Simontok Browser Anti Blokir 2025 Versi Lama Tanpa Iklan, Masih Jadi Incaran! | Borneotribun.com

Rabu, 30 Juli 2025

Simontok Browser Anti Blokir 2025 Versi Lama Tanpa Iklan, Masih Jadi Incaran!

Simontok Browser Anti Blokir 2025 Versi Lama Tanpa Iklan, Masih Jadi Incaran!
Simontok Browser Anti Blokir 2025 Versi Lama Tanpa Iklan, Masih Jadi Incaran! (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Di tengah maraknya pembatasan akses internet di berbagai negara, termasuk Indonesia, banyak pengguna ponsel mulai mencari cara alternatif untuk membuka situs yang diblokir. Salah satu aplikasi yang mencuat dan terus dibicarakan sejak beberapa tahun lalu adalah Simontok Browser.

Meski namanya cukup asing bagi sebagian pengguna umum, bagi mereka yang sudah lama "berpetualang" di dunia internet tanpa batas, Simontok bukanlah hal baru. Simontok Browser adalah aplikasi pihak ketiga yang memungkinkan pengguna mengakses situs-situs yang diblokir oleh pemerintah atau provider internet lokal.

Aplikasi ini bekerja mirip seperti VPN, tapi lebih ringan dan langsung bisa digunakan tanpa harus melakukan pengaturan rumit. Dan yang membuatnya populer? Pengguna bisa mengakses berbagai situs tanpa perlu aplikasi tambahan.

Kenapa Versi Lama Justru Lebih Dicari di Tahun 2025?

Sekilas terdengar aneh. Kenapa versi lama, bukan versi terbaru, justru jadi incaran di tahun 2025?

Ternyata jawabannya cukup sederhana. Banyak pengguna merasa bahwa Simontok versi lama lebih ringan, tidak boros kuota, dan yang paling penting tidak dibanjiri iklan. Sementara pada beberapa versi terbaru, pengguna mulai mengeluhkan banyaknya iklan pop-up yang muncul, serta performa yang terasa lebih lambat.

Selain itu, beberapa versi update justru menghilangkan fitur-fitur favorit pengguna. Maka tak heran jika sebagian orang lebih memilih bertahan dengan versi lawas yang sudah terbukti stabil dan nyaman dipakai.

“Versi lama itu lebih ‘clean’, nggak ganggu pas browsing. Saya udah coba yang baru, tapi langsung uninstall lagi,” ujar Dedi (32), pengguna aktif aplikasi Simontok sejak 2022.

Apa Kelebihan Simontok Browser Anti Blokir 2025?

Meskipun tergolong aplikasi non-resmi, Simontok tetap memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya unggul dibanding aplikasi sejenis.

Beberapa keunggulan Simontok versi lama tanpa iklan di antaranya:

  • Akses cepat ke situs yang diblokir tanpa perlu pengaturan tambahan.

  • Tidak perlu root perangkat, sehingga aman untuk pemula.

  • Tampilan sederhana dan mudah digunakan siapa saja.

  • Ringan dijalankan di HP Android spesifikasi rendah.

  • Minim iklan (terutama pada versi 2.0 dan 2.1 yang banyak dicari).

  • Privasi lebih baik, karena tidak terlalu banyak tracking seperti aplikasi lain.

Untuk pengguna yang hanya ingin browsing biasa tanpa ribet, Simontok bisa jadi solusi praktis tanpa perlu ribuan pengaturan VPN.

Versi Lama vs Versi Terbaru: Mana Lebih Baik?

Pertanyaan ini sering muncul di forum-forum teknologi. Mana yang lebih unggul Simontok versi lama atau versi terbaru?

Aspek Versi Lama Versi Terbaru
Iklan Minim Cukup banyak
Ukuran Aplikasi Ringan Lebih besar
Kecepatan Akses Stabil Terkadang lambat
Update Fitur Tidak ada Ada beberapa tambahan
Kompatibilitas Cocok untuk HP lama Lebih cocok untuk HP menengah ke atas

Jadi kalau kamu pengguna HP dengan RAM 2GB atau bahkan di bawahnya, versi lama jelas lebih direkomendasikan. Apalagi jika kamu lebih mengutamakan kecepatan dan minim gangguan saat browsing.

Link Download Simontok Versi Lama Tanpa Iklan

Perlu dicatat bahwa Simontok tidak tersedia di Google Play Store, karena aplikasi ini tidak sesuai dengan kebijakan konten Google.

Namun, pengguna masih bisa mengunduhnya melalui situs penyedia APK pihak ketiga. Tapi hati-hati banyak file palsu atau bahkan mengandung malware. Pastikan kamu hanya mengunduh dari situs terpercaya seperti:

  • Apkcombo.com

  • Apkmonk.com

  • Rexdl.com

Selalu cek versi file, ukuran, dan ulasan pengguna sebelum mengunduh. Jangan tergiur dengan janji fitur "no ads" atau "premium unlock" yang ternyata berisi virus.

Cara Instal Simontok di Android

Karena tidak berasal dari Play Store, kamu perlu melakukan instalasi secara manual. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Unduh file APK dari situs terpercaya.

  2. Masuk ke Pengaturan > Keamanan > Izinkan sumber tidak dikenal.

  3. Setelah aktif, buka file APK yang sudah diunduh.

  4. Klik "Instal" dan tunggu proses selesai.

  5. Aplikasi siap digunakan!

Mudah, bukan? Tapi ingat, jangan sembarang mengaktifkan fitur "sumber tidak dikenal" jika kamu belum yakin dengan sumber file tersebut.

Apakah Simontok Legal Digunakan di Indonesia?

Inilah bagian yang cukup krusial. Secara teknis, Simontok berada di area abu-abu dalam hukum digital Indonesia. Beberapa fiturnya bisa digunakan untuk mengakses konten yang tidak sesuai dengan regulasi Kominfo.

Bila digunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum, tentu pengguna bisa saja dikenai sanksi. Maka dari itu, gunakan aplikasi ini dengan bijak dan sesuai etika digital.

"Simontok bisa bermanfaat untuk buka situs berita atau riset yang diblokir, tapi jangan disalahgunakan," ujar Ari, pengamat teknologi digital.

Alternatif Legal Selain Simontok

Jika kamu merasa ragu menggunakan Simontok, ada beberapa alternatif legal yang bisa kamu coba:

  • Opera Browser: Memiliki fitur VPN bawaan gratis.

  • Psiphon Pro: VPN ringan dan cukup stabil.

  • Puffin Browser: Browser cepat dengan proteksi tambahan.

  • 1.1.1.1 by Cloudflare: DNS resolver yang bisa membantu bypass blokir ringan.

Semua aplikasi di atas bisa diunduh langsung dari Play Store, dan tentunya lebih aman serta legal digunakan.

Simontok Browser versi lama tanpa iklan masih jadi pilihan favorit banyak pengguna internet di tahun 2025. Meski tidak tersedia di platform resmi, banyak yang mencarinya karena ringan, cepat, dan bebas iklan. Namun, pengguna juga harus berhati-hati dalam mengunduh dan menggunakannya agar tidak melanggar aturan hukum yang berlaku.

Jika kamu mencari cara praktis untuk membuka situs yang diblokir, Simontok bisa jadi opsi. Tapi ingat, gunakan aplikasi ini dengan bijak, jangan untuk hal-hal yang bisa merugikan dirimu sendiri maupun orang lain.

Follow Borneotribun.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Tombol Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.