernah bilang, “Gue selalu menang di musim kedua.” Nah, ini waktunya buat buktiin omongannya.
Masalahnya, Tottenham datang ke final ini dengan kondisi pincang. Beberapa pemain penting seperti Dejan Kulusevski, James Maddison, dan Lucas Bergvall dipastikan absen. Untungnya, Son Heung-min udah mulai pulih dan siap tampil, dengan catatan 11 gol musim ini. Kalau bicara soal kreator, trio Kulusevski, Maddison, dan Son adalah penyumbang assist terbanyak Spurs musim ini.
Kalau Spurs berhasil juara, mereka akan jadi tim Inggris kedua yang tiga kali angkat trofi UEFA Cup/Liga Europa, setelah Liverpool. Tapi perjuangan mereka jelas nggak bakal mudah.
Manchester United: Kesempatan Emas Amorim di Musim Pertamanya
United juga nggak kalah parahnya. Mereka udah delapan laga liga tanpa kemenangan dan musim ini cuma bisa finis maksimal di peringkat 14 Premier League. Tapi uniknya, di Eropa, mereka justru tampil menggila.
Salah satu momen paling ikonik adalah kemenangan dramatis 7-6 agregat lawan Lyon di perempat final. Total, United udah cetak 35 gol di Liga Europa musim ini, terbanyak sejak Chelsea (2018/19) dan Porto (2010/11) yang akhirnya juga juara.
Pelatih Ruben Amorim, meskipun sempat nyebut timnya ini sebagai "yang terburuk dalam sejarah klub", masih punya kans besar untuk menorehkan sejarah baru. Kalau dia menang, Amorim bisa jadi pelatih ketiga yang bawa United juara di musim pertamanya, setelah Jose Mourinho dan Erik ten Hag.
Menariknya, Amorim juga berpotensi jadi pelatih Inggris termuda ketiga yang menang trofi Eropa utama sebelum usia 41 setelah Howard Kendall dan Gianluca Vialli.
Statistik Panas: Siapa Lebih Unggul?
Di semua kompetisi musim ini, Spurs udah tiga kali menang atas United (dua di Premier League, satu di Piala Liga). Bahkan terakhir kali United bisa menang lawan Spurs itu udah lama banget.
Tapi, sejarah juga nunjukin kalau di kompetisi Eropa, mereka pernah ketemu sekali di tahun 60-an dan United yang keluar sebagai pemenang.
Prediksi dari superkomputer Opta juga bikin tegang: peluang menang kedua tim 50-50. Artinya, final ini benar-benar terbuka dan bisa ditentukan oleh detail kecil—atau adu penalti.
Pemain Kunci
Tottenham – Dominic Solanke
Meski baru gabung, Solanke langsung tancap gas di Liga Europa. Dia cetak gol di perempat dan semifinal, serta punya catatan manis lawan United selalu bikin gol di empat pertemuan terakhir. Kalau Solanke bisa jebol gawang Setan Merah lagi, dia bisa sejajar dengan Mohamed Salah dalam rekor cetak gol beruntun ke United.
Manchester United – Bruno Fernandes
Kapten United ini memang spesialis Liga Europa. Dia tercatat sebagai pemain dengan kontribusi gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi ini total 46 keterlibatan gol! Musim ini aja dia udah nyumbang 7 gol dan 4 assist. Kalau United mau menang, peran Bruno nggak bisa digantikan.
Laga final Liga Europa ini bukan cuma soal trofi. Buat Tottenham dan Manchester United, ini soal harga diri, masa depan klub, dan kans bermain di Liga Champions musim depan. Siapapun yang kalah, harus menelan pil pahit atas musim terburuk mereka dalam era modern.
Yang menang? Mereka nggak cuma angkat piala, tapi juga dapat kesempatan membalikkan narasi negatif musim ini jadi cerita heroik. Jadi, siapapun kamu fans Spurs atau Setan Merah jangan sampai kelewatan!
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS