WhatsApp Windows 2025 Kini Hanya Versi Web, Pengguna Protes Karena Lemot? | Borneotribun.com

Selasa, 22 Juli 2025

WhatsApp Windows 2025 Kini Hanya Versi Web, Pengguna Protes Karena Lemot?

WhatsApp Windows Kini Hanya Versi Web dalam Bungkus Aplikasi — Siap-Siap Lemot di PC Kentang!
Meta resmi mengganti aplikasi WhatsApp Windows versi native menjadi berbasis web dengan WebView2. Performa menurun, pengguna protes. Apa alasannya dan bagaimana dampaknya?

JAKARTA - Meta kembali bikin kejutan yang cukup bikin banyak pengguna kaget—dan nggak semuanya senang. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini resmi mengganti aplikasi WhatsApp Windows terbaru yang sebelumnya merupakan aplikasi native, menjadi versi web yang dibungkus dalam tampilan desktop.

Jadi, kalau kamu merasa tampilan WhatsApp di laptop atau PC kamu tiba-tiba agak beda, kamu nggak salah lihat. Sekarang, yang kamu buka sebenarnya bukan lagi aplikasi sungguhan, melainkan situs WhatsApp yang berjalan lewat teknologi WebView2 milik Microsoft Edge.

WhatsApp Desktop Kini Gunakan Teknologi WebView2

Perubahan ini terungkap setelah Meta merilis update WhatsApp desktop versi beta terbaru. Di sana dijelaskan bahwa tampilan dan cara kerja WhatsApp untuk Windows sudah diperbarui total. Namun, alih-alih disambut antusias, banyak pengguna justru mengeluhkan performa yang menurun, terutama di perangkat dengan spesifikasi rendah.

Mengapa Meta Ganti ke WebView?

Beralihnya Meta ke WebView2 bukan tanpa alasan. Teknologi ini memungkinkan developer membangun aplikasi desktop dengan basis web, yang artinya proses pengembangan dan pemeliharaan jadi jauh lebih sederhana. Dengan WebView2, Meta bisa:

  • Menghemat waktu dan biaya pengembangan lintas platform (Windows, Mac, dll)

  • Mempercepat proses update tampilan dan fitur

  • Menyatukan pengalaman pengguna antar perangkat (desktop dan web)

Namun, langkah ini lebih menguntungkan pihak pengembang dibandingkan pengguna akhir. Karena aplikasi berbasis web cenderung lebih berat, tidak seoptimal native app, dan lebih boros memori.

Perbandingan: Aplikasi Native vs Web Wrapper

Untuk kamu yang belum familiar, berikut ini perbandingan singkat antara dua pendekatan aplikasi ini:

Aspek Aplikasi Native Web Wrapper (WebView)
Performa Cepat dan responsif Lebih lambat
Konsumsi RAM Ringan Lebih berat
Stabilitas Konsisten Bergantung pada engine browser
Integrasi OS Lebih dalam Terbatas
Update Butuh repack Bisa cepat via backend
UX Lebih mulus Kadang terasa seperti web biasa

Kelebihan & Kekurangan Bagi Pengguna Windows

Kelebihan:

  • Update fitur lebih cepat dan seragam dengan versi web

  • Dukungan fitur baru seperti Channel, Status, dan Komunitas

  • Tampilan antarmuka yang lebih seragam antar perangkat

Kekurangan:

  • Butuh RAM dan resource lebih besar

  • Performa lebih lambat, terutama di laptop spek pas-pasan

  • Pengalaman pengguna terasa kurang natural dibanding versi native

  • Potensi bug lebih besar jika engine WebView bermasalah

Ironi Meta: Dari Native ke Web-Based

Yang bikin makin ironis, Meta sendiri sebelumnya sempat menyebut bahwa aplikasi native lebih unggul dari segi performa, stabilitas, dan kolaborasi fitur. Tapi sekarang, mereka malah beralih ke pendekatan sebaliknya. Banyak yang bertanya-tanya: kenapa balik arah?

Jawabannya kemungkinan besar demi kemudahan pengembangan. Tapi sayangnya, kenyamanan pengguna jadi taruhannya.

Ada Fitur Baru Meski Performa Turun

Meski begitu, update ini tidak sepenuhnya buruk. Beberapa fitur baru ikut dibawa ke versi desktop seperti:

  • Dukungan Channel WhatsApp

  • Tampilan Status yang lebih modern

  • Pengelolaan Komunitas yang lebih rapi

Untuk kamu yang senang explore fitur baru, ada nilai plus meskipun performanya menurun.

Pengguna Windows Harus Bersiap dengan Perubahan

Kalau kamu merasa WhatsApp di laptopmu jadi agak berat atau tampilannya terasa beda, itu karena sekarang kamu sedang membuka situs WhatsApp dalam bentuk aplikasi. Versi ini akan lebih boros resource, dan kurang cocok untuk perangkat dengan RAM terbatas.

Langkah Selanjutnya?

Belum ada tanda-tanda Meta akan mengembalikan versi native untuk Windows. Namun, jika cukup banyak masukan dari pengguna, bukan tidak mungkin mereka mempertimbangkan opsi versi hybrid—menggabungkan kelebihan native dan fleksibilitas web.

Harapannya, ke depan Meta bisa:

  • Mengoptimalkan performa versi WebView

  • Memberikan opsi mode ringan untuk spek rendah

  • Atau bahkan, menghidupkan kembali WhatsApp native desktop sebagai alternatif

Kapan Versi Native Kembali?

Dengan banyaknya keluhan dan diskusi di forum-forum teknologi, para pengguna berharap Meta segera mendengar feedback. Karena bagaimanapun, stabilitas dan kenyamanan pengguna tetap yang utama, apalagi untuk aplikasi penting seperti WhatsApp.


Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.