Berita Borneotribun.com: Ducati Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Ducati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ducati. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 April 2025

Francesco Bagnaia Hadapi Tantangan Sebelum Sprint di MotoGP Spanyol dan Berusaha Perbaiki Masalah di Tikungan

Francesco Bagnaia Hadapi Tantangan Sebelum Sprint di MotoGP Spanyol dan Berusaha Perbaiki Masalah di Tikungan
Francesco Bagnaia Hadapi Tantangan Sebelum Sprint di MotoGP Spanyol dan Berusaha Perbaiki Masalah di Tikungan.

JAKARTA - Francesco Bagnaia, pembalap MotoGP asal Italia yang membela tim Ducati, menunjukkan hasil yang memuaskan dalam sesi latihan Jumat di MotoGP Spanyol. 

Meskipun begitu, sang juara dunia dua kali ini mengakui bahwa dirinya masih menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal pengendalian motor di sektor depan, yang menjadi fokus utamanya menjelang sesi kualifikasi dan Sprint Race yang akan digelar pada hari Sabtu.

Pada latihan bebas yang penuh intensitas tersebut, Bagnaia berhasil mencatatkan waktu tercepat kedua, hanya kalah dari Alex Marquez yang tampil luar biasa di sesi tersebut. 

Sementara itu, rekan setimnya di Ducati, Marc Marquez, yang juga merupakan pemimpin klasemen, harus puas dengan posisi keempat. 

Bagnaia merasa cukup puas dengan hasil ini, meskipun ia merasa masih perlu melakukan perbaikan sebelum berlanjut ke fase kualifikasi dan Sprint Race yang lebih menantang.

"Secara keseluruhan, saya cukup senang dengan hasil latihan ini," kata Bagnaia. 

"Saya merasa kompetitif dengan berbagai jenis ban, baik yang baru maupun yang sudah digunakan. Namun, ada satu hal yang masih mengganggu saya, yaitu rasa tidak nyaman pada saat memasuki tikungan, terutama dengan rem," ungkapnya. 

Masalah yang dimaksud Bagnaia adalah rasa rear-end motor yang terasa terlalu mendorong bagian depan, sehingga menyulitkan dirinya dalam melakukan manuver yang optimal, terutama di beberapa tikungan tertentu.

Tikungan-tikungan seperti Turn 5 dan Turn 9, yang sebelumnya menjadi sektor kuat bagi Bagnaia pada musim lalu, kini justru menjadi tantangan besar baginya. 

"Di tikungan-tikungan itu, saya merasa kesulitan lebih dibandingkan tahun lalu. Kami akan mencoba beberapa perubahan pada latihan akhir besok pagi untuk melihat apakah ada peningkatan," jelasnya lebih lanjut. 

Bagnaia berharap bisa mengatasi masalah ini sebelum kualifikasi dimulai, dengan tujuan mendapatkan posisi start yang lebih baik untuk Sprint Race dan balapan utama.

Selain itu, Bagnaia juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan tidak membuat kesalahan besar, seperti yang terjadi pada sesi kualifikasi di MotoGP Qatar beberapa waktu lalu. 

"Saya hanya berharap tidak mengulang kesalahan yang sama seperti di Qatar. Potensi saya ada di sana untuk bersaing di posisi tiga besar dan meraih kemenangan. Namun, kami harus membuat satu langkah lagi untuk menuju ke sana," tambahnya.

Salah satu tantangan lain yang dihadapi Bagnaia adalah ukuran tangki bahan bakar yang lebih kecil pada motor Ducati. 

Di beberapa Sprint Race sebelumnya, termasuk di Qatar, Bagnaia merasa kesulitan dengan kapasitas bahan bakar yang terbatas. 

Namun, dalam sesi latihan Jumat di Spanyol, Bagnaia dan timnya mencoba beberapa modifikasi untuk mengatasi masalah tersebut. 

"Kami mencoba sedikit perubahan pada motor pagi ini dan hasilnya cukup baik. Mungkin pada Sprint Race, kami akan menambahkannya pada motor," ujar Bagnaia.

Namun, ia juga menyoroti masalah lain yang terkait dengan slipstream atau hisapan udara di belakang motor lain, yang membuatnya merasa kurang nyaman. 

"Masalah utama saya terjadi ketika ada banyak slipstream di sekitar saya. Itu membuat saya merasa lebih buruk dan sulit untuk menjaga kecepatan," jelas Bagnaia, menunjukkan tantangan yang lebih teknis yang harus dihadapinya di MotoGP.

Saat ditanya mengenai siapa pembalap yang menjadi ancaman utama dalam Sprint Race dan balapan utama, Bagnaia dengan cepat menunjuk nama Marc Marquez. 

"Marc saat ini adalah pembalap yang paling kuat, seperti yang kita lihat dalam beberapa balapan terakhir," ungkapnya. 

Meskipun begitu, Bagnaia juga mengakui kekuatan dua pembalap lain, yaitu Alex Marquez dan Fabio Quartararo. 

"Alex Marquez cukup berisiko dalam balapan kali ini, tetapi ia sangat cepat dalam waktu satu lap. Quartararo juga sangat kompetitif," tambahnya.

Namun, bagi Bagnaia, Marc Marquez adalah sosok yang paling sulit untuk dikalahkan saat ini. "Saat ini, saya rasa Marc adalah pembalap yang harus kita kalahkan jika ingin meraih kemenangan," ujarnya tegas. 

Dengan persaingan yang semakin ketat, Bagnaia bertekad untuk terus meningkatkan performanya dan meraih kemenangan di MotoGP Spanyol, yang jika terwujud akan menjadi kemenangan keempat berturut-turut bagi Bagnaia di sirkuit ini.

Bagnaia, yang dikenal memiliki gaya balap agresif namun terkontrol, kini tengah berada dalam posisi yang baik untuk bersaing merebut gelar juara dunia keempatnya di musim ini. 

Namun, meskipun ia merasa optimis, ia tahu bahwa setiap balapan penuh dengan tantangan dan tidak ada yang pasti. 

Setiap kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal, terutama di ajang bergengsi seperti MotoGP.

Dalam beberapa musim terakhir, Bagnaia telah membuktikan diri sebagai salah satu pembalap tercepat dan paling konsisten di grid MotoGP. 

Keberhasilannya meraih dua gelar juara dunia membuktikan kualitas dan ketangguhannya dalam menghadapi tekanan. 

Namun, ia sadar bahwa untuk tetap berada di puncak, ia harus terus berinovasi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan kecil yang masih ada.

Dengan semangat juang yang tinggi, Bagnaia siap menghadapi Sprint Race yang penuh tantangan dan kualifikasi yang krusial pada hari Sabtu. 

Ia berharap dapat menunjukkan performa terbaiknya, memperbaiki masalah yang ada, dan tetap menjaga peluang untuk meraih kemenangan. 

Fokus utama Bagnaia adalah mendapatkan hasil terbaik di MotoGP Spanyol, dan jika berhasil, ia akan memperpanjang dominasinya di sirkuit ini.

Dengan demikian, MotoGP Spanyol tahun ini kembali menjadi ajang yang sangat dinantikan, terutama untuk melihat bagaimana persaingan antara Bagnaia, Marquez, dan pembalap lainnya akan berkembang. 

Bagi Bagnaia, ini adalah kesempatan besar untuk menambah koleksi kemenangannya dan memperkokoh posisinya di puncak klasemen, sambil menghadapi berbagai tantangan teknis yang harus dihadapi oleh timnya.

Kamis, 24 April 2025

Balapan di Kampung Halaman Marc Marquez Incar Kemenangan Spektakuler Bersama Ducati di Jerez

Balapan di Kampung Halaman Marc Marquez Incar Kemenangan Spektakuler Bersama Ducati di Jerez
Balapan di Kampung Halaman Marc Marquez Incar Kemenangan Spektakuler Bersama Ducati di Jerez.

JAKARTA - Marc Marquez udah nggak sabar buat balapan di kandangnya sendiri, Jerez, akhir pekan ini. Tapi kali ini bukan bareng Honda lagi, guys! Yup, sekarang dia udah resmi jadi jagoan baru Ducati, dan bisa jadi momen ini bakal jadi sejarah baru di MotoGP. 

Gak main-main, kemenangan di Jerez bisa bikin Ducati menyamai rekor legendaris Honda soal kemenangan beruntun!

Bisa Samain Rekor Gokil Honda

Kalau Marquez menang di Jerez, itu bakal jadi kemenangan ke-22 berturut-turut buat Ducati di kelas utama. Angka yang sama kayak rekor Honda dari tahun 1997 sampai 1998. 

Dulu Marquez adalah "anak emas" Honda, tapi sekarang dia bisa bantu Ducati nyamain prestasi mantan timnya sendiri. Ironis tapi keren, kan?

Spanyol Nambah Koleksi Kemenangan ke-200

Nggak cuma buat Ducati, kemenangan ini juga bisa jadi hadiah spesial buat Spanyol. Soalnya kalau Marquez naik podium paling tinggi, itu bakal jadi kemenangan ke-200 rider Spanyol di kelas MotoGP. Gila nggak tuh, dua rekor bisa dicetak sekaligus!

Naik Podium = Salip Jorge Lorenzo

Kalau Marquez cuma naik podium aja (meskipun gak juara), itu udah cukup buat nyalip mantan rivalnya, Jorge Lorenzo, dalam jumlah podium. 

Sekarang Marquez punya 114 podium, dan Lorenzo juga segitu. 

Satu podium lagi, dan Marquez bakal duduk manis di posisi kedua sepanjang masa, tepat di bawah Valentino Rossi. Legendaris banget!

Jerez: Manis Tapi Juga Pahit

Buat Marquez, Jerez itu tempat yang penuh kenangan. Dia pernah juara di sana tahun 2014, 2018, dan 2019. 

Tapi juga pernah alami momen kelam saat tangannya cedera parah tahun 2020 cedera yang hampir bikin kariernya tamat. 

Waktu itu dia udah bikin comeback gokil dari posisi 16 ke 3 sebelum akhirnya jatuh.

Nah, sekarang dia datang lagi ke Jerez dengan semangat baru. “Target gue akhir pekan ini jelas: podium. Gak harus menang, yang penting bisa tetap jaga momentum positif,” ujar Marquez.

Duel Sengit vs Bagnaia Lagi?

Tahun lalu, Marquez nyaris menang di Jerez bareng Gresini Ducati, tapi dikalahin sama rekan setimnya sekarang, Francesco Bagnaia. 

Duel mereka waktu itu bikin penonton Jerez nggak bisa duduk tenang. Tahun ini, mereka bakal bertarung lagi. 

Dan menariknya, cuma mereka berdua yang udah menang musim ini Marquez dan Bagnaia.

Jadi, bisa dibilang Jerez bakal jadi panggung duel klasik lagi antara dua rider paling garang di grid. Siapa yang bakal menang kali ini?

Start Impian Bareng Ducati

Debut Marquez bareng Ducati bener-bener mimpi jadi kenyataan. Bayangin aja, dia udah menang 7 dari 8 balapan pertama musim ini semuanya dari pole position! Cuma satu kali gagal finish di COTA gara-gara jatuh saat lagi mimpin.

“Awalnya gue pikir perlu waktu adaptasi. Tapi pas menang di Buriram, itu rasanya kayak napas lega banget. Ternyata tim baru, motor baru, semuanya nyambung,” kata Marquez.

Sekarang dia unggul 17 poin dari adik kandungnya sendiri, Alex Marquez, di klasemen sementara. Jadi, Jerez bisa jadi penentu awal siapa yang bakal dominasi Eropa musim ini.

Banyak banget yang dipertaruhkan di Jerez: rekor Ducati, sejarah MotoGP Spanyol, balas dendam pribadi Marquez di sirkuit yang pernah bikin dia menderita, sampai duel lanjutan lawan Bagnaia. Semua mata bakal tertuju ke Jerez akhir pekan ini.

Kalau Marquez bisa menang atau minimal naik podium, sejarah bakal tercipta. Dan Ducati makin mantap jadi kekuatan baru MotoGP.

Siap-siap deh, akhir pekan ini bakal panas banget di Jerez. Jangan sampai ketinggalan aksi si Baby Alien, bro!

Rabu, 23 April 2025

Pecco Bagnaia: Ducati Ingin Ciptakan Situasi Bertekanan Tinggi di Tim Pabrikan MotoGP

Pecco Bagnaia Ducati Ingin Ciptakan Situasi Bertekanan Tinggi di Tim Pabrikan MotoGP
Pecco Bagnaia Ducati Ingin Ciptakan Situasi Bertekanan Tinggi di Tim Pabrikan MotoGP.

JAKARTA - Pecco Bagnaia mengungkapkan bahwa Ducati sebenarnya sudah berusaha menciptakan situasi yang sedang terjadi sekarang di tim MotoGP mereka, dengan dua pembalap yang bisa sama-sama bersaing untuk meraih gelar juara dunia. 

Ini terjadi setelah Ducati menandatangani Marc Marquez untuk bergabung dengan tim pabrikan mereka.

Sejauh musim 2025 ini, tim pabrikan Ducati benar-benar tampil dominan di MotoGP. Marc Marquez berhasil memenangkan seluruh empat sprint dan tiga dari empat balapan pertama, sementara Pecco Bagnaia meraih kemenangan di Grand Prix Amerika. 

Dengan Marquez tampil lebih dominan, ia memimpin rekan setimnya yang merupakan juara dunia dua kali, Bagnaia, dengan selisih 26 poin menjelang GP Spanyol di Jerez akhir pekan ini.

Ini adalah pertama kalinya Ducati memiliki dua pembalap yang sama-sama dapat diandalkan untuk meraih gelar juara dunia. 

Bagnaia mengatakan bahwa hal ini memang sudah menjadi tujuan Ducati, terutama setelah apa yang terjadi di musim 2024, di mana ia menang lebih banyak balapan dibandingkan Jorge Martin, namun akhirnya kalah di klasemen dengan selisih hanya 10 poin akibat delapan balapan tanpa poin.

“Menurut saya, Ducati memang berusaha menciptakan situasi seperti sekarang ini. Tahun lalu saya kehilangan gelar karena saya membuat kesalahan,” ungkap Bagnaia kepada TNT Sports sebelum GP Qatar. “Ketika kita lebih kuat dan menang 18 balapan dalam satu musim, termasuk sprint, tetapi tetap kehilangan gelar, itu memang hal yang aneh untuk dijelaskan.”

Bagnaia juga menambahkan, “Saya adalah satu-satunya yang kehilangan gelar itu meski saya selalu berada di sana, selalu berjuang untuk menang, dan sering kali saya jatuh atau kami mengalami masalah saat memimpin atau bertarung di posisi terdepan.”

Meskipun pebalap asal Italia ini merasa sangat kecewa dengan kegagalannya musim lalu, ia bertekad untuk bangkit dan berusaha keras memenangkan gelar lagi tahun ini. 

“Musim ini akan sangat sulit dan penuh tantangan karena persaingannya dengan Marc, tapi jika saya bisa menang, itu akan luar biasa. Jadi saya harus terus bekerja keras seperti ini.”

Meski ada ekspektasi bahwa ketegangan di dalam tim pabrikan Ducati bisa muncul kapan saja musim ini, Bagnaia mengatakan bahwa suasana di dalam garasi tim Ducati masih sangat bagus. 

“Saat ini bukan waktu yang tepat untuk itu. Saya rasa kami masih bekerja dengan sangat baik sebagai tim. Kami selalu berbicara tentang bagaimana cara memperbaiki performa selama akhir pekan balapan, dan Marc jelas sudah beradaptasi dengan sangat baik dengan situasi dan strategi tim.”

Menurut Bagnaia, hubungan mereka juga sangat baik. “Atmosfer di dalam garasi masih sangat menyenangkan. Saya senang bisa bertemu dengan pebalap seperti Marc, yang sebelumnya belum pernah saya ajak bicara, dan kini saya bisa mengerti bahwa hubungan kami bisa semenyenangkan ini. Ini luar biasa.”

Dengan persaingan ketat antara Bagnaia dan Marquez, tentu saja tim Ducati akan terus menjadi pusat perhatian di MotoGP 2025. 

Kedua pembalap ini tidak hanya bersaing satu sama lain, tetapi juga sama-sama bertujuan untuk memberikan yang terbaik bagi tim. 

Namun, yang pasti, meski ada tekanan tinggi, Bagnaia dan Marquez tetap berusaha untuk menjaga suasana kerja yang positif di dalam tim.

Pasti seru untuk melihat bagaimana cerita ini berkembang sepanjang musim ini. Seperti kata Bagnaia, “Jika saya menang, itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” dan kita tidak sabar untuk melihat siapa yang akhirnya keluar sebagai juara dunia tahun ini!

Senin, 21 April 2025

Marc Marquez Ungkap Perbedaan Kecepatan Satu Lap antara Ducati dan Honda

Marc Marquez Ungkap Perbedaan Kecepatan Satu Lap antara Ducati dan Honda
Marc Marquez Ungkap Perbedaan Kecepatan Satu Lap antara Ducati dan Honda.

JAKARTA - Marc Marquez, sang juara dunia MotoGP enam kali, selalu jadi bahan perbincangan di dunia balap. Setelah bertahun-tahun mendominasi bersama Honda, kini dia beralih ke Ducati, dan ternyata banyak hal yang berubah. 

Dalam wawancaranya baru-baru ini dengan Motorsport, Marquez mengungkapkan perbedaan signifikan yang dia rasakan antara kedua motor tersebut, khususnya dalam hal kecepatan satu lap.

Bagi Marquez, yang telah menikmati masa-masa kejayaannya di Honda, Ducati sekarang menjadi tantangan baru. Ia menyebutkan kalau perbedaan paling jelas terjadi saat melakukan lap kualifikasi. Menurut Marquez, saat keluar dari tikungan, Ducati jelas lebih unggul.

Keunggulan Ducati di Keluar Tikungan

Marquez menjelaskan dengan sangat jelas: "Keluar dari tikungan, Ducati lebih unggul." Maksudnya, Ducati lebih cepat dalam akselerasi keluar tikungan, yang memberikan keuntungan besar dalam waktu putaran. 

Namun, untuk bisa mendapatkan hasil terbaik dengan Ducati, kamu harus lebih berhati-hati pada bagian awal tikungan. “Di Ducati, kamu harus lebih hati-hati di bagian awal tikungan, dan waktu perbedaannya lebih terasa saat keluar,” lanjut Marquez.

Sebaliknya, Honda punya pendekatan yang sedikit berbeda. "Di Honda, yang penting adalah bagian awal tikungan. Kalau kamu cepat di bagian awal, itu akan membuatmu cepat di sisa lap,” jelas Marquez. 

Di Honda, fokusnya lebih ke kelancaran dan kecepatan di awal tikungan, sementara di Ducati, manajemen tikungan awal menjadi kunci, dan baru kemudian bisa melesat saat keluar.

Pernah Gagal Bangkit, Tapi Tetap Berjuang

Marc Marquez, meskipun sudah meraih banyak kesuksesan, tak lepas dari momen-momen penuh tantangan dalam kariernya. Salah satunya adalah comeback-nya yang terlalu cepat pada tahun 2020 setelah cedera parah di lengan kanan. Marquez mengakui, keputusan itu merupakan kesalahan besar. "Itu adalah kesalahan dari semua pihak, tapi tanggung jawabnya ada pada saya karena saya yang membuat keputusan terakhir," ujarnya.

Namun, meskipun cedera tersebut masih terasa, Marquez tetap menunjukkan bahwa dia masih kompetitif. "Lengan saya bekerja dengan baik, meskipun tidak sama seperti lima tahun lalu. Tapi hasil akhirnya tetap ada, saya masih bisa tampil kompetitif," tambahnya. 

Saat ini, setelah empat balapan di musim MotoGP 2025, Marquez sudah meraih tujuh kemenangan dari delapan balapan. Satu-satunya kekalahan terjadi saat dia terjatuh di MotoGP Amerika meski memimpin balapan dengan selisih dua detik.

Kunci Kesuksesan Marquez: Ikuti Insting

Marquez juga memberikan pesan kepada versi mudanya yang dulu meraih gelar juara 125cc. "Siapkan diri kalian, karena setelah itu, semuanya akan seperti mimpi," katanya. Jika ada satu momen yang dia sesali dalam kariernya, itu adalah comeback terlalu cepat setelah cedera di Jerez. Tapi untuk sisanya, dia hanya bilang, “Ikuti insting kalian, dan semuanya akan baik-baik saja.”

Sabtu, 19 April 2025

Marc Marquez Bikin Geger: Ancaman Serius Ducati di MotoGP Bisa Bertahan Hingga 5 Tahun Lagi!

Marc Marquez Bikin Geger Ancaman Serius Ducati di MotoGP Bisa Bertahan Hingga 5 Tahun Lagi!
Marc Marquez Bikin Geger: Ancaman Serius Ducati di MotoGP Bisa Bertahan Hingga 5 Tahun Lagi!.

JAKARTA - Performa luar biasa Marc Marquez bersama tim pabrikan Ducati bikin banyak pihak angkat topi bahkan bos tim Ducati sendiri, Davide Tardozzi, sampai memberi peringatan serius. 

Menurutnya, Marquez bukan cuma kembali ke performa terbaik, tapi juga bisa jadi “ancaman berbahaya” di MotoGP untuk empat hingga lima tahun ke depan.

Marc Marquez, yang kini sudah mengoleksi delapan gelar juara dunia, sukses menunjukkan taringnya sejak pindah ke tim utama Ducati untuk musim 2025. 

Dalam waktu singkat, pembalap asal Spanyol itu langsung menggebrak perebutan gelar juara dunia dengan memenangi semua balapan sprint dan tiga dari empat balapan utama yang sudah digelar sejauh ini.

Kemenangan impresifnya di Grand Prix Qatar menjadi bukti nyata bahwa Marquez belum habis. 

Bahkan, ia kini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 17 poin atas adiknya sendiri, Alex Marquez dari tim Gresini. 

Sementara itu, rekan setimnya di Ducati, Francesco "Pecco" Bagnaia, tertinggal 26 poin di belakang.

Dalam wawancaranya dengan media asal Spanyol, AS, Davide Tardozzi menyebut saat ini Ducati punya dua pembalap luar biasa di garasi mereka. "Kami punya raja dan pangeran di tim kami," ujar Tardozzi dengan bangga.

Ia melanjutkan, "Marc melakukan lap 1 menit 52,5 detik dan 1 menit 52,6 detik hanya beberapa lap sebelum finish. Itu menunjukkan siapa yang benar-benar menguasai lintasan."

Menurut Tardozzi, kombinasi antara pengalaman, keberanian, dan kecerdasan balap membuat Marquez kini tampil lebih matang dari sebelumnya. 

Ia bahkan yakin pembalap berusia 32 tahun ini bisa terus jadi ancaman serius di MotoGP hingga empat atau lima musim ke depan.

"Marc yang sekarang jauh lebih bijak dan dewasa," tambahnya. "Dia tahu kapan harus menekan dan kapan harus bermain aman. Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi juara dunia, dan itu yang membuatnya sangat berbahaya bagi para rival."

Namun, Tardozzi juga tak menutup kemungkinan bahwa Pecco Bagnaia masih bisa merebut kemenangan di beberapa seri. 

Menurutnya, Pecco sudah belajar untuk menerima posisi dua jika itu bisa membantu strategi jangka panjang demi gelar juara.

"Pecco juga sudah makin dewasa. Dia paham bahwa kadang-kadang lebih baik finis kedua daripada ambil risiko terlalu besar dan kehilangan poin penting," ujar Tardozzi.

Hingga saat ini, Ducati benar-benar mendominasi. Selain Marquez memimpin klasemen individu, Ducati juga unggul jauh di klasemen konstruktor dengan selisih 99 poin dari rival terdekatnya, Honda. 

Bahkan di klasemen tim, Ducati unggul 174 poin dari tim non-Ducati terbaik berikutnya.

Dominasi ini tentu menjadi sinyal kuat bahwa era Ducati bisa berlanjut lebih lama, apalagi dengan keberadaan pembalap sekelas Marc Marquez di dalam skuad mereka. 

Tapi di sisi lain, hal ini juga membuat persaingan di MotoGP makin seru. 

Pasalnya, tim-tim lain tentu tak akan tinggal diam melihat Ducati melaju sendirian.

Apa artinya ini untuk penggemar MotoGP?

Yang jelas, kehadiran kembali Marc Marquez dalam kondisi terbaiknya membawa warna baru di kejuaraan dunia balap motor ini. 

Setelah beberapa musim diganggu cedera dan performa kurang konsisten, banyak fans merasa senang melihat Marquez kembali ke puncak performa. 

Ia bukan hanya cepat, tapi juga cerdas dalam mengambil keputusan di lintasan.

Buat Ducati sendiri, ini bisa jadi awal dari era kejayaan baru. Memiliki dua pembalap top dunia yang bersaing sehat di dalam satu tim jelas menjadi keuntungan besar, tapi juga tantangan tersendiri. 

Mereka harus pintar menjaga keseimbangan antara kompetisi internal dan target kolektif sebagai tim.

Dengan performa Marc Marquez yang masih sangat kuat dan stabil, serta potensi besar dari Bagnaia, Ducati mungkin saja mencatat sejarah baru di MotoGP dalam beberapa musim ke depan.

Namun, seperti yang sering terjadi di dunia balap, segalanya bisa berubah dalam sekejap. 

Itulah kenapa MotoGP selalu menarik untuk diikuti penuh kejutan, drama, dan aksi mendebarkan di setiap seri.

Ducati Waspada! Gigi Dall'Igna Ingatkan Tim Usai KTM Beri Kejutan di MotoGP Qatar

Ducati Waspada! Gigi Dall'Igna Ingatkan Tim Usai KTM Beri Kejutan di MotoGP Qatar
Ducati Waspada! Gigi Dall'Igna Ingatkan Tim Usai KTM Beri Kejutan di MotoGP Qatar.

JAKARTA - Bos Ducati, Gigi Dall’Igna, kembali memberikan pernyataan penting yang jadi sorotan publik MotoGP. Meskipun Ducati tampil luar biasa di seri Qatar 2025, Dall’Igna menekankan bahwa timnya tidak boleh lengah, terutama setelah melihat performa mengejutkan dari KTM yang hampir saja merusak dominasi Ducati.

Dominasi Ducati Belum Terbendung, Tapi?

Seri MotoGP Qatar 2025 sekali lagi menjadi ajang pembuktian bagi Ducati. Tim pabrikan asal Italia ini sukses meraih kemenangan ganda baik di sprint race maupun Grand Prix utama—melalui aksi luar biasa dari Marc Marquez. Ini menjadi kemenangan ke-21 beruntun bagi Ducati, sebuah pencapaian yang sangat jarang terjadi dalam sejarah MotoGP.

Namun, kemenangan kali ini tidak datang dengan mudah. Maverick Vinales, yang kini memperkuat tim Tech3 KTM, tampil mengejutkan dengan memimpin balapan utama selama beberapa putaran penting. Bahkan, banyak yang sempat berpikir bahwa Ducati akan gagal meraih kemenangan di Qatar kali ini. Untungnya, Marc Marquez berhasil mengejar dan menyalip Vinales di lap-lap terakhir.

Vinales sendiri sempat finis di posisi kedua, mengungguli Francesco Bagnaia alias Pecco. Sayangnya, rider KTM tersebut harus rela kehilangan podium karena penalti akibat tekanan ban yang tidak sesuai regulasi.

Gigi Dall’Igna: Jangan Pernah Merasa Aman

Dalam sesi wawancara setelah balapan, Gigi Dall’Igna tetap memuji pencapaian timnya. Namun, ia juga menyampaikan pesan penting: "Kita tidak boleh merasa aman hanya karena sedang berada di atas angin."

"Ini adalah akhir pekan yang luar biasa untuk Ducati. Kami berhasil menempatkan lima motor di posisi enam besar, itu bukan hal yang mudah," ungkap Dall'Igna.

"Tapi kemenangan kali ini juga menjadi pengingat bahwa para rival kita masih sangat berbahaya. KTM menunjukkan potensi luar biasa di Qatar, dan itu harus jadi peringatan bagi kita untuk terus berkembang dan tidak terlena dengan kemenangan," tambahnya.

Marquez: Strategi dan Pengalaman Bicara

Dall’Igna tak ragu memberikan pujian khusus kepada Marc Marquez, yang tampil sangat matang di atas lintasan. Bukan cuma cepat, Marquez juga dinilai sangat taktis dalam membaca situasi balapan.

“Marc saat ini benar-benar berada di level berbeda. Ia tidak hanya cepat, tapi juga tahu kapan harus menyerang dan kapan harus menghemat energi. Ini adalah kombinasi sempurna antara pengalaman dan naluri balap,” ujar Dall’Igna.

Marquez bahkan meraih pole position, kemenangan di sprint, kemenangan di balapan utama, dan lap tercepat sebuah “grand slam” yang sangat jarang terjadi, apalagi di sirkuit yang sebelumnya bukan favoritnya.

Pecco Bagnaia: Tertahan, Tapi Tetap Solid

Sementara itu, Pecco Bagnaia juga mendapat pujian meski tidak naik podium. Dall’Igna menilai performa Pecco sangat solid, hanya saja ia kurang beruntung karena harus start dari posisi yang cukup jauh.

“Pecco menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Sayangnya, start dari barisan tengah membuatnya harus mengeluarkan banyak tenaga sejak awal, sehingga tidak bisa menyimpan energi untuk akhir lomba,” jelasnya.

KTM, Ancaman Nyata?

Kehadiran Maverick Vinales di posisi depan bersama KTM membuat banyak pihak kini mulai memperhitungkan KTM sebagai penantang serius musim ini. Meski akhirnya harus kehilangan podium karena penalti, kecepatan Vinales menunjukkan bahwa Ducati tak akan bisa santai.

Bukan hanya KTM, beberapa tim lain juga mulai menunjukkan peningkatan performa. Hal ini membuat persaingan di MotoGP 2025 semakin ketat dan menarik untuk disimak.

MotoGP 2025 Masih Panjang, Ducati Harus Tetap Fokus

Meskipun Ducati saat ini berada di puncak kejayaan, Gigi Dall’Igna dengan bijak mengingatkan bahwa musim masih panjang. Lawan-lawan mereka tidak tinggal diam, dan setiap kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

Pesan dari sang bos sangat jelas: "Kemenangan adalah hasil kerja keras, tapi mempertahankan dominasi butuh kewaspadaan ekstra."

Buat penggemar MotoGP, pernyataan ini seolah menjadi alarm bahwa persaingan musim 2025 bakal makin seru dan penuh kejutan. Kita tinggal tunggu saja, siapa yang akan jadi pengganggu dominasi Ducati di seri-seri berikutnya. KTM? Yamaha? Atau mungkin kejutan dari Aprilia?