Candidiasis Vagina dan Vulva: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya | Borneotribun.com

Rabu, 30 April 2025

Candidiasis Vagina dan Vulva: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Candidiasis Vagina dan Vulva: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Candidiasis Vagina dan Vulva: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Infeksi jamur pada area kewanitaan, atau yang dikenal dengan istilah candidiasis vagina dan vulva, adalah kondisi umum yang dialami banyak wanita. 

Meski bukan penyakit menular seksual, infeksi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. 

Mari kita bahas lebih lanjut mengenai candidiasis, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya.

Apa Itu Candidiasis Vagina dan Vulva?

Candidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida, terutama Candida albicans, di area vagina dan vulva. Jamur ini sebenarnya hidup secara alami di tubuh kita, namun dalam kondisi tertentu, pertumbuhannya bisa tidak terkendali dan menyebabkan infeksi.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala candidiasis dapat bervariasi, namun beberapa yang umum meliputi:

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Penyebab dan Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat memicu pertumbuhan berlebih jamur Candida antara lain:

  • Penggunaan antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina

  • Perubahan hormonal, seperti saat kehamilan atau menstruasi

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah

  • Kondisi medis seperti diabetes yang tidak terkontrol

  • Kebiasaan menggunakan pakaian dalam ketat atau berbahan sintetis (What Causes a Yeast Infection Before Your Period?)

Cara Mengatasi Candidiasis

Pengobatan candidiasis biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur, baik yang dijual bebas maupun dengan resep dokter. 

Beberapa pilihan pengobatan meliputi: (How Candidiasis Is Treated)

  • Krim atau supositoria antijamur: Digunakan langsung di area yang terinfeksi.

  • Obat oral: Seperti fluconazole, yang diminum sesuai dosis yang dianjurkan.

  • Asam borat: Digunakan sebagai alternatif untuk infeksi yang sulit diobati, terutama yang disebabkan oleh Candida non-albicans. (Boric acid (vaginal))

Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala mulai membaik, guna memastikan infeksi benar-benar hilang.

Pencegahan agar Tidak Kambuh

Untuk mencegah candidiasis kambuh, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Hindari penggunaan produk pembersih kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras

  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat

  • Jaga kebersihan area kewanitaan dengan membasuh dari depan ke belakang

  • Konsumsi makanan seimbang dan hindari gula berlebih

  • Kelola stres dengan baik, karena stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Gejala tidak membaik setelah pengobatan

  • Infeksi sering kambuh (lebih dari 4 kali dalam setahun)

  • Anda sedang hamil atau memiliki kondisi medis yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh

Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Dengan memahami candidiasis vagina dan vulva, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. 

Kesehatan area kewanitaan adalah bagian penting dari kesejahteraan kita secara keseluruhan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.