Heboh! Mahasiswa Hukum HKU Bikin Foto Tak Pantas Pakai AI, Batal Ikut Program Luar Negeri, Kasus Masih Diusut! | Borneotribun

Jumat, 18 Juli 2025

Heboh! Mahasiswa Hukum HKU Bikin Foto Tak Pantas Pakai AI, Batal Ikut Program Luar Negeri, Kasus Masih Diusut!

Heboh! Mahasiswa Hukum HKU Bikin Foto Tak Pantas Pakai AI, Batal Ikut Program Luar Negeri – Kasus Masih Diusut!
Heboh! Mahasiswa Hukum HKU Bikin Foto Tak Pantas Pakai AI, Batal Ikut Program Luar Negeri, Kasus Masih Diusut!.

JAKARTA - Seorang mahasiswa jurusan hukum dari Universitas Hong Kong (HKU) tengah jadi sorotan setelah diduga membuat foto-foto tak senonoh menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Kasus ini kini tengah diselidiki oleh Kantor Komisaris Privasi setempat. 

Pihak universitas pun akhirnya buka suara pada Rabu malam (17 Juli), menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah menyatakan penyesalannya dan secara sukarela membatalkan keikutsertaannya dalam program pertukaran pelajar internasional yang semestinya berlangsung selama satu tahun ke depan.

Menurut keterangan resmi, pihak kampus telah menerima laporan dari mahasiswa yang merasa dirugikan dan langsung menghubungkan mereka dengan Unit Kesetaraan Kesempatan kampus. 

Dalam beberapa waktu terakhir, pihak universitas juga kembali berkomunikasi dengan mahasiswa pelaku, yang kemudian menyampaikan rasa penyesalan mendalam atas tindakannya.

Universitas Hong Kong menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan otoritas hukum untuk menyelidiki lebih jauh. 

Jika ditemukan bukti tambahan atau perkembangan signifikan, mereka tak segan mengambil tindakan lebih lanjut.

Dalam pernyataan resminya, HKU kembali menegaskan bahwa mereka punya komitmen nol toleransi terhadap segala bentuk diskriminasi, pelecehan, atau perilaku tidak pantas. 

Kasus seperti ini akan ditangani dengan penuh keseriusan tanpa kompromi.

Saat menerima laporan dugaan pelanggaran tersebut, universitas segera melakukan penyelidikan internal berdasarkan informasi yang ada saat itu. 

Mahasiswa yang dilaporkan telah menerima surat peringatan resmi dari kampus dan juga telah meminta maaf secara langsung kepada korban.

Namun, pihak kampus menekankan bahwa surat peringatan dan permintaan maaf itu bukan berarti kasusnya telah ditutup. 

Proses penanganan masih terus berjalan, dan keputusan akhir akan ditentukan setelah semua fakta terungkap sepenuhnya.

  

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.