Warriors Belum Siap Mental dan Taktik Hadapi Tekanan Rockets di Game 5 Playoff NBA | Borneotribun.com

Jumat, 02 Mei 2025

Warriors Belum Siap Mental dan Taktik Hadapi Tekanan Rockets di Game 5 Playoff NBA

Warriors Belum Siap Mental dan Taktik Hadapi Tekanan Rockets di Game 5 Playoff NBA
Warriors Belum Siap Mental dan Taktik Hadapi Tekanan Rockets di Game 5 Playoff NBA.

JAKARTA - Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, nggak segan-segan mengakui bahwa kekalahan timnya di Game 5 melawan Houston Rockets bukanlah sesuatu yang butuh dibedah secara dalam-dalam lewat rekaman pertandingan. Bahkan, menurut Kerr, tayangan ulang pertandingan itu nggak ngasih banyak informasi baru yang bisa jadi bahan evaluasi.

“Sejujurnya, tayangan ulang itu nggak terlalu membuka mata. Kita memang tampil nggak tajam sama sekali, dan itu udah kelihatan dari awal nonton langsung kemarin. Jadi ya… kayaknya kita nggak belajar banyak,” kata Kerr lewat video call bareng para jurnalis, Kamis kemarin.

Warriors kini masih unggul 3-2 dalam seri playoff tersebut, dan akan balik main di kandang mereka, Chase Center, hari Jumat pukul 6 sore waktu setempat untuk Game 6. Tapi tetap aja, ada beberapa hal penting yang jadi perhatian, terutama soal strategi serangan mereka.

Masalah Serius: Zona Bertahan Houston yang Bikin Pusing

Salah satu tantangan paling berat buat Warriors di Game 5 adalah menghadapi pertahanan zona yang diterapkan Rockets. Houston menurunkan dua pemain tinggi, Alperen Sengun dan Steven Adams, secara bersamaan, dan itu cukup sukses membatasi pergerakan dua bintang utama Warriors: Stephen Curry dan Jimmy Butler.

Kerr menjelaskan bahwa masalah Butler bukan karena cedera yang sempat dia alami di Game 2, yaitu memar otot bokong yang cukup dalam.

“Jimmy bakal baik-baik aja besok. Secara fisik dia kelihatan oke waktu kita nonton ulang. Tapi jujur, saya sebagai pelatih kurang bagus dalam ngasih dia bola. Tapi dia siap tempur, dan ini emang momen yang dia suka,” kata Kerr.

Curry & Butler Masih Melempem: Harus Diperbaiki di Game 6

Statistik memang nggak bohong. Curry dan Butler, dua pemain yang diharapkan bisa jadi mesin poin Warriors, tampil di bawah performa terbaik mereka. Gabungan mereka cuma berhasil memasukkan 6 dari 22 tembakan. Bahkan, Curry baru cetak poin pertamanya lewat tembakan tiga angka saat pertandingan udah masuk kuarter kedua, dan saat itu Warriors udah ketinggalan 52-33.

Yang bikin lebih parah lagi, ada beberapa momen di mana Curry dan Butler ada di lapangan tapi malah nggak nyentuh bola sama sekali sebelum tembakan diambil oleh pemain lain.

Curry selesai dengan 13 poin dari 12 tembakan, sementara Butler hanya nyumbang delapan poin dari 10 percobaan. Kerr akhirnya menarik mereka dari pertandingan di kuarter ketiga karena selisih poin sudah terlalu jauh dan peluang menang hampir mustahil.

“Aku nggak suka banget sama situasi kayak gitu,” ujar Kerr. “Idealnya, Curry dan Butler harus minimal nyentuh bola dalam setiap penguasaan. Sepanjang musim ini kita udah bahas terus soal pentingnya main lewat Steph, karena perhatian lawan ke dia sangat besar. Nah, waktu kita rekrut Jimmy, itu jadi bagian dari rencana besar kita juga. Besok kita harus lebih rapi dan disiplin dalam hal itu.”

Masalahnya Bukan Di Butler, Tapi di Alur Offense Warriors

Menurut Kerr, kesalahan bukan pada Butler sepenuhnya. Justru skema ofensif Warriors yang amburadul dan bikin Butler "hilang dari radar" saat di lapangan.

“Offense kita kacau banget. Jimmy sampai kayak ilang dari permainan,” jelas Kerr. “Mainnya dia sebenarnya simpel banget. Kasih dia bola, jaga spacing, dan biarkan dia baca permainan. Kita harus bisa sambungin offense dan defense supaya permainan lebih nyatu. Dan kalau itu terjadi, biasanya Jimmy tampil luar biasa.”

Latihan Fokus ke Hadapi Zona: Warriors Perlu Adaptasi Cepat

Zona defense ala Houston jelas jadi bahan evaluasi utama di sesi latihan Kamis. Kerr bilang mereka udah nyiapin beberapa aksi atau pola khusus buat ngelawan pertahanan zona, tapi memang belum maksimal dieksekusi.

“Kita perlu lebih baik lagi dalam hal spacing. Tadi kita udah latihan sambil walkthrough buat nyoba beberapa skema lawan zona. Sebenernya selama seri ini kita cukup bagus lawan zona, banyak juga kesempatan bagus yang kita dapat. Tapi inti dari zona itu kan emang buat bikin tim lawan keluar dari pola biasanya. Nah di playoff, semua tim pasti berusaha ngambil kekuatan utama lawan,” tambah Kerr.

Fred VanVleet Jadi Masalah Baru Buat Warriors

Selain pertahanan zona, satu lagi ancaman besar dari Houston: Fred VanVleet. Di dua game awal, akurasi tembakan tiga angka VanVleet buruk banget (cuma masuk 6 dari 27). Tapi di dua game terakhir, dia malah menggila: 12 dari 18 tembakannya berhasil!

“Mereka tim yang rumit. Adams dan Sengun itu dua pemain yang luar biasa dalam screen. Mereka bantu banget buat buka ruang. Dan Fred… ya ampun, dia lagi panas banget. Kita harus lebih ketat ngejaga dia. Ada beberapa momen kita lengah dan kasih dia ruang terlalu besar,” ujar Kerr.

Draymond Green & Permasalahan Playmaking

Draymond Green biasanya dikenal sebagai jantung distribusi bola Warriors, tapi di Game 5, dia cuma cetak satu assist dalam hampir 18 menit bermain. Ini jelas jadi sorotan.

“Kita pasti bisa tempatkan Draymond di posisi yang lebih strategis supaya dia bisa bikin play kayak biasanya. Tadi kita udah diskusi dan coba beberapa pola baru buat manfaatkan kemampuannya,” kata Kerr.

Kondisi Jonathan Kuminga Masih Belum Pasti

Satu pemain penting lain yang absen di Game 5 adalah Jonathan Kuminga. Dia batal main jelang tipoff karena mendadak alami sakit kepala hebat.

“Kita masih pertimbangkan semua opsi. Tim ini butuh fleksibilitas dalam tiap game. Dulu saya punya tim yang bisa main dengan starting five yang sama hampir tiap musim. Tapi musim ini beda, kita butuh kreativitas ekstra. Semua kemungkinan masih terbuka,” tutup Kerr.

Warriors Harus Bangkit atau Terancam Game 7

Dengan segala masalah di Game 5, mulai dari tumpulnya Curry dan Butler, sulitnya menembus zona pertahanan Houston, hingga ledakan performa VanVleet, Warriors harus segera bangkit di Game 6. Kalau tidak, mereka bisa saja terpaksa main Game 7 yang penuh tekanan di kandang Houston.

Pertanyaannya sekarang: Mampukah Steve Kerr dan anak-anak asuhnya menemukan kembali ritme terbaik mereka? Jawabannya bakal kita lihat di pertandingan berikutnya!

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.