Kemenham minta kasus pembunuhan balita diproses transparan dan adil | Borneotribun

Senin, 16 Juni 2025

Kemenham minta kasus pembunuhan balita diproses transparan dan adil

Kemenham minta kasus pembunuhan balita diproses transparan dan adil
Kemenham minta kasus pembunuhan balita diproses transparan dan adil. (ANTARA)
Singkawang - Kepala Kantor Wilayah Kemenham Kalteng Wilayah Kerja Kalbar, Kristiana M Samosir minta dan berharap agar aparat penegak hukum dapat memproses pelaku pembunuhan balita di Singkawang dengan transparan dan adil sesuai hukum yang berlaku.

"Kami sangat prihatin dan ikut berduka yang sangat mendalam atas kejadian yang menimpa balita RF, yang menjadi korban pembunuhan di Kota Singkawang," ujarnya dalam keterangannya di Singkawang, Senin.

Tindakan tersebut katanya, merupakan tindakan yang sangat keji dan merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, khususnya hak untuk hidup, sebagaimana dijamin dalam Pasal 28A UUD 1945 dan Pasal 6 ayat (1) dari Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR).

"Pasal tersebut berbunyi 'Every human being has the inherent right to life. This right shall bepProtected by law. No one shall be arbitrarily deprived of his life'," kata Kristiana.

Menurutnya, setiap manusia memiliki hak yang melekat untuk hidup. Hak ini harus dilindungi oleh hukum. Tidak seorang pun boleh dirampas hak hidupnya secara sewenang-wenang.

Kemudian juga menjamin pemulihan psikologis keluarga korban. Serta memperkuat sistem perlindungan anak di masyarakat.

"Kejadian ini menjadi pengingat bagi pihak selaku pemerintah bahwa perlindungan hak anak adalah tanggungjawab kita bersama. Tidak boleh ada lagi nyawa anak yang hilang karena kelalaian dan kekerasan. Dan perlindungan anak tidak hanya menjadi tanggungjawab orang tuanya tapi negara, masyarakat dan lingkungan," ujarnya.

Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan peka terhadap potensi kekerasan terhadap anak, serta aktif melapor jika terdapat tanda-tanda kekerasan atau perilaku yang mencurigakan.

"Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.