![]() |
Sunderland Belum Tajam di Depan Gawang, Le Bris Minta Pemainnya Lebih Kejam! |
JAKARTA - Sunderland harus mengakhiri tur pramusim mereka di Portugal dengan hasil yang kurang memuaskan. Dalam laga uji coba terakhir melawan juara Liga Portugal, Sporting CP, The Black Cats kalah tipis 0-1. Pelatih kepala, Régis Le Bris, menyoroti satu hal penting usai pertandingan: kurangnya ketajaman lini depan.
Gol cepat dari Francisco Trincao di menit ke-11 menjadi satu-satunya pembeda dalam pertandingan yang berlangsung sengit ini. Meski kalah, performa Sunderland di babak pertama sebenarnya cukup menjanjikan. Salah satunya terlihat dari aksi Eliezer Mayenda yang beberapa kali mengancam pertahanan lawan. Salah satu peluang emasnya bahkan nyaris membuahkan gol, namun bola hanya melambung tipis di atas mistar.
Tak berhenti sampai di situ, Mayenda sempat mendapat peluang matang lainnya setelah menerima umpan silang akurat dari Enzo Le Fée. Sayangnya, peluang tersebut belum mampu dikonversi menjadi gol penyeimbang.
Seperti saat menghadapi Sevilla sebelumnya, Le Bris kembali melakukan eksperimen dengan menurunkan dua susunan pemain yang berbeda di setiap babaknya. Strategi ini tampaknya dimaksudkan untuk memberi menit bermain merata dan menguji kemampuan setiap pemain di bawah tekanan lawan kelas atas.
Sporting CP tampil lebih dominan di babak kedua, memanfaatkan momentum dan menguasai jalannya pertandingan.
Le Bris juga memberi kesempatan bermain kepada sejumlah pemain baru seperti Habib Diarra, Noah Sadiki, Chemsdine Talbi, dan Simon Adingra. Mereka dipercaya tampil sejak menit awal untuk menambah jam terbang sebelum musim baru dimulai.
Meski hasilnya belum sesuai harapan, pelatih asal Prancis itu tetap melihat banyak sisi positif dari performa anak asuhnya. Ia menilai skuad menunjukkan semangat dan energi yang luar biasa selama pertandingan.
"Kami memang membagi tim jadi dua lagi. Setiap pemain mendapat 45 menit. Semangat mereka bagus, energinya juga positif," ujar Le Bris seusai laga.
Namun, ia menegaskan bahwa timnya perlu belajar dari kesalahan di laga ini. Gol cepat dari Sporting terjadi karena kesalahan kecil dalam bertahan, dan hal seperti itu harus segera diperbaiki.
“Mereka (Sporting) adalah tim yang matang, rapi dalam organisasi, dan punya banyak variasi serangan. Jadi ini jadi pembelajaran yang bagus bagi kami,” lanjutnya.
Le Bris juga menekankan pentingnya efektivitas di depan gawang.
"Kami menciptakan beberapa peluang bagus, tapi tidak ada yang berbuah gol. Di musim ini, kami harus lebih klinis. Saat punya peluang, harus dimaksimalkan jadi gol."
Setelah menyelesaikan tur pramusim di Portugal, Sunderland akan melanjutkan persiapan mereka dengan laga tandang ke Skotlandia melawan Hearts. Ini menjadi bagian penting dalam menyusun strategi jelang kompetisi Liga Inggris yang akan segera dimulai.
Sebagai tim promosi di Premier League, Sunderland tentu dituntut untuk tampil maksimal sejak awal musim. Persiapan matang dan evaluasi dari pramusim menjadi bekal penting untuk bisa bersaing di kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Sementara itu, tim Premier League lainnya, Brighton & Hove Albion, juga menggelar laga pramusim mereka di Spanyol. Tim asuhan Fabian Hurzeler berhasil meraih kemenangan 2-0 atas tim La Liga, Las Palmas.
Gol-gol Brighton dicetak oleh Matt O'Riley dan Yasin Ayari di babak pertama. Namun, kemenangan ini harus dibayar mahal setelah gelandang Facundo Buonanotte mengalami cedera dan terpaksa keluar lapangan di babak kedua. Menariknya, Ayari yang sudah diganti sempat kembali dimainkan untuk mengisi posisi Buonanotte.
Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News