Berita Borneotribun.com: Krisantus Kurniawan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Krisantus Kurniawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Krisantus Kurniawan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Juli 2025

Wagub Kalbar Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bahas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024

Wagub Kalbar Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bahas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024
Wagub Kalbar Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bahas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024.

Pontianak – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si., menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Ruang Balairungsari Kantor DPRD Provinsi Kalbar, pada Senin, 28 Juli 2025. Agenda utama rapat kali ini adalah penyampaian Pendapat Akhir Kepala Daerah terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024.

Rapat paripurna tersebut membahas tiga poin utama:

  1. Penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD Kalbar atas laporan Badan Anggaran terhadap Raperda APBD 2024.

  2. Penetapan keputusan DPRD mengenai persetujuan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.

  3. Penandatanganan kesepakatan bersama antara DPRD dan Pemerintah Provinsi Kalbar atas Raperda tersebut.

Rapat paripurna ini menjadi momen penting dalam siklus anggaran daerah. Sesuai dengan Pasal 195 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Raperda yang telah disetujui DPRD akan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri paling lambat empat hari setelah disetujui, untuk dilakukan evaluasi sebelum ditetapkan oleh Gubernur.

Dalam sambutannya, Wagub Krisantus menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota DPRD, khususnya Badan Anggaran, atas kerja keras dalam proses pembahasan Raperda APBD 2024.

“Saran, masukan, dan catatan dari DPRD akan kami tindaklanjuti dalam proses penyusunan anggaran, penatausahaan, hingga pelaporan. Informasi keuangan ini menjadi dasar pengambilan keputusan yang akuntabel dan efektif demi tata kelola pemerintahan yang baik,” ujar Wagub.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua, Wakil Ketua, dan seluruh anggota DPRD Kalbar yang telah berperan aktif mulai dari perencanaan hingga tahap persetujuan akhir.

“Kami berharap dukungan dari seluruh pihak, terutama legislatif, agar pelaksanaan APBD berjalan sesuai aturan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Rapat paripurna ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Anggota DPRD, serta sejumlah pejabat penting dari lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar. Kehadiran mereka menandai kuatnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam pembangunan daerah.

Dengan disetujuinya pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2024, Pemerintah Provinsi Kalbar menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah. Hal ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat Kalbar secara menyeluruh.

Sabtu, 19 Juli 2025

Kalbar Siapkan APBD 2026 Senilai Rp6,2 Triliun Demi Pembangunan yang Lebih Merata dan Berkeadilan

Kalbar Siapkan APBD 2026 Senilai Rp6,2 Triliun Demi Pembangunan yang Lebih Merata dan Berkeadilan
Kalbar Siapkan APBD 2026 Senilai Rp6,2 Triliun Demi Pembangunan yang Lebih Merata dan Berkeadilan.

PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tengah bersiap menyusun arah pembangunan tahun depan melalui penyampaian rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk Tahun Anggaran 2026. 

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus S.IP., M.Si., menghadiri langsung rapat paripurna penyampaian dokumen penting ini di Ruang Balirungsari DPRD Kalbar, Kamis, 17 Juli 2025.

Dalam penjelasannya, Krisantus menyampaikan bahwa penyusunan APBD harus melalui proses yang terarah dan terstruktur sesuai aturan yang berlaku, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019. 

Proses tersebut dimulai dari penyusunan KUA dan PPAS sebagai landasan dalam menyepakati arah kebijakan anggaran bersama DPRD.

Rancangan KUA-PPAS ini memuat gambaran lengkap soal capaian kinerja sebelumnya, target baru, serta plafon anggaran sementara. 

Informasinya meliputi kondisi ekonomi daerah, asumsi makro dalam menyusun APBD, serta rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah.

Krisantus menegaskan bahwa KUA dan PPAS ini punya fungsi strategis, mulai dari merumuskan arah pendapatan baik dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), transfer pusat, maupun sumber sah lainnya—hingga menyusun kebijakan belanja yang menyentuh belanja operasional, modal, belanja tak terduga, hingga transfer daerah. 

Tak ketinggalan, pembiayaan pun turut diatur, termasuk penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.

Bicara soal arah ekonomi Kalbar, Krisantus menyebutkan bahwa target yang ditetapkan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar 2025–2029. 

Target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2026 berada di kisaran 5,19% hingga 6,17%. 

Sementara itu, pengangguran ditargetkan turun ke angka 4,75%, tingkat kemiskinan diharapkan menurun ke kisaran 5,75%–6,25%, dan rasio gini dipatok di angka 0,302.

Asumsi makro yang digunakan dalam menyusun APBD 2026 antara lain inflasi ditargetkan antara 1,5% hingga 3,5%, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp16.500–Rp16.900 per USD, harga CPO ditaksir berada di angka USD850–USD1.200 per ton, dan harga tandan buah segar sawit berkisar antara Rp1.500–Rp3.500 per kilogram.

Untuk sisi pendapatan, Pemprov Kalbar berupaya maksimal meningkatkan PAD dengan optimalisasi pajak daerah dan aset yang belum dimanfaatkan. 

Selain itu, dana transfer dari pusat serta hibah juga menjadi perhatian utama. 

Belanja daerah difokuskan untuk mendukung pencapaian target RPJMD seperti pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di sektor pendidikan, kesehatan, sosial, pekerjaan umum, perumahan, dan ketertiban umum.

Tahun 2026, Pemprov Kalbar menargetkan volume APBD mencapai Rp6.203.633.510.795. 

Dari jumlah itu, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp5.903.633.510.795. 

Sementara belanja terdiri dari belanja operasi senilai Rp4.430.330.294.112, belanja modal Rp713.416.595.976, belanja tidak terduga Rp25.000.000.000, dan belanja transfer Rp984.886.620.707.

Namun, ada defisit anggaran sekitar Rp250 miliar yang akan ditutup melalui pembiayaan. 

Target penerimaan pembiayaan ditetapkan sebesar Rp300 miliar, sedangkan pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp50 miliar. 

Dana ini bersumber dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya.

Di akhir sambutannya, Krisantus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada DPRD Provinsi Kalbar dan seluruh peserta rapat atas kerja sama dan perhatian penuh dalam proses penyusunan arah kebijakan fiskal tahun depan. 

Menurutnya, sinergi antara legislatif dan eksekutif menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan Kalbar yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Dengan perencanaan matang dan sinergi yang kuat, diharapkan APBD 2026 benar-benar menjadi instrumen untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat secara nyata.

Wagub Krisantus Tegaskan Tolak Eksploitasi Sumber Daya Alam yang Tidak Menguntungkan Masyarakat Lokal

Wagub Krisantus Tegaskan Tolak Eksploitasi Sumber Daya Alam yang Tidak Menguntungkan Masyarakat Lokal
Wagub Krisantus Tegaskan Tolak Eksploitasi Sumber Daya Alam yang Tidak Menguntungkan Masyarakat Lokal.

KUBU RAYA - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, dengan tegas menyuarakan keresahannya terhadap praktik eksploitasi sumber daya alam yang justru tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

Dalam momen peringatan Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke-18 pada kamis kemarin (17/7/2025), Krisantus menyampaikan sikapnya secara gamblang di hadapan publik.

Pernyataan Tegas Wakil Gubernur Kalimantan Barat Soal Investor yang Ambil Sawit dan Tambang Tanpa Peduli Rakyat

Ia menyentil keras para investor yang hanya datang untuk mengambil kekayaan alam, seperti kelapa sawit dan hasil tambang, tanpa memikirkan kondisi ekonomi masyarakat sekitar. 

Menurutnya, Kalbar bukanlah tempat untuk dijadikan ajang pengerukan sumber daya tanpa rasa tanggung jawab.

"Kalau hanya datang untuk ambil sawit, ambil tambang, tapi masyarakat tetap hidup susah, saya akan bersikap. Kalimantan Barat ini bukan untuk dieksploitasi. Saya ingin kekayaan alam di Kalbar benar-benar jadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat", ujarnya penuh semangat.

Lebih lanjut, Krisantus juga mendorong agar seluruh perusahaan yang beroperasi di Kalbar benar-benar menjalankan program tanggung jawab sosial atau CSR secara serius. 

Ia menekankan pentingnya penyerapan tenaga kerja lokal dan pemberdayaan masyarakat dalam setiap aktivitas bisnis.

Bukan cuma tenaga buruh, tapi sumber daya manusia lokal yang punya pendidikan dan kemampuan juga harus dikasih ruang untuk berkembang. 

Jangan biarkan potensi anak daerah kita disia-siakan, tambahnya.

Pernyataan Wakil Gubernur ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak agar pembangunan di Kalbar tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tapi benar-benar berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat. 

Sudah saatnya hasil bumi Kalimantan Barat membawa kemakmuran, bukan sekadar jadi angka keuntungan di atas kertas perusahaan.

Penolakan Rumah Ibadah di Desa Kapur, Wagub Kalbar Tegaskan Tidak Ada Tempat Bagi Intoleransi di Kubu Raya

Penolakan Rumah Ibadah di Desa Kapur, Wagub Kalbar Tegaskan Tidak Ada Tempat Bagi Intoleransi di Kubu Raya
Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si., saat menghadiri Upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke 18 bertempat di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

KUBU RAYA - Dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke-18 yang digelar di halaman Kantor Bupati Kubu Raya pada Kamis kemarin (17/7/2025), Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menyampaikan pesan yang sangat tegas dan menyentuh hati. 

Ia mengecam segala bentuk tindakan intoleransi yang dapat mengancam kerukunan dan kedamaian di masyarakat.

Krisantus menanggapi laporan terkait penolakan pendirian rumah ibadah oleh forum RT di Desa Kapur. 

Ia meminta agar Pemkab Kubu Raya segera menyelesaikan persoalan tersebut. 

Menurutnya, tidak boleh ada satupun warga atau kelompok yang menghalangi berdirinya rumah ibadah, apapun agama yang dianut.

Ia menyatakan dengan lantang bahwa toleransi adalah fondasi penting bagi kemajuan dan perdamaian Kalimantan Barat. 

Ketegasan ini menunjukkan bahwa pemerintah provinsi benar-benar ingin membangun daerah yang aman, damai, dan inklusif bagi seluruh warganya tanpa kecuali.

Tak hanya itu, Krisantus juga menekankan bahwa rasa aman adalah syarat utama dalam proses pembangunan dan masuknya investasi. Tanpa rasa aman, tidak ada satupun sektor usaha yang bisa berjalan. 

Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir keberadaan kelompok atau organisasi masyarakat yang bisa memicu konflik atau mengganggu ketertiban.

Sikap tegas Wakil Gubernur ini mendapat dukungan langsung dari Bupati Kubu Raya, Sujiwo. Ia menegaskan bahwa begitu menerima laporan mengenai surat penolakan pendirian rumah ibadah dari forum RT di Desa Kapur, ia langsung mengambil tindakan. 

Sekretaris Daerah diminta untuk memanggil camat, kepala desa, dan forum RT guna melakukan klarifikasi menyeluruh. 

Sujiwo menegaskan tidak akan memberi ruang bagi kelompok-kelompok yang menolak toleransi di wilayahnya.

Langkah cepat dan tegas ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga persatuan dan keberagaman. 

Toleransi bukan hanya soal menghargai perbedaan, tapi juga menjadi fondasi kokoh bagi pembangunan jangka panjang. 

Dalam suasana peringatan hari jadi Kubu Raya, pesan tentang pentingnya hidup rukun ini menjadi pengingat bahwa kemajuan sejati lahir dari kedamaian dan kebersamaan.

Jika semua pemimpin di daerah memiliki semangat dan ketegasan seperti ini, bukan tidak mungkin Kalimantan Barat bisa menjadi contoh nasional dalam membangun wilayah yang harmonis, maju, dan sejahtera untuk semua.

Wagup Kalbar Krisantus Bangga Bupati Kubu Raya Selalu Turun Langsung ke Daerah Terpencil Menemui Warga

Wagup Kalbar Krisantus Bangga Bupati Kubu Raya Selalu Turun Langsung ke Daerah Terpencil Menemui Warga
Wagup Kalbar Krisantus Bangga Bupati Kubu Raya Selalu Turun Langsung ke Daerah Terpencil Menemui Warga.

KUBU RAYA - Momen peringatan Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke-18 menjadi saksi betapa besar apresiasi yang diberikan kepada sosok pemimpin daerah yang benar-benar dekat dengan masyarakatnya. 

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya terhadap kepemimpinan Bupati Sujiwo dan Wakil Bupati Sukiryanto yang dinilainya sangat luar biasa.

Dalam upacara yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kubu Raya pada 17 Juli 2025 itu, Krisantus menyampaikan secara langsung kekagumannya terhadap kedua pemimpin tersebut. 

Ia mengatakan bahwa Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya memang jarang terlihat dalam rapat-rapat di tingkat provinsi, bukan karena menghindar atau tak aktif, melainkan karena mereka lebih memilih untuk turun langsung ke lapangan, mendampingi masyarakat.

Menurut Krisantus, sosok pemimpin seperti itu sangat langka mereka rela menyusuri sungai, bahkan menyeberang laut hanya untuk memastikan bahwa setiap sudut wilayah Kubu Raya, termasuk daerah-daerah terluar, tidak terabaikan. 

Kepedulian seperti inilah yang menurutnya patut diapresiasi dan dijadikan teladan oleh daerah lain.

Kondisi geografis Kubu Raya yang cukup luas dan sebagian besar hanya bisa diakses lewat jalur air tentu menjadi tantangan berat dalam menjalankan roda pemerintahan. 

Namun justru di tengah keterbatasan itulah muncul kekuatan, yakni sinergi yang solid antara pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat.

Wakil Gubernur menegaskan pentingnya kerja sama lintas jenjang pemerintahan agar pembangunan tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat secara nyata. 

Baginya, apa yang dilakukan oleh Bupati Sujiwo dan Wakilnya menjadi contoh ideal tentang bagaimana seorang pemimpin tidak hanya hadir dalam pidato, tapi juga dalam peluh perjuangan di lapangan.

Kisah ini bukan sekadar kabar seremonial, tapi juga cermin harapan bahwa kepemimpinan yang berpihak pada rakyat masih nyata dan hidup. 

Dan Kubu Raya, dengan segala keterbatasannya, justru memperlihatkan cahaya semangat itu dengan terang.

Kubu Raya Usia 18, Saatnya Wujudkan Daerah Sejahtera Tanpa Eksploitasi

Kubu Raya Usia 18, Saatnya Wujudkan Daerah Sejahtera Tanpa Eksploitasi
Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si., bertindak menjadi Inspektur Upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke 18 bertempat di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

KUBU RAYA - Perayaan ulang tahun Kabupaten Kubu Raya yang ke-18 terasa sangat istimewa. Ribuan peserta memadati halaman Kantor Bupati Kubu Raya pada Kamis kemarin (17/7/2025) untuk mengikuti upacara yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan. 

Dalam momen tersebut, Krisantus menyampaikan pesan penting yang menyentuh banyak hati: sudah saatnya Kubu Raya dan Kalbar secara umum tidak lagi hanya jadi ladang eksploitasi sumber daya alam tanpa memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal.

Dengan nada tegas dan penuh semangat, Krisantus menyampaikan bahwa Kalbar bukanlah tempat untuk dijadikan objek eksploitasi. 

Ia mengkritisi keras keberadaan investor yang hanya mengambil kekayaan alam seperti sawit dan tambang, tetapi meninggalkan rakyat dalam kondisi miskin. 

Menurutnya, hasil bumi Kalimantan Barat seharusnya menjadi sumber kesejahteraan, bukan penderitaan.

Sebagai solusi, Wagub mendorong agar program CSR (Corporate Social Responsibility), penyerapan tenaga kerja lokal, serta pemberdayaan masyarakat dijalankan secara nyata dan maksimal. 

Ia menekankan bahwa masyarakat lokal bukan hanya berperan sebagai buruh, tapi juga harus dilibatkan dalam posisi strategis. 

Terutama mereka yang sudah memiliki pendidikan dan keterampilan.

Krisantus juga menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Kabupaten Kubu Raya yang telah memasuki usia 18 tahun. 

Ia menyebut usia tersebut ibarat masa awal kuliah bagi manusia, masa yang penuh semangat, tantangan, dan potensi. 

Dengan penuh keyakinan, ia menggambarkan Kubu Raya sebagai anak muda berprestasi yang akan “lulus dengan cumlaude” di bawah kepemimpinan Bupati Sujiwo.

Dalam sambutannya, Krisantus juga memuji gaya kepemimpinan Bupati Sujiwo dan Wakil Bupati Sukiryanto. 

Ia menilai keduanya sangat dekat dengan masyarakat dan tidak segan terjun langsung ke lapangan, bahkan harus menyeberangi sungai dan laut demi menjangkau warga di pelosok. 

Inilah bentuk kepemimpinan yang menurutnya patut diapresiasi.

Kondisi geografis Kubu Raya yang luas dan tidak semuanya bisa diakses lewat jalur darat menjadi tantangan tersendiri. 

Oleh karena itu, Krisantus menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan.

Isu toleransi juga menjadi sorotan utama dalam pidato Krisantus. Ia menyinggung soal penolakan pendirian rumah ibadah di Desa Kapur oleh forum RT, dan dengan tegas menyatakan tidak akan mentoleransi tindakan intoleransi seperti itu. 

Ia menyerukan agar semua pihak menjaga kerukunan dan tidak menghalangi siapapun untuk beribadah sesuai keyakinannya.

Lebih lanjut, Krisantus menekankan bahwa rasa aman adalah kunci utama agar pembangunan dan investasi bisa berjalan lancar. 

Ia tidak segan bersikap keras terhadap kelompok atau organisasi yang berpotensi memicu konflik sosial.

Menanggapi hal itu, Bupati Sujiwo menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan intoleransi di Desa Kapur. 

Ia langsung menginstruksikan Sekda untuk memanggil camat, kepala desa, serta forum RT guna mencari solusi. 

Bupati menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi sikap anti-toleransi di Kubu Raya.

Dalam momen tersebut, Sujiwo juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendiri Kubu Raya dan masyarakat yang telah berkontribusi besar dalam membangun daerah ini. 

Ia mengajak seluruh ASN untuk bekerja dengan hati dan memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat.

Menutup sambutannya, Sujiwo menyampaikan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi maupun pusat. 

Menurutnya, Kubu Raya tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar program-program strategis bisa berjalan dengan maksimal.

Usai memimpin upacara, Krisantus mengikuti acara ramah tamah bersama jajaran Pemkab Kubu Raya, Forkopimda, dan para pemangku kepentingan lainnya. 

Suasana penuh kehangatan itu menjadi penutup indah dari peringatan Hari Jadi Kubu Raya yang ke-18, sekaligus menjadi pengingat bahwa masa depan daerah ini bergantung pada sinergi, toleransi, dan keberpihakan terhadap masyarakat.

Jumat, 18 Juli 2025

Warisan Tak Ternilai: Wagub Kalbar Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Dayak di Tengah Gempuran Zaman

Warisan Tak Ternilai: Wagub Kalbar Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Dayak di Tengah Gempuran Zaman
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan.

Sintang – Budaya adalah jati diri, dan jati diri tak boleh hilang begitu saja. Itulah pesan mendalam yang disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, saat menghadiri Pekan Gawai Dayak (PGD) Sintang ke-12 yang berlangsung meriah di Rumah Betang Tampun Juah, Desa Jerora Satu, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Dengan penuh rasa syukur, Krisantus menyampaikan bahwa bisa hadir di tengah masyarakat adat Dayak merupakan sebuah berkah yang luar biasa. Baginya, acara budaya seperti ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk menyatukan hati dan kembali mengenang akar budaya yang diwariskan para leluhur.

“Kita patut bersyukur masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk berkumpul di acara penuh makna ini. Gawai Dayak bukan hanya hiburan, tapi bentuk syukur atas karir, kesehatan, dan seluruh berkat yang telah kita terima selama satu tahun terakhir,” ujarnya dengan semangat.

Gawai Dayak: Bukan Sekadar Perayaan, Tapi Wujud Syukur dan Identitas

Gawai Dayak, yang rutin diselenggarakan setiap tahun, adalah salah satu acara budaya terbesar yang sangat ditunggu oleh masyarakat. Dalam acara ini, masyarakat adat Dayak tak hanya menampilkan seni dan budaya, tetapi juga menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Wakil Gubernur Kalbar menegaskan bahwa gawai memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar makan minum atau musik tradisional.

“Gawai Dayak adalah bentuk penghormatan terhadap budaya leluhur. Ini bukan acara seremonial biasa, tapi warisan spiritual yang punya nilai tinggi bagi masyarakat Dayak,” tegas Krisantus.

Tantangan Budaya di Era Modern: Tetap Eksis di Tengah Arus Teknologi

Satu hal yang jadi perhatian serius adalah bagaimana budaya lokal bisa tetap eksis di tengah kemajuan zaman. Di era digital dan globalisasi seperti sekarang, sangat mudah bagi budaya tradisional tergeser oleh budaya luar. Krisantus mengingatkan, jika kita lengah, budaya bisa hilang dan hanya menjadi cerita.

“Kalau kita tidak jaga budaya kita sendiri, lama-lama bisa punah. Budaya adalah identitas, dan identitas adalah harga diri. Kalau kita kehilangan itu, kita kehilangan segalanya,” katanya dengan penuh ketegasan.

Oleh karena itu, ia mendorong agar seluruh masyarakat, terutama generasi muda, tak hanya bangga dengan budaya Dayak, tapi juga aktif melestarikannya lewat berbagai cara — mulai dari ikut kegiatan adat, belajar bahasa daerah, hingga menggunakan media sosial untuk memperkenalkan budaya ke dunia.

Apresiasi atas Perubahan Positif: Infrastruktur Meningkat, Semangat Bertambah

Kehadiran Krisantus juga menjadi momen untuk melihat langsung perkembangan fasilitas di lokasi acara. Salah satu yang mendapat sorotan adalah perbaikan halaman Rumah Betang Tampun Juah, yang kini sudah rapi dan disemen.

“Saya ingat dulu kalau pakai sepatu putih ke sini pasti kotor karena becek. Tapi sekarang sudah dibeton, ini menunjukkan bahwa panitia dan masyarakat punya komitmen untuk membuat Gawai Dayak semakin baik setiap tahun,” ucapnya sambil tersenyum puas.

Perbaikan ini tak hanya mempermudah pelaksanaan acara, tapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan keinginan bersama untuk memajukan budaya Dayak secara menyeluruh.

Komitmen Pemprov Kalbar: Budaya Dayak Harus Mendunia

Tak berhenti di acara lokal, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus mendorong agar Gawai Dayak bisa dikenal lebih luas, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional. Krisantus mengatakan, pelestarian budaya bukan hanya tugas satu kelompok, tapi tanggung jawab semua pihak.

Sebagai bentuk dukungan nyata, ia pun menyerahkan bantuan secara simbolis kepada panitia PGD Sintang ke-12 yang diterima langsung oleh Ketua Panitia. Bantuan ini diharapkan bisa mendorong semangat panitia dan masyarakat dalam menggelar kegiatan budaya yang lebih meriah dan bermutu di tahun-tahun mendatang.

Menjaga Budaya Adalah Menjaga Masa Depan

Dalam suasana penuh kearifan lokal dan semangat persaudaraan, pesan yang dibawa Wakil Gubernur Kalbar terasa sangat kuat: budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tapi fondasi masa depan. Apa jadinya kita jika kehilangan akar dan identitas? Karena itu, menjaga budaya adalah investasi untuk generasi yang akan datang.

Acara Gawai Dayak ke-12 di Sintang ini bukan hanya perayaan, tapi juga bentuk cinta yang tulus kepada tradisi, nilai, dan warisan luhur yang tak ternilai harganya. Semoga semangat ini terus menyala di hati masyarakat Kalimantan Barat dan Indonesia pada umumnya.

Selasa, 15 Juli 2025

Wagub Kalbar Lantik PMKRI Pontianak dan Tekankan Pentingnya Literasi Digital dan Bahasa Inggris untuk SDM Unggul

Wagub Kalbar Lantik PMKRI Pontianak dan Tekankan Pentingnya Literasi Digital dan Bahasa Inggris untuk SDM Unggul
Wagub Kalbar Lantik PMKRI Pontianak dan Tekankan Pentingnya Literasi Digital dan Bahasa Inggris untuk SDM Unggul.

Pontianak — Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus S.IP., M.Si., hadir dalam momen penting pelantikan pengurus baru PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Cabang Pontianak Santo Thomas More untuk periode 2025-2026. Acara ini berlangsung di Aula Rumah Dinas Ketua DPRD Provinsi Kalbar pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Dalam sambutannya, Krisantus mengucapkan selamat kepada para pengurus baru dan memberikan pesan penuh semangat tentang pentingnya kepercayaan diri serta kesiapan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan.

"Kalian semua adalah masa depan bangsa. Jangan ragu untuk bermimpi besar dan berani tampil sebagai pemimpin. Percaya diri itu kuncinya," ucapnya dengan semangat.

Lebih dari sekadar pelantikan, acara ini juga menjadi momen refleksi tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Wakil Gubernur mengajak PMKRI untuk terus menanamkan nilai cinta kasih, menjauhkan diri dari rasa iri, dan tetap berdiri netral dalam menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks.

“Toleransi itu pondasi. Tanpa toleransi, kita gampang terpecah. Mahasiswa harus bisa jadi contoh dalam menjaga persatuan,” tambahnya.

Literasi dan Bahasa Inggris Jadi Kunci Masa Depan

Salah satu sorotan utama dalam pidato Krisantus adalah pentingnya literasi digital dan penguasaan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Menurutnya, di tengah derasnya informasi digital dan tantangan global yang makin rumit, kemampuan memilah informasi dan berkomunikasi dalam bahasa internasional menjadi hal mutlak.

“Kita hidup di era digital dan global. Bahasa Inggris bukan cuma pelajaran tambahan, tapi skill wajib. Banyak ilmu dan teknologi terbaru ditulis dalam Bahasa Inggris. Kalau anak muda Kalbar bisa menguasainya, kita bisa mengejar ketertinggalan dan bahkan melampauinya,” jelasnya.

Krisantus juga menekankan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus dimulai dari generasi muda. Ia mendorong PMKRI untuk aktif mengambil peran sebagai motor penggerak perubahan di Kalbar, baik melalui kegiatan sosial, pendidikan, maupun advokasi isu-isu strategis daerah.

Tak hanya membahas SDM, Krisantus turut menyoroti pentingnya peninjauan ulang skema transfer dana ke daerah. Menurutnya, formula yang berbasis luas wilayah seharusnya lebih adil jika mempertimbangkan jumlah penduduk. Ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan hasil bumi agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat Kalbar.

“Kalbar harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. Kita punya potensi besar, tinggal bagaimana kita kelola dengan bijak dan tepat sasaran,” tegasnya.

Menutup pidatonya, Krisantus menyampaikan harapan besar kepada seluruh anggota PMKRI agar bisa menjadi generasi unggul yang berkontribusi nyata bagi Kalimantan Barat dan Indonesia.

“Saya ingin kalian semua jadi agen perubahan. Pegang teguh nilai toleransi, tetap independen, kuasai literasi digital, dan pastikan Bahasa Inggris ada di genggaman kalian. Dengan begitu, kalian siap bersaing di level global dan membawa Kalbar menuju masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya.

Kamis, 19 November 2020

Bagi Desa-Desa Belum Ada jaringan PLN, Begini Caranya!

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Krisantus (Tengah Merah). [Foto: Tim]

BorneoTribun | Kalbar - Warga antusias menyambut figur pemimpin yang merakyat Calon Bupati Sekadau nomor urut 2, Rupinus hadir di kampung mereka di Desa Tapang Perodah, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Rabu (18/11/2020) malam.

Kehadiran Rupinus didampingi seorang yang sudah lama bergelut di dunia politik dan pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sanggau sejak tahun 1999-2004, pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sekadau periode 2009-2014, selain itu, juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat periode 2014-2019, dan sekarang menjabat sebagai Wakil Bupati Sekadau.

Siap dia? Dia adalah Aloysius putra asli dari Balai Sepuak Belitang Hulu. 

Rupinus dan Aloysius sampai bulan Februari 2021 masih menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sekadau. Selama kegiatan kampanye Rupinus dan Aloysius berstatus cuti sampai tanggal 5 Desember 2020.

Rupinus dan Aloysius maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau nomor urut 2 pada pilkada 9 Desember 2020.

Beberapa titik sudah didatangi, bebarapa kampung sudah di kunjungi, dan beberapa tempat sudah di singgahi. Itulah yang dilakukan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau nomor urut 2 untuk memenangkan Rupinus-Aloysius pada Pilkada 9 Desember mendatang.

Kali ini, sosialisasi pemenangan calon Bupati dan Wabup No urut 2 di Desa Tapang Prodah, dihadiri langsung oleh legislator PDIP dari Anggota DPR RI yakni, Krisantus Kurniawan, dan para relawan Kamang.

RUPINUS: "Jaringan PLN, Sudah Saya Rekomendasikan dan sampaikan Ke Pihak General Menejer Ranting Kalimantan Barat"


Kampanye RA di Desa Tapang Perodah. [Foto: Tim]

Calon Bupati Sekadau nomor urut 2, Rupinus menyampaikan kepada warga Desa Tapang Perodah terkait rencana program pembangunan infrastruktur dan khususnya jaringan listrik (PLN) yang memang belum tersentuh di Desa Tapang Prodah, Desa Nanga Pemubuh dan Desa Setawar, terkait keinginan yang disampaikan beberapa orang warga disini.

"Sudah saya rekomendasikan dan sudah saya sampaikan kepada pihak General Menejer Ranting Kalimantan Barat. Seandainya tidak juga ada respon dari pihak PLN wilayah Kalbar, akan dibantu bapak Krisantus selaku anggota DPR RI ke pihak Dirut PLN Pusat." tegas Rupinus.

Selain itu, Rupinus berharap pada tanggal 9 Desember nanti, warga di Desa Tapang Perodah untuk datang ke TPS dan memilih nomor urut dua, yaitu Rupinus-Aloysius. "Jangan ada yang golput." pesan Rupinus.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Krisantus (Tengah Merah). [Foto: Tim]

Sementara, Krisantus berpesan kepada para warga Tapang Perodah, pada Pilkada ini adalah pesta demokrasi yang wajib diikuti seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau.

"Gunakan hak pilih sebaik mungkin, kemudian pilih calon pemimpin yang benar-benar baik dan yang kita yakini mampu untuk membawa daerah kita Kabupaten Sekadau kearah yang lebih baik." ajak Krisantus Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.

"Jangan terpengaruh dengan money politik, jangan tertarik dengan hadiah-hadiah yang sifatnya sesaat. Tetapi kita harus berpikir 5 tahun kedepannya. Hak politik bapak-ibu sangat berharga demi kelangsungan pelayanan kemasyarakatan dan pembangunan." kata Krisantus.

"Secara khusus di Kabupaten Sekadau ini, dan saya yakin apabila masyarakat Tapang Prodah dan umumnya masyarakat Kabupaten Sekadau, menetapkan pilihan kepada calon pemimpin yang tepat dan benar, yaitu bapak Rupinus-Aloysius, saya yakin RA bisa membawa Kabupaten Sekadau ini menjadi lebih baik dan lebih maju 5 tahun kedepannya." kata Krisantus.

Krisantus menjelasakan, terkait keinginan masyarakat terhadap pengadaan PLN, untuk pasangan RA tidak perlu lagi berkalau-kalau. 

"Artinya, saya anggota DPR pusat sudah tentu siap membantu dan bersinergi memperjuangkan kepentingan masyarakat." tegas Krisantus.

Untuk pembangunan infrastruktur, program tersebut sudah direncanakan atau diakomodir dari APBD Kabupaten.

"Nah, kalaupun anggaran Kabupaten tidak cukup, sudah tentu Pemerintah Provinsi bisa membantu. Dan apabila anggaran Pemerintah Provinsi juga tidak mampu, pemerintah Pusat tetap bisa membantu. Dengan catatan harus bersinergi antara pihak Pemerintah Kabupaten, Propinsi sampai ke Pemerintah Pusat." terangnya.

Kemudian masalah jaringan PLN, lanjut Krisantus, tidak seorangpun calon Bupati dan Wabub yang bisa ngomong, misalnya, salah satu calon mengatakan kalau terpilih menjadi Bupati dan Wabub akan masukkan PLN.

Bagi Desa-Desa Belum Ada jaringan PLN, Begini Caranya!


Tapi yang diperlukan adalah sinkronisasi dan koordinasi semua pihak berdasarkan proposal atau usulan yang diserahkan pihak pemerintah Desa yang belum teraliri listrik itu. 

"Nanti usulan atau proposal dari Desa itu diserahkan kepada Bupati, setelah itu Bupati harus membuat rekomendasi kepihak General Menejer PLN wilayah Propinsi Kalbar." kata Krisantus.

"Dan apabila, toh semua itu belum juga terealisasi, saya selaku anggota DPR RI, saya siap untuk membantu keinginan masyarakat yang belum merasakan jaringan listrik ini. Saya siap memperjuangkan keinginan masyarakat dan akan menghadap langsung kepihak Dirut PLN Pusat, dan saya yakin akan berhasil," pungkas Krisantus Anggota DPR RI. (Tim)

Minggu, 18 Oktober 2020

Anggota DPR RI Bang Kris Laksanakan Reses di Sanggau

DPR RI Bang Kris Laksanakan Reses di Sanggau
Anggota DPR RI, Krisantus Kurniawan reses di Kalbar. (Foto: Tim/Lb)


BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Rangkaian reses Anggota DPR RI, Krisantus Kurniawan S.Ip.,M.Si., hampir tuntas. Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini masih melaksanakan reses di Kabupaten Sanggau. Setelah sebelumnya secara marathon mengunjungi beberapa kabupaten lainnya, yang berada di daerah pemilihan (Dapil) Kalbar Dua. Demi tugasnya, diakhir pekan pun pada Sabtu (17/10/2020).

 

Salah satunya di Kabupaten Sanggau, yang merupakan wilayah politisi ini memulai karier politiknya. Pria yang akrab disapa Bang Kris ini disambut Pelaksana tugas (Plt) Kadis Hangpang Hortikan Sanggau, Kubin didampingi kepala bidang, Pj Kades Mengkiang, Tekam Sunarya serta para kelompok tani. Dan terlihat juga kader PDI Perjuangan Kecamatan Kapuas, Ahmad Syarbani, yang akrab disapa Bang Kucang.


Sebelum pertemuan, terlebih dahulu dilaksanakan seremoni singkat penyerahan secara simbolis bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk para kelompok tani, berlangsung di halaman samping Kantor Dishangpang Hortikan Sanggau tersebut.


Bang Kris mengatakan, bantuan yang berasal dari Kementerian Pertanian ini bertujuan meningkatkan pertanian di Kabupaten Sanggau.


“Saat ini pertanian di Kabupaten Sanggau berkembang cukup baik. Petani juga membutuhkan proses tanam yang cepat. Nah, dengan adanya bantuan alsintan pertanian semakin maju,”ungkap pria yang terbilang cukup vocal ini.


Bantuan alsintan yang diserahkan kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Sanggau berjumlah 57 unit hand traktor serta mesin perontok padi.


” Masa reses ini, saya terus menyerap aspirasi petani. Dan kedepannya bantuan ini akan terus digulirkan untuk menunjang kesejahteraan petani di Kabupaten Sanggau,”tegas Bang Kris.

DPR RI Bang Kris Laksanakan Reses di Sanggau
Anggota DPR RI, Krisantus Kurniawan reses di Kalbar. (Foto: Tim/Lb)


Dijelaskan, bantuan alsintan ini merupakan program dari pemerintah Pusat untuk meningkatkan produksi pertanian.


Bang Kris juga mengajak para petani dan masyarakat agar menggunakan alsintan ini dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pertanian.


“Harapan kami dapat terwujud sinergi antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga produktivitas pertanian meningkat dan ketahanan pangan nasional tercapai. Masyarakat juga boleh menggunakan alsintan tersebut. Jadi jangan digunakan untuk perorangan saja,” tuturnya.


Tak hanya itu, Bang Kris yang juga wakil rakyat dapil Kalbar Dua meliputi Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau dan Sanggau itu mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menjual tanah atau mengalihfungsikannya untuk kebutuhan lain. Sebab, lahan untuk pertanian semakin berkurang, sehingga masyarakat mampu memanfaatkan lahan untuk pertanian.


“Karena pemerintah mulai kesulitan mencari lahan untuk cetak sawah baru. Makanya lahan yang masih ada ditangan para petani sekarang ini sangatlah berarti,” ucapnya.


Menurut Bang Kris, ketahanan pangan bisa terwujud dengan sinergi antar stakeholder. Sehingga, tak hanya dari Kementerian Pertanian saja, tapi juga pihak lain yang mendukung peningkatan hasil pertanian.


“Pentingnya sinergi antara stakeholder dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan tidak hanya ditentukan dari Kementerian Pertanian saja,” tukasnya.


Sementara Plt Kadis Hangpang Hortikan Sanggau, Kubin memberikan apresiasi dengan terealisanya bantuan alsintan kepada petani.


“Sebagai perwakilan pemerintah Kabupaten Sanggau, saya memberikan apresiasi dengan terealisanya bantuan alsintan ini. Harapannya saya dengan peralatan yang lebih modern pertanian di Sanggau semakin maju dan sejahtera,” harapnya.


Usai seremoni penyerahan alsintan ini, legislator PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan S Ip, M Si melaksanakan pertemuan dengan para kelompok tani tersebut.


Selama pertemuan berlangsung, masing-masing pihak menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (YK/LB)

Jumat, 16 Oktober 2020

Anggota DPR RI Sebut Rekomendasi Partai Sifatnya Harga Mati

Anggota DPR RI Sebut Rekomendasi Partai Sifatnya Harga Mati
Anggota DPR RI Dapil Kalbar 2 Krisantus Kurniawan.


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Anggota DPR RI Dapil Kalbar 2 Krisantus Kurniawan mengatakan rekomendasi partai PDI Perjuangan yang telah diberikan kepada pasangan Rupinus Aloysius untuk maju di Pilkada Sekadau tahun 2020, sifatnya harga mati.


Hak tersebut diungkap Krisantus Kurniawan pada saat menghadiri kegiatan Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sekadau Jumat, (16/10/2020).


"Kalau kami (red) dari partai PDI Perjuangan sifatnya tegak lurus. Rekomendasi adalah harga mati," ujar Krisantus kepada wartawan.


Selain itu ia meminta kepada seluruh pengurus, kader, dan simpatisan untuk memenangkan dan mengamankan rekomendasi tersebut.


"Jadi wajib hukumnya untuk seluruh pengurus, kader, dan simpatisan untuk menyukseskan, mengamankan, dan menenangkan calon dari partai PDI Perjuangan usung pada Pilkada tahun 2020," pinta Krisantus. (Tim).