Berita Borneotribun.com: Fabio Quartararo Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Fabio Quartararo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fabio Quartararo. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 April 2025

Yamaha Didesak Fabio Quartararo untuk Ikuti Jejak Ducati dan KTM dengan Mesin V4 di MotoGP

Yamaha Didesak Fabio Quartararo untuk Ikuti Jejak Ducati dan KTM dengan Mesin V4 di MotoGP
Yamaha Didesak Fabio Quartararo untuk Ikuti Jejak Ducati dan KTM dengan Mesin V4 di MotoGP.

JAKARTA - Fabio Quartararo kembali jadi sorotan di paddock MotoGP. Pembalap andalan tim Monster Energy Yamaha ini terang-terangan mengungkap keinginannya agar Yamaha segera beralih ke mesin konfigurasi V4 mulai musim 2026. 

Menurutnya, sudah waktunya Yamaha meninggalkan filosofi mesin Inline4 yang selama ini mereka pertahankan, dan mengikuti jejak mayoritas pabrikan lain di grid.

Yamaha saat ini memang sedang mengembangkan mesin V4 secara diam-diam, dan proyek ini digarap serius demi mengejar ketertinggalan dari para rival seperti Ducati, KTM, Honda, dan Aprilia.

Mesin V4 tersebut sedang dalam tahap uji coba awal dan belum bisa digunakan secara resmi hingga performanya terbukti mengungguli mesin Inline4 yang kini digunakan Quartararo.

“Ini bukan pertama kalinya mereka (Yamaha) menguji mesin V4,” ujar Quartararo jelang MotoGP Spanyol di Jerez. 

“Tapi saat ini belum fokus ke performa. Tes ini baru sebatas memastikan semua komponen bekerja sebagaimana mestinya.”

Mesin baru itu pertama kali diuji secara tertutup di Sirkuit Valencia, tak lama setelah seri pembuka di Qatar. 

Pengujian dilakukan oleh pembalap tes Yamaha, Cal Crutchlow, serta pembalap pengganti Augusto Fernandez. 

Namun, Quartararo menyebut bahwa pengujian tersebut masih sangat singkat, hanya beberapa putaran tanpa program uji coba yang lengkap.

Menunggu Giliran Jajal Mesin V4

Saat ini Quartararo belum mendapatkan kesempatan untuk menjajal langsung mesin V4 tersebut. Ia memperkirakan kemungkinan besar baru akan mendapatkan giliran sekitar bulan Agustus atau September tahun ini, saat program pengembangan mesin sudah lebih matang.

“Secara realistis, motor tahun depan baru akan mulai diuji sekitar Agustus atau September. Jadi kemungkinan besar itulah saat saya akan mulai mencoba motor V4,” jelas pembalap asal Prancis itu.

Sambil menunggu, Quartararo tetap fokus mengeluarkan kemampuan terbaik dari motor Yamaha yang sekarang, meski sudah tidak bisa menutupi rasa frustrasinya. 

Mesin Inline4 milik Yamaha memang terkenal halus dan cocok untuk gaya balap solo, tapi kelemahannya cukup terasa saat harus bertarung di tengah kerumunan pembalap, apalagi melawan motor-motor V4 yang punya tenaga luar biasa di trek lurus.

“Saya sebenarnya belum pernah benar-benar menang lewat pertarungan sengit,” aku Quartararo jujur. “Kebanyakan kemenangan saya datang saat saya bisa memisahkan diri di depan. Tapi kalau soal adu duel, kami yang paling lemah dibandingkan pabrikan lain.”

Harapan Besar pada Mesin V4

Buat Quartararo, proyek V4 ini lebih dari sekadar pergantian mesin. Ini adalah langkah penting untuk menyelamatkan masa depan Yamaha di MotoGP. 

Apalagi saat ini hanya Yamaha yang masih menggunakan konfigurasi Inline4, sementara empat pabrikan lainnya sudah lebih dulu beralih ke V4 dan menikmati keunggulannya.

“Dari tahun depan, saya rasa arah terbaik memang ke mesin V4,” tegasnya. “Cara kami mengendarai motor ini sangat berbeda dari tim-tim lain. Kalau ingin bersaing lagi, Yamaha harus ikut tren V4.”

Ketika ditanya apakah mungkin Fernandez akan membawa mesin V4 ke sesi wild-card musim ini, Quartararo tidak bisa memberi kepastian. 

Namun ia berharap hal itu benar-benar terjadi karena menurutnya data dari akhir pekan balapan jauh lebih berharga daripada sesi tes biasa.

“Lebih menarik kalau motor baru dites di akhir pekan balapan. Semoga saja Yamaha membawa V4 untuk uji coba saat wild-card,” ujarnya antusias.

Lucunya, Quartararo mengaku tidak peduli dengan tampilan motor barunya nanti. “Jujur saja, saya nggak peduli motor itu warnanya apa, mau pink juga nggak masalah. Yang penting, motor itu cepat!” candanya.

Namun, tantangan Yamaha tidak berhenti di 2026. Jika mereka sukses meluncurkan motor V4 tahun depan, maka mereka hanya punya waktu satu musim penuh sebelum regulasi besar-besaran berlaku pada 2027. Regulasi baru itu akan mengubah kapasitas mesin menjadi 850cc dan mengganti ban ke merek Pirelli.

Artinya, Yamaha tidak hanya harus mengembangkan mesin V4 untuk 2026, tetapi juga menyiapkan versi barunya sesuai regulasi 2027. Ini tentu bukan hal mudah, tapi langkah pertama harus dimulai sekarang dan itu yang terus ditekankan Quartararo.

Di sesi uji coba tertutup di Valencia, Yamaha tidak sendirian. Tim penguji Honda, termasuk Aleix Espargaro dan Stefan Bradl, juga ikut mengaspal di sirkuit yang sama. 

Meskipun motor V4 Yamaha belum diperlihatkan secara detail, Aleix mengaku bisa membedakan suara mesin baru itu hanya dari dalam garasi.

“Kami memang nggak bisa lihat motornya, tapi dari suaranya sudah bisa ditebak kalau mereka bawa mesin baru. Saya senang melihat pabrikan Jepang mulai agresif lagi, kembali ke permainan,” ujar Espargaro. “Tapi sebagai pembalap Honda, tentu saya berharap kami bisa lebih cepat dari mereka!”

Proyek mesin V4 Yamaha adalah taruhan besar yang harus mereka menangkan jika ingin kembali bersaing di barisan depan MotoGP. 

Di tengah dominasi Ducati dan kebangkitan KTM serta Aprilia, sudah waktunya Yamaha keluar dari zona nyaman dan mengikuti arah perkembangan teknologi modern MotoGP.

Fabio Quartararo, sebagai ujung tombak tim, jelas tidak ingin terus terjebak dalam keterbatasan motor yang sekarang. Ia ingin bertarung di barisan depan, tidak hanya saat sendirian, tapi juga saat duel wheel-to-wheel melawan para rival.

Dan untuk itu, ia butuh motor yang bisa diandalkan. Mesin V4 bisa jadi jawabannya.

Kamis, 24 April 2025

Fabio Quartararo Ungkap Frustrasi Soal Performa Yamaha M1 yang Masih Jauh dari Harapan di MotoGP 2025

Fabio Quartararo Ungkap Frustrasi Soal Performa Yamaha M1 yang Masih Jauh dari Harapan di MotoGP 2025
Fabio Quartararo Ungkap Frustrasi Soal Performa Yamaha M1 yang Masih Jauh dari Harapan di MotoGP 2025.

JAKARTA - Fabio Quartararo, juara dunia MotoGP 2021, balik lagi ke Sirkuit Jerez dengan satu harapan besar: ada perubahan signifikan dari motor Yamaha M1 yang udah lama jadi masalah. Tapi sayangnya, harapan itu masih belum keliatan bakal jadi kenyataan.

Di musim 2025 ini, Quartararo baru duduk di posisi ke-8 klasemen sementara. Meski sempat dapet hasil terbaik musim ini dengan finish ke-7 di Qatar, pembalap asal Prancis itu tetap ngerasa frustrasi. Masalah klasik Yamaha kurangnya grip dan akselerasi masih terus menghantuinya.

“Nggak seru banget,” kata Quartararo pas ditanya soal balapan di Qatar. “Di lap-lap awal, grip-nya parah, sama aja kayak biasanya. Pas udah mulai oke, semuanya udah telat.”

Quartararo terus terang bilang kalau mereka butuh komponen baru yang bisa bener-bener ningkatin grip motor. Sayangnya, progress-nya masih mentok di situ-situ aja. Udah banyak part baru dicoba, tapi belum ada yang kasih solusi nyata.

“Kita kerja keras, coba banyak barang baru, tapi belum nemu yang bener-bener klik. Kita harus nemuin titik di mana kita bisa benerin masalah ini,” lanjutnya.

Meski dia masih bertekad buat bersaing sama rider papan atas, Quartararo sadar kalau itu butuh waktu. Minimal bisa ngelawan lebih kompetitif aja udah jadi target yang realistis buat sekarang.

Soal harapan upgrade di Jerez? Doi malah bilang kayaknya nggak bakal ada perubahan gede.

“Kayaknya sih nggak ada yang baru di Jerez,” ucapnya. “Mungkin baru setelah Le Mans. Kita bakal tes di Italia abis balapan, semoga bisa nemu sesuatu di sana.”

Namun begitu, masih ada sedikit harapan dari hasil tes pribadi Yamaha yang dilakukan oleh Cal Crutchlow dan Augusto Fernandez di Valencia, tepat setelah Qatar. Siapa tahu mereka bisa bawa sedikit perbaikan buat Jerez nanti.

Yang jelas, satu-satunya kelebihan M1 saat ini adalah kemampuan ngerem yang bagus. Tapi masalahnya, kekuatan itu nggak bisa dimaksimalkan karena masalah traksi dan tenaga mesin yang masih kurang.

“Poin kuat kita ya di pengereman, tapi kalau nggak bisa nyiapin overtake, ya percuma aja,” ungkap Fabio blak-blakan.

Di tengah semua kesulitan itu, Quartararo tetap semangat. Minggu lalu, dia baru aja ngerayain ulang tahun ke-26, dan sekarang dia siap kembali kerja keras di Jerez sirkuit yang punya banyak kenangan manis buatnya.

FYI, Quartararo pernah menang dua kali di Jerez tahun 2020 dan finish runner-up di 2022. Tahun lalu, dia bahkan sempet ngira dapet podium di Sprint Race, tapi sayangnya dicoret karena penalti tekanan ban.

“Gue ulang tahun minggu lalu, makasih buat semua yang ngucapin ya. Sekarang gue siap kerja keras lagi. Gue suka banget Jerez. Abis race juga bakal ada sesi tes sehari di sini, jadi semoga bisa manfaatin semuanya.”

Yamaha sendiri lagi ada di posisi yang nggak enak banget di klasemen konstruktor, sama-sama di posisi buncit bareng KTM. Padahal KTM sempat hampir dapet podium di Qatar, cuma gagal karena penalti tekanan ban juga, kali ini menimpa Maverick Vinales.

Jadi bisa dibilang, kondisi Yamaha sekarang lagi bener-bener krusial. Quartararo jelas masih punya semangat dan dedikasi, tapi semuanya bakal tergantung sama seberapa cepat pabrikan Jepang itu bisa kasih motor yang kompetitif lagi.

Yamaha lagi butuh keajaiban buat bantu Quartararo naik ke papan atas lagi. Meski hasil belum memuaskan, semangat dan kerja keras dari rider asal Prancis ini patut diacungi jempol. Kita tunggu aja, siapa tahu Jerez bisa jadi titik balik!

Sabtu, 19 April 2025

Yamaha Siap Masuki Era Baru: Mesin V4 Mulai Diuji, Tapi Belum Pasti Dipakai Musim Depan

Yamaha Siap Masuki Era Baru Mesin V4 Mulai Diuji, Tapi Belum Pasti Dipakai Musim Depan
Yamaha Siap Masuki Era Baru: Mesin V4 Mulai Diuji, Tapi Belum Pasti Dipakai Musim Depan.

JAKARTA - Yamaha akhirnya mengonfirmasi langkah besar yang telah lama dinanti oleh para pecinta MotoGP. Mereka kini secara resmi mulai menguji mesin V4, yang disebut-sebut bisa membawa pabrikan asal Jepang ini kembali bersaing di papan atas. 

Kabar ini disampaikan langsung oleh Direktur Teknis Yamaha, Max Bartolini, dalam wawancara eksklusif bersama MotoGP.com.

Namun, sebelum para fans terlalu bersemangat, Bartolini menegaskan bahwa penggunaan mesin V4 masih dalam tahap uji coba awal dan belum tentu akan digunakan di musim balap 2026. 

Keputusan akhir akan bergantung pada seberapa besar peningkatan performa yang bisa diberikan oleh mesin baru tersebut dibandingkan mesin Inline-4 yang saat ini digunakan pada Yamaha M1.

Mesin V4: Harapan Baru Yamaha?

Selama bertahun-tahun, Yamaha dikenal dengan filosofi mesinnya yang menggunakan konfigurasi Inline-4. 

Mesin ini memang memberikan keunggulan dalam hal kelincahan dan kontrol, tapi dalam beberapa musim terakhir, motor Yamaha terlihat kesulitan untuk bersaing melawan tim-tim seperti Ducati dan KTM yang sudah menggunakan mesin V4.

"Kami memang sudah mulai melakukan pengujian terhadap mesin V4," kata Bartolini. "Namun, kapan mesin ini akan dicoba oleh pembalap resmi sangat tergantung pada bagaimana perkembangan pengujiannya. Kalau semuanya berjalan lancar dan motor sudah siap, maka akan kami uji secepat mungkin."

Bartolini juga menjelaskan bahwa proses pengembangan mesin dan motor bukanlah hal yang instan. Dibutuhkan banyak data, uji coba, dan tentu saja perbandingan performa secara objektif untuk menentukan apakah mesin V4 benar-benar bisa menggantikan mesin yang sekarang.

"Saat ini, kami belum bisa membandingkan performa secara langsung karena masih terlalu dini. Tapi secepat mungkin, kami akan lakukan perbandingan dan memilih opsi yang paling cepat," tambahnya.

Uji Coba Diam-Diam di Valencia?

Meski Bartolini tidak secara gamblang menyebutkan apakah mesin V4 ikut diuji dalam tes pribadi di Valencia yang melibatkan Cal Crutchlow dan Augusto Fernandez, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa Yamaha memang sedang mengumpulkan data dari berbagai sisi mulai dari akselerasi, daya tahan, hingga feedback dari test rider.

Crutchlow, sebagai test rider utama Yamaha, berperan penting dalam fase awal ini. Pengalaman dan kepekaannya terhadap karakter motor akan menjadi bekal penting bagi tim pengembangan untuk menentukan arah proyek V4 ke depan.

Quartararo Masih Berjuang dengan M1

Sementara itu, di sisi lain garasi Yamaha, Fabio Quartararo masih harus berjuang keras dengan Yamaha M1 versi saat ini. 

Di GP Qatar akhir pekan lalu, Quartararo menunjukkan tanda-tanda positif dengan menempatkan motornya di barisan depan saat sesi kualifikasi. 

Namun di balapan utama, ia hanya mampu finis di posisi kelima dan ketujuh.

Hasil ini memperlihatkan bahwa M1 memang masih kompetitif di beberapa aspek, tapi jelas butuh dorongan ekstra agar bisa benar-benar menantang Ducati dan rival lainnya yang makin tangguh.

Maju Perlahan Tapi Pasti

Perubahan ke mesin V4 bukanlah hal kecil. Ini berarti Yamaha harus mendesain ulang banyak aspek dari motor mereka, mulai dari sasis, aerodinamika, hingga pengaturan elektronik. 

Tapi jika hasil akhirnya bisa memberikan keunggulan performa yang signifikan, maka langkah ini patut diperjuangkan.

"Intinya sederhana," tutup Bartolini. "Motor tahun depan akan menggunakan mesin V4 hanya jika V4 terbukti lebih cepat dari motor yang sekarang."

Langkah Yamaha ini menjadi sinyal bahwa mereka siap berubah dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. 

Di tengah dominasi Ducati dan kembalinya KTM serta Aprilia ke performa terbaiknya, Yamaha tidak ingin tertinggal lebih jauh. 

Meski prosesnya masih panjang, harapan baru sudah mulai menyala bagi fans setia Yamaha di seluruh dunia.

Apa Arti V4 untuk Masa Depan Yamaha?

Bagi para penggemar MotoGP, pengembangan mesin V4 oleh Yamaha bisa menjadi babak baru yang sangat menarik. 

Ini bukan sekadar eksperimen teknologi, tapi juga penegasan bahwa Yamaha serius untuk kembali menjadi penantang gelar juara dunia.

Dengan pengalaman, sumber daya, dan semangat kompetitif yang mereka miliki, bukan tidak mungkin Yamaha akan kembali ke masa kejayaannya. 

Sekarang tinggal menunggu, apakah mesin V4 akan menjadi jawaban dari semua tantangan yang mereka hadapi selama ini.

Minggu, 18 April 2021

Pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo meraih podium pertama MotoGP Portugal 2021

Fabio Quartararo berseragam tim Monster Energy Yamaha MotoGP. (Instagram/@weeklymotoring)

BorneoTribun.com -- Pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo berhasil meraih podium pertama MotoGP Portugal 2021. 

Kemudian pada finish kedua dan ketiga di susul Francesco Bagnaia dan Joan Mir

MotoGP Portugal digelar di Algarve International Circuit, Portimao, Portugal, Minggu (18/4/2021) malam WIB. 

Johann Zarco yang start dari posisi ketiga langsung melesat ke depan untuk memimpin balapan.

Alex Rins membuntuti dengan berada di posisi kedua kemudian crash dan tidak bisa melanjutkan balapan. 

Sementara, diawal balapan Fabio Quartararo mengawali balapan dengan kurang baik. Fabio Quartararo melorot ke diposisi keenam saat balapan berjalan.

Marc Marquez yang baru comeback sempat mengejutkan dengan bisa melesat ke peringkat ketiga usai start dari peringkat keenam. Namun setelah tiga laps, posisi Baby Alien terlempar ke urutan ke-9.

Joan Mir naik ke urutan ketiga. Quartararo kemudian perlahan mampu memperbaiki posisinya untuk meramaikan empat besar.

Persaingan Zarco, Rins, Mir dan Quartararo berlangsung sengit merebutkan posisi terdepan. Memasuki lap ke-7, Rins naik memimpin balapan disusul Quartararo di belakangnya. Mir menempati peringkat ketiga, sedangkan Zarco di posisi keempat.

Satu lap berselang, Quartararo bisa menyalip Rins untuk berada di posisi terdepan. Pebalap asal Prancis ini bisa mempertahankan posisinya meski terus mendapat tekanan dari Rins.

Nasib sial dialami Alex Rins yang mengalami crash saat balapan menyisakan tujuh laps. Persaingan memperebutkan posisi kedua menjadi sengit antara Zarco, Francesco Bagnaia dan Mir.

Dua putaran kemudian giliran Zarco yang mengalami kecelakaan. Bagnaia ke peringkat kedua disusul oleh Mir di urutan ketiga.

Quartararo kemudian tak tersentuh untuk memenangi balapan di MotoGP Portugal 2021. Posisi Bagnaia dan Mir juga tak berubah untuk meraih podium kedua dan ketiga.