Merck dorong akses perawatan kesuburan berbasis pasien | Borneotribun.com

Kamis, 31 Juli 2025

Merck dorong akses perawatan kesuburan berbasis pasien

Merck dorong akses perawatan kesuburan berbasis pasien 
Merck dorong akses perawatan kesuburan berbasis pasien. (ANTARA)
Jakarta - Perusahaan teknologi kesehatan Merck mendorong perluasan akses perawatan kesuburan yang tidak hanya berbasis ilmiah, tapi juga dilandasi dengan kepedulian dan empati terhadap pasien.

"Merck percaya bahwa perawatan kesuburan (fertilitas) di Indonesia merupakan solusi efektif dalam menjaga tingkat rasio populasi yang sehat agar bisa mendorong perekonomian menjadi lebih baik," kata President Director of PT Merck Tbk Evie Yulin, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (30/7).

Merck berkomitmen tidak hanya terbatas pada penyediaan pengobatan berbasis sains Assisted Reproductive Technology (ART), tetapi juga berfokus pada pendekatan yang berpusat pada pasien untuk meningkatkan pengalaman mereka selama menjalani program In Vitro Fertilization (IVF).

Untuk mendukung hal ini, Merck menyediakan serangkaian alat bantu berbasis nilai, termasuk alat komunikasi yang dirancang untuk membantu tenaga medis menjelaskan prosedur IVF serta harapan kepada pasien dengan cara yang lebih jelas dan mudah dipahami.

Ketua PERFITRI (Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia) Prof Dr dr Hendy Hendarto SpOG Subsp FER mengatakan layanan fertilitas kini harus bergeser berpusat pada pasien atau sesuai kebutuhan dan kondisi secara individu.

"Bukan hanya soal hasil klinis, tapi bagaimana dokter membangun komunikasi yang empatik dan transparan dengan pasien. Hal ini karena keberhasilan dalam IVF tidak semata ditentukan oleh teknologi, tapi oleh rasa percaya, kenyamanan, dan dukungan emosional selama prosesnya," kata Hendy.

Ketua Umum PP Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Budi Wiweko SpOG Subsp FER MPH FRANZCOG (Hons) FICRM mengatakan, program bayi tabung di Indonesia telah mencapai standar yang setara dengan negara lain, namun tantangannya yang dihadapi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan kesuburan di Indonesia.

"Para dokter dan klinik di Indonesia sudah membuktikan kredibilitas tinggi mereka dalam menyediakan layanan ART yang berkualitas dan sesuai dengan standar global. Kini, tantangan yang harus kita hadapi adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan ini, agar semakin banyak pasangan yang merasakan manfaat dan kesempatan untuk mewujudkan impian memiliki buah hati," kata Budi.

Merck juga mendorong akses pasien terhadap perawatan kesuburan melalui inisiatif inklusi asuransi, termasuk bermitra dengan pemangku kepentingan nasional dan penyedia asuransi swasta.

Dengan kerja sama tersebut, bertujuan membantu menjembatani tantangan biaya, agar lebih banyak pasangan yang dapat mewujudkan impian memiliki anak tanpa terbebani secara finansial. Upaya ini juga menjadi bagian penting dalam memperluas akses program fertilitas yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 10-15 persen pasangan di Indonesia mengalami masalah infertilitas. Hal ini diperkuat data World Population Prospects, pada 1990 Total Fertility Rate (TFR) Indonesia masih di level 3,10.

Kemudian di tahun-tahun berikutnya TFR bergerak turun hingga mencapai 2,15 pada tahun lalu. Secara kumulatif, angka kelahiran Indonesia sudah berkurang 30,64 persen selama periode 1990-2022.

Adanya komitmen teknologi reproduksi berbasis berbantuan dari Merck, pendiri komunitas Endometriosis Indonesia Wenny Aurelia berharap, klinik dan penyedia layanan infertilitas bisa lebih jelas mengedukasi pasangan pasien IVF agar tidak menghadapi stres, rasa takut gagal dan kebingungan akibat kurangnya transparansi.

Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.