Momen Langka Kelahiran Tata Surya Baru Tertangkap: Awal Mula Planet Terekam Jelas! | Borneotribun.com

Senin, 21 Juli 2025

Momen Langka Kelahiran Tata Surya Baru Tertangkap: Awal Mula Planet Terekam Jelas!

Momen Langka Kelahiran Tata Surya Baru Tertangkap: Awal Mula Planet Terekam Jelas!
Momen Langka Kelahiran Tata Surya Baru Tertangkap: Awal Mula Planet Terekam Jelas!.

JAKARTA - Pernah penasaran gimana sih awal mula planet-planet itu terbentuk? Nah, kabar terbaru dari dunia astronomi ini bisa bikin kamu makin terpesona dengan alam semesta. Para ilmuwan akhirnya berhasil menangkap momen langka—yakni proses paling awal dari kelahiran sistem planet di luar tata surya kita. Dan yang lebih keren lagi, semuanya terekam langsung oleh teleskop luar angkasa canggih!

Penemuan luar biasa ini dipimpin oleh Melisse McClure dari Universitas Leiden. Mereka mengamati bintang muda bernama HOPS-315, yang letaknya "hanya" sekitar 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Dalam skala kosmik, itu terbilang dekat banget, lho.

HOPS-315: "Bayinya" Bintang yang Sedang Tumbuh

HOPS-315 adalah jenis bintang yang disebut orange dwarf alias katai oranye, dan saat ini masih dalam proses pembentukan. Massanya baru sekitar 60% dari massa Matahari. Ia sedang aktif "menyusu" gas panas dari sekitarnya untuk tumbuh lebih besar.

Nah, hal menariknya, tim astronom melihat partikel-partikel silikon mulai mengendap dan membentuk materi padat di sekeliling bintang ini. Proses ini super penting, karena jadi tahapan awal lahirnya planet-planet. Biasanya proses ini hanya bisa diteorikan atau diamati saat sudah setengah jadi. Tapi kali ini, mereka menangkapnya dari nol besar! Gokil, kan?

Teleskop James Webb & ALMA Jadi Saksi Awal Kehidupan Planet

Dengan bantuan teleskop supercanggih seperti James Webb dan ALMA, para peneliti berhasil mendeteksi keberadaan silika panas dan silikat kristal di dalam cakram protoplanet yang mengelilingi HOPS-315.

Cakram protoplanet itu bisa dibilang "tanah subur" tempat planet-planet bakal tumbuh. Nah, keberadaan silikat kristal ini menandakan bahwa unsur silikon mulai berubah dari bentuk gas menjadi padat. Inilah salah satu syarat utama terbentuknya benda-benda langit seperti asteroid dan planet kecil, atau yang sering disebut planetesimal—bakal calon planet.

Bisa Jadi Cermin Masa Muda Matahari Kita

Yang bikin penemuan ini makin menarik adalah letak proses pembentukan planet tersebut berada di zona yang setara dengan sabuk asteroid dalam tata surya kita—di antara orbit Mars dan Jupiter. Itu artinya, HOPS-315 bisa jadi “kaca spion” yang memperlihatkan bagaimana Matahari dan Bumi dulunya lahir miliaran tahun lalu.

Diperkirakan, dalam waktu sekitar 1 juta tahun ke depan, HOPS-315 bakal tumbuh sebesar Matahari dan membentuk sistem planetnya sendiri. Ini bisa jadi salah satu petunjuk paling berharga tentang sejarah awal tata surya kita yang selama ini masih penuh teka-teki.

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Terus, manfaatnya buat kita apa?”

Penemuan ini bukan cuma soal keren-kerenan ngintip planet baru. Tapi juga sangat penting buat menjawab pertanyaan terbesar dalam hidup: Dari mana asal mula kita? Dengan memahami bagaimana planet terbentuk, kita bisa tahu lebih banyak tentang asal mula Bumi, potensi adanya kehidupan di luar sana, dan kemungkinan kita suatu hari bisa menjelajah atau bahkan tinggal di sistem bintang lain.

Momen langka ini benar-benar jadi titik balik dalam dunia astronomi. Untuk pertama kalinya, manusia berhasil menyaksikan langsung proses awal terbentuknya planet sesuatu yang selama ini cuma bisa diimajinasikan dalam teori dan simulasi.

Dengan semakin majunya teknologi seperti teleskop James Webb dan ALMA, bukan nggak mungkin dalam waktu dekat kita bisa menyaksikan lebih banyak "kelahiran" sistem planet lain di alam semesta. Dan siapa tahu, salah satunya bisa jadi "rumah kedua" bagi manusia di masa depan.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.