Pemkab Bengkayang antispasi bencana karhutla 2025 | Borneotribun.com

Rabu, 30 Juli 2025

Pemkab Bengkayang antispasi bencana karhutla 2025

Pemkab Bengkayang antispasi bencana karhutla 2025
Pemkab Bengkayang antispasi bencana karhutla 2025. (ANTARA)
Bengkayang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), terus menunjukkan keseriusan dalam melindungi kesejahteraan masyarakat melalui langkah antisipatif terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini.

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menyampaikan bencana karhutla bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan, penghidupan, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

"Oleh karena itu upaya pencegahan menjadi kunci dalam menjaga hak dasar masyarakat atas lingkungan yang bersih dan sehat," ujarnya dalam apel kesiapsiagaan karhutla 2025 di halaman kantor Bupati, Rabu.

Kesiapsiagaan ini, lanjutnya, mengingat musim kemarau berisiko meningkatkan kebakaran lahan yang dapat menimbulkan asap, mengganggu kesehatan, pendidikan, bahkan aktivitas ekonomi warga Bengkayang.

"Ini adalah masalah kesejahteraan yang harus kita tangani bersama,” ujarnya.

Dalam apel tersebut dilakukan pemeriksaan personel dan peralatan untuk memastikan kesiapan semua unsur, baik dari pemerintah, TNI/Polri, maupun masyarakat sipil dalam menghadapi potensi karhutla.

"Ini mencerminkan kolaborasi menyeluruh demi melindungi kepentingan rakyat," ujarnya.

Bupati juga menjelaskan Bengkayang telah menetapkan status siaga darurat karhutla melalui Keputusan Bupati Nomor 333/BPBD/Tahun 2025 sebagai bentuk kesiapan menghadapi bencana dan meminimalisir dampak sosial terhadap masyarakat desa.

Dia juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat adat dan petani dalam menjaga hutan serta membuka lahan secara bijak sesuai dengan kearifan lokal, yang diatur dalam Perda Provinsi Kalbar Nomor 1 Tahun 2022 dan Perbup Bengkayang Nomor 34 Tahun 2020.

“Kami ingin masyarakat tetap bisa bertani tanpa harus takut kehilangan sumber mata pencaharian karena aturan. Maka mari jaga keseimbangan antara kelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekonomi keluarga,” katanya.

Dengan pendekatan berbasis kesejahteraan rakyat, Bupati berharap setiap warga desa memahami bahwa pencegahan karhutla adalah bagian dari menjaga kehidupan yang layak, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“Bersama kita lindungi lingkungan demi masa depan yang lebih aman, sehat, dan sejahtera, bagi seluruh rakyat Bengkayang,” ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.