Berita Borneotribun: Luis Enrique Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Luis Enrique. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Luis Enrique. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Mei 2025

Luis Enrique Yakin PSG Siap Raih Gelar Liga Champions Pertama: Pengalaman dan Perjuangan Jadi Kunci

Luis Enrique Yakin PSG Siap Raih Gelar Liga Champions Pertama: Pengalaman dan Perjuangan Jadi Kunci
Luis Enrique Yakin PSG Siap Raih Gelar Liga Champions Pertama: Pengalaman dan Perjuangan Jadi Kunci.

JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi salah satu momen paling penting dalam sejarah klub mereka ketika bertemu Inter Milan di final Liga Champions, Sabtu nanti. 

Pelatih mereka, Luis Enrique, percaya bahwa anak asuhnya sudah sangat siap untuk mencetak sejarah baru: membawa pulang trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya.

Dalam konferensi pers jelang laga, Enrique mengungkapkan bahwa meski skuad PSG saat ini relatif muda, pengalaman dan rintangan yang mereka hadapi selama dua musim terakhir justru membuat mereka lebih kuat dan matang.

"Kami adalah tim yang sudah terbiasa dengan atmosfer final. Kami tahu bagaimana tekanan itu terasa dan bagaimana cara menghadapinya. Motivasi itu penting, tapi kami sudah terbiasa," ujar Enrique.

Menurut eks pelatih Barcelona itu, perjalanan PSG musim ini memang tidak selalu mulus. Tapi justru dari situ, karakter tim terbentuk. 

Mereka sempat mengalami masa sulit di paruh pertama musim, namun justru itu yang membuat semangat mereka menyala-nyala jelang laga pamungkas ini.

"Perjalanan kami penuh lika-liku. Tapi justru itu jadi keuntungan. Tim ini sudah melewati banyak ujian, dan kami siap untuk pertandingan besar seperti ini," tambahnya.

Luis Enrique juga menyoroti bahwa pengalaman tidak selalu soal usia atau jumlah pertandingan. Tapi soal bagaimana tim belajar dari setiap tantangan.

Catatan Buruk di Liga Champions, Saatnya PSG Bangkit

Sejak pertama kali kompetisi ini digelar pada 1955, PSG termasuk salah satu tim yang paling sering tampil tanpa pernah mencicipi gelar juara. 

Mereka sudah memainkan 167 pertandingan di ajang ini tanpa trofi, hanya kalah dari Arsenal (211), Dynamo Kyiv (185), dan Atletico Madrid (176) dalam hal jumlah laga tanpa gelar.

Kalau berhasil menang lawan Inter, PSG bakal mencetak rekor baru sebagai tim dengan jumlah pertandingan terbanyak sebelum akhirnya jadi juara menggeser Manchester City yang meraih gelar setelah 117 laga.

Namun musim ini, PSG di bawah arahan Enrique tampil beda. Mereka mencetak rekor kemenangan terbanyak (10 laga) dan gol terbanyak (33 gol) dalam satu musim Liga Champions sepanjang sejarah klub.

Misi Sejarah untuk Luis Enrique dan PSG

Bagi Enrique sendiri, final ini bukan sekadar pertandingan biasa. Ia bisa mencetak rekor pribadi sebagai pelatih keenam dalam sejarah yang mampu menjuarai Liga Champions bersama dua klub berbeda, setelah sukses bersama Barcelona di tahun 2015.

"Saya lebih tenang sekarang, karena sudah lebih berpengalaman. Saya ingin para pemain saya fokus dan tidak terbawa emosi berlebihan. Mereka bisa menulis sejarah baru untuk PSG," ungkapnya.

Ousmane Dembele Jadi Andalan Utama

Salah satu pemain yang bersinar terang musim ini adalah Ousmane Dembele. Sang winger jadi mesin kreatif utama PSG dengan torehan delapan gol dan empat assist di Liga Champions musim ini rekor tertinggi yang pernah dicatatkan satu pemain PSG dalam satu musim Eropa.

"Ousmane luar biasa musim ini. Dia bukan cuma pemain hebat, tapi juga pemimpin di lapangan. Dia selalu memberi contoh dan mendorong tim untuk terus maju," puji Enrique.

PSG di Ambang Sejarah Baru

Laga melawan Inter Milan bukan hanya soal 90 menit di lapangan. Ini tentang perjalanan panjang, perjuangan, dan ambisi PSG untuk menghapus label ‘raja tanpa mahkota’ di Eropa. 

Dengan skuad muda yang lapar gelar, pengalaman pahit di masa lalu, dan sentuhan magis dari Luis Enrique, PSG terlihat sangat siap untuk akhirnya meraih trofi yang selama ini selalu mereka impikan.

Apakah ini saatnya PSG mencetak sejarah? Kita tunggu saja hasil akhir di Munich!

Sabtu, 24 Mei 2025

Fokus Penuh PSG di Final Coupe de France, Luis Enrique: Bukan Gangguan Menuju Liga Champions

Fokus Penuh PSG di Final Coupe de France, Luis Enrique: Bukan Gangguan Menuju Liga Champions
Fokus Penuh PSG di Final Coupe de France, Luis Enrique: Bukan Gangguan Menuju Liga Champions.

JAKARTA - Pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, menegaskan bahwa timnya benar-benar fokus untuk menghadapi final Coupe de France melawan Reims. Ia menolak anggapan kalau pertandingan ini malah jadi gangguan menjelang laga penting di Liga Champions.

Musim ini, PSG sudah memastikan gelar juara Ligue 1 dan Trophee des Champions. Namun, mereka masih punya kesempatan untuk menambah koleksi trofi lewat dua pertandingan tersisa. Pertama, melawan Reims di final Coupe de France pada Sabtu ini. Setelah itu, mereka akan berusaha mengakhiri dahaga gelar Liga Champions yang belum pernah mereka raih, dengan menghadapi Inter Milan di Allianz Arena, Munich, tanggal 31 Mei mendatang.

Luis Enrique bilang, “Semua pemain profesional paham betul kalau main di final itu momen spesial. Pertandingan seperti ini sangat penting, dan setiap detail harus diperhatikan.”

Pelatih asal Spanyol itu juga menegaskan, “Fokus kami tetap pada pertandingan Sabtu. Tidak ada pemain yang akan teralihkan pikirannya. Kami ingin buat sejarah dari awal sampai akhir... Sekarang saatnya kita beri yang terbaik.”

PSG memang jadi favorit kuat untuk juara Coupe de France tahun ini, mengincar gelar ke-16 mereka. Lawan mereka, Reims, justru sedang berjuang di playoff degradasi Ligue 1, sehingga peluang PSG lebih besar. Menurut data Opta, peluang PSG menang dalam 90 menit mencapai 80,4%, sedangkan Reims cuma 7,8%. Peluang hasil imbang 11,7% yang berarti pertandingan bisa lanjut ke perpanjangan waktu atau adu penalti.

Luis Enrique juga menambahkan, “Kami tidak peduli dengan kondisi Reims saat ini. Kami tahu bagaimana cara mencari celah dan mengambil peluang. Banyak hal bisa terjadi dalam satu pertandingan, jadi persiapan harus maksimal. Kami masih punya satu hari lagi untuk persiapan.”

Semua pemain PSG bakal memberikan usaha lebih dari 100% demi trofi ini. “Final itu harus dimenangkan. Tidak boleh sampai terlewat begitu saja,” ujar Luis Enrique.

Sementara PSG sudah mantap juara Ligue 1, Inter Milan justru masih ketat berebut gelar Serie A dengan Napoli. Inter akan melawan Como Jumat nanti. Jika keduanya sama poin, mereka harus adu playoff untuk menentukan juara.

“Kadang lebih baik jalani pertandingan ketat sampai akhir supaya tidak lengah. Kami harus tetap fokus. Saya mencoba mencari sisi positif dari jadwal padat ini,” tambah sang pelatih.

Selasa, 29 April 2025

Adu Strategi Arteta vs Luis Enrique: Arsenal dan PSG Siap Tempur di Semifinal Liga Champions

Adu Strategi Arteta vs Luis Enrique: Arsenal dan PSG Siap Tempur di Semifinal Liga Champions
Adu Strategi Arteta vs Luis Enrique: Arsenal dan PSG Siap Tempur di Semifinal Liga Champions.

JAKARTA - Pertarungan panas antara dua pelatih top Eropa, Mikel Arteta dan Luis Enrique, kembali menjadi sorotan menjelang semifinal Liga Champions antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG). Keduanya saling lempar komentar soal hasil pertemuan sebelumnya yang dimenangkan Arsenal, dan kini mereka siap membawa timnya bertarung habis-habisan demi satu tiket ke final.

Buat kamu yang ngikutin Liga Champions dari awal musim, pasti ingat dong kalau Arsenal dan PSG udah pernah bentrok di fase grup? Waktu itu, The Gunners sukses menang 2-0 di Emirates Stadium lewat gol Kai Havertz dan Bukayo Saka. Tapi pertanyaannya, apakah hasil itu masih relevan buat laga semifinal nanti? Di sinilah pendapat Arteta dan Enrique mulai berseberangan.

PSG Bangkit dari Kekalahan, Luis Enrique Tetap Percaya Diri

Luis Enrique, pelatih PSG yang pernah bawa Barcelona juara Liga Champions tahun 2015, tampak santai menanggapi kekalahan dari Arsenal waktu itu. Menurutnya, pertandingan itu sudah lewat lama banget, tepatnya tanggal 1 Oktober. Dalam delapan bulan terakhir, PSG sudah berubah drastis.

“Dulu itu Oktober, sekarang kita udah masuk April. Banyak hal yang udah berubah,” kata Enrique dalam sesi konferensi pers.

Dia bilang kalau timnya udah jauh lebih solid dan kompak sekarang. Bahkan, Enrique nyebut kalau PSG sekarang lebih siap dari sebelumnya. Mereka berhasil juara Ligue 1 lagi dan mengalahkan Liverpool di babak sebelumnya—yang notabene juara Premier League musim ini. Meski butuh adu penalti buat singkirin The Reds, PSG tampil dominan di dua leg.

“Saya nggak tahu apakah Premier League itu benar-benar liga terbaik di dunia. Tapi yang jelas kami kalahin tim terbaik dari Inggris. Itu bikin kami makin pede,” tambahnya.

Enrique juga mengingatkan bahwa Arsenal belum pernah angkat trofi Liga Champions. “Hanya satu tim dari kami yang akan melaju ke final. Saya harap itu PSG,” tegasnya sambil menebar sedikit psywar.

Arteta: Kemenangan Lawan PSG Jadi Modal Mental

Di sisi lain, Arteta justru melihat kemenangan lawan PSG sebagai pembuktian bahwa Arsenal pantas bersaing di level tertinggi Eropa.

“Waktu kita kalahin PSG, mereka itu salah satu tim terbaik di Eropa. Menang dari mereka bikin kami makin yakin kalau kami bisa bersaing di level itu,” kata Arteta dengan percaya diri.

Pelatih asal Spanyol itu juga menyinggung pengalaman penting saat Arsenal bertandang ke Santiago Bernabeu untuk menghadapi Real Madrid. Menurutnya, momen itu adalah ujian besar yang bikin skuadnya tumbuh jadi tim yang lebih dewasa.

“Bertanding di Bernabeu adalah ujian besar. Itu bawa pengalaman dan rasa percaya diri yang belum pernah kami rasain sebelumnya,” tambahnya.

Arteta menekankan bahwa di fase seperti semifinal, perbedaan antara dua tim nggak akan terlalu jauh. Yang paling penting adalah mental, sikap, dan keyakinan untuk menang.

“Kalau kita bisa bikin energi positif dan yakin sejak awal kalau kita bisa menang, itu udah setengah jalan menuju kemenangan,” tutupnya.

Laga Sarat Gengsi dan Sejarah Baru

Yang bikin duel ini makin menarik, kedua tim sama-sama haus gelar Liga Champions. Arsenal terakhir kali lolos ke final tahun 2006, sementara PSG melangkah ke final pada 2020 tapi gagal angkat piala.

Makanya, laga ini bukan sekadar semifinal. Ini adalah peluang besar buat dua tim yang sudah lama menunggu momen emas. Kemenangan akan jadi sejarah baru buat klub, pelatih, bahkan para pemain muda di kedua tim.

PSG Penuh Bintang, Arsenal Penuh Semangat

PSG jelas unggul secara materi pemain. Ada Kylian Mbappe yang lagi gacor, ditambah nama-nama seperti Ousmane Dembele, Vitinha, dan Marquinhos. Tapi jangan lupa, Arsenal juga nggak kalah solid. Bukayo Saka, Declan Rice, dan Martin Ødegaard tampil luar biasa sepanjang musim.

Yang membedakan adalah semangat kolektif Arsenal yang lagi panas-panasnya. Mereka bukan cuma pengen menang, tapi juga pengen buktiin kalau mereka udah balik jadi tim elite Eropa.

Jadwal Semifinal dan Prediksi Panasnya Laga

Leg pertama akan digelar di Emirates Stadium, London, pada hari Rabu (30/4) pukul 02.00 WIB dini hari. Setelah itu, leg kedua bakal berlangsung di markas PSG, Parc des Princes, seminggu kemudian. Siapapun yang unggul agregat akan melaju ke final yang digelar bulan depan.

Pertanyaannya sekarang: siapa yang bakal lebih siap secara mental dan taktik?

Enrique punya pengalaman, PSG punya skuad mewah. Tapi Arteta punya semangat juang dan soliditas tim yang udah dibangun sejak lama. Dan yang pasti, Arsenal juga punya modal kemenangan di pertemuan sebelumnya.

Siap Duel Panas, Siapa yang ke Final?

Pertarungan Arteta vs Enrique bukan cuma soal strategi di lapangan, tapi juga soal perang urat saraf dan kepercayaan diri. Keduanya punya argumen kuat, tapi hanya satu tim yang bakal melaju ke final dan berpeluang mengukir sejarah baru.

Jadi, buat kamu fans Arsenal, PSG, atau cuma penikmat bola netral, semifinal ini jelas wajib ditonton! Karena bisa jadi ini salah satu laga paling seru di Liga Champions musim ini.

Siapakah yang bakal melangkah ke final? Apakah PSG akhirnya pecah telur? Atau Arsenal yang comeback ke puncak Eropa setelah hampir dua dekade?

Minggu, 20 April 2025

Luis Enrique Senang dengan “Dinamis Positif” PSG Usai Kemenangan atas Le Havre

Luis Enrique Senang dengan “Dinamis Positif” PSG Usai Kemenangan atas Le Havre
Luis Enrique Senang dengan “Dinamis Positif” PSG Usai Kemenangan atas Le Havre.

JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) kembali menunjukkan taringnya di Ligue 1 setelah mengalahkan Le Havre dengan skor tipis 2-1 pada Sabtu malam (20 April 2025). 

Kemenangan ini bukan hanya menambah koleksi poin mereka, tapi juga memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka musim ini. 

Pelatih kepala Luis Enrique pun menyampaikan rasa puasnya terhadap performa anak asuhnya, terutama karena tim mampu menjaga “dinamika positif” meskipun banyak rotasi pemain dilakukan.

Meskipun PSG sudah memastikan gelar juara Ligue 1 keempat mereka secara beruntun, semangat bertanding tim sama sekali tidak kendur. 

Kini, mereka punya target baru: menyelesaikan musim tanpa satu pun kekalahan di kompetisi domestik, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih oleh klub manapun di Ligue 1.

Pada laga ini, PSG tampil dengan susunan pemain yang sangat berbeda dari laga Liga Champions mereka sebelumnya melawan Aston Villa. Luis Enrique melakukan sembilan pergantian pemain dari laga tersebut. 

Namun, perubahan besar ini tidak mengganggu ritme permainan. Gol dari Desire Doue dan Goncalo Ramos memastikan tiga poin aman di tangan Les Parisiens.

Luis Enrique mengungkapkan bahwa laga ini menjadi ujian penting bagi timnya. 

“Saya sangat senang, bahkan lebih senang dibanding biasanya, karena saya tahu betapa sulitnya pertandingan ini,” ujarnya lewat situs resmi klub. 

“Bermain setelah pertandingan berat di Liga Champions dan dengan banyak perubahan pemain tentu bukan hal mudah. Tapi saya senang dengan performa mereka.”

Sang pelatih juga menekankan pentingnya menjaga momentum. Menurutnya, menjaga semangat positif dalam tim sangat penting untuk menghadapi pertandingan-pertandingan penting ke depan, terutama karena PSG masih dalam jalur untuk meraih treble (tiga gelar sekaligus) musim ini.

Salah satu sorotan menarik dari laga ini adalah penampilan perdana pemain muda Ibrahim Mbaye di Parc des Princes. 

Pemain berusia 17 tahun itu mendapat kepercayaan sebagai starter dan tampil cukup menjanjikan. “Itu pertandingan yang sangat bagus,” ucap Mbaye. 

“Kami mencetak gol lebih dulu dan memenangkan pertandingan. Saya sangat senang, dan semoga bisa terus seperti ini.”

Mbaye juga mengungkapkan bagaimana dia belajar dari para pemain senior di sesi latihan dan mengikuti arahan pelatih untuk terus berkembang. 

"Saya mencoba bermain sesuai permainan saya, sambil menyesuaikan diri dengan rekan satu tim. Saya belajar banyak dari mereka dan juga dari pelatih,” tambahnya.

Dengan performa yang terus solid dan semangat juang yang tinggi, PSG kini tinggal menghitung laga demi menjaga status tak terkalahkan mereka. 

Fans pun bisa berharap lebih bahwa musim ini bisa menjadi salah satu musim paling bersejarah dalam sejarah klub.

Kamis, 06 Maret 2025

Luis Enrique Kirim Peringatan ke Liverpool Jelang Leg Kedua Liga Champions

Luis Enrique Kirim Peringatan ke Liverpool Jelang Leg Kedua Liga Champions
Luis Enrique Kirim Peringatan ke Liverpool Jelang Leg Kedua Liga Champions.

JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) harus menelan kekalahan 0-1 dari Liverpool pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Rabu lalu. 

Meski begitu, pelatih PSG, Luis Enrique, tetap optimis timnya bisa membalikkan keadaan di leg kedua yang akan berlangsung di Anfield.

Dalam pertandingan tersebut, PSG tampil sangat dominan dengan mencatatkan 27 tembakan dan 10 di antaranya tepat sasaran. 

Namun, mereka gagal menembus pertahanan Liverpool yang dikawal ketat oleh Alisson Becker. 

Sementara itu, Liverpool hanya mencatatkan dua tembakan sepanjang laga, dengan satu-satunya gol dicetak oleh Harvey Elliott pada menit ke-87.

Luis Enrique: "Tanpa Ragu, Kami Bisa Lolos!"

Ketika ditanya apakah PSG masih memiliki peluang untuk lolos ke perempat final, Enrique dengan tegas menjawab, "Tanpa ragu."

"Kami tahu atmosfer di Anfield akan sangat agresif, tapi sekarang kami tidak punya apa-apa untuk ditakutkan," ujar Enrique. "Kami akan datang tanpa keraguan dan tanpa spekulasi. Kami sudah pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya: tahun lalu kami kalah di kandang dari Barcelona di perempat final, tapi kami bisa membalikkan keadaan di leg kedua. Kami tahu ini akan sulit, tapi sekali lagi, kami tidak punya apa-apa untuk ditakutkan. Justru itu yang membuat kami semakin berbahaya. Kami akan mencoba menatap mata Liverpool tanpa rasa gentar."

PSG Tampil Dominan, tapi Alisson Jadi Penghalang

Meskipun kalah, Enrique tetap yakin bahwa PSG sebenarnya tampil lebih baik dibandingkan Liverpool. Menurutnya, timnya mampu mengendalikan permainan dan menciptakan banyak peluang, hanya saja penyelesaian akhir mereka kurang efektif.

"Analisis pertandingan ini sebenarnya cukup mudah," kata Enrique. "Kami jauh lebih unggul dibandingkan Liverpool dalam hal permainan dan peluang yang tercipta. Kami bermain dengan sangat baik melawan tim terbaik di Eropa. Kami tahu bagaimana bertahan dengan baik dan mengambil risiko yang diperlukan."

Pelatih asal Spanyol itu juga menyoroti peran besar Alisson dalam kemenangan Liverpool. "Kami seharusnya mendapatkan hasil yang berbeda. Sepak bola memang bisa terasa tidak adil, tapi itulah kenyataannya. 

Setelah lima menit pertama, kami berhasil mendominasi mereka. Pertandingan ini bukan soal detail kecil, karena satu tim tampil jauh lebih unggul dibandingkan yang lain. 

Sederhananya, Alisson membuat lima penyelamatan luar biasa. Fakta bahwa pemain terbaik Liverpool dalam laga ini adalah kiper mereka, sudah cukup menunjukkan segalanya."

Leg Kedua di Anfield, PSG Siap Berjuang

Dengan agregat sementara 0-1, PSG wajib menang di Anfield jika ingin melaju ke babak selanjutnya. Meskipun tantangan di kandang Liverpool tidaklah mudah, optimisme Enrique menjadi suntikan semangat bagi skuadnya.

PSG punya pengalaman membalikkan keadaan di kompetisi ini, dan dengan kualitas pemain yang mereka miliki, peluang masih terbuka lebar. 

Akankah PSG mampu bangkit dan mengamankan tiket ke perempat final? Kita tunggu pertarungannya di leg kedua!

Tetap pantau berita terbaru seputar Liga Champions dan sepak bola dunia hanya di Borneotribun.com!

Rabu, 05 Maret 2025

Luis Enrique: Kemenangan atas Man City Ubah Segalanya untuk PSG

Luis Enrique: Kemenangan atas Man City Ubah Segalanya untuk PSG
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique.

JAKARTA - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, mengungkapkan bahwa kemenangan timnya atas Manchester City di Liga Champions telah membawa perubahan besar dalam kepercayaan diri mereka. 

PSG kini bersiap menghadapi Liverpool dalam babak 16 besar Liga Champions pada Rabu mendatang.

Kemenangan Penting untuk PSG

PSG berhasil menaklukkan Manchester City dengan skor meyakinkan 4-2 di fase grup Liga Champions. 

Sejak saat itu, tim asal Paris ini tampil luar biasa dengan memenangkan 10 dari 11 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.

Dua dari kemenangan tersebut terjadi saat PSG menghadapi Brest dalam babak play-off dua leg, di mana mereka menghancurkan sesama tim Ligue 1 itu dengan agregat 10-0. 

Hasil ini menjadikan PSG sebagai tim dengan kemenangan agregat terbesar dalam sejarah Liga Champions yang tidak kebobolan di fase gugur. 

Rekor ini hanya kalah dari Bayern Munich, yang pernah mengalahkan Sporting CP dengan agregat 12-1 di babak 16 besar musim 2008-09.

Dengan tren kemenangan ini, PSG semakin percaya diri saat bersiap menghadapi Liverpool, pemimpin klasemen sementara Premier League, di Parc des Princes.

Luis Enrique: "Kemenangan atas Man City Mengubah Segalanya"

Luis Enrique menyatakan bahwa kemenangan atas Manchester City menjadi titik balik bagi timnya.

"Saya pikir pertandingan melawan Manchester City mengubah sesuatu dalam tim kami karena cara kami menang di laga itu," ujar Luis Enrique.

"Sekarang ini adalah pertandingan yang berbeda, stadion yang berbeda, dan kami akan menghadapi mungkin tim terbaik di Eropa musim ini. Saya rasa ini akan menjadi pertandingan yang luar biasa untuk disaksikan, dan kami berharap bisa mengelolanya dengan baik. Kami sangat menantikan pertandingan ini."

Rekor Pertemuan PSG vs Liverpool

Laga ini akan menjadi pertemuan ketiga PSG dan Liverpool di Liga Champions. Sebelumnya, kedua tim bertemu di fase grup musim 2018-19. 

Saat itu, Liverpool menang 3-2 di Anfield, tetapi kalah 1-2 saat bertandang ke Paris.

PSG saat ini sedang dalam tren positif di Liga Champions dengan lima kemenangan beruntun, mencetak 21 gol dan hanya kebobolan tiga kali dalam periode tersebut. 

Mereka terakhir kali memenangkan enam pertandingan berturut-turut di kompetisi ini pada musim 1994-95 di bawah asuhan Luis Fernandez.

Di sisi lain, Liverpool memiliki catatan buruk saat bertandang ke Prancis. 

The Reds tidak pernah menang dalam lima laga tandang terakhir mereka melawan tim Prancis di kompetisi Eropa (2 imbang, 3 kalah). 

Kemenangan tandang terakhir mereka di Prancis terjadi pada September 2008, ketika mereka mengalahkan Marseille 2-1 di Liga Champions.

Luis Enrique: "Menang di Leg Pertama Itu Penting, Tapi Tidak Menentukan"

Meskipun yakin dengan performa timnya, Luis Enrique menegaskan bahwa kemenangan di leg pertama belum tentu menentukan hasil akhir babak 16 besar.

"Saya pikir kami bisa kalah di pertandingan pertama dan menang di laga tandang, begitu juga sebaliknya," kata pelatih asal Spanyol itu.

"Ini adalah salah satu pertandingan terbaik yang bisa disaksikan di Eropa saat ini. Yang pasti, kami sedang dalam performa terbaik musim ini. Kami berharap dan akan berusaha untuk terus mempertahankannya."

Pertandingan PSG vs Liverpool ini akan menjadi salah satu laga yang paling dinantikan di babak 16 besar Liga Champions. 

Apakah PSG bisa melanjutkan tren kemenangan mereka, atau justru Liverpool yang akan menunjukkan dominasi mereka? Kita tunggu hasilnya!