Berita Borneotribun.com: Ekonomi Nasional Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Nasional. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Agustus 2025

Kredit Konsumsi dan KPR Melemah, Sinyal Waspada dari Daya Beli Masyarakat

Grafik pertumbuhan kredit konsumsi dan KPR Indonesia periode Maret hingga Juni 2025
Grafik pertumbuhan kredit konsumsi dan KPR Indonesia periode Maret hingga Juni 2025. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Pertumbuhan kredit konsumsi dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus melemah hingga pertengahan 2025. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi tercatat tumbuh 8,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2025, melambat dibandingkan 9,2% pada Maret lalu. 

Tak hanya konsumsi, sektor properti juga ikut tertekan. Pertumbuhan KPR menurun tajam dari 8,9% di Maret menjadi hanya 7,7% di bulan Juni. 

Angka ini menunjukkan kehati-hatian konsumen dalam membelanjakan uang mereka.

BI menyebutkan, perlambatan ini terjadi karena tekanan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. 

Selain itu, ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan juga cenderung hati-hati. 

“Konsumen cenderung menunda belanja besar, termasuk untuk hunian, karena masih mencermati arah inflasi dan suku bunga,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

Sejumlah analis menilai pelemahan ini bisa menjadi indikator awal perlambatan ekonomi secara menyeluruh, terutama jika tren penurunan kredit konsumsi berlanjut di kuartal III. 

Di sisi lain, perbankan juga menjadi lebih selektif dalam menyalurkan kredit, mengikuti pengetatan likuiditas global serta kebijakan makroprudensial yang lebih berhati-hati.

Dampaknya, sektor properti dan industri ritel berpotensi mengalami penurunan penjualan dalam beberapa bulan ke depan. 

Bila tidak segera diantisipasi, perlambatan ini bisa menekan pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Pemerintah dan BI diperkirakan akan mengkaji insentif lanjutan untuk menjaga daya beli dan memacu pertumbuhan kredit pada paruh kedua tahun ini.

Senin, 04 Agustus 2025

Riduan Resmi Jadi Dirut Bank Mandiri Gantikan Darmawan, Ini Susunan Lengkap Direksi Baru

Riduan, Direktur Utama Bank Mandiri yang baru, resmi menggantikan Darmawan Junaidi pada RUPSLB 4 Agustus 2025
Riduan, Direktur Utama Bank Mandiri yang baru, resmi menggantikan Darmawan Junaidi pada RUPSLB 4 Agustus 2025.

JAKARTA - Riduan resmi diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Darmawan Junaidi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025, di Jakarta. Pengangkatan ini sekaligus merombak struktur jajaran direksi dan dewan komisaris Bank Mandiri, termasuk menunjuk Henry Panjaitan sebagai Wakil Direktur Utama yang baru.

Dikutip dari laman resmi Bank Mandiri, Riduan bukanlah sosok baru di dunia perbankan nasional. Pria kelahiran Palembang, 5 November 1970 ini, menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi dan Magister Manajemen di Universitas Sriwijaya. Ia telah bergabung di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dan malang melintang di berbagai posisi strategis. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wadirut melalui hasil RUPST 25 Maret 2025.

Selama kariernya, Riduan pernah menduduki posisi sebagai Direktur Keuangan dan Investasi di PT Askes (Persero) dan BPJS Kesehatan pada 2013–2016, serta menjabat sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas sejak 2018. Ia juga pernah dipercaya sebagai Direktur Commercial Banking (2019–2024) dan Direktur Corporate Banking pada awal 2024 sebelum dipromosikan menjadi Wadirut.

Perubahan susunan direksi dan komisaris ini diklaim sebagai bagian dari strategi penguatan kepemimpinan untuk mendukung transformasi bisnis Bank Mandiri ke depan. “Langkah ini dilakukan guna memperkuat tata kelola dan mempercepat implementasi transformasi digital serta ekspansi bisnis di sektor strategis nasional,” demikian pernyataan tertulis dari pihak Bank Mandiri.

Berikut susunan lengkap jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri hasil RUPSLB 4 Agustus 2025:

Dewan Komisaris Bank Mandiri:

  • Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto

  • Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali

  • Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh

  • Komisaris: Luky Alfirman

  • Komisaris: Yuliot

  • Komisaris Independen: Mia Amiati

  • Komisaris Independen: Zulkifli Zaini

Direksi Bank Mandiri:

  • Direktur Utama: Riduan

  • Wakil Direktur Utama: Henry Panjaitan

  • Direktur Operations: Timothy Utama

  • Direktur Information Technology: Sunarto Xie

  • Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria

  • Direktur Risk Management: Danis Subyantoro

  • Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo

  • Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi

  • Direktur Consumer Banking: Saptari

  • Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan

  • Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi

  • Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

Dengan komposisi baru ini, Bank Mandiri diharapkan mampu memperkuat posisi sebagai bank nasional yang adaptif terhadap perubahan zaman, termasuk mempercepat adopsi teknologi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. 

Di bawah kepemimpinan Riduan, Bank Mandiri disebut-sebut akan mendorong percepatan transformasi layanan berbasis digital serta memperluas ekspansi pembiayaan ke sektor-sektor produktif.