Berita Borneotribun.com: Bantuan Beras Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Bantuan Beras. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bantuan Beras. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Februari 2024

Bantuan 62,47 Ton Beras Untuk Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat

Pemprov Kalbar mengalokasikan 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) untuk membantu para warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengalokasikan 62.470 kilogram atau setara dengan 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) untuk membantu para warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak, peristiwa yang terjadi pada Januari 2024 di daerah tersebut. 

Langkah ini dilakukan berdasarkan permohonan dari Penjabat (Pj) Bupati Landak, Surat Nomor 800.1.12.4/DKPP-BKP yang dikeluarkan pada tanggal 16 Januari 2024.

Menurut Pj Gubernur Kalimantan Barat, distribusi bantuan tersebut ditujukan untuk daerah yang terkena dampak banjir, terutama di Kecamatan Ngabang, Kuala Behe, Meranti, Air Besar, Menyuke, Sengah Temila, dan Sebangki. 

Pemprov Kalbar mengalokasikan 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) untuk membantu para warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
"Total korban banjir di daerah tersebut adalah sebanyak 27.354 jiwa atau 7.494 KK, adapun masing-masing kepala keluarga menerima 10 kilogram," ungkap Pj Gubernur dalam serah terima secara simbolis kepada Pj Bupati Landak Samuel, S.E., di Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada Jumat (16/2/2024).

Pj Gubernur menekankan bahwa Kalimantan Barat, sebagai wilayah yang berada di dekat khatulistiwa, rentan terhadap perubahan iklim muson. 

Dengan meningkatnya gejala perubahan iklim global, peristiwa ekstrim semacam itu semakin sering terjadi, ditandai dengan curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir.

Harisson, yang juga menyoroti pentingnya strategi penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan yang merata di setiap tingkatan pemerintahan, menyatakan bahwa hal ini merupakan prinsip utama dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dan menciptakan ketahanan pangan di Kalimantan Barat.

Pemprov Kalbar mengalokasikan 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) untuk membantu para warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj Bupati Landak, Samuel, S.E., menyambut baik bantuan tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat atas dukungan dalam situasi sulit ini. 

"Bantuan tersebut akan kami distribusikan kepada warga yang terdampak banjir, dengan jumlah yang terdampak 7.494 warga, 1 KK mendapat 10 kg. Memang belum terpenuhi secara utuh, namun kami akan menutupi kekurangan tersebut," ujarnya.

Minggu, 09 April 2023

Sutarmidji Launching Penyaluran Beras Untuk 14 Ribu KPM Di Singkawang

Gubernur Sutarmidji melepas pendistribusian bantuan beras untuk 14 ribu KPM di Kota Singkawang.
Singkawang, Kalbar - Menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Singkawang dalam rangka Silaturahmi Ramadhan 1444 H/2023M, Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., Pelepasan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Bantuan Pangan Tahun 2023 bertempat di Kantor Bulog Kota Singkawang, Minggu (9/4/2023).

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 14.507 jumlah KPM yang ada di kota Singkawang ini akan menerima pasokan cadangan beras dengan masing-masing /KPM akan mendapatkan 10 Kg selama tiga bulan ke depan.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalbar mengatakan bahwa langkah yang diambil bulog ini sangat baik, hal ini juga dalam rangka mengendalikan harga beras sehingga dapat mencegah inflasi pada kebutuhan pokok utama masyarakat ini.

"Ini program yang bagus, bisa untuk mengendalikan inflasi di beras, insyaAllah beras tidak akan inflasi. Kenapa perlu, agar meringankan beban bagi keluarga yang menerima sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat tersebut. Kalau pemprov juga menjual beras subsidi, harganya 9.500 per kilo, di pasar bisa menembus angka 12.000. Saya harap bulog juga melakukan operasi pasar. Tapi ingat di pasar, jangan di balai desa / kecamatan. Hal ini mencegah adanya spekulan - spekulan di pasar. Kemudian, tak hanya program beras sama. gula pasir juga, jika naik, langsung operasi pasar. Minyak goreng juga jika naik, langsung operasi pasar. Biar para spekulan itu tidak sempat menaikan harga, kalau perlu mereka yang harus kuti harga kita," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga menilai dengan adanya program ini, mampu menjaga stabilitas perekonomian masyarakat. Namun tak dapat dipungkiri ada perlakuan khusus terkait kebutuhan bahan pokok di Kota paling toleran di Indonesia ini. Dimana konsumsi daging babi yang cukup tinggi apalagi pada event - event tertentu. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakat tionghoa yang cukup banyak yakni lebih dari 40 persen.

"Program ini baik sekali, agar mampu menjaga daya beli masyarakat supaya tidak menurun. Kalau menurun kemiskinan bisa bertambah. Jika inflasi tinggi, banyak perusahaan juga akan melakukan PHK, karena tak mampu membayar operasional dan harga bahan baku yang melambung. Akibatnya angka pengangguran bertambah dan berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan. Kemudian, untuk Singkawang ini inflasi pada daging babi. Karena hampir 80 ribu ekor mati karena Flu Afrika. Apalagi disini masyarakat tionghoa nya cukup banyak. Sementara agar mampu mengimbanginya, barang lain yang kita kendalikan," pungkas Sutarmidji.

Kegiatan ini juga turut dihadiri PJ Wali Kota Singkawang Drs. Sumastro, M.Si., Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., Direktur Bank Kalbar H. Rokidi, S.E., M.M., Kepala BULOG Kota Singkawang dan beberapa Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Kalbar. 

(Adpim/RH)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pilkada 2024

Lifestyle

Tekno