Pontianak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat mengambil serangkaian langkah antisipatif untuk menghadapi potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun ini.
"Kami telah menetapkan berbagai strategi terpadu guna meminimalisasi risiko bencana asap yang ditimbulkan oleh karhutla. Langkah awal yang telah dilakukan adalah penetapan status siaga darurat di beberapa kabupaten/kota yang rawan karhutla," kata Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel dalam Podcast Ngopi bersama ANTARA di Pontianak, Senin.
Kabupaten/kota itu seperti Kubu Raya, Kayong Utara, dan Sambas, di mana penetapan ini menjadi dasar untuk meningkatkan kesiapsiagaan lintas sektor.
Dia mengatakan BPBD Kalbar juga telah membentuk Komando Satuan Tugas Penanganan Bencana Asap akibat Karhutla yang berfungsi sebagai pusat koordinasi antarinstansi. Satgas ini menjadi ujung tombak dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla secara cepat dan terorganisasi.
Dia menjelaskan, untuk deteksi dan pencegahan dini, BPBD bersama unsur TNI, Polri, serta relawan secara rutin melaksanakan patroli di wilayah-wilayah yang terindikasi rawan karhutla.
Selain itu, kerja sama dengan instansi terkait terus diperkuat, termasuk dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk penyemaian hujan buatan, guna membasahi lahan kering dan mengurangi potensi kebakaran.
"Upaya ini bukan hanya untuk mencegah karhutla, tapi juga untuk melindungi keselamatan masyarakat, kelestarian lingkungan, serta menjaga aset strategis seperti bandara, kawasan industri, dan pemukiman warga," tuturnya.
Di sisi lain, BPBD Kalbar juga menggencarkan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan secara ilegal. Penindakan dilakukan bersama aparat kepolisian dan lembaga terkait, sebagai upaya memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
BPBD Kalbar berharap, dengan berbagai langkah antisipatif yang dilakukan, potensi karhutla di Kalimantan Barat dapat ditekan seminimal mungkin, serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan dapat diminimalkan.*
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS