Pontianak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memperkuat langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di kawasan rawan seperti sekitar Bandara Internasional Supadio.
"Langkah ini dilakukan melalui sinergi antara BPBD, TNI, dan Polri demi memastikan upaya pencegahan berjalan secara efektif dan terkoordinasi." kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, di Sungai Raya, Minggu.
Daniel menyebutkan bahwa kegiatan patroli gabungan terus digiatkan sebagai bentuk deteksi dini terhadap potensi titik api di lapangan.
"Kami bersama TNI dan Polri melakukan patroli rutin di wilayah sekitar bandara dan kawasan lainnya yang rawan karhutla," tuturnya
Selain patroli bersama, menurut dia, koordinasi lintas lembaga juga ditingkatkan. Komunikasi intensif antara BPBD, TNI, dan Polri dinilai penting untuk mempercepat respons ketika terjadi kebakaran, sekaligus mengoptimalkan program pencegahan berbasis masyarakat.
"Melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, kami ingin membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah karhutla sejak dini. Peran aktif masyarakat menjadi kunci dalam menekan jumlah kejadian," katanya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Sujiwo menyatakan pihaknya mendukung penuh upaya pencegahan dan penanganan karhutla, termasuk terjun langsung saat terjadi kebakaran di areal SMA Negeri 4 Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, pada Minggu (8/6).
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya selalu siaga dalam mengantisipasi potensi bencana, terutama karhutla yang rawan terjadi selama musim kemarau.
"Kami akan terus siaga dan responsif terhadap setiap potensi kebakaran hutan dan lahan. Pemkab Kubu Raya tidak akan tinggal diam, jika ada kejadian, kami akan turun langsung ke lapangan bersama pihak terkait," kata Sujiwo.
Menurut dia, kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, serta aparat keamanan harus dijaga dan diperkuat secara berkelanjutan. “Ini bukan hanya soal memadamkan api, tapi bagaimana kita membangun sistem peringatan dini, edukasi, dan budaya tanggap bencana,” tambahnya.
Dengan upaya terpadu lintas sektor ini, diharapkan kejadian karhutla di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Kubu Raya, dapat diminimalkan, dan aktivitas masyarakat serta transportasi udara tetap berjalan aman dan lancar.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS