Pemkab Kubu Raya tetapkan status darurat karhutla | Borneotribun.com

Selasa, 29 Juli 2025

Pemkab Kubu Raya tetapkan status darurat karhutla

Pemkab Kubu Raya tetapkan status darurat karhutla
Pemkab Kubu Raya tetapkan status darurat karhutla. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai respons atas prediksi kemarau panjang yang berisiko memperburuk kondisi lingkungan.

"Sebagai bentuk antisipasi supaya terjadi pergerakan yang cepat ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan, kita bentuk posko bersama di depan kantor bupati," kata Bupati Kubu Raya Sujiwo saat mengikuti rapat virtual pemantauan karhutla bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kubu Raya, Selasa.

Untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, Pemkab Kubu Raya juga menggelar apel siaga karhutla pada Rabu (30/7). Apel tersebut akan melibatkan pemadam kebakaran swasta dan pemerintah, masyarakat peduli api (MPA), serta seluruh pihak yang terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.

Ia mengapresiasi kinerja para petugas serta elemen masyarakat yang berjibaku mengatasi titik-titik api di wilayah itu.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan BNPB, khususnya dalam pelaksanaan modifikasi cuaca.

"Walaupun hujannya tidak maksimal, paling tidak sudah membantu membasahi titik-titik yang berpotensi terjadi kebakaran," katanya.

Ia menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah karhutla.

Ia mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar dan memperingatkan perusahaan, terutama perkebunan sawit untuk tidak melakukan praktik serupa.

"Kita akan pantau dan awasi secara ketat. Bila terbukti ada pembukaan lahan dengan cara membakar, sanksi tegas akan kita berlakukan kepada pelaku usaha," katanya.

Ia mengingatkan tentang peningkatan suhu udara yang signifikan dapat memperburuk kondisi jika disertai karhutla.

Oleh karena itu, ia mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari, serta menggunakan masker untuk melindungi diri dari paparan asap.

"Bagi anak-anak sekolah, setelah pulang sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah. Kita ingin kualitas udara tetap terjaga demi kesehatan bersama," katanya.

Kepada tenaga kesehatan, Sujiwo meminta aktif melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan warga.

Ia juga meminta puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya menyalurkan vitamin dan layanan kesehatan preventif.

"Apakah ada warga yang mengalami sakit karena dampak kabut asap, harus ditindaklanjuti. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam upaya mitigasi," kata dia.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.