Bengkayang - Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkayang Kalimantan Barat melakukan survei monitoring dan evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025, sebagai bagian dari upaya mengevaluasi efektivitas program dalam meningkatkan status gizi anak sekolah dan kesejahteraan masyarakat.
“Survei ini bertujuan untuk menilai pengaruh program MBG terhadap berbagai aspek, mulai dari perubahan konsumsi rumah tangga, perilaku makan bergizi, hingga dampaknya terhadap ketenagakerjaan,” kata Instruktur Nasional Survei Baseline MBG Dedhy Sugiharjo di Bengkayang, Minggu.
Ia menjelaskan, survei tersebut dilakukan dua tahap, masing-masing pada akhir Juli dan November 2025. Hasil survei diharapkan dapat menjadi acuan penting bagi pemerintah dalam melakukan evaluasi dan penyempurnaan program MBG.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional yang diluncurkan pada Januari 2025 secara bertahap, dan menyasar peserta didik dari jenjang prasekolah hingga SMA, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia balita.
“Tujuan utama program ini adalah memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup selama masa belajar, serta mendorong perubahan pola makan sehat di rumah tangga,” ujar Dedhy.
Program MBG juga berkontribusi pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat, seperti meringankan beban rumah tangga, mengurangi potensi stunting, serta mendukung produktivitas generasi muda di masa depan.
BPS Bengkayang menekankan bahwa survei ini akan dilaksanakan di sejumlah lokasi sampling yang telah ditentukan secara metodologis dan mewakili karakteristik wilayah Kabupaten Bengkayang.
Melalui pelaksanaan survei ini, diharapkan pemerintah dapat memperoleh data menyeluruh dan akurat guna memantau serta mengevaluasi pelaksanaan program MBG secara berkala, khususnya dampaknya terhadap kelompok anak sebagai penerima manfaat utama.
Sementara itu, salah satu petugas survei Desika Lola Loka menyampaikan harapannya agar masyarakat memberikan data secara jujur dan akurat demi keberhasilan evaluasi program.
“Kami berharap survei ini mendapat dukungan dari masyarakat di lokasi sampling, sehingga hasil yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi lapangan dan bisa menjadi dasar kebijakan yang lebih baik,” ujarnya.
Oleh : Narwati/ANTARA
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News