Jakarta - Kementerian Pariwisata memberikan rekomendasi destinasi wisata di Provinsi Riau yang menarik dan dapat dikunjungi oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara.
"Selain Pacu Jalur yang sudah dikenal luas sebagai warisan budaya takbenda nasional, Provinsi Riau memiliki beragam destinasi dan event menarik yang potensial untuk dipromosikan ke wisatawan mancanegara," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Widiyanti mengatakan viralnya tradisi Pacu Jalur ke kancah global dapat menjadi kesempatan baik bagi wisatawan untuk menikmati keindahan Riau melalui sejumlah destinasi wisata maupun acara-acara kebudayaan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Bagi wisatawan yang tertarik dengan unsur kebudayaan Melayu di Riau, disarankan untuk mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura. Istana itu mencerminkan kejayaan dari budaya Melayu dengan arsitektur bersejarah yang amat megah.
Jika lebih tertarik dengan alam, Kementerian Pariwisata merekomendasikan Ekowisata Bono di Sungai Kampar sebagai salah satu dari sedikit tempat di dunia yang memiliki ombak sungai (tidal bore) dan menjadi daya tarik bagi peselancar internasional.
Terdapat pula Taman Nasional Zamrud dan Suaka Margasatwa Kerumutan yang cocok untuk ekowisata.
Selain tradisi Pacu Jalur yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 sampai 24 Agustus 2025 di Tepian Narosa Kota Teluk Kuantan, Riau, ada beberapa acara menarik di provinsi itu yang juga sudah dimasukkan Kementerian Pariwisata dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.
Beberapa acara itu yakni Festival Bakar Tongkang di Rokan Hilir, Kenduri di Pekanbaru dan Festival Bekudo Bono di Pelalawan.
"Kementerian Pariwisata mendorong agar kekayaan budaya dan alam Riau ini dikemas secara kreatif dan ditingkatkan kualitas layanannya agar dapat menjangkau pasar global, khususnya wisatawan budaya dan minat khusus," kata Widiyanti.
Selain mempromosikan destinasi wisata di Riau dengan cara yang begitu masif, Kementerian Pariwisata saat ini juga berfokus untuk mengembangkan sektor pariwisata di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) dan tiga destinasi regeneratif seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Ia menyatakan pemerintah berupaya untuk mendorong promosi pariwisata yang lebih merata dengan mengangkat potensi destinasi di luar 10 DPP dan 3 destinasi regeneratif.
Strategi yang digencarkan meliputi keikutsertaan dalam pameran internasional seperti World Osaka Expo 2025 di Osaka dan ITB Berlin, di mana destinasi non-prioritas juga ditampilkan melalui pendekatan pariwisata berbasis budaya, alam dan minat khusus seperti kebugaran dan ekowisata.
Di sisi lain, Kementerian Pariwisata mengadakan family trip, serta misi penjualan yang melibatkan pelaku industri dari daerah untuk memperkenalkan langsung potensi destinasi mereka ke pasar global.
Sementara untuk mempromosikan acara lokal unggulan dari seluruh penjuru Indonesia, Kementerian pariwisata mengakurasi banyak acara untuk dimasukkan dalam agenda KEN setiap tahunnya.
Promosi ini juga diikuti dengan penguatan kapasitas daerah, pengembangan desa wisata, serta kerja sama co-branding dan bundling produk wisata antarwilayah.
"Harapannya, promosi ini tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga mendukung pemerataan ekonomi dan pariwisata yang berkelanjutan di seluruh Indonesia," ucap Widiyanti.
Oleh : Hreeloita Dharma Shanti/ANTARA