Penolakan Rumah Ibadah di Desa Kapur, Wagub Kalbar Tegaskan Tidak Ada Tempat Bagi Intoleransi di Kubu Raya | Borneotribun.com

Sabtu, 19 Juli 2025

Penolakan Rumah Ibadah di Desa Kapur, Wagub Kalbar Tegaskan Tidak Ada Tempat Bagi Intoleransi di Kubu Raya

Penolakan Rumah Ibadah di Desa Kapur, Wagub Kalbar Tegaskan Tidak Ada Tempat Bagi Intoleransi di Kubu Raya
Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si., saat menghadiri Upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke 18 bertempat di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

KUBU RAYA - Dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Kubu Raya ke-18 yang digelar di halaman Kantor Bupati Kubu Raya pada Kamis kemarin (17/7/2025), Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menyampaikan pesan yang sangat tegas dan menyentuh hati. 

Ia mengecam segala bentuk tindakan intoleransi yang dapat mengancam kerukunan dan kedamaian di masyarakat.

Krisantus menanggapi laporan terkait penolakan pendirian rumah ibadah oleh forum RT di Desa Kapur. 

Ia meminta agar Pemkab Kubu Raya segera menyelesaikan persoalan tersebut. 

Menurutnya, tidak boleh ada satupun warga atau kelompok yang menghalangi berdirinya rumah ibadah, apapun agama yang dianut.

Ia menyatakan dengan lantang bahwa toleransi adalah fondasi penting bagi kemajuan dan perdamaian Kalimantan Barat. 

Ketegasan ini menunjukkan bahwa pemerintah provinsi benar-benar ingin membangun daerah yang aman, damai, dan inklusif bagi seluruh warganya tanpa kecuali.

Tak hanya itu, Krisantus juga menekankan bahwa rasa aman adalah syarat utama dalam proses pembangunan dan masuknya investasi. Tanpa rasa aman, tidak ada satupun sektor usaha yang bisa berjalan. 

Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir keberadaan kelompok atau organisasi masyarakat yang bisa memicu konflik atau mengganggu ketertiban.

Sikap tegas Wakil Gubernur ini mendapat dukungan langsung dari Bupati Kubu Raya, Sujiwo. Ia menegaskan bahwa begitu menerima laporan mengenai surat penolakan pendirian rumah ibadah dari forum RT di Desa Kapur, ia langsung mengambil tindakan. 

Sekretaris Daerah diminta untuk memanggil camat, kepala desa, dan forum RT guna melakukan klarifikasi menyeluruh. 

Sujiwo menegaskan tidak akan memberi ruang bagi kelompok-kelompok yang menolak toleransi di wilayahnya.

Langkah cepat dan tegas ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga persatuan dan keberagaman. 

Toleransi bukan hanya soal menghargai perbedaan, tapi juga menjadi fondasi kokoh bagi pembangunan jangka panjang. 

Dalam suasana peringatan hari jadi Kubu Raya, pesan tentang pentingnya hidup rukun ini menjadi pengingat bahwa kemajuan sejati lahir dari kedamaian dan kebersamaan.

Jika semua pemimpin di daerah memiliki semangat dan ketegasan seperti ini, bukan tidak mungkin Kalimantan Barat bisa menjadi contoh nasional dalam membangun wilayah yang harmonis, maju, dan sejahtera untuk semua.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.