Kamis, 25 Mei 2023
Minggu, 16 April 2023
Pelaku PETI di Sekadau Hilir, Di Bekuk Polisi
Rabu, 05 April 2023
Ultimatum Re medium : Langkah Akhir Tangani Masalah PETI Di Hulu Intake Madi Sumber Air Bersih PDAM
Senin, 20 Maret 2023
Tertibkan PETI, Wakapolsek Sekayam ; Tidak Ada Aktifitas Di
Rabu, 01 Maret 2023
Cek Lokasi Dugaan PETI, Polres Sekadau Tak Temukan Aktivitas Tambang Ilegal
Sabtu, 21 Januari 2023
Polres Bengkayang Tangkap Pelaku PETI Di Area Sumber Air PDAM
Jumat, 20 Januari 2023
Tim Gabungan Intake Air Bersih Temukan Adanya Aktivitas PETI
Minggu, 25 September 2022
Pelaku PETI di Nanga Taman Kabur Didatangi Polisi, 1 Orang Berhasil Diamankan
![]() |
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di dusun Nanga Mongko. (BorneoTribun/Ho-Polres Sekadau)) |
![]() |
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di dusun Nanga Mongko. (BorneoTribun/Ho-Polres Sekadau)) |
![]() |
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di dusun Nanga Mongko. (BorneoTribun/Ho-Polres Sekadau) |
Sabtu, 24 September 2022
Polsek Samalantan Pasang Baliho di TKP Laka Kerja Peti Sancupu
![]() |
Polsek Samalantan Pasang Baliho di TKP Laka Kerja Peti Sancupu. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
![]() |
Polsek Samalantan Pasang Baliho di TKP Laka Kerja Peti Sancupu. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Selasa, 20 September 2022
Polres Jajaran Polda Kalbar Ikuti Supervisi Ops Pol Peti Kapuas di Polres Sekadau
![]() |
Polres Jajaran Polda Kalbar Ikuti Supervisi Ops Pol Peti Kapuas di Polres Sekadau. BorneoTribun/Ho-Polres Sekadau |
Minggu, 18 September 2022
Pencarian Hari Ke-2 Korban Longsor Aktivitas PETI, Lima Orang Ditemukan Meninggal
Sabtu, 17 September 2022
Tanah Longsor PETI Bengkayang, Tim Sar Masih Mencari Puluhan Korban
![]() |
Kawasan PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (BorneoTribun/Rinto Andreas/Antara) |
Jumat, 16 September 2022
Foto, Sekitar 20 Orang Tertimbun Tanah Longsor di Lobang PETI
![]() |
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
![]() |
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
![]() |
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
![]() |
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
![]() |
Lokasi Tanah Longsor di Lobang gelondongan PETI di Dusun Sencupu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah bawah, kabupaten Bengkayang, Kalbar. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Senin, 08 Agustus 2022
Polda Kalbar Berhasil Ungkap PETI dan Penyelewengan BBM Bersubsidi
![]() |
Jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menangkap dua tersangka kasus tindak pidana pertambangan emas tanpa izin (Peti) dan penyelewengan BBM bersubsidi. |
Jumat, 15 April 2022
Naas! Enam Pekerja PETI di Bengkayang tewas, Ketua Linkar minta Kapolda tangkap Pengusaha PETI
![]() |
Salah satu lokasi PETI di Bengkayang, Kalimantan Barat. |
Borneo Tribun, Bengkayang – Lagi-lagi aktivitas penambang emas tanpa izin (PETI) kembali memakan korban tepatnya di Desa Goa Boma Kecamatan Menterado Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
Enam pekerja PETI tersebut meninggal akibat tertimbun longsoran material Dompeng, pada hari Rabu (13/4) kemarin sekira pukul 14.00 WIB.
Berdasakan informasi yang didapat oleh awak media dari warga setempat, bahwa ada kejadian enam orang meninggal akibat tertimbun longsoran di dalam lubang PETI. Hal ini diduga terkesan di senyapkan dan didiamkan oleh pengusaha PETI.
Sementara sejumlah wartawan mencoba menelusuri informasi peristiwa tersebut, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Pihak Wartawan langsung minta konfirmasi kepada Kades Goa Boma pada Kamis (14/04).
Kades Goa Boma, Amdan,S.Pd membenarkan kejadian meninggalnya enam orang akibat tertimbun longsoran di lubang Dompeng pada hari Rabu kemarin.
Kades mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum dapat informasi pasti nama-nama yang meninggal tersebut, dan pihaknya juga belum memantau langsung ke TKP dikarenakan ada kesibukan selama dua hari ini.
"Saya belum bisa memberikan keterangan secara rinci dari enam orang korban tersebut. Karena korban tersebut bukan warga saya. Terlebih lagi enam orang korban itu tidak pernah melapor ke saya atas kehadiran mereka didesa saya," terangnya.
Sementara, Ketua Lingkungan Bengkayang Pesisir (Lingkar) Kabupaten Bengkayang, Baharuddin Ahmad saat di konfirmasi pada kamis (14/4) sekira pukul 21.00 WIB malam. Ia mengatakan peristiwa seperti ini, mati tertimpa longsoran dan pencemaran air terjadi lagi.
"Mengingat di kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang tepatnya di Desa Gua Boma dan Kelurahan Sagatani yang selama ini menjadi keluhan kita bersama tanpa adanya penanganan dan pemberantasan dari APH yang berarti," ungkapnya.
Dijelaskannya, Satu diantaranya ialah Undang-Undang (UU) Nomor 32 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Undang-Undang yang harus menjadi pedoman untuk di patuhi malah terus di langgar.
"Sudah seharusnya aktivitas pertambangan emas tanpa ijin (PETI) yang bersifat Ekstratif dan beresiko tinggi bagi keselamatan pekerja nya ini di hentikan, apalagi kejadian kemarin ada 6 orang pekerja tertimpa longsoran, itu terkesan di senyap kan oleh pengusaha Peti," ungkapnya.
Ketua Lingkar Bengkayang Menyayangkan, pihak pemerintah daerah khususnya dinas lingkungan hidup dan kehutanan juga APH tidak pernah berkaca dari beberapa kali terjadi kasus kematian di lubang pertambangan emas tanpa ijin (PETI), terlebih lagi di berbagai tempat pengrusakan lingkungan hidup yang masif akibat pertambangan PETI.
"Kami Lembaga Lingkungan Bengkayang Pesisir (Lingkar) mendesak pemerintah melakukan penegakan hukum tanpa tebang pilih atau pandang bulu terhadap pengusaha-pengusaha dompeng (PETI) yang satu persatu membunuh pekerjanya melalui lubang mautnya. Kami juga meminta pemerintah provinsi Kalimantan Barat, pemerintah pusat dan Kapolda Kalbar segera menangkap pengusaha-pengusaha PETI agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," pinta Bang Bahe Selaku ketua Lingkar.
Reporter: Rinto Andreas/Team
Sabtu, 19 Februari 2022
Pemetaan Aktor Intelektual dan Alat Aktivitas PETI di Hulu Intake Madi
![]() |
Pemetaan Aktor Intelektual dan Alat Aktivitas PETI di Hulu Intake Madi. |
BorneoTribun Bengkayang - Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang masih ditemukan dihulu Intake PDAM Madi kembali menjadi pembahasan.Jumat, 11 Februari di Kantor Bupati, Wakil Bupati Bengkayang, Drs. Syamsul Rizal memimpin pertemuan tersebut.
Hadir dalam kesempatan ini, Wakapolres, Perwakilan Kodim 1202/Skw, Danzipur, Asisten I & II, Kadis Perkim LH, BPBD, Dinsos, BPKAD, Sekretaris Pol PP, Dirut Perumda Tirta Bengkayang, Camat Lumar, Kapolsek Lumar, Kades Tiga Berkat, Ketua DAD Lumar, KPH.
Wakapolres Bengkayang, Kompol Amin Siddiq, SH menegaskan dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap aktor intelektual yang menggerakkan aktivitas PETI diwilayah tersebut. Setelah itu baru dilakukan pendekatan. Agar penanganan ini dapat berjalan dengan baik, Wakapolres menyarankan agar pihak Pemda dan Perumda Tirta Bengkayang dapat berkomunikasi lebih lanjut.
Sedangkan, Asisten I Setda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Yohanes Atet, S.Sos.,M.Si menyarankan agar dalam penanganan ini perlu diambil beberapa tindakan seperti harus didata terlebih dahulu pemilik alat gelondong maupun alat yang digunakan untuk aktivitas PETI. Warga yang bekerja juga agar segera didata termasuk warga yang datang dari luar.
"Buat tenda penjagaan di 3 titik yang menjadi jalan masuk pekerja," demikian masukan yang disampaikan Asisten I.
Aktivitas PETI dihulu Intake Madi membutuhkan penanganan yang serius karena menyangkut hak hidup puluhan ribu orang, asumsi 7.149 pelanggan rataan 1 pelanggan 5 pengguna, artinya 35.745 jiwa mengkonsumsi air tersebut.
Berdasarkan keterangan Ketua DAD Lumar yang juga Wakil Ketua DPRD Bengkayang, Esidorus, SP, aktivitas PETI biasa dilakukan malam hari, menggali batu kemudian diangkut dan dihancurkan (gelondong) ditempat lain. Terkait penurunan personil/aparat gabungan, Esidorus menyarankan agar tidak dilakukan buru-buru karena dinilai kurang efektif. Ia menyarankan agar dilakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat maupun pekerja.
"Keras nda juga boleh, lembut juga jangan. Perlu ketegasan, beri shock teraphy yang humanis," demikian masukan yang diberikan Wakil Bupati.
Dalam menangani masalah ini, Wabup minta agar dilakukan secara rinci dan tidak terburu-buru penuh kehatian-hatian dan pertimbangan karena menyangkut orang banyak.
Terkait penempatan personil pada titik-titik masuk pekerja tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu 1 atau 2 hari, oleh karena itu Perumda Tirta Bengkayang dan BPKAD agar bisa berkomunikasi guna mengakomodir penanganan masalah ini, misalnya pemanfaatan dana tak terduga yang digunakan untuk hal bersifat darurat.
(Rinto Andreas)