Berita Borneotribun.com: Alejandro Garnacho Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Alejandro Garnacho. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alejandro Garnacho. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Juli 2025

Manchester United Terpaksa Jual Murah Alejandro Garnacho Demi Perombakan Besar-Besaran Skuad

Manchester United Terpaksa Jual Murah Alejandro Garnacho Demi Perombakan Besar-Besaran Skuad
Manchester United Terpaksa Jual Murah Alejandro Garnacho Demi Perombakan Besar-Besaran Skuad.

JAKARTA - Manchester United kembali membuat gebrakan di bursa transfer musim panas ini. Salah satu langkah paling mengejutkan adalah keputusan mereka untuk memangkas harga jual Alejandro Garnacho, winger muda asal Argentina, yang sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu bintang masa depan Setan Merah.

Harga Garnacho Turun Drastis, Man United Butuh Dana Segar

Awalnya, Manchester United memasang harga tinggi untuk Garnacho, yakni sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp1,8 triliun. Tapi kini, mereka menurunkan banderol pemain 21 tahun itu menjadi hanya Rp1 triliun atau sekitar £40 juta. Penurunan harga ini menunjukkan betapa besar keinginan klub untuk mempercepat proses restrukturisasi skuad menyusul performa buruk mereka di musim 2024–2025, yang membuat MU terdampar di posisi ke-15 klasemen—hasil terburuk sepanjang sejarah klub.

Konflik dengan Pelatih Jadi Titik Balik

Musim lalu menjadi titik balik hubungan antara Garnacho dan manajer Ruben Amorim. Sang pemain hanya mencetak 10 gol dari 58 pertandingan di semua kompetisi, dan performanya kerap dikritik oleh pelatih. Situasi memanas ketika keduanya saling menyindir secara terbuka setelah kekalahan menyakitkan MU di ajang Liga Europa. Dari sana, masa depan Garnacho di Old Trafford mulai dipertanyakan.

Tiga Klub Premier League Mengintai

Kabar penurunan harga Garnacho langsung memicu minat dari tiga klub papan atas Premier League: Aston Villa, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. Dari ketiganya, Aston Villa dan Spurs disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk mengamankan jasa sang winger.

Chelsea sebenarnya sudah menunjukkan ketertarikan sejak Januari lalu. Namun, setelah mendatangkan pemain-pemain muda berbakat seperti Jamie Gittens, João Pedro, Estêvão Willian, dan Kendry Páez, The Blues kini lebih berhati-hati dalam membidik pemain baru.

Meski begitu, Chelsea belum benar-benar mundur dari perburuan Garnacho. Mereka tetap memantau situasi sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari Manchester United.

Garnacho Pilih Bertahan di Premier League

Beberapa klub dari luar Inggris juga ikut mengincar Garnacho. Salah satu peminat terbesarnya adalah Napoli, juara Serie A musim lalu. Namun, menurut laporan, Garnacho lebih tertarik untuk tetap bermain di Premier League. Hal ini tentunya memberi keuntungan bagi tiga klub yang sedang bersaing untuk mendapatkannya.

Tidak Dibawa ke Laga Pramusim

Sinyal kepergian Garnacho semakin kuat setelah ia tidak disertakan dalam skuad Manchester United untuk laga pramusim melawan Leeds United. Beberapa pemain lain yang juga absen antara lain Marcus Rashford—yang kabarnya sedang negosiasi dengan Barcelona—serta Jadon Sancho, Antony, dan Tyrell Malacia.

Absennya para pemain ini menandakan bahwa Amorim sedang serius melakukan cuci gudang demi membentuk tim yang lebih solid dan kompetitif untuk musim depan.

Harapan Baru: Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo

Di sisi lain, MU sudah bergerak cepat dengan mendatangkan dua pemain anyar, yaitu Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. Keduanya diharapkan bisa menjadi motor serangan baru untuk membawa klub kembali bersaing di papan atas.

Perombakan besar-besaran ini memang menjadi langkah wajib setelah musim lalu berakhir dengan hasil mengecewakan. Manchester United tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, dan pengorbanan termasuk melepas pemain seperti Garnacho dianggap sebagai bagian dari proses menuju kebangkitan.

Kamis, 10 April 2025

Nicolas Tagliafico Menyalahkan Ruben Amorim atas Penurunan Performa Alejandro Garnacho di Manchester United

Nicolas Tagliafico Menyalahkan Ruben Amorim atas Penurunan Performa Alejandro Garnacho di Manchester United
Nicolas Tagliafico Menyalahkan Ruben Amorim atas Penurunan Performa Alejandro Garnacho di Manchester United.

JAKARTA - Performa Alejandro Garnacho yang menurun belakangan ini di Manchester United mendapat perhatian dari rekan sesama pemain internasionalnya, Nicolas Tagliafico. 

Bek Lyon ini berpendapat bahwa kedatangan Ruben Amorim sebagai pelatih baru di United, ditambah dengan kurangnya komunikasi dari rekan-rekannya, menjadi faktor utama mengapa pemain muda asal Argentina itu kesulitan menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Sebagai rekan sesama pemain timnas Argentina, Tagliafico tentu lebih mengenal potensi Garnacho dengan baik. 

Namun, para penggemar Manchester United tampaknya tidak sering melihat Garnacho tampil impresif belakangan ini. 

Bahkan, dalam 24 pertandingan berturut-turut, Garnacho tidak berhasil mencetak gol, yang menjadi hal yang mengecewakan bagi fans Setan Merah.

Periode buruk ini bertepatan dengan kedatangan Ruben Amorim sebagai pelatih dan perubahan formasi menjadi 3-4-2-1, formasi yang lebih disukai oleh Amorim. 

Dalam formasi tersebut, tidak ada tempat bagi pemain sayap alami, yang membuat Garnacho terpaksa dimainkan di posisi yang lebih ke dalam, membatasi ruang geraknya dan mempersulitnya untuk memanfaatkan kecepatan serta kemampuan teknisnya.

Di bawah Amorim, Garnacho hanya mencetak dua gol dalam 20 pertandingan, jumlah yang sama dengan yang ia raih selama masa pelatihan singkat bersama Ruud van Nistelrooy di awal musim. 

Jika dibandingkan dengan masa kepelatihan Erik ten Hag, yang lebih sering memberikan kesempatan kepada Garnacho, pemain berusia 20 tahun itu tampak lebih produktif.

Peran Ruben Amorim dalam Penurunan Performa Garnacho

Tagliafico dengan tegas mengaitkan kedatangan Amorim dengan penurunan tajam performa Garnacho. Dalam wawancaranya dengan Daily Mail, Tagliafico mengungkapkan bahwa meskipun Garnacho memiliki kualitas yang sangat baik di awal-awal kariernya di United, pelatih baru dengan gaya bermain yang berbeda mungkin membuat Garnacho kehilangan rasa percaya dirinya.

“Ketika dia pertama kali bergabung dengan tim, saya melihat banyak kualitas yang bagus darinya. Namun dengan kedatangan pelatih baru dan gaya bermain yang berbeda, dia mungkin kehilangan sedikit rasa percaya diri,” kata Tagliafico. 

"Jika seorang pemain sayap kehilangan hal ini, apalagi di klub besar seperti United, tentu saja tidak mudah."

Tagliafico juga menyoroti pentingnya komunikasi antara Garnacho dan rekan-rekannya di lapangan. 

"Kadang-kadang, yang dibutuhkan pemain muda seperti Garnacho adalah dukungan lebih di lapangan. Sebagai pemain sayap, saya biasa berbicara dengan pemain sayap di depan saya, memberi dorongan untuk lebih berani, atau memberi tahu kapan harus masuk ke dalam. Mungkin itu yang kurang di United," tambahnya.

Menurut Tagliafico, Garnacho adalah pemain yang sangat berbakat dengan kecepatan luar biasa, dan dia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, Garnacho bisa kembali menjadi bintang di masa depan. 

"Dia masih sangat muda, dan saya yakin dia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain bintang di United."

Meskipun Garnacho menghadapi tantangan besar di bawah Amorim, masih ada harapan bagi pemain muda ini untuk kembali menunjukkan kualitasnya. 

Perubahan taktik dan kurangnya dukungan komunikasi di lapangan mungkin menjadi faktor yang menghambat perkembangan Garnacho. 

Namun, dengan pengalaman dan bimbingan yang tepat, serta waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan gaya bermain Amorim, Garnacho memiliki kesempatan besar untuk bangkit dan tampil lebih baik di masa depan.