Kepercayaan Konsumen Masih Lesu, IKK Juni 2025 Nyaris Sentuh Titik Terendah Pasca Pandemi
![]() |
Grafik indeks keyakinan konsumen Indonesia Juni 2025 dari Bank Indonesia. (Gambar ilustrasi) |
Jakarta – Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia masih menunjukkan tren lemah pada Juni 2025, hanya naik tipis ke angka 117,8 dari 117,5 pada bulan sebelumnya. Data ini dirilis Bank Indonesia dan mengindikasikan kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi belum benar-benar pulih. Meskipun angka tersebut masih berada di zona optimis (di atas 100), namun stagnannya pertumbuhan memperkuat kekhawatiran soal prospek ekonomi nasional pada kuartal II-2025.
BI menyebutkan, IKK Juni 2025 mendekati level terendah sejak September 2022, ketika ekonomi nasional masih berupaya pulih dari dampak pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen masyarakat terhadap ekonomi saat ini dan enam bulan ke depan masih sangat rapuh, meski seharusnya periode Juni-Juli menjadi masa konsumsi yang kuat karena libur sekolah.
Tak hanya IKK, tekanan juga tampak pada Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) yang turun dari 135,4 pada Mei menjadi 133,2 pada Juni 2025. Ini merupakan angka terendah sejak Desember 2022. Penurunan IEP menunjukkan banyak masyarakat memperkirakan penghasilan mereka tidak akan meningkat dalam waktu dekat, sehingga cenderung menahan belanja dan menunda pembelian barang-barang kebutuhan sekunder maupun jangka panjang.
“Konsumen masih berhati-hati. Indikasi penguatan konsumsi belum terlihat nyata,” ujar ekonom INDEF, Nailul Huda. Menurutnya, stagnasi IKK dan penurunan IEP menjadi sinyal perlambatan daya beli yang bisa mempengaruhi pertumbuhan PDB kuartal kedua.
Meski begitu, BI mencatat sisi investasi asing tetap positif. Arus modal masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia masih terjaga hingga pertengahan tahun, memberikan penopang di tengah lemahnya konsumsi rumah tangga. Namun, jika tren ini terus berlanjut, perlu ada stimulus fiskal atau insentif langsung agar konsumsi domestik bisa kembali menggeliat.