Ritual Ngarantek Sawa Bahu wujud pelestarian budaya-multikulturalisme | Borneotribun

Senin, 09 Juni 2025

Ritual Ngarantek Sawa Bahu wujud pelestarian budaya-multikulturalisme

Ritual Ngarantek Sawa Bahu wujud pelestarian budaya-multikulturalisme
Ritual Ngarantek Sawa Bahu wujud pelestarian budaya-multikulturalisme. (ANTARA)
Bengkayang - Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan ritual Ngarantek Sawa Bahu atau tahun baru padi di Bengkayang Kalimantan Barat sebagai bentuk pelestarian budaya dan multikulturalisme di daerah setempat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Darwis dalam pembukaan Budaya Ngarantek Sawa Bahu ke-VII di kecamatan Lumar, Bengkayang, Senin.

"Ritual Ngarantek Sawa Bahu ini menandai dimulainya musim berladang dengan cara meminta petunjuk alam dan Jubata (Tuhan) untuk menentukan tempat yang baik dalam membuka lahan baru," ujarnya.

Menurutnya, ritual ini bukan hanya sebatas tradisi, tapi juga wahana menumbuhkan semangat dan motivasi dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat, khususnya generasi muda di Kecamatan Lumar.

Ia menegaskan, pentingnya warisan budaya seperti Ngarantek Sawa Bahu untuk terus dirawat dan dijaga keberadaannya sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Hal ini dinilai sejalan dengan semangat multikulturalisme yang menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Multikulturalisme bukan sekadar pengakuan terhadap keberagaman, tetapi juga penghormatan terhadap kesetaraan dalam perbedaan. Semangat ini bertentangan dengan sikap eksklusivisme, egoisme, dan fanatisme sempit yang tidak sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme yang diwariskan oleh para pendiri bangsa," katanya.

Kegiatan budaya seperti ini juga selaras dengan kebijakan nasional dan daerah, termasuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 3 Tahun 2020, serta Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2020 yang semuanya mengatur tentang pelestarian budaya daerah.

Pemerintah Bengkayang akan terus mendukung kegiatan-kegiatan serupa yang bersifat memajukan kebudayaan daerah. Hal ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas keberagaman etnis dan budaya yang dimiliki Bengkayang.

"Sebagai warga Kabupaten Bengkayang, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemajemukan ini. Jika mampu dikemas dengan baik, keberagaman ini adalah potensi budaya yang tak ternilai harganya," ujarnya.

Bupati harap, acara tersebut menjadi momen penting dalam merawat identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi sebagai simbol kebersamaan lintas budaya dan agama yang hidup rukun di tengah masyarakat Kabupaten Bengkayang.

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.