Bahas Potensi Ekspor Kalimantan Barat, Karantina Pertanian Entikong Ikuti Focus Group Discussion | Borneotribun.com -->

Jumat, 05 Februari 2021

Bahas Potensi Ekspor Kalimantan Barat, Karantina Pertanian Entikong Ikuti Focus Group Discussion

Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh. Yongki Wahyu Setiawan, MH. 

BorneoTribun | Kalbar - Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Beberapa komoditas unggulan dari Provinsi Kalimantan Barat telah menyambangi pasar internasional. Sektor Perkebunan merupakan sektor yang menyumbang cukup besar bagi devisa negara, dalam hal ini adalah devisa ekspor. Misalnya saja komditas Lada biji dan Pinang. 

Lada merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan di Kalimantan Barat, terutama di wilayah perbatasan. Kabupaten Sanggau menjadi salah satu kabupaten yang menyumbang produksi terbesar, selain Bengkayang dan Sintang. Begitu halnya pinang, potensi ekspor pinang saat ini menjanjikan, mengingat perkebunan pinang di Kalimantan Barat cukup banyak dan nilai ekspornya pun luar biasa.

Acara Focus Group Discussion (FGD) secara daring yang diadakan oleh Karantina Pertanian Pontianak.

Kamis (04/02), Karantina Pertanian Entikong diundang dalam acara Focus Group Discussion (FGD) secara daring yang diadakan oleh Karantina Pertanian Pontianak. Mengingat Karantina Pertanian Entikong berada di satu provinsi yang sama dengan Karantina Pertanian Pontianak, secara otomatis komoditas-komoditas berpotensi ekspor pun akan memeliki ragam yang sama. 

Acara Focus Group Discussion (FGD) secara daring yang diadakan oleh Karantina Pertanian Pontianak.

Lada dan pinang misalnya, selain di ekspor oleh Karantina Pertanian Pontianak, komoditas tersebut juga di ekspor melalui wilayah-wilayah kerja Karantina Pertanian Entikong, yaitu Entikong, Aruk, dan Badau. 

Hadir dalam FGD yang diikuti oleh Karantina Pertanian Entikong tersebut beberapa narasumber, yaitu Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, Wakil Ketua HIPMI Pontianak. 

Acara tersebut juga diikuti oleh pimpinan dari instansi Pemerintah Pusat dan Daerah di Kalimantan Barat, beberapa institusi Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat, serta para pelaku usaha ekspor. 

Dalam kesempatan kali ini, Karantina Pertanian Entikong juga turut  menyampaikan mengenai potensi ekspor komoditas pertanian lada dan pinang yang disampaikan oleh Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh. Yongki Wahyu Setiawan, MH. 

Kabupaten Sanggau adalah salah satu penyumbang hasil produksi lada tertinggi di Kalimantan Barat, sebelum pandemi Covid-19 kita sudah ekspor melalui PLBN Entikong, PLBN Aruk, dan PLBN Nanga Badau dalam jumlah yang cukup luar biasa. 

Pada masa pandemi ini, kita dorong dan kita kawal komoditas lada dan pinang untuk ekspor melalui pintu pengeluaran lainnya, seperti melalui Pontianak. Untuk kemudian dilakukan ekspor ke pasar Internasional. 

"Hal ini kita lakukan sebagai langkah untuk mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks), mengingat potensi-potensi tanaman perkebunan tersebut luar biasa di wilayah Kalimantan Barat", terang Yongki. 

Tentunya dengan pembahasan terkait potensi komoditas-komoditas ini, akan sangat bermanfaat dalam menentukan langkah dan strategi ke depan, bagi pemerintah pusat dan daerah terkait ekspor komoditas unggulan tersebut. 

Baik dalam hal peningkatan produksi, kualitas,  peningkatan areal tanam, dan peningkatan pasar bagi komoditas tersebut. Dengan produksi dan kualitas dari komoditas-komoditas unggulan tersebut, akan meningkatkan juga volume dan devisa ekspor di Provinsi Kalimantan Barat.

(Yk/Lb)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar