Kulit paling terpapar sinar UV hingga radikal perlu nutrisi | Borneotribun.com

Jumat, 18 Juli 2025

Kulit paling terpapar sinar UV hingga radikal perlu nutrisi

Kulit paling terpapar sinar UV hingga radikal perlu nutrisi 
Kulit paling terpapar sinar UV hingga radikal perlu nutrisi. (ANTARA)
Jakarta - Dokter spesialis kulit lulusan Harvard Medical School dr. Arini Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV mengemukakan bahwa kulit sebagai organ yang paling sering terpapar pajanan seperti radikal hingga sinar ultraviolet (UV).

"Kulit itu pelindung, jadi kenapa dia juga keliatan kayak tua duluan, karena kalau kita ada radikal bebas, ada UV, yang kena kulit duluan. Kulit itu yang bungkus, barrier, dan harus kita anggap sebagai organ," kata dokter Arini dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Kamis (17/7).

Arini mengatakan kesehatan kulit tidak bisa dipisahkan dari kondisi tubuh secara keseluruhan. Semisal, tanda-tanda penuaan berasal dari dalam tubuh, meski yang paling mudah terlihat adalah kulit karena posisinya sebagai lapisan terluar.

Hal itu lantaran, kulit bertugas sebagai pelindung dari berbagai paparan lingkungan, seperti sinar UV, angin, dan polusi. Menurut dia, kulit bukan hanya tampilan luar, namun perlu dianggap sebagai organ hidup yang membutuhkan perhatian menyeluruh.

"Tentu saja saya melakukan riset, saya juga menggunakan perawatan topikal (yang dioleskan ke kulit), tapi yang paling penting adalah perawatan dari dalam tubuh (oral), karena kulit itu harus kita anggap sebagai suatu organ yang hidup bukan cuma objek," ujar dia lagi.

Arini menjelaskan bahwa apa pun yang dikonsumsi akan diserap usus dan disalurkan melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh, termasuk kulit. Oleh karena itu, pentingnya sejumlah nutrisi mengandung antioksidan, seperti glutathione memiliki benefit mencegah radikal bebas bikin pigmentation.

Dokter yang juga lulusan Universitas Indonesia itu, mengatakan bahwa kekurangan mikronutrien seperti antioksidan, zinc, hingga vitamin tertentu bisa berdampak langsung pada kondisi kulit.

"Kalau kurang mikronutrien seperti glutathione bikin kelihatannya cepet tua gak cerah, kalau Vitamin C kelihatan kulitnya kering, kalau zinc biasanya bisa jadi jerawatan. Jadi efek mikronutriennya itu berbeda-beda," kata dia lagi.

Arini menambahkan langkah pertama untuk menjaga kulit tetap segar dan sehat adalah dengan mencegah kerusakan sebelum terjadi, bukan hanya memperbaiki setelah rusak. Sejumlah faktor yang menyebabkan kulit terlihat kusam dan tidak sehat dipengaruhi oleh banyak pemicu, baik dari dalam tubuh.

Faktor dari dalam tubuh seperti gangguan hormon, kekurangan mikronutrien (misalnya zinc), pola tidur buruk, dan diet tidak seimbang sangat mempengaruhi kondisi kulit. Sementara, paparan dari luar seperti polusi, sinar UV, dan radikal bebas juga membuat kulit kelihatan tidak fresh.

"Kadang-kadang kita lagi moving banget pas skincare, tapi jangan lupa bahwa yang namanya nutrition itu untuk kulit bisa dari luar, bisa dari dalam. Misalnya sekarang skincare ada retinol itu Vitamin A, niacinamide itu Vitamin B, serum ada Vitamin C, itu semuanya bisa kita konsumsi juga," katanya lagi.

Oleh : Sri Dewi Larasati/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar