![]() |
Gol Terindah Mohamed Salah: Sindiran Halus ke Manchester City dan Kisah di Balik Aksinya. |
JAKARTA - Mohamed Salah dikenal sebagai mesin gol Liverpool yang tak pernah lelah membuat sejarah. Tapi tahukah kamu bahwa dulunya Jürgen Klopp sempat ragu untuk merekrutnya?
Pelatih asal Jerman itu terang-terangan mengakui bahwa dirinya tidak langsung yakin dengan kemampuan Salah. Bahkan, keputusan untuk merekrut sang bintang asal Mesir itu lebih dipengaruhi oleh tim analis Liverpool yang terus mendorong agar transfernya dilakukan.
“Kita lihat banyak video Mo waktu itu, dan dia belum menunjukkan diri sebagai ‘monster finishing’ seperti sekarang,” kenang Klopp.
Namun semua keraguan itu kini seolah tak berarti. Salah sukses menembus jajaran legenda klub dan menjadi pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang sejarah Liverpool. Dengan segudang gol indah yang telah ia ciptakan, banyak yang penasaran: gol mana sih yang paling berkesan menurut Salah?
Tanpa ragu, Salah menyebut gol sensasionalnya ke gawang Manchester City pada Oktober 2021 sebagai salah satu yang terbaik. Aksi individunya benar-benar memukau menggiring bola melewati sejumlah pemain City, lalu melepaskan tembakan tajam yang menghantam tiang jauh Ederson dan masuk ke gawang dari sudut yang sangat sempit.
Meski begitu, saat itu Salah justru mengaku tidak terlalu antusias. Setelah laga berakhir imbang 2-2, ia berkomentar singkat, “Lebih spesial kalau kami menang. Itu gol bagus, tapi ya sudah.”
Namun ada satu lagi gol favorit Salah yang juga mengarah ke gawang Manchester City dan kali ini ia benar-benar menikmatinya. Gol tersebut tercipta di ajang Liga Champions, tepatnya pada April 2018. Dalam pertandingan leg kedua perempat final itu, Salah memanfaatkan bola liar di kotak penalti, mengecoh Ederson dengan sentuhan pertama, lalu mengangkat bola dengan tenang ke atas kepala Nicolás Otamendi yang sudah terjatuh.
Gol itu bukan hanya indah, tapi juga menjadi simbol betapa pentingnya peran Salah dalam persaingan sengit antara Liverpool dan Manchester City dalam beberapa tahun terakhir.
City memang jadi rival berat The Reds selama era Salah. Dua kali Liverpool harus puas menjadi runner-up di bawah skuad Pep Guardiola, meski mereka mengoleksi poin yang dalam musim lain bisa membawa pulang gelar juara. Bahkan meski musim 2024–2025 Liverpool unggul 13 poin di atas City dan menjadi juara, tensi antara kedua tim tetap panas.
“City akan selalu jadi City,” kata Salah sebelum bertemu mereka Februari lalu. “Mereka punya pelatih hebat, pemain luar biasa, dan sudah terbiasa bermain di level tertinggi. Mereka bisa menang kapan saja.”
Kini, setelah memperpanjang kontraknya selama dua tahun ke depan, bukan tidak mungkin Salah akan terus menambah koleksi gol indahnya terutama ke gawang City dan menegaskan statusnya sebagai legenda sejati Liverpool.
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News