Ngeri-ngeri Sedap, Polisi Bongkar 25 Hektar Ladang Ganja di Aceh, Segede Apa Tuh! | Borneotribun

Selasa, 24 Juni 2025

Ngeri-ngeri Sedap, Polisi Bongkar 25 Hektar Ladang Ganja di Aceh, Segede Apa Tuh!

Ngeri-ngeri Sedap, Polisi Bongkar 25 Hektar Ladang Ganja di Aceh, Segede Apa Tuh!
Ngeri-ngeri Sedap, Polisi Bongkar 25 Hektar Ladang Ganja di Aceh, Segede Apa Tuh!

Aceh – Kabar bikin geleng-geleng kepala datang dari Aceh, guys! Tim gabungan dari Polda Aceh bareng personel BNN (Badan Narkotika Nasional) berhasil ngegerebek ladang ganja seluas 25 hektar di kawasan pegunungan Aceh Besar. Gila nggak tuh, 25 hektar cuy! Itu sih kayak kebun sawit, tapi isinya pohon ganja semua!

Operasi ini dilakukan pada awal minggu, dan hasilnya bikin banyak pihak terkejut. Ladang ganja ini ditemukan di daerah yang cukup terpencil dan butuh perjuangan buat sampe ke sana. Bayangin aja, tim gabungan harus jalan kaki puluhan kilometer dan naik turun bukit demi ngecek lokasi yang katanya jadi "surga tersembunyi" buat para pengedar.

Disergap Langsung! Gak Ada Ampun Buat Pengedar

Dalam konferensi pers yang digelar Polda Aceh, disebutkan kalau ladang ganja ini udah ditanam rapi dan siap panen. Banyak tanaman udah mencapai tinggi sekitar 2 meter, artinya udah masuk masa panen dan siap diedarkan. Untungnya, polisi gerak cepat dan langsung menyisir lokasi sebelum barang haram ini nyebar ke masyarakat.

Sayangnya, saat penggerebekan berlangsung, belum ditemukan pelaku yang bertanggung jawab langsung di lapangan. Tapi polisi nggak tinggal diam. Mereka lagi ngeburu jaringan besar di balik ladang ini, termasuk siapa pemodal dan pengendali utamanya. Kabarnya, ini bukan ladang kecil-kecilan, melainkan bagian dari sindikat besar yang udah lama main di wilayah Aceh.

25 Hektar Ganja = Ratusan Miliar Rupiah?!

Buat yang belum kebayang seberapa besar 25 hektar itu, coba bayangin sekitar 35 lapangan sepak bola dijejerin. Nah, segitu luasnya tuh. Menurut perhitungan kasar, ladang ganja seluas itu bisa menghasilkan bertonton daun ganja kering yang nilainya bisa tembus ratusan miliar rupiah di pasaran gelap. Gokil banget kan?

Polisi juga bilang, kalau ladang ini berhasil "panen raya", bisa berdampak parah buat generasi muda. Ganja yang diproduksi bisa nyebar ke berbagai kota besar di Indonesia dan jadi ancaman serius buat anak muda. Makanya, pengungkapan kasus ini jadi perhatian nasional.

Masyarakat Diminta Ikut Waspada

Kapolda Aceh juga ngasih pesan penting buat masyarakat sekitar. "Kalau ada yang curiga atau lihat aktivitas mencurigakan, langsung lapor. Kita nggak bisa kerja sendiri. Perlu dukungan warga juga supaya narkoba bisa diberantas sampe ke akar-akarnya," tegas beliau.

Nggak cuma aparat yang harus gerak, kita sebagai warga juga punya peran penting. Jangan sampai lingkungan sekitar kita jadi tempat subur buat peredaran narkoba. Lebih baik mencegah daripada nanti nyesel belakangan.

Aceh, Tanah yang Kaya Tapi Disalahgunakan

Miris sih, sebenarnya. Aceh dikenal sebagai tanah yang subur, punya potensi pertanian yang luar biasa. Tapi sayangnya, ada aja yang nyalahgunain buat hal-hal negatif kayak ladang ganja ini. Padahal kalau mau dikelola buat tanaman pangan atau komoditas legal lain, bisa banget bantu perekonomian masyarakat setempat.

Pemerintah daerah juga didorong buat lebih aktif ngasih pembinaan dan bantuan ke petani. Supaya mereka nggak tergoda buat "beralih profesi" jadi petani ganja karena alasan ekonomi. Harus ada solusi nyata dari hulu ke hilir.

Penemuan ladang ganja 25 hektar ini bukan sekadar berita kriminal biasa. Ini jadi alarm keras kalau peredaran narkotika masih tinggi di Indonesia, bahkan makin pintar cara mainnya. Kita perlu terus waspada, dukung aparat, dan jaga lingkungan supaya tetap bersih dari narkoba.

Jangan cuma baca dan kaget-kaget doang ya, bro & sis! Yuk, ikut jadi bagian dari gerakan lawan narkoba, dimulai dari hal kecil: say no to drugs!

  

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.