Berita Borneotribun.com: Apple Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Apple. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Apple. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Maret 2025

Apple Akhirnya Mengaktifkan Enkripsi RCS di iPhone: Langkah Besar untuk Pesan Lintas Platform

Apple Akhirnya Mengaktifkan Enkripsi RCS di iPhone Langkah Besar untuk Pesan Lintas Platform
Apple Akhirnya Mengaktifkan Enkripsi RCS di iPhone: Langkah Besar untuk Pesan Lintas Platform.

JAKARTA - Kabar gembira bagi pengguna iPhone dan Android! Apple akhirnya membawa fitur enkripsi end-to-end ke dalam layanan pesan RCS di iPhone. Pengumuman ini dikonfirmasi oleh GSM Association, organisasi industri yang menaungi operator seluler global. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan keamanan komunikasi lintas platform.

Kenapa Ini Penting?

Sebelumnya, pengguna iPhone hanya bisa menikmati enkripsi pesan jika menggunakan iMessage, layanan pesan eksklusif Apple yang hanya tersedia antar perangkat Apple. Jika pengguna iPhone ingin berkirim pesan dengan pengguna Android, mereka terpaksa menggunakan SMS yang tidak memiliki fitur keamanan memadai.

Pada tahun 2024, Apple akhirnya mengadopsi RCS (Rich Communication Services) setelah bertahun-tahun bertahan dengan SMS. Namun, kala itu, RCS di iPhone belum mendukung enkripsi end-to-end. Kini, Apple bersama para mitra industri telah menyempurnakan standar RCS baru yang memungkinkan enkripsi penuh di berbagai platform, termasuk iOS dan Android.

Apa Kata Apple?

Apple telah mengonfirmasi bahwa enkripsi end-to-end untuk RCS akan hadir dalam pembaruan iOS, iPadOS, macOS, dan watchOS mendatang. Juru bicara Apple, Shane Bauer, mengatakan kepada The Verge, "Kami akan menambahkan dukungan untuk pesan RCS yang dienkripsi secara end-to-end dalam pembaruan perangkat lunak di masa depan."

Apa Itu RCS dan Keuntungannya?

RCS adalah standar komunikasi modern yang menggantikan SMS dan MMS. Beberapa keunggulan RCS dibandingkan SMS biasa antara lain: ✔ Pesan lebih aman – Dengan enkripsi end-to-end, hanya pengirim dan penerima yang bisa membaca pesan. ✔ Bisa mengirim media berkualitas tinggi – Tidak seperti SMS yang membatasi ukuran gambar dan video, RCS memungkinkan pengiriman file dalam resolusi tinggi. ✔ Indikator mengetik dan tanda terima – Pengguna bisa melihat jika lawan bicara sedang mengetik atau sudah membaca pesan. ✔ Lebih kaya fitur – RCS mendukung stiker, GIF, dan reaksi seperti pada aplikasi pesan instan lainnya.

Dampaknya bagi Pengguna iPhone dan Android

Dengan hadirnya enkripsi end-to-end di RCS, pengguna iPhone dan Android kini bisa berkirim pesan dengan lebih aman, tanpa harus bergantung pada aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp atau Telegram. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna yang kurang paham teknologi, karena mereka bisa langsung menggunakan aplikasi bawaan di ponsel mereka dengan keamanan yang lebih baik.

Selain itu, langkah Apple ini menunjukkan adanya kerja sama dengan Google demi kenyamanan dan keamanan pengguna. Sebelumnya, Apple dikenal enggan berkolaborasi dengan pesaingnya dalam hal sistem pesan. Namun, dengan semakin berkembangnya kebutuhan komunikasi yang aman, Apple akhirnya terbuka untuk bekerja sama demi kepentingan pengguna.

Kehadiran enkripsi end-to-end di RCS adalah kemenangan besar bagi semua pengguna smartphone. Kini, tidak ada lagi batasan keamanan antara iPhone dan Android dalam berkirim pesan.

Meskipun langkah ini terbilang terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali! Dengan fitur ini, kita bisa menikmati komunikasi yang lebih aman dan nyaman tanpa perlu beralih ke aplikasi pihak ketiga.

Bagaimana menurutmu? Apakah ini langkah yang tepat dari Apple atau terlalu lama ditunggu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Selasa, 11 Maret 2025

Bocoran Terbaru: iPad Pro Lipat Akan Dilengkapi Face ID di Bawah Layar

Bocoran Terbaru iPad Pro Lipat Akan Dilengkapi Face ID di Bawah Layar
Bocoran Terbaru iPad Pro Lipat Akan Dilengkapi Face ID di Bawah Layar.

JAKARTA - Apple kembali menjadi sorotan dengan inovasi terbarunya! Menurut bocoran dari Digital Chat Station, iPad Pro lipat yang sedang dikembangkan akan memiliki fitur Face ID yang tersembunyi di bawah layar. 

Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk membuka perangkat dengan pengenalan wajah tanpa perlu adanya notch atau Dynamic Island seperti pada iPhone.

Face ID di Bawah Layar: Bagaimana Cara Kerjanya?

Sumber menyebutkan bahwa tidak semua sensor Face ID akan ditempatkan di bawah layar, melainkan hanya proyektor inframerahnya. 

Teknologi yang digunakan kemungkinan adalah metalens, meskipun istilah pastinya masih belum jelas. 

Dengan inovasi ini, tampilan layar iPad Pro lipat akan terlihat lebih bersih dan modern tanpa gangguan elemen tambahan di bagian atas layar.

iPad Pro Lipat, Bukan iPhone Lipat

Bocoran ini juga menegaskan bahwa perangkat yang dimaksud adalah iPad Pro lipat, bukan iPhone lipat yang dirumorkan akan rilis tahun depan. 

Strategi serupa sebelumnya sempat dipertimbangkan Apple untuk memperkecil ukuran Dynamic Island di iPhone, dengan cara menyembunyikan proyektor terlebih dahulu, sebelum akhirnya menyembunyikan seluruh sensor Face ID dalam beberapa generasi ke depan.

Namun, perubahan ini tampaknya mengalami penundaan, karena sebelumnya teknologi ini diprediksi akan debut pada iPhone 17. 

Dengan adanya laporan terbaru ini, bisa jadi Apple lebih memprioritaskan pengembangan teknologi tersebut pada iPad Pro lipat terlebih dahulu sebelum menghadirkannya ke lini iPhone.

Layar Besar 18,8 Inci

Salah satu informasi menarik lainnya dari bocoran ini adalah ukuran layar iPad Pro lipat yang mencapai 18,8 inci! Jika benar, ini akan menjadi layar terbesar yang pernah ada pada perangkat iPad, bahkan lebih besar dari MacBook mana pun. 

Meski begitu, ukurannya masih lebih kecil dibandingkan iMac 24 inci yang saat ini tersedia di pasaran.

Apple dan Face ID: Meninggalkan Touch ID?

Apple sudah sepenuhnya beralih ke Face ID di lini iPhone setelah menghentikan produksi iPhone SE yang masih menggunakan Touch ID. 

Sementara itu, di lini iPad, sensor sidik jari masih dipertahankan untuk varian iPad dasar, iPad Air, dan iPad mini. 

Namun, untuk model iPad Pro, Apple tampaknya tetap fokus pada Face ID sebagai sistem keamanan utama.

Kapan iPad Pro Lipat Akan Rilis?

Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai kapan iPad Pro lipat akan diperkenalkan. 

Namun, mengingat rumor mengenai iPhone lipat yang akan meluncur tahun depan, ada kemungkinan Apple akan memperkenalkan iPad Pro lipat dalam waktu dekat. 

Dengan layar besar, teknologi Face ID yang lebih canggih, dan desain lipat yang inovatif, perangkat ini berpotensi menjadi revolusi baru dalam dunia tablet.

Bagaimana menurut Anda? Apakah iPad Pro lipat dengan Face ID di bawah layar ini akan menjadi tren baru? Nantikan update selanjutnya hanya di blog ini!

Bocoran iPhone 17 Air: Lebih Tipis dari iPhone 17 Pro Max, Tapi Ukurannya Sama

Bocoran iPhone 17 Air Lebih Tipis dari iPhone 17 Pro Max, Tapi Ukurannya Sama
Bocoran iPhone 17 Air: Lebih Tipis dari iPhone 17 Pro Max, Tapi Ukurannya Sama.

JAKARTA - Apple kembali jadi sorotan dengan bocoran terbaru mengenai iPhone 17 Air, yang dikabarkan akan menjadi smartphone tertipis dari lini iPhone. 

Menurut informasi dari pembocor ternama asal Tiongkok, Ice Universe, perangkat ini akan memiliki dimensi yang sama dengan iPhone 17 Pro Max, tetapi dengan perbedaan mencolok dalam ketebalan.

Desain Ultra Tipis

Dari bocoran yang beredar, iPhone 17 Air disebut memiliki ketebalan hanya 5,5 mm (atau lebih tepatnya 5,501 mm). 

Sementara itu, iPhone 17 Pro Max akan memiliki ketebalan 8,725 mm. Perbedaan ini cukup signifikan, mengingat Apple tampaknya ingin menghadirkan baterai yang lebih besar pada varian Pro Max.

Untuk dimensi lainnya, kedua perangkat ini disebut memiliki tinggi 163 mm dan lebar 77,6 mm

Artinya, selain ketebalan, tidak ada perbedaan mencolok dalam ukuran bodi mereka.

Layar 6,9 Inci dengan Bezel Tipis

Kedua model iPhone 17 ini juga dikabarkan akan mengusung layar 6,9 inci dengan ketebalan bezel yang sama seperti iPhone 16 Pro Max, yakni 1,15 mm

Hal ini menunjukkan bahwa Apple masih mempertahankan tampilan premium dengan rasio layar yang lebih luas.

Desain Modul Kamera Baru

Salah satu perubahan menarik yang diperkirakan hadir pada iPhone 17 Air adalah desain modul kameranya. 

Meskipun hanya memiliki satu sensor kamera, bocoran render yang telah beredar menunjukkan bahwa tonjolan kameranya cukup menonjol.

Sayangnya, informasi mengenai tinggi tonjolan kamera ini belum terungkap secara detail.

Bocoran iPhone 17 Air Lebih Tipis dari iPhone 17 Pro Max, Tapi Ukurannya Sama
Bocoran iPhone 17 Air: Lebih Tipis dari iPhone 17 Pro Max, Tapi Ukurannya Sama.

Apple memang sering melakukan perubahan desain pada setiap generasi iPhone, dan tampaknya iPhone 17 Air tidak akan menjadi pengecualian. 

Dengan bodi yang sangat tipis, menarik untuk melihat bagaimana Apple akan mengatasi tantangan seperti kapasitas baterai dan sistem pendinginan perangkat.

Bocoran mengenai iPhone 17 Air ini semakin menambah rasa penasaran para penggemar teknologi.

 Jika benar smartphone ini hadir dengan ketebalan hanya 5,5 mm, maka ini bisa menjadi salah satu iPhone tertipis sepanjang sejarah Apple. 

Namun, dengan ketipisan seperti ini, banyak yang bertanya-tanya bagaimana Apple akan menangani daya tahan baterai dan fitur lainnya.

Kita tunggu saja informasi resmi dari Apple dalam beberapa bulan ke depan. 

Apakah iPhone 17 Air akan menjadi revolusi baru dalam dunia smartphone? Kita nantikan kejutan berikutnya dari Apple!

Sabtu, 08 Maret 2025

Xiaomi Raih Peringkat Kedua di Pasar Global Perangkat Wearable, Apple Masih Memimpin

Xiaomi Raih Peringkat Kedua di Pasar Global Perangkat Wearable, Apple Masih Memimpin
Xiaomi Raih Peringkat Kedua di Pasar Global Perangkat Wearable, Apple Masih Memimpin.

JAKARTA - Analisis terbaru dari Canalys mengungkapkan data penjualan perangkat wearable secara global pada tahun 2024. 

Hasilnya menunjukkan bahwa Xiaomi berhasil menempati posisi kedua dengan total penjualan 29,3 juta unit. 

Namun, Apple masih mempertahankan posisi teratas dengan 34,5 juta perangkat terjual, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Persaingan Ketat di Pasar Wearable

Menurut laporan tersebut, Huawei dan Xiaomi menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan pangsa pasar gabungan mencapai 41% untuk pertama kalinya. 

Hal ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan di pasar China. Huawei sendiri menempati posisi ketiga dengan penjualan 26,5 juta unit.

Sementara itu, Samsung yang baru saja kembali ke segmen gelang kebugaran dasar dengan peluncuran Galaxy Fit3 berhasil mengamankan posisi keempat. 

Dengan total penjualan 15,6 juta unit, Samsung semakin memperketat persaingan di industri perangkat wearable.

Pasar Wearable Terus Bertumbuh

Laporan Canalys juga mencatat bahwa penjualan perangkat wearable mengalami peningkatan selama dua tahun berturut-turut. 

Pada tahun 2024, total pengiriman perangkat wearable mencapai 193 juta unit, naik 4% dibandingkan tahun 2023. 

Permintaan yang tinggi di China dan pasar negara berkembang menjadi faktor utama pertumbuhan ini, meskipun minat terhadap perangkat wearable di Amerika Serikat dan India mengalami sedikit penurunan.

Apple Masih Tak Terkalahkan?

Meski Xiaomi dan Huawei mencatat pertumbuhan pesat, Apple masih memimpin dengan pangsa pasar 17,9%. 

Walaupun jumlah perangkat yang terjual sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, ekosistem Apple yang kuat dan loyalitas pelanggan tetap menjadi keunggulan utama mereka di pasar wearable global.

Pasar perangkat wearable terus berkembang dengan persaingan yang semakin ketat. 

Xiaomi berhasil menyalip Huawei dan mengamankan posisi kedua, sementara Apple tetap berada di puncak. 

Dengan inovasi yang terus bermunculan dan meningkatnya adopsi perangkat wearable di berbagai negara, persaingan di industri ini diprediksi akan semakin menarik di tahun-tahun mendatang.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Xiaomi atau Huawei mampu menggusur Apple dalam waktu dekat? Berikan pendapat Anda di kolom komentar!

Jumat, 07 Maret 2025

Apple Resmi Rilis MacBook Air dengan Chip M4 dan Warna Baru, Harga Lebih Terjangkau!

Apple Resmi Rilis MacBook Air dengan Chip M4 dan Warna Baru, Harga Lebih Terjangkau!
Apple Resmi Rilis MacBook Air dengan Chip M4 dan Warna Baru, Harga Lebih Terjangkau!.

JAKARTA - Apple kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan MacBook Air terbaru yang kini ditenagai oleh chip M4. Tak hanya itu, laptop tipis dan ringan ini juga hadir dalam warna biru segar serta dibanderol dengan harga lebih murah dibanding pendahulunya.

MacBook Air M4 tersedia dalam dua ukuran layar, yakni 13 inci dan 15 inci. Meskipun desainnya masih mempertahankan tampilan khas MacBook Air, Apple memberikan peningkatan pada kamera dengan menyematkan webcam 12 MP Center Stage yang sebelumnya hanya ada di MacBook Pro. 

Selain itu, MacBook Air M4 kini mampu menampilkan gambar di dua layar eksternal beresolusi hingga 6K, bahkan saat layar utama tetap terbuka.

Spesifikasi MacBook Air M4

Chip M4 yang menjadi otak dari MacBook Air terbaru ini memiliki CPU 10-core dan GPU hingga 10-core. 

Kapasitas RAM juga meningkat, kini mendukung hingga 32 GB (sebelumnya hanya 24 GB). Dalam konfigurasi standar, MacBook Air M4 hadir dengan RAM 16 GB. 

Sementara itu, penyimpanan internal tersedia mulai dari 256 GB hingga 2 TB, sehingga pengguna bisa memilih kapasitas sesuai kebutuhan.

Dengan spesifikasi ini, MacBook Air M4 versi tertinggi bahkan bisa dibandingkan dengan MacBook Pro 14 inci versi dasar. 

Namun, yang menarik adalah harganya yang lebih terjangkau. Model 13 inci dibanderol dengan harga sekitar $1.000 (sekitar Rp15 jutaan), turun $100 dibanding model sebelumnya. 

Sementara itu, model 15 inci dijual dengan harga $1.200 (sekitar Rp18 jutaan). 

Keduanya sudah tersedia untuk pre-order dan akan mulai dijual secara resmi pada 12 Maret 2025.

Apple juga Rilis Mac Studio Generasi Terbaru

Tak hanya MacBook Air M4, Apple juga memperkenalkan Mac Studio generasi terbaru setelah lebih dari 1,5 tahun tidak diperbarui. 

Komputer ini akan hadir dalam dua varian prosesor, yakni M4 Max dan M3 Ultra.

Varian Mac Studio dengan chip M4 Max memiliki RAM bawaan 36 GB (naik dari 32 GB di M2 Max) dan bisa ditingkatkan hingga 128 GB. Penyimpanan internalnya dimulai dari 512 GB hingga 8 TB. 

Sedangkan Mac Studio dengan chip M3 Ultra menawarkan CPU hingga 32-core, dengan 24 core performa tinggi—50% lebih banyak dibanding chip Ultra generasi sebelumnya. 

Model ini juga memiliki GPU dengan 60-core yang bisa diperluas hingga 80-core, serta mesin AI 32-core untuk kebutuhan komputasi cerdas.

Dalam hal penyimpanan, Mac Studio M3 Ultra bisa menampung RAM hingga 512 GB dan penyimpanan internal hingga 16 TB. 

Dari segi desain, tidak ada perubahan signifikan; Mac Studio tetap hadir dalam bentuk kotak perak khasnya. 

Untuk konektivitas, Apple masih mempertahankan empat port Thunderbolt 5, port Ethernet 10 Gbps, dua port USB-A, HDMI, dan jack audio.

Mac Studio dengan chip M4 Max dibanderol mulai $2.000 (sekitar Rp30 jutaan), sedangkan model M3 Ultra dijual mulai $4.000 (sekitar Rp60 jutaan). 

Sama seperti MacBook Air M4, perangkat ini akan mulai dijual secara resmi pada 12 Maret 2025.

Kesimpulan: Lebih Cepat, Lebih Murah, dan Lebih Canggih

Dengan kehadiran MacBook Air M4 dan Mac Studio terbaru, Apple sekali lagi membuktikan komitmennya dalam menghadirkan perangkat canggih dengan harga yang lebih kompetitif. 

Peningkatan performa, fitur baru, serta harga yang lebih terjangkau membuat produk-produk ini semakin menarik bagi pengguna, baik untuk keperluan sehari-hari maupun profesional.

Bagi yang ingin memiliki laptop ringan dengan performa tinggi, MacBook Air M4 bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Sementara itu, bagi mereka yang membutuhkan workstation super kuat, Mac Studio dengan M4 Max atau M3 Ultra adalah solusi terbaik.

Apakah Anda tertarik untuk meminang salah satu perangkat terbaru dari Apple ini?

Apple Rilis iPad Air dengan Chip M3 dan Magic Keyboard Terbaru

Apple Rilis iPad Air dengan Chip M3 dan Magic Keyboard Terbaru
Apple Rilis iPad Air dengan Chip M3 dan Magic Keyboard Terbaru.

JAKARTA - Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan merilis iPad Air generasi terbaru yang kini dibekali chip M3. 

Meskipun belum menggunakan M4, perangkat ini sudah mendukung Apple Intelligence, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan tablet bertenaga tinggi.

Dua Pilihan Ukuran Layar

iPad Air M3 hadir dalam dua varian ukuran layar, yaitu 11 inci dan 13 inci. 

Apple mengklaim bahwa performa perangkat ini hampir dua kali lebih cepat dibandingkan iPad Air dengan chip M1 dan hingga 3,5 kali lebih cepat dari versi dengan chip A14 Bionic. 

Namun, Apple tidak menyebutkan bagaimana perbandingan performanya dengan iPad Air generasi sebelumnya yang menggunakan chip M2.

Performa yang Lebih Kencang

Chip M3 di iPad Air ini juga dibekali dengan GPU 9-core, yang mampu meningkatkan performa grafis hingga 40% dibandingkan dengan chip M1. 

Dengan peningkatan ini, pengguna bisa menikmati pengalaman yang lebih mulus saat bermain game, mengedit video, atau menjalankan aplikasi berat lainnya.

Untuk kapasitas penyimpanan, iPad Air M3 menawarkan empat pilihan, yaitu 128 GB, 256 GB, 512 GB, dan 1 TB, sehingga pengguna bisa memilih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Magic Keyboard Baru yang Lebih Nyaman

Bersamaan dengan peluncuran iPad Air M3, Apple juga memperkenalkan Magic Keyboard terbaru. 

Keyboard ini hadir dengan beberapa pembaruan menarik, termasuk trackpad yang lebih besar dan tambahan satu baris tombol khusus berjumlah 14 tombol. 

Tombol-tombol ini memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai fungsi, seperti mengatur kecerahan layar dan volume suara dengan lebih cepat.

Magic Keyboard ini tetap menggunakan sistem magnetik untuk pemasangan yang lebih praktis. 

Selain itu, terdapat konektor pintar yang memungkinkan perangkat langsung terhubung ke daya dan data tanpa perlu menggunakan Bluetooth. 

Apple juga menyematkan port USB-C untuk pengisian daya yang lebih fleksibel.

Harga dan Ketersediaan

Bagi yang tertarik untuk memiliki iPad Air M3, berikut adalah harga resminya:

  • iPad Air M3 11 inci – Mulai dari 600 USD (sekitar Rp 9,4 juta)
  • iPad Air M3 13 inci – Mulai dari 800 USD (sekitar Rp 12,6 juta)
  • Magic Keyboard – Dibanderol 270 USD (sekitar Rp 4,3 juta)

Apple telah membuka pre-order untuk perangkat ini di situs resminya, dan produk akan mulai tersedia di pasaran pada 12 Maret 2025.

Dengan peningkatan performa dan fitur-fitur baru yang lebih canggih, iPad Air M3 bisa menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mencari tablet ringan, bertenaga, dan serbaguna. Jadi, apakah Anda tertarik untuk memilikinya?

Senin, 03 Maret 2025

Apple Gandakan Investasi di AS, Produksi iPhone Kian Beragam

Apple Gandakan Investasi di AS, Produksi iPhone Kian Beragam
Apple Gandakan Investasi di AS, Produksi iPhone Kian Beragam.

JAKARTA - Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menggandakan tarif terhadap China, tempat sebagian besar produk Apple dibuat. Keputusan ini menambah ketegangan dalam perang dagang antara AS dan China yang sudah berlangsung selama beberapa tahun.

Selama ini, banyak iPhone dan produk Apple lainnya diproduksi di China. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Apple mulai memperluas produksinya ke negara lain seperti Vietnam dan India. Sayangnya, investasi Apple di Amerika Serikat sendiri belum terlalu signifikan.

Namun, situasi ini tampaknya akan segera berubah. Pekan lalu, Apple mengumumkan rencana besar mereka untuk berinvestasi sebesar $500 miliar di AS dalam empat tahun ke depan. Salah satu rencana utama Apple adalah membangun fasilitas di Texas untuk memproduksi server kecerdasan buatan (AI). Selain itu, Apple juga berkomitmen menciptakan 20.000 lapangan kerja baru di AS.

Bertemu dengan Trump, Apple Umumkan Investasi Baru

Pengumuman investasi besar ini datang setelah CEO Apple, Tim Cook, bertemu dengan Donald Trump pekan lalu. Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi AS yang mulai mengalihkan sebagian produksinya ke dalam negeri. Trump sendiri menyambut baik keputusan Apple tersebut.

“Mereka justru akan membangun di sini karena mereka tidak mau membayar tarif,” ujar Trump.

Dalam unggahan di media sosial pada Kamis lalu, Trump mengumumkan bahwa tarif universal sebesar 10% terhadap produk-produk dari China akan digandakan, yang mulai berlaku efektif pada hari Selasa.

Diversifikasi Produksi, Bukan Sekadar Tarif

Meskipun ada anggapan bahwa langkah Apple ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif Trump, para pengamat mengatakan bahwa keputusan ini lebih berkaitan dengan strategi jangka panjang Apple dalam mendiversifikasi rantai pasokan mereka.

Bill Reinsch dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan bahwa Apple sudah mulai memindahkan sebagian produksi dari China jauh sebelum kebijakan tarif ini diberlakukan.

"Jumlah produksi di China masih besar, tapi ada tren yang jelas bahwa Apple ingin mengurangi ketergantungan mereka di sana," ujar Reinsch.

Apple dan Investasi Pro-AS

Sebagian besar rencana Apple sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Namun, perusahaan ini tetap menegaskan bahwa kebijakan investasi dan penciptaan lapangan kerja mereka selaras dengan prioritas ekonomi AS.

Ben Bajarin, CEO Creative Strategies, mengatakan bahwa Apple memanfaatkan pengumuman ini untuk mendapatkan lebih banyak perhatian publik.

“Mereka hanya mengambil kesempatan untuk menggunakan siaran pers untuk mendapatkan lebih banyak paparan publik mengenai banyak hal yang telah mereka belanjakan dan jelas selaras dengan kebijakan yang pro-AS,” jelas Bajarin kepada VOA.

Sebagai bagian dari investasinya di AS, Apple juga mengonfirmasi bahwa mereka akan memproduksi chip silikon canggihnya di pabrik TSMC di Arizona. TSMC sendiri merupakan perusahaan semikonduktor asal Taiwan yang memiliki reputasi kuat dalam industri teknologi global.

Dengan langkah ini, Apple tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi AS tetapi juga semakin memperkuat rantai pasokan mereka di berbagai negara. Keputusan ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam cara Apple memproduksi perangkat mereka di masa depan.

Oleh: VOA Indonesia | Editor: Yakop

Minggu, 15 September 2024

iOS 18 Akan Bantu Perbaiki iPhone dan Deteksi Komponen Tidak Asli

iOS 18 Akan Bantu Perbaiki iPhone dan Deteksi Komponen Tidak Asli
iOS 18 Akan Bantu Perbaiki iPhone dan Deteksi Komponen Tidak Asli.
JAKARTA - Apple terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur canggih pada sistem operasinya. Di iOS 18 mendatang, Apple memperkenalkan fitur baru bernama Repair Assistant yang akan sangat membantu dalam memperbaiki iPhone. 

Fitur ini dirancang untuk mengatur secara otomatis komponen baru setelah perbaikan, sehingga semua bagian yang diganti akan berfungsi seperti saat iPhone baru keluar dari pabrik.

Dengan Repair Assistant, proses kalibrasi menjadi lebih mudah. Fitur ini dapat mengkalibrasi layar, menyesuaikan kamera, serta mendeteksi kapasitas baterai baru yang telah dipasang. 

Semuanya dilakukan secara otomatis, sehingga komponen yang diganti akan berfungsi optimal.

Namun, ada satu syarat penting yang perlu diperhatikan: semua komponen yang diganti haruslah asli. Sebelum memulai pengaturan, Repair Assistant akan memeriksa keaslian komponen. 

Jika komponen yang dipasang ternyata tidak asli, besar kemungkinan fitur ini akan memblokir atau tidak mengizinkan komponen tersebut untuk berfungsi dengan baik. 

Fitur ini juga dapat digunakan untuk memeriksa komponen yang telah dipasang sebelum iOS 18 dirilis.

Menariknya, Repair Assistant ini akan didukung pada iPhone 12 dan model yang lebih baru. 

Jadi, bagi pengguna iPhone versi tersebut, perbaikan akan semakin praktis dan terjamin kualitasnya berkat kehadiran fitur ini.

Dengan hadirnya Repair Assistant di iOS 18, Apple tampaknya ingin memastikan bahwa semua komponen iPhone yang diganti tetap memiliki standar kualitas tinggi, sebagaimana yang diharapkan dari produk-produk mereka.

Sabtu, 13 Juli 2024

iPhone 16 Pro Akan Mendapatkan Pengisian Cepat 40W dan MagSafe 20W

iPhone 16 Pro Akan Mendapatkan Pengisian Cepat 40W dan MagSafe 20W. (Gambar Apple)
iPhone 16 Pro Akan Mendapatkan Pengisian Cepat 40W dan MagSafe 20W. (Gambar Apple)
Hai teman-teman! Ada kabar menarik buat kalian penggemar Apple. iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max yang akan datang dikabarkan akan mendukung pengisian daya kabel super cepat hingga 40W dan pengisian daya MagSafe hingga 20W. Informasi ini dilaporkan oleh MacRumors yang mengacu pada sumber dari Tiongkok.

Pengisian Daya yang Lebih Cepat dari Sebelumnya

Saat ini, iPhone 15 dan iPhone 15 Pro mendukung pengisian daya berkabel dengan daya puncak 27W saat menggunakan adaptor daya USB-C yang sesuai. 

Sementara itu, pengisi daya MagSafe resmi dari Apple dan perusahaan lain menyediakan daya hingga 15W. 

Keempat model iPhone 15 dapat mengisi daya hingga 50% dalam waktu sekitar 30 menit menggunakan adaptor daya 20W atau lebih tinggi, mirip dengan model iPhone 13 dan iPhone 14 sebelumnya.

Namun, hal ini akan berubah di jajaran Apple iPhone 16 mendatang. Dengan pengisian daya kabel 40W dan MagSafe 20W, pengguna iPhone 16 Pro bisa menikmati waktu pengisian yang lebih singkat. Menurut sumber, peningkatan ini bertujuan untuk "menyeimbangkan dan memecahkan masalah peningkatan waktu pengisian daya yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas baterai."

Baterai Lebih Besar, Pengisian Lebih Cepat

Kabar menarik lainnya adalah bahwa – kecuali iPhone 16 Plus – model seri iPhone 16 akan menampilkan baterai yang lebih besar daripada pendahulunya. 

Ini berarti, meskipun baterai lebih besar, waktu pengisian ulang mungkin sedikit berkurang berkat teknologi pengisian daya yang lebih cepat.

Jadi, buat kalian yang sering merasa terganggu dengan waktu pengisian daya yang lama, iPhone 16 Pro bisa jadi solusi yang tepat. 

Dengan pengisian daya kabel 40W dan MagSafe 20W, kalian bisa kembali menggunakan ponsel dengan lebih cepat dan efisien.

Itu dia kabar terbaru tentang iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max. Pengisian daya yang lebih cepat tentu menjadi salah satu fitur yang sangat dinantikan oleh banyak pengguna. 

Jangan lupa untuk selalu update dengan berita terbaru seputar teknologi di blog kami. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Selalu ingat, teknologi selalu berkembang, dan kita harus siap menyambut inovasi baru yang akan membuat hidup kita lebih mudah. Happy charging, guys!

Sabtu, 17 Februari 2024

Larangan Baru dari Apple: Jangan Gunakan Beras untuk Keringkan iPhone Anda

Larangan Baru dari Apple: Jangan Gunakan Beras untuk Keringkan iPhone Anda. (Gambar: Desainer Microsoft)
Larangan Baru dari Apple: Jangan Gunakan Beras untuk Keringkan iPhone Anda. (Gambar: Desainer Microsoft)
JAKARTA - Apple telah memperbarui instruksi dukungan teknis mereka terkait penanganan ponsel cerdas yang terkena cairan, dengan penekanan khusus pada larangan mengeringkan perangkat dengan beras. 

Instruksi ini ditemukan di situs web dukungan teknis Apple, yang menyatakan bahwa ponsel cerdas tidak boleh dikeringkan dengan menggunakan beras.

"Smartphone tidak boleh dikeringkan menggunakan beras," demikian bunyi instruksi yang diperbarui tersebut.

Instruksi tersebut juga menghindari beberapa praktik umum lainnya yang dianggap memperburuk keadaan. 

Apple menyarankan pengguna untuk tidak menggunakan metode seperti mengeringkan rambut atau menggunakan udara bertekanan. 

Selain itu, pengguna juga diminta untuk tidak memasukkan benda asing seperti kapas atau handuk kertas ke dalam port pengisian. 

Hal ini disebabkan risiko meninggalkan partikel atau mendorong kelembapan lebih dalam ke dalam perangkat.

Dalam keterangan tambahan, Apple memberikan beberapa kiat tambahan untuk penanganan perangkat yang terkena cairan. 

Jika ada cairan selain air yang masuk ke ponsel cerdas, disarankan untuk membilasnya dengan air mengalir (tanpa membanjiri port) dan kemudian membersihkannya dengan kain lembut yang tidak berbulu.

Untuk mengeringkan iPhone yang terkena cairan, Apple menyarankan pengguna untuk mengetuk perlahan perangkat tersebut di telapak tangan dengan port pengisi daya di bagian bawah. 

Setelah itu, disarankan untuk meninggalkan perangkat di tempat yang kering dan berventilasi baik. 

Jika memungkinkan, pengguna dapat meletakkan smartphone di dekat kipas angin agar udara sejuk dapat membantu proses pengeringan.

Apple juga memberikan peringatan agar pengguna tidak mengisi daya perangkat mereka melalui kabel setidaknya selama 5 jam setelah kontak dengan kelembapan. 

Selain itu, sebelum melakukan pengisian daya nirkabel, pengguna disarankan untuk membersihkan ponsel cerdas dengan kain lembut dan memastikan casingnya benar-benar kering.

Terakhir, untuk memeriksa apakah ada kelembapan yang tersisa di dalam speaker setelah perangkat terkena cairan, Apple menyarankan pengguna untuk meletakkan ponsel cerdas dengan speaker menghadap ke bawah di atas serbet bebas serabut. 

Jika masih ada bekas kelembapan, disarankan untuk mengeringkannya mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya.

Rabu, 15 Februari 2023

Perbarui Perangkat Apple Anda sekarang untuk Menambal Kelemahan Keamanan

Perbarui perangkat Apple Anda sekarang untuk menambal kelemahan keamanan
Sumber foto: Anita Kot melalui Getty Images.

JAKARTA - Perbarui perangkat Apple Anda sekarang untuk menambal kelemahan keamanan. Apple merilis pembaruan keamanan untuk sistem operasinya pada hari Senin (14/2/2023) untuk mengatasi kelemahan keamanan. Meskipun pembaruan semacam itu biasa terjadi, perusahaan mengatakan dalam pengumuman bahwa masalah tersebut "mungkin telah dieksploitasi secara aktif", yang berarti peretas dapat memanfaatkan masalah tersebut untuk mengakses perangkat Apple.

Apple mengeluarkan pembaruan keamanan untuk macOS Ventura , produk iPhone dan iPad terbaru , serta browser web Safari . 

Pembaruan keamanan untuk sistem operasi AppleTV dan Apple Watch juga dijadwalkan akan dirilis pada hari Senin, menurut situs web pembaruan keamanan Apple, tetapi detailnya belum dirilis pada saat publikasi. 

Sementara kelemahan keamanan bervariasi di seluruh perangkat, WebKit, mesin browser sumber terbukanya, adalah target umum.

Apple tidak memiliki detail tambahan untuk dibagikan tentang eksploitasi di luar catatan rilis pembaruan, kata juru bicara Scott Radcliffe kepada Engadget.

Perusahaan memuji Xinru Chi dari Pangu Lab, Ned Williamson dari Google Project Zero, Wenchao Li dan Xiaolong Bai dari Alibaba Group dan seorang peneliti anonim karena menemukan kekurangan, dengan pengakuan tambahan kepada The Citizen Lab di Sekolah Munk Universitas Toronto atas bantuan mereka .

Tambalan untuk kelemahan keamanan yang dieksploitasi pada perangkat Apple bukanlah hal yang aneh, tetapi memperbarui perangkat dapat membantu melindungi pengguna agar tidak menjadi korban serangan. 

Apple umumnya tidak mengungkapkan detail eksploit hingga tambalan tersedia untuk umum. Pada bulan Agustus, perusahaan merilis tambalan yang serupa untuk pengguna iPad, iPhone, dan macOS. (*)

Rabu, 04 Januari 2023

Apple Naikkan Biaya Servis Baterai iPhone Sebesar 20 Dolar

Apple Naikkan Biaya Servis Baterai iPhone Sebesar 20 Dolar
Apple Naikkan Biaya Servis Baterai iPhone Sebesar 20 Dolar.
Jakarta - Apple akan menaikkan biaya servis baterai iPhone yang sudah lewat dari tanggal garansi di Amerika Serikat pada tahun ini sebesar 20 dolar.

"Biaya servis baterai yang lewat masa gransi saat ini akan berlaku sampai Februari 2023," kata Apple di laman bantuan, Selasa.

Kenaikan harga 20 dolar AS untuk servis penggantian baterai iPhone berlaku mulai 1 Maret untuk semua model yang dirilis sebelum iPhone 14.

Servis baterai iPhone 13 sampai iPhone X, saat dicek di laman Apple, di AS mulai dari 69 dolar.

Sementara untuk model yang lebih lama, yaitu iPhone 8 sampai iPhone 5s sebesar 49 dolar AS.

Biaya servis baterai iPhone 14 di AS berkisar di angka 99 dolar.

Dalam situs yang sama, Apple mengatakan biaya tidak berlaku jika gawai masih dilindungi garansi AppleCare+ dan kapasitas baterai berada di bawah 80 persen.

Laman 9to5Mac melaporkan Apple mengurangi biaya servis baterai secara signifikan pada 2018 karena masalah throttling, menjadi hanya 29 dolar AS. 

Setelah itu, mulai 2019, biaya reparasi secara konstan berada di angka 69 dolar AS.

Pewarta : Natisha Andarningtyas/Antara
Editor : Yakop

Selasa, 25 Oktober 2022

Apple rilis iPadOS 16 bersama dengan iOS 16.1

Apple rilis iPadOS 16 bersama dengan iOS 16.1
Apple rilis iPadOS 16 bersama dengan iOS 16.1.
Jakarta - Apple akhirnya merilis sistem operadi teranyar untuk tabletnya yaitu iPadOS 16 bersamaan dengan perilisan sistem operasi untuk ponsel pintarnya yaitu iOS 16.1.

Setelah hampir satu bulan tertunda perilisannya, iPadOS terbaru memberikan pengalaman multitasking yang bernama "Stage Manager".

Melansir GSM Arena, Selasa, dukungan "Stage Manager" hanya tersedia di model iPad Pro 12.9 inci generasi ketiga dan keluaran terbaru, seluruh iPad Pro 11 inci, dan iPad Air terbaru.

Apabila memanfaatkan fitur ini, pengguna bisa secara otomatis menyusun aplikasi dan tampilannya hingga melakukan berbagai penyesuaian tampilan aplikasi sesuai dengan kebutuhannya.

Nantinya keandalan fitur ini akan semakin ditingkatkan dengan pembaruan di akhir tahun untuk iPad M1 dan M2 sehingga tampilan eksternal penuh untuk "Stage Manager" bisa mencapai resolusi 6K.

iPadOS juga membawa lebih banyak fitur baru untuk aplikasi "Pesan" seperti melalukan penyuntingan atau "edit", lalu ada juga pembatalan pengiriman, serta menandai pesan yang belum dibaca.

Hal yang sama juga bisa didapatkan untuk aplikasi "Mail" serta beberapa pembaruan lainnya yang bisa dieksplorasi langsung oleh pengguna.

Dalam iPadOS 16, Apple juga membawa dukungan perpustakaan foto bersama di iCloud, serta peningkatan keamanan, serta Safari.

Sementara itu, untuk pembaruan di sistem operasi iOS 16.1, Apple membawa dukungan serupa yaitu perpustakaan foto bersama di iCloud.

Lalu ada juga peningkatan serta perbaikan dari bug-bug yang dilaporkan di sistem operasi sebelumnya.

Sistem operasi ini juga mendukung konektivitas baru untuk rumah pintar mengikuti standar Matter.

Selain iPad OS 16 serta iOS 16.1, Apple juga merilis pembaruan sistem untuk jam tangan pintar serta TV-nya yaitu watchOS 9.1 serta tvOS16.1

Umumnya pembaruan sistem operasi ini akan tersedia secara bersamaan dan menghadirkan notifikasi bagi penggunanya.

Namun apabila anda tidak menerimanya, ada baiknya anda melakukan pemeriksaan manual untuk mendapatkan pembaruan tersebut.

Oleh : Livia Kristianti
Editor : Yakop

Kamis, 21 April 2022

Pengacara Rusia akan menuntut Apple karena penutupan layanan pembayaran

Pengacara Rusia akan menuntut Apple karena penutupan layanan pembayaran. (Foto:Sergei Konkov/TASS)
Pengacara Rusia akan menuntut Apple karena penutupan layanan pembayaran. (Foto:Sergei Konkov/TASS)


Borneo Tribun, Moskow - Tindakan perusahaan harus dikualifikasikan sebagai kerusakan moral yang disengaja bagi pengguna Rusia, kata pengacara Konstantin Lukoyanov


Dikutip Tass.com, Kamis (21/4), Pengacara dari firma hukum Chernyshov, Lukoyanov and Partners (CLP) akan menuntut Apple karena menutup layanan pembayaran Apple Pay pada perangkat, kata mitra senior firma hukum Konstantin Lukoyanov kepada TASS.


"Dasar klaimnya adalah hak-hak konsumen Rusia dilanggar oleh penghentian layanan pembayaran sepihak yang tidak dapat dibenarkan."


"Tindakan perusahaan harus dikualifikasikan sebagai kerusakan moral yang disengaja kepada pengguna Rusia dan pemilik perangkat Apple untuk mempengaruhi sentimen masyarakat secara umum."


"Jumlah pemulihan harus substansial untuk mengkompensasi kerusakan moral yang disebabkan Setiap orang yang percaya bahwa hak-hak mereka dilanggar dan berpikir bahwa Apple harus bertanggung jawab atas tindakan tidak adil di pasar Rusia, dapat bergabung dengan class-action gugatan dengan menghubungi firma hukum," tegas jaksa.


Pada awal Maret, Apple mengumumkan penghentian layanan Apple Pay di Rusia. Menurut pengacara, keputusan perusahaan ini menyebabkan penurunan fungsionalitas perangkat yang sudah dijual, ini mengakibatkan nilai barang berkurang serta pilihan konsumen pengguna menjadi sangat terbatas.


(YK/ER)

Senin, 26 Juli 2021

Untuk iPhone 13, Apple pesan ratusan juta chip A15

Untuk iPhone 13, Apple pesan ratusan juta chip A15
Untuk iPhone 13, Apple pesan ratusan juta chip A15. 

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Menjelang peluncuran iPhone 13, muncul kabar Apple sudah memesan chip A15 Bionic ke pemasok mereka, TSMC.

Laman WCCF Tech dan Phone Arena melaporkan Apple sudah memesan 100 juta unit chip A15 Bionic ke TSMC beberapa waktu lalu.

Total pemesanan chip A15 Bionic melebihi 100 juta unit ke berbagai pemasok, Apple dikabarkan meminta pemasok untuk menambah produksi sebesar 20 persen dibandingkan untuk iPhone 12.

Chip tersebut diduga tidak hanya untuk memberikan tenaga untuk iPhone 13, namun, juga perangkat lainnya seperti iPad mini generasi 6 dan iPhone SE edisi 2022 mendatang.

Inti CPU chip A15 Bionic diperkirakan sama dengan generasi sebelumnya, A14, terdiri dari enam inti. Dua inti atau core untuk performa, sementara empat lainnya untuk efisiensi daya.

Chip A15 disebut akan menggunakan teknologi pemrosesan 5 nanometer dan akan lebih efisien mengolah daya dibandingkan chip A14, yang juga menggunakan teknologi 5 nanometer.

Apple diperkirakan akan meluncurkan iPhone 13 pada September tahun ini.

Rumor yang beredar, iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max akan memiliki refresh rate layar sebesar 120MHz.

ANTARA NEWS

Kamis, 15 Juli 2021

Apple diam-diam merilis baterai tambahan yang dikenal “MagSafe Battery”

Apple diam-diam merilis baterai tambahan yang dikenal “MagSafe Battery”
Apple diam-diam merilis baterai tambahan yang dikenal “MagSafe Battery”

BORNEO TRIBUN -- Apple diam-diam merilis aksesoris baterai tambahan resmi yang dikenal sebagai “MagSafe Battery” yang dijual dengan harga 99 dolar AS.

Baterai tambahan ini merupakan baterai cadangan yang bersifat magnetik dan bisa ditempel langsung di bagian belakang iPhone anda untuk menjadi daya tambahan.

Melansir GSM Arena, baterai “MagSafe” resmi besutan Apple itu memiliki bentuk kotak dan hanya tersedia dengan warna putih dengan polesan warna matte.

Tentunya baterai ini bisa diisi ulang dayanya dengan kemampuan pengisian daya hingga 20 watt.

Pada deskripsi produk, baterai tambahan ini bisa mengisi ulang iPhone 12 mulai dari 15 watt itu pun terjadi ketika baterai itu terkoneksi pada adapter di atas 20 watt.

Baterai tambahan ini pun bisa ikut terisi ulang jika iPhone anda terkoneksi untuk pengisian daya.

Baterai MagSafe akan terisi lewat iPhone dengan daya 5 watt.

Jika anda membeli baterai tambahan ini, anda tidak akan mendapatkan kabel atauapun adapter.

Tidak dijelaskan juga berapa lama ketahanan dari baterai tambahan ini. Namun beberapa bocoran menyebut baterai MagSafe memiliki 1.460 mAh yang cukup untuk memastikan daya iPhone 12 mini terisi penuh.

MagSafe memang diperkenalkan oleh Apple sebagai bagian dari lini seri iPhone 12.

Meski demikian saat itu MagSafe masih dalam tahap prototipe dan memiliki masalah dengan overheating.

Akhirnya pada Selasa (14/7) produk itu pun resmi dirilis setelah mendapatkan perbaikan dan memenuhi tujuannya sebagai pengisian daya nirkabel.

ANTARA

Rabu, 21 April 2021

Xbox Cloud Gaming dari Microsoft uji coba di PC dan iPhone

Xbox Cloud Gaming dari Microsoft uji coba di PC dan iPhone
Kontroler Xbox Series X (news.xbox.com)

BorneoTribun Tekno -- Xbox, divisi gaming dari Microsoft, akan menguji coba Cloud Gaming mereka di sejumlah perangkat komputer dan gawai keluaran Apple.

"Seperti yang sudah kami bagikan akhir tahun lalu, kami membawa Xbox untuk lebih banyak pemain lewat cloud tahun ini," kata Wakil Direktur dan Kepala Produk Project xCloud, Catherine Gluckstein, di situs resmi Xbox, dikutip Selasa.

Xbox mulai mengirimkan undangan kepada anggota Xbox Game Pass Ultimate untuk mencoba Xbox Cloud Gaming pada 20 April.

Undangan untuk merasakan Xbox Cloud Gaming ini bersifat terbatas, untuk penggunaan di komputer yang memakai Windows 10, iPhone da iPad melalui peramban atau browser.

Pengguna yang terpilih mengikuti uji coba bisa memainkan lebih dari 100 judul Xbox Game Pass di perambang Edge, Google Chrome dan Safari.

Uji coba Xbox Cloud Gaming ini berlaku di 22 negara. Pada tahap pertama uji coba, Xbox akan menguji setelan dalam bermain game.

"Rencana kami adalah mengulang secara cepat dan membukanya ke semua anggota Xbox Game Pass Ultimate dalam beberapa bulan ke depan sehingga lebih banyak kesempatan untuk bermain Xbox dalam cara-cara yang baru," kata Gluckstein.

Sumber: Antaranews

Jumat, 09 April 2021

Apple akan segera mengeluarkan Pembaruan Kebijakan Privasi

Apple akan segera mengeluarkan Pembaruan Kebijakan Privasi
Ilustrasi iphone apple. (Borneotribun/Rd)

BorneoTribun Tekno -- Apple Inc dalam beberapa pekan mendatang akan segera mengeluarkan pembaruan kebijakan privasi untuk pengguna mereka.

Apple, dikutip dari Reuters, Kamis, akan memberikan notifikasi bersamaan dengan peningkatan ke sistem operasi iOS 14.5 beberapa pekan lagi.

Kebijakan privasi terbaru Apple akan mewajibkan aplikasi buatan pengembang meminta izin ke pengguna sebelum mereka melacak aktivitas pengguna.

Apple sudah mengumumkan rencana pembaruan privasi sejak Juni tahun lalu. Pada September, kebijakan ini ditunda karena pengiklan digital masih perlu waktu untuk menyesuaikan,

Beberapa pengembang sudah memasang pemberitahuan tentang kebijakan privasi Apple secara sukarela, meski pun Apple belum resmi meluncurkannya.

Sejumlah pakar iklan digital memperkirakan akan banyak pengguna yang tidak memberikan izin ke aplikasi untuk melacak mereka.

Facebook menjadi salah satu perusahaan yang memprotes pembaruan ini karena akan berdampak pada penjualan mereka.

Apple berjanji akan memberikan alat iklan alternatif untuk pengembang setelah mereka menerapkan kebijakan privasi ini.

Apple membuat sebuah perangkat agar pengiklan bisa melihat berapa banyak orang yang memasang aplikasi setelah ada iklan, tanpa memberikan identitas pengguna.

Satu alat lagi, bernama "private-click management", akan membantu pengiklan mengukur berapa banyak pengguna yang mengklik iklan di dalam aplikasi kemudian dialihkan ke situs, juga tanpa memberikan identitas pengguna.

Oleh: Antaranews

Senin, 05 April 2021

Apple memperkenalkan suara baru untuk Asisten Virtual Siri, Uji coba operasi iOS 14.5 Versi Beta

Apple memperkenalkan suara baru untuk Asisten Virtual Siri, Uji coba operasi iOS 14.5 Versi Beta
CEO Tim Cook menerangkan tentang Siri dalam sebuah acara Apple. ANTARA/REUTERS/Robert Galbraith/am.

Apple memperkenalkan suara baru untuk asisten virtual Siri, yang sedang diuji coba untuk sistem operasi iOS 14.5 versi beta.

Laman TechCrunch, dikutip Minggu, menuliskan kini Siri untuk versi bahasa Inggris memiliki pilihan dua suara laki-laki dan dua suara perempuan. Pengguna akan bisa memilih suara mana yang ingin digunakan dan tidak ada suara yang menjadi setelan utama.

"Kami dengan senang hati memperkenalkan dua suara baru Siri untuk pengguna bahasa Inggris dan opsi bagi pengguna Siri untuk memiliki suara mana yang digunakan di perangkat mereka," kata Apple kepada TechCrunch.

Apple menyebut langkah ini merupakan komitmen mereka terhadap inklusi dan keberagaman.

Laman MacRumors memberitakan setelah menggunakan iOS 14.5 versi beta, terdapat sejumlah pembaruan untuk fitur asisten suara Siri, antara lain label "Accent" diganti menjadi "Variety" dan tidak ada lagi pilihan jenis kelamin untuk suara.

Empat suara baru di Siri menggunakan aksen Amerika dan dinilai lebih natural dibandingkan suara yang saat ini ada di Siri.

Apple juga sedang memperbarui suara Siri di Rusia, Irlandia dan Italia, menggunakan neural text to speech.

Oleh: Antaranews