Bengkayang - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menggelar sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana di Kabupaten Bengkayang, sebagai upaya peningkatan kapasitas lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana, khususnya banjir yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Antonius Decky menekankan pentingnya keterpaduan lintas sektor dalam penanganan krisis kesehatan akibat bencana.
“Respons yang cepat dan sistematis sangat bergantung pada kesiapan tenaga, fasilitas, dan koordinasi. Oleh karena itu, sinergi pemerintah, masyarakat, dan sektor kesehatan mutlak diperlukan,” ujarnya di Bengkayang, Jumat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Rosalina Nungkat menyampaikan tiga poin penting dalam menghadapi bencana. Pertama, kesiapsiagaan adalah kunci keselamatan; masyarakat perlu memahami risiko dan cara menyelamatkan diri.
Kedua, kesehatan tetap menjadi prioritas saat bencana, dengan memperhatikan air bersih, sanitasi, dan potensi penyakit. Ketiga, kekuatan lahir dari kebersamaan, karena penanganan bencana butuh gotong royong seluruh elemen.
"Tiga hal ini tak boleh dilupakan, dan menjadi perhatian," ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa Kabupaten Bengkayang telah membentuk PSC 119, membangun Emergency Medical Team (EMT), serta menetapkan Penanggung Jawab Krisis Kesehatan di seluruh 17 puskesmas sebagai langkah konkret kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan.
Oleh : Narwati/ANTARA
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News