![]() |
Astrofotografer Abadikan Tiga Taman Langit yang Menakjubkan dari Australia, Termasuk Naga Bertarung. |
Jakarta – Seorang astrofotografer sekaligus pecinta alam liar asal Australia, Tim Henderson, berhasil mengabadikan tiga tumpukan gas dan debu antarbintang alias taman langit yang sangat memukau. Ketiga objek luar angkasa tersebut direkam dari daratan gurun di wilayah pedalaman Australia Tengah dengan langit malam yang bersih dan minim polusi cahaya.
Tiga tumpukan gas raksasa yang difoto Henderson adalah t Nebula Carina (NGC 3372) di rasi bintang Carina, Nebula NGC 6188 di rasi Ara, dan Sh2‑1 di rasi Scorpius. Ketiganya tergolong nebula emisi — yaitu awan gas bercahaya yang terionisasi oleh radiasi dari bintang-bintang muda yang sangat panas.
Sosok di balik foto-foto indah ini adalah Tim Henderson, seorang fotografer langit malam yang tinggal di sebuah kabin terpencil di kawasan cagar alam Australia. Ia memanfaatkan peralatannya yang cukup canggih, termasuk teleskop Askar SQA55, kamera astronomi profesional, dan dudukan pelacak bintang untuk menangkap detail dari nebula-nebula jauh tersebut.
Semua gambar diambil langsung dari permukaan bumi, tepatnya di gurun terpencil di Australia Tengah, yang dikenal memiliki kondisi langit malam yang sangat ideal untuk pengamatan astronomi.
Meski tanggal pastinya tidak disebutkan, Henderson mengonfirmasi bahwa pengambilan gambar dilakukan dalam beberapa malam berbintang saat kondisi langit benar-benar cerah di sekitar tempat tinggalnya.
Dari ketiga foto tersebut, yang paling menyita perhatian adalah NGC 6188, yang berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi dan sering dijuluki “Naga Bertarung” karena bentuknya yang menyerupai dua makhluk mitos yang sedang bertarung di langit.
Nebula Carina, yang berjarak 7.500 tahun cahaya, juga tak kalah memikat. Di dalamnya terdapat belasan bintang raksasa dengan massa 50–100 kali lebih berat dari Matahari. Sinar ultraviolet dari bintang-bintang ini membuat awan gas di sekitarnya bersinar terang. Uniknya, menurut Henderson, bentuk nebula ini dalam fotonya tampak menyerupai kontur benua Australia.
Sementara itu, nebula Sh2‑1 menunjukkan pola rumit dari gas bercahaya dan kekosongan ruang, berlokasi di dekat bintang Pi Scorpii yang bisa dilihat dengan mata telanjang dari Bumi.
Dengan menggunakan teleskop khusus dan kamera astronomi yang terhubung ke sistem pelacakan bintang, Henderson melakukan pemotretan dalam eksposur panjang agar cahaya samar dari nebula bisa ditangkap dengan detail. Lokasinya yang jauh dari pemukiman membuat langit di atasnya sangat jernih, nyaris tanpa gangguan cahaya buatan.
“Semua foto ini saya ambil tidak jauh dari rumah kecil saya yang berada di stasiun alam liar. Di sinilah saya bisa menikmati langit malam yang benar-benar murni,” ujar Henderson.
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News