Berita BorneoTribun: Wartawan Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Wartawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wartawan. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Maret 2023

Reporter Berparas Cantik Tewas Selepas Berenang Di Kolam Renang Tirta Yudha Pontianak

Almarhum Tia saat sedang membacakan berita di kanal Ketapang TV. (istimewa/muzahidin)
KETAPANG, KALBAR – Sebuah insiden mengejutkan terjadi menimpa keluarga almarhum Tiara Anandika eks reporter Ketapang TV. 

Gadis berparas cantik ini tewas kehabisan napas selepas berenang di kolam renang Tirta Yudha Pontianak yang dikelola Pangdam XIII Tanjungpura pada Minggu pagi (12/03/23).

Meski, sempat dilakukan pertolongan pertama, namun saat tiba di rumah sakit, wanita asal Ketapang ini tewas. 

Informasi yang diperoleh, perempuan muda yang dikenal dengan nama Tia ini ditemukan tenggelam oleh seorang saksi mata bernama Abdi Pangestu.

Saat itu saksi melihat ada tubuh manusia tenggelam didasar kolam bagian tepi sebelah kanan pintu masuk areal kolam Tirta Yudha dengan posisi tertelungkup dan tangan di atas kepala.

Melihat ada orang di dasar kolam, saksi meminta bantuan pada orang yang saat itu sedang berada di areal kolam renang tersebut. 

Tubuh Tia sempat di tolong oleh saksi dan seorang tentara bernama serka Kasim dengan melakukan tindakan memompa jantung selama 3 menit. 

"Melihat Korban sudah memuntahkan air selanjutnya korban dibawa menuju rumah sakit Kartika Husada Pontianak oleh serka Kasim dan serma Slamet Ngalim," ujar sumber, Senin (13/03/23).

Namun naas, setibanya di rumah sakit,  dokter jaga RS Kartika Husada, Rani Adiansyah menyatakan Tia sudah tidak ada denyut nadi. 

"Sekitar pukul 10.28 wib, dokter jaga memastikan Tia sudah meninggal," ujarnya.

Hingga hari semalam, jasad wanita cantik itu masih berada di rumah sakit, menunggu dijemput keluarga. 

Rencananya, wartawati Ketapang TV itu akan disemayamkan di tanah kelahirannya Ketapang. 

Semasa hidupnya, Almarhum Tia dikenal sebagai presenter kanal Ketapang TV yang baik. 

Saat bertugas di lapangan, wajah cantiknya menonjol dibandingkan jurnalis lain. Maklum saja, Tia adalah perempuan dan terbilang cantik. 

Sikapnya ramah dan mudah berdiskusi, sehingga terkadang banyak digoda orang yang melihatnya 

Oleh: Muzahidin

Minggu, 18 September 2022

Foto, Puluhan Pelajar di Sekadau ikuti Pelatihan Jurnalistik

Foto, Puluhan Pelajar di Sekadau ikuti Pelatihan Jurnalistik
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
BorneoTribun Sekadau - Puluhan pelajar dari berbagai sekolah di Kota Sekadau mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat.

Acara itu berlangsung di Mess Pemda Sekadau itu dimotori Ikatan Wartawan Sekadau (IWAS), pada Sabtu (17/9/2022) kemarin.
Informasi Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Pelatihan jurnalistik serta penggunaan media sosial sehat di Mess Pemda Sekadau ini melibatkan sekitar 50 pelajar dari berbagai sekolah tingkat SMA. Selain itu juga diikuti Forum Anak Daerah dan BEM Institut Teknologi Keling Kumang.

“Kegiatan ini dibiayai oleh dana Hibah Pemkab Sekadau dan bantuan dari beberapa pihak,” ujar Krisantus, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut.
Berita Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Info Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Pelatihan jurnalistik ini dibuka langsung Bupati Sekadau, Aron. Ikut hadir juga Kepala Dinas Kominfo, Perwakilan Dinas Dendidikan, perwakilan Kodim, Kejaksaan Negeri dan Polres Sekadau. Ikut juga jajaran pengurus serta anggota IWAS.

Ketua IWAS, Abdu Syukri menjelaskan, kegiatan pelatihan jurnalistik ini merupakan wujud nyata kepedulian IWAS sebagai Ormas terhadap persoalan ancaman berita hoax. “Selain itu untuk mendidik agar pelajar memiliki pengetahuan tentang media sosial yang sehat ditengah terpaan penggunaan media sosial yang negatif,” tambahnya.
Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Sementara itu Bupati Sekadau, Aron menyambut baik pelatihan tersebut. Ia juga berharap melalui pelatihan ini, para peserta bisa mendapatkan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang baik dan memahami dasar jurnalistik.

“Pemerintah daerah mendukung penuh kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa dilakukan lagi di kecamatan,” tuturnya.
Sejumlah Pelajar
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Aron juga mewarning para pelajar agar berhati-hati dalam penggunaan media sosial. “Jangan sampai melakukan hal-hal yang melanggar,” pungkas Aron.
mengikuti Pelatihan Jurnalistik
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Pelatihan Jurnalistik
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)
Sosialisasi pengguna medsos sehat dan pelatihan jurnalistik ini menghadiri sejumlah narasumber dari wartawan, Kejaksaan dan Polres Sekadau. Kegiatan tersebut juga diisi dengan praktek sederhana pembuatan berita.
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik
Sejumlah Pelajar mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Sosialisasi Penggunaan Media Sosial Sehat. (BorneoTribun/Ho-IWAS)

(yakop/bd)

Senin, 29 Agustus 2022

Dukung Kebangkitan UMKM, Wartawan & Pemkab Sekadau Gelar Malam UMKM Bangkit

Dukung Kebangkitan UMKM, Wartawan & Pemkab Sekadau Gelar Malam UMKM Bangkit
Sejumlah Wartawan IWAS, PWI, IWO dan independen. (BorneoTribun/Mus)
BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Sejumlah organisasi wartawan di Kabupaten Sekadau, yakni IWAS, IWO, PWI, dan Independent bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sekadau akan melaksanakan kegiatan bertajuk 'Malam UMKM Bangkit' di Terminal Lawang Kuari, Selasa malam, (30/8/2022), pukul 19.30 WIB. 

Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian wartawan bersama pemerintah daerah untuk membangkitkan kembali sektor UMKM di Sekadau yang terdampak pandemi COVID-19.

"Kita ketahui bahwa pandemi COVID-19 memukul banyak sektor, termasuk UMKM. Maka dari itu kegiatan ini kita laksanakan untuk membangkitkan kembali UMKM di Sekadau," ujar Ketua Panitia, Abdu Syukri, Senin, 29 Agustus 2022. 

Kegiatan Malam UMKM Bangkit itu akan dihadiri oleh Bupati Sekadau, Aron, SH. Wabup Sekadau, Subandrio, SH, dan Forkopimda serta OPD di lingkungan Pemkab Sekadau.

Tak kalah seru juga, Wartawan dan Pemkab Sekadau akan menyajikan berbagai hiburan yang akan menghibur pengunjung dalam acara bertajuk "Malam UMKM Bangkit".

"Kegiatan ini juga terbuka untuk umum. Silakan kepada masyarakat yang ingin ikut memeriahkan dan menyaksikan acara ini. Mari kita sama-sama mendukung bangkitnya UMKM di Kabupaten Sekadau," terang Ketua IWAS Sekadau, Abdu Syukri. 

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Panitia, Antonius Sutarjo juga mengajak masyarakat untuk memeriahkan acara tersebut. Apalagi, acara terbuka bagi masyarakat umum.

"Ayo kita semarakkan acara ini, kita sama-sama mendukung para pelaku UMKM di Sekadau. Mari kita beli produk-produk UMKM Sekadau," pungkasnya. (Mus/Yakop)

Kamis, 04 Agustus 2022

Penjabat Bupati Landak minta media cegah penyebaran Hoax

Penjabat Bupati Landak minta media cegah penyebaran Hoax
Pj Bupati Landak menggelar pertemuan dengan sejumlah media yang ada di Kabupaten Landak , Kalbar, Rabu (3/8/2022).

BorneoTribun Landak, Kalbar - Penjabat Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Samuel, meminta media yang ada di kabupaten tersebut untuk menangkal penyebaran hoax dari pemberitaan yang dibuat.

"Kami minta kepada media yang ada di Landak untuk meningkatkan kerjasama dalam pemberitaan, khususnya dalam menangkal penyebaran hoax," katanya saat melakukan silahturahmi dengan sejumlah media yang ada di Kabupaten Landak, Rabu.

Ia mengatakan, media menjadi salah satu corong utama dalam mencegah penyebaran berita Hoaks di tengah masyarakat. Untuk itu, kata Samuel diperlukan komitmen bersama, agar bisa bersama-sama mencegah berita yang tidak jelas dan dapat mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan media.

"Saya berharap kita bersama-sama bisa membangun Landak dan media bisa menyampaikan berbagai informasi dari kegiatan yang di lakukan oleh Pemkab Landak kepada masyarakat, agar masyarakat bisa mengetahui berbagai program yang akan dan telah dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa propaganda di media sosial menjadi ancaman baru Indonesia. Karena sasarannya besar, mampu mempengaruhi opini secara masal, dan dalam waktu singkat dengan biaya yang murah.

Hoax sebagai alat propaganda , katanya, berdasarkan dari data lebih dari 90 persen mempergunakan sosial media (FB, Twitter, Instagram, Path) sebagai saluran penyebaran beritanya selain situs web mau pun aplikasi chatting (Wharsapp, Line, Telegran) dan hampir setiap hari sehingga bisa mengganggu kerukunan bermasyarakat dan dapat menghambat pembangunan.

"Dalam kesempatan ini,saya mengharapkan media bisa menjadi lapisan pertama dalam pencegahan hoax tersebut. Dari sisi pemerintahan ada pencegahan dan penegakan hukum dan membuat berita kontra hoax melalui pemantauan isu, melibatkan masyarakat umum secara langsung dengan membentuk komumitas antihoax dan koordinasi kementerian lembaga terkait," demikian Samuel. (ant)

Senin, 28 Maret 2022

Jefry D Tanamal Menakhodai Ikatan Jurnalis Bumi Sebalo Bengkayang

Jefry D Tanamal Menakhodai Ikatan Jurnalis Bumi Sebalo Bengkayang
Jefry D Tanamal Menakhodai Ikatan Jurnalis Bumi Sebalo Bengkayang. 


BorneoTribun Bengkayang – Jefry D Tanamal terpilih sebagai Ketua Ikatan Jurnalis Bumi Sebalo (IJBS) Kabupaten Bengkayang yang dilaksanakan di Resto Clara Bengkayang, Kalbar, Senin (28/3). 


Dalam pemilihan pengurus Ikatan Jurnalis Bumi Sebalo Kabupaten Bengkayang, Jefry D Tanamal SH dari media Poros Indonesia.co.id terpilih menjadi Ketua, Wakil Ketua Yulizar (sidaknews), Sekertaris Rinto Andreas AMd. Si,.  S.Kom, (Borneotribun.com), Bendahara Musnadi (JP.Post).


Pada kesempatan, Jefry menegaskan bahwa wartawan yang tergabung dalam IJBS harus memiliki roh jurnalis dan memiliki sikap terobos yang dapat di rasakan oleh masyarakat.



Menurut Jefry, Pemerintah harus memberi ruang dan kesempatan kepada media untuk menjalankan pengawasan sebagai sosial control, apa lagi di zaman presiden Jokowi Pers ataupun media menjadi pilar ke-4 untuk mengawasi kebijakan pemerintah dalam aspek kemajuan pembangunan menuju tercapainya Kesejahteraan rakyat.


Lebih lanjut, Jefry menuturkan masih banyak PR yang harus kita lakukan secara bersama pemerintah dan masyarakat untuk mendukung program serta visi misi Bupati Sebastianus Darwis yang dikenal dengan moto "SDM Unggul Bengkayang Mantap". 


" Wartawan selaku perwarta harus berfungsi sebagai alat sosial control dalam kebijakan pemerintah yang saat ini Bupati Darwis Pimpin," pungkasnya. 


Sisi lain ketua baru menganjurkan agar pemerintah tidak alergi terhadap fungsi wartawan sebagai sosial control, hal ini dimaksudkan agar kita semua secara bersama-sama mengembalikan nama baik Kabupaten Bengkayang ke depan jauh lebih baik.


Selain itu, dengan ketua yang baru kita harapkan ada terobosan untuk mengontrol kebijakan pemerintah di bengkayang, karena menurutnya, bengkayang ini masih banyak yang harus di perbaiki, dengan anggaran APBD yang pas-pasan perlu ada tindakan keberanian baik eksekutif maupun legislatis untuk menggunakan anggaran tepat sasaran. Ini semua dibutuhkan pengawasan dan kontrol yang ketat dari Media.


(Rinto Andreas/Jf)

Sabtu, 15 Januari 2022

Launching TV Pertama di Kabupaten Melawi, Melawi TV Menyajikan Informasi Menarik, aktual dan terpercaya

Acara Launching Melewi TV dilaksanakan di Aula Hotel Amadeus
Logo Melawi TV. 

BorneoTribun Melawi, Kalbar – Mengusung misi "Dari Pelosok Untuk Ibukota " Melawi TV sudah resmi dilaunching, Televisi lokal pertama di Kabupaten Melawi. 

Acara Launching Melewi TV dilaksanakan di Aula Hotel Amadeus, Jalan Juang Km 1 Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalbar, Sabtu (15/01/2022).

Aroon Hin Sebagai Direktur Utama Melawi TV menyampaikan terimakasih atas kedatangan para hadirin dalam acara launching produk TV lokal ini.

Acara Launching Melewi TV dilaksanakan di Aula Hotel Amadeus. 

"Terimakasih juga kepada teman-teman Awak Media cetak dan elektronik, yang ada di Kabupaten Melawi,' ucapnya. 

Aron Hin berharap semoga Media mampu mengangkat berita-berita ataupun berbagai informasi untuk diketahui semua orang khususnya warga masyarakat Kabupaten Melawi.

"Kami juga meminta dukungan semua pihak, baik itu dari masyarakat dan Pemerintah maupun stakeholder di Melawi, sehingga kehadiran Melawi TV ini terus dapat menyajikan informasi menarik, aktual dan terpercaya," jelasnya.

Lanjut Aron Hin, Melawi TV sebagai Media partner Pemerintah dan Swasta untuk promosi dalam bentuk kerjasama, pariwisata. 

"Melawi TV akan menjaga penampilannya, dengan menampilkan konten pemberitaan yang berkualitas dan berbobot," ujarnya.

Acara Launching Melewi TV dilaksanakan di Aula Hotel Amadeus. 

Sementara, Eko Susilo perwakilan dari Awak Media Kabupaten Melawi menyambut baik Launching Media Melawi TV.

Ia berharap bisa mengedukasi dan mempublikasikan, bukan hanya sekedar hiburan dan serimonial namun bisa mengedukasikan semua yang ada dan juga tetap mengedepankan kode Etik Jurnalistik. 

Sumber Berita Zainal Arifin/ Erik.P

Senin, 03 Januari 2022

AMSI Konsisten Bangun Media Lokal untuk Kuatkan Ekosistem Media Digital di Indonesia

Caption foto: Amrie Hakim, Pengurus AMSI Nasional Bidang Kemitraan dan Hubungan Internasional, wakil AMSI dalam penandatanganan kesepakatan sinergi lembaga (Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers), Indonesia Corruption Watch (ICW) Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), dan Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (SEJUK)  untuk kampanye penguatan media, yang difasilitasi USAID-MEDIA dan Internews.

BorneoTribun Jakarta - Sepanjang 2021, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menjalankan berbagai program sebagai komitmen untuk memperkuat ekosistem media siber yang sehat dari aspek konten dan berkelanjutan (sustainable) dari aspek bisnis, serta mendukung penguatan media independen, akses informasi dan demokrasi di Indonesia. Program utama yang menjadi fokus AMSI adalah penguatan media siber lokal. 

Sepuluh media online mendapatkan pendampingan intensif selama tiga bulan untuk penguatan manajemen media dan keberlanjutan bisnis media digital melalui program Penguatan Media Independen di Indonesia yang didukung oleh USAID-MEDIA dan Internews. AMSI juga telah mengembangkan kurikulum dan modul training penguatan manajemen dan keberlanjutan bisnis media online. Saat ini sedang merumuskan konsep guideline media terpercaya “Trustworthy News” untuk dikembangkan di Indonesia. 

Sedangkan melalui Program Pengembangan Media Digital yang didukung Google News Initiative menjangkau lebih dari 1200 peserta perwakilan media di Indonesia.  Pelatihan ini khusus ditujukan bagi media skala kecil dan menengah, mencakup pengembangan audiens, digital advertising dan product thinking.

“Program penguatan bisnis media, riset, training penguatan skill media dan masyarakat terkait mis/ disinformasi dan webinar merupakan langkah awal mewujudkan ekosistem digital yang sehat,” kata Wenseslaus Manggut, Senin (3/1) di Jakarta. 

Langkah penguatan media independen juga dilakukan dengan melakukan riset Lanskap Media Digital di Indonesia melibatkan 100 responden perwakilan media dengan dukungan USAID-MEDIA melalui Internews. Sekretaris Jenderal AMSI sekaligus CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika mengatakan, untuk memahami potret atau lanskap media online Indonesia diperlukan riset sebagai data awal guna menyusun langkah strategis membangun ekosistem digital yang mendukung pengembangan media online di Indonesia. 

“Riset ini adalah riset komprehensif pertama yang memotret kondisi media digital Indonesia dan penting untuk merumuskan program-program peningkatan kapasitas pengelola media digital,” katanya. 
 
Program lainnya yang telah dijalankan AMSI dengan Google News Initiative (GNI) yaitu literasi publik terkait media (news literasi) di 10 wilayah. Sedangkan untuk meningkatkan akses informasi publik, AMSI menjalin kerja sama dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) melalui Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) Peran Media Siber Mendorong Keterbukaan Informasi Publik. 
 
AMSI berkolaborasi dengan Cekfakta.com, Aliansi Jurnalis Independen dan Mafindo menyelenggarakan Indonesia Fact-checking Summit 2021, untuk membahas problem cek fakta, mencakup aspek keselamatan, dan etik hingga perkembangan skill terbaru yang perlu dimiliki oleh pemeriksa fakta terkait Deepfake. Kerja sama lain dalam bentuk penyelenggaraan kompetisi penulisan juga diselenggarakan melibatkan perusahaan digital GoTo Gojek Tokopedia. 
 
Merespon pandemi COVID-19, Juli lalu, AMSI membentuk AMSI Crisis Center untuk membantu media anggota dalam penanganan COVID-19 dengan mendistribusikan bantuan paket vitamin, paket sanitasi, dan konsultasi kesehatan melibatkan sejumlah pakar kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan psikolog Sadari.id, serta relawan lainnya. Bantuan tersebut terwujud karena partisipasi berbagai pihak swasta seperti PT. Pyridam Pharmaceutical, Tbk dan PT. Unilever Indonesia. 
Serta tahun ini, Indonesia Digital Conference (IDC) ke IV kembali terselenggara dengan mengambil tema Lompatan Digital: Inovasi dan Akselerasi. 

Event tahunan ini berhasil melibatkan para pemimpin bisnis, pembuat  kebijakan, pelaku usaha, dan para profesional di tingkat nasional juga di 8 provinsi. Kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak seperti Google, PT BNI (Persero) Tbk, Astra, Bank Raya, PT PLN (Persero), Pertamina, bank bjb, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Jatim, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Bali Mall, Kedai Tiga Nyonya Palembang, Bankaltimtara dan MS Glow. 

Program tersebut di atas menjangkau media-media online dan publik yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Setidaknya lebih dari  5500 peserta dari unsur media, mahasiswa, akademisi, dan publik mendapatkan manfaat dari program tersebut. 

“Program-program tersebut akan berlanjut dan dikembangkan di tahun 2022, untuk penguatan keberlanjutan media independen dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap media online. Kerja sama dengan berbagai pihak akan terus dikembangkan untuk merealisasikan visi dan misi organisasi” kata Wahyu menambahkan.(*) 

Jumat, 31 Desember 2021

Untuk Menciptakan Suasana Yang Teduh, Kapolda Kalbar Ajak Awak Media Jaga Situasi Yang Kondusif di Kalbar

Untuk Menciptakan Suasana Yang Teduh, Kapolda Kalbar Ajak Awak Media Jaga Situasi Yang Kondusif di Kalbar
Untuk Menciptakan Suasana Yang Teduh, Kapolda Kalbar Ajak Awak Media Jaga Situasi Yang Kondusif di Kalbar. 
BORNEOTRIBUN PONTIANAK, KALBAR – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Irjen Pol Drs. Suryanbodo Asmoro memimpin Press Conference akhir tahun 2021, Jum’at (31/12) bertempat di Balai Kemitraan Mapolda Kalbar.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Suryanbodo Asmoro  menyampaikan, bahwa kegiatan konferensi pers ini merupakan kegiatan rutin akhir tahun Polda Kalbar, dimana dalam kegiatan ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat Provinsi Kalimantan Barat tentang kinerja Polda Kalbar bersama jajaran selama tahun 2021.

"Kegiatan ini juga merupakan ajang silahturahmi antara Kepolisian khususnya Polda Kalbar dengan awak media yang ada di Kalbar,”  ungkapnya.

Kapolda Kalbar berpesan kepada awak media untuk saling mencintai Kalimantan Barat serta saling menjaga situasi yang kondusif di Kalbar terutama pada bidang pemberitaan.

“Teman-teman awak media, kita semua sama-sama mencintai Kalimantan Barat, di Kalimantan Barat itu ada Kepolisian dan lain-lain. Tolong apabila ada yang menyangkut masalah Institusi atau instansi baik Polisi maupun Instansi lain, sedapat mungkin perlu dipublikasi, dibicarakan dulu serta harus diklarifikasi agar membawa suasana yang teduh,” jelas Kapolda Kalbar.

Pada kesempatan itu, Suryanbodo juga memberikan apresiasi kepada para wartawan yang selama ini terus bekerja sama membantu menciptakan situasi Kamtibmas di wilayah Kalimantan Barat.

"Apresiasi dan terima kasih saya kepada rekan-rekan sekalian, perjalanan Polda Kalbar ini keberhasilan atau pun kekurangan itupun tidak terlepas dari peran rekan media sekalian. Kita sangat merasakan kerja sama dimana kita menganggap media adalah salah satu pilar juga yang menentukan pembangunan bangsa, memelihara kamtibmas bahkan juga membantu dalam rangka penegakan hukum", jelas Kapolda Kalbar.

Humas Polda Kalbar/Jn
Editor: Yakop

Jumat, 12 November 2021

Sah, Iyel Zainal Terpilih Menjadi Ketua DPD KWRI Kalbar

Ketua DPD KWRI Kalimantan Barat, Iyel Zaina
Ketua DPD KWRI Kalimantan Barat, Iyel Zainal. 

BorneoTribun Bengkayang - Koalisi Wartawan Rangking Indonesia DPD Kalimantan Barat saat ini di Nahkodai oleh Iyel Zainal yang juga merupakan Pimpinan Redaksi Radar Borneo. tentunya Zainal memiliki segudang pengalaman dalam dunia jurnalistik.

Iyel Zainal ketika dihubungi oleh Awak Media Borneotribun.com, Ia mengucapkan syukur yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Ketua Umum Koalisi Wartawan Rangking Indonesia( KWRI) Bapak FROP. DR. Waliyo Budi Prasetio,MBA yang telah mempercayainya Putra Asli Daerah Kabupaten Bengkayang (Iyel Zainal) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD KWRI) Kalimantan Barat. 

Selaku Ketua DPD KWRI Kalimantan Barat, Iyel Zainal berharap untuk kedepannya kepada seluruh Wartawan yang ada dikalimantan barat untuk tetap mematuhi Undang-Undang PERS NOMOR 40 Tahun 1999 dan melihat Pasal 7 yang artinya Wartawan harus memiliki Kartu Organisasi Wartawan bebas memilih Organisasi. 

Iyel Zainal juga mengungkapkan Organisasi Koalisi Wartawan Rangking Indonesia atau yang biasa disingkat dengan (KWRI) berbeda dengan Organisasi Wartawan yang lain, sebab Koalisi Wartawan Rangking Indonesia (KWRI) adalah melindungi Wartawan dan Netizens.

Penulis : Rinto Andreas

Sabtu, 17 Juli 2021

Tangkal HOAX, Polres bersama Jurnalis Bengkayang Jalin Silahturahmi

Tangkal HOAX, Polres bersama Jurnalis Bengkayang Jalin Silahturahmi
Tangkal HOAX, Polres bersama Jurnalis Bengkayang Jalin Silahturahmi. 

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Untuk yang pertama kali Polres Bengkayang bersama Jurnalis yang ada dibengkayang menjalin silahturahmi bersama di tempat objek wisata lokal jerami island yang ada di kabupaten bengkayang, Sabtu (18/07) Sore.

Media Yang hadir dalam ajang silahturahmi di objek wisata Jerami Island bersama Iptu Sapari KBO Sat Intelkam Polres Bengkayang yakni, Borneotribun.com, Radar Borneo news, Bengkayangpost, Tabloid Sebalo, Suara Pemred, TVRI Bengkayang, Infokalbar.com, RuaiTV, Insidepontianak, dan BorderTV. 

Iptu Sapari KBO Sat Intelkam Polres Bengkayang mengajak semua rekan-rekan wartawan dikabupaten bengkayang untuk bisa menciptakan suasana yang lebih kondusif ketika dalam menghadapi pandemi yang makin lama berlangsung di kabupaten bengkayang maupun di dunia.

"Jadi kami berharap kepada rekan-rekan wartawan dalam meliput berita mari kita bersama-sama untuk menciptakan situasi lebih kondusif lagi di kabupaten bengkayang, pemberitaan itu kami harapkan tidak berdasarkan asumsi, jadi tentunya ada timbal-balik dari narasumber yang lebih akurat supaya kita dapat menjaga Kabupaten bengkayang dengan kondisi yang lebih kondusif," ucapnya Sapari.

Ia juga mengatakan bahwa peran media ini sangat penting sekali apabila ada berita hoax di media sosial. 

"Peran dari wartawan untuk mencari tau kebenarannya yaitu dengan cara mengkonter berita-berita hoax yang ada di media sosial memang itu ada pelanggaran pidananya maka kita proses, dan peran wartawan untuk mengkonternya dengan cara tadi yang sudah kita sampaikan silakan ditelusuri informasi tersebut dan silakan diberitakan kembali",Tutur Sapari. 

Senada juga apa yang disampaikan oleh pihak perwakilan media di Bengkayang bung Muzidi, tentunya dalam hal ini rekan-rekan wartawan berterima kasih kepada pihak Kapolres Bengkayang yang sudah mengumpulkan rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis bengkayang.

"Pada prinsipnya, kami semua wartawan sepakat untuk tetap bertindak bijak dalam pemberitaan," ujarnya. 

Terkait Pandemi COVID-19 yang merupakan musibah nasional, kita semua mendukung apa yang sudah menjadi program pemerintah dan kita sebagai wartawan juga tetap bersikap kritis apabila jika berita hoax tersebut dapat merugikan kita semua. 

"Selebihnya, kita sebagai wartawan mendorong untuk pemberitaan-pemberitaan agar tidak hoax dan harus sesuai dengan fakta dan kredibilitas kami sebagai wartawan," pungkas Muzidi Perwakilan wartawan bengkayang.

Penulis : Rinto Andreas

Sabtu, 10 Juli 2021

Jadi Wartawan di Myanmar Pasti Ditangkap?

Jadi Wartawan di Myanmar Pasti Ditangkap?
Penangkapan lima jurnalis Myanmar, termasuk tiga dari Suara Demokratis Burma, di rumah warga di Chiang Mai, Thailand, 9 Mei 2021.

BORNEO TRIBUN - Selama sekitar 20 tahun, the Democratic Voice of Burma (DVB), atau Suara Demokratik Birma – nama lain Myanmar – melakukan siaran tanpa sensor dari pengasingan ke negeri gajah putih itu.

Ketika pemerintahan sipil mulai berkuasa pada 2011, media independen itu akhirnya bisa membuka kantor di Yangon, kota terbesar di Myanmar.

Namun, langkah maju untuk kebebasan media itu mengalami kemunduran lagi pada Februari ketika militer mengambil alih kekuasaan dan segera mengarahkan perhatiannya pada pers di negara itu. 

Internet dibatasi, puluhan jurnalis dipenjarakan, dan lebih dari 10 media, termasuk DVB, izinnya dicabut.

“Kami menjadi ilegal di negara ini. Militer mencabut izin kami, tidak hanya itu, tetapi juga menjadikannya ilegal untuk membuat produk media apapun, termasuk Facebook, YouTube, dan media sosial,” kata redaktur DVB, Aye Chan Naing, kepada VOA dari sebuah lokasi tersembunyi.

“Langsung setelah kudeta, satu jam setelah kudeta, mereka mencabut izin kami,” katanya.

Lebih dari lima bulan sudah berlalu sejak kudeta militer Myanmar memicu pemberontakan besar ketiga dalam tiga dekade.

Setelah ratusan pemrotes pro-demokrasi tewas dan ribuan ditahan, negara itu berada dalam krisis.

Di tengah-tengah penumpasan oposisi ini, junta yang berkuasa memfokuskan perhatian pada pemberangusan media independen Myanmar.

Sejak 1 Februari lalu sedikitnya 89 wartawan telah ditangkap, sementara 36 lainnya masih berada dalam tahanan, demikian menurut kelompok Facebook, “Detained Journalist Information dan Reporting ASEAN,” sebuah organisasi yagn mendokumentasi penumpasan dan berita-berita yang tidak dilaporkan dari Asia.

Sepuluh wartawan dibebaskan minggu lalu sebagai bagian dari pembebasan sekitar 2.300 orang.

Kantor berita Associated Press mengutip Deputi Urusan Media Mayjen.

Zaw Min Tun mengatakan mereka yang dibebaskan ikut serta dalam protes tetapi tidak dalam kekerasan.

Kementerian Informasi Myanmar juga merilis pernyataan yang menyatakan, Dewan Administratif Negara memegang kendali karena keadaan darurat. [jm/em]

VOA

RUU Baru Usulkan Cara Melidungi Media Secara Lebih Baik

RUU Baru Usulkan Cara Melidungi Media Secara Lebih Baik
Sejumlah awak media menunggu berita hasil pilpres AS 2020 di Gedung Putih, 5 November 2020.

BORNEO TRIBUN - Diungkapkannya fakta bahwa Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) dalam tahun-tahun terakhir mengeluarkan subpoena catatan telepon wartawan dari sedikitnya tiga media berita, telah memicu usaha untuk meningkatkan perlindungan atas media di seluruh Amerika.

Sebuah rancangan undang-undang (RUU) – yang disebut sebagai The Protect Reporters from Excessive State Supression Act atau PRESS Act – yang disusun Senator Ron Wyden, seorang Demokrat dari negara bagian Oregon, akan membatasi kemampuan pemerintah untuk mengakses catatan wartawan.

RUU ini akan mendukung produk legislatif yang sudah ada dalam melindungi jurnalis seperti Privacy Protection Act. 

“RUU ini menciptakan perlindungan paling kuat yang pernah diusulkan untuk dokumen dan komunikasi para wartawan,” kata Wyden. Kepada VOA, ia menyampaikan rencananya untuk memperkenalkan proposal ini dalam beberapa minggu ke depan.

DPR pada Selasa (6/7) juga telah memperkenalkan sebuah RUU yang mirip dengan proposal Wyden.

Langkah ini datang ditengah-tengah kritik dari kelompok hak-hak media seputar peningkatan penerbitan subpoena dan penyelidikan terhadap para pelapor tindak pidana atau whistleblowers.

Angka-angka yang dikumpulkan oleh US Press Freedom Tracker, sebuah usaha yang mendokumentasikan pelanggaran terhadap media, memperlihatkan lebih dari 100 subpoena dan perintah hukum serta delapan penyelidikan kebocoran yang berdampak pada media AS antara 2017 dan 2021.

Biden dan Departemen Kehakiman telah mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri praktik untuk mengambil catatan wartawan. [jm/em]

VOA

Rabu, 07 Juli 2021

Laporkan Kasus Korupsi, Wartawan Vietnam Diancam Hukuman Penjara 20 Tahun

Laporkan Kasus Korupsi, Wartawan Vietnam Diancam Hukuman Penjara 20 Tahun
Narablog Le Van Dung, 6 April 2021.

BORNEO TRIBUN - Seorang wartawan Vietnam yang melaporkan korupsi dan penyitaan tanah terancam hukuman 20 tahun penjara setelah ditangkap minggu lalu.

Polisi menahan Le Van Dung, usia 51 tahun, di luar kota Hanoi, pada 30 Juni, lebih dari sebulan setelah dia bersembunyi untuk menghindari surat perintah khusus bagi penangkapan dirinya.

Istri wartawan itu, Bui Thi Hue, mengatakan kepada VOA, Dung tinggal di rumah seorang kerabat dan anggota keluarga lainnya juga ikut ditahan.

“Selama proses penangkapan Dung, dua dari saudaranya, termasuk pemilik rumah, juga diciduk,” kata Hue.

Departeman Keamanan Publik Hanoi mengatakan Dung ditangkap karena “membuat, menyimpan, dan membagikan atau menyebarluaskan” informasi yang menentang Vietnam.

Kalau divonis, dia akan menghadapi hukuman maksimum 20 tahun penjara.

Laporan media yang dioperasikan pemerintah mengatakan Dung dalam satu dekade terakhir telah ikut ambil bagian dalam protes dan melakukan kegiatan anti-negara lainnya.

“Dia ikut ambil bagian dalam kelompok subversive serta juga ‘gerakan’ yang diluncurkan oleh unsur reaksioner baik domestik maupun asing,” menurut laporan Vietnam News Agency.

Hue mengatakan, suaminya sudah membantah tuduhan terhadap dirinya.  

Kelompok-kelompok internasional dan hak-hak sipil telah mengecam penangkapan itu dan mengatakan Dung ditahan karena pelaporan yang dilakukannya.

Dung mengoperasikan kanal berita “Chan Hung Nuoc Viet” yang mengirim video di platform media seperti Facebook dan YouTube.

Isi laporan Dung mencakup wawancara dengan masyarakat dan liputan tuduhan korupsi dan penyitaan tanah.

Reporter Tanpa Tapal Batas (Reporters Without Borders/RSF), Senin (5/7), menyerukan agar Dung segera dibebaskan, katanya dia “bergabung dengan sebuah daftar panjang jurnalis Vietnam yang dipenjarakan karena berusaha menyuguhkan sesama warga Vietnam dengan informasi yang handal.”[jm/em]

VOA

Sabtu, 26 Juni 2021

Belajar Jadi Presenter dan Wartawan, Mahasiswa Komunikasi Unismuh Ini Bangga Magang pada Industri Media Massa

Belajar Jadi Presenter dan Wartawan, Mahasiswa Komunikasi Unismuh Ini Bangga Magang pada Industri  Media Massa
Foto: Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar angkatan 2018.

BORNEOTRIBUN MAKASSAR - Selaku mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar angkatan 2018, Al-Hidayah sangat bangga dan senang ketika menjalani program magang pada industri media massa selama Nopember-Januari 2021.

Kepada media,  Sabtu (26/6/2021), Al Hidayah mengatakan selama magang di Harian Berita Kota Makassar (BKM), banyak pengalaman berharga  dan amat berkesan selama menjalani program itu termasuk dapat belajar jadi presenter berita untuk video di youtube dan wartawan. 

Saat pertama masuk magang, pihak BKM  ajarkan langsung bagaimana cara menjadi presenter mulai dari pembuka, inti dari berita dan penutup juga membangun rasa percaya diri di depan kamera. 

Pada awalnya Ayu panggilan akrab Al Hidayah merasa sangat malu dan gugup di depan kamera dan selalu tegang, salah ucap kata sehingga cameraman mengulang atau memotong video rekaman. 

''Pihak BKM tetap sabar dan selalu tersenyum membimbing dan mengajari  dengan perlahan membuat saya lebih santai dan semangat untuk berlatih di kantor Redaksi BKM setiap pagi''  katanya. 

Foto: Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar angkatan 2018.

Tetapi tidak berselang lama  sekitar dua hari kemudian sudah di percayakan menjadi presenter setiap Senin sampai Kamis membacakan berita berita yang lagi viral. 

''Kepercayaan  yang diberikan jadi presenter membuat saya sangat sangat senang,  bangga dan percaya diri ketika mereka menunjuk saya sebagai presenter'', tandasnya. 

Hari demi hari selama masa magang saya lewati semakin terasah kemampuan sehingga tidak lagi gugup di depan kamera dan mulai lancar menyampaikan berita dari awal hingga akhir, tegasnya. 

Tidak sampai di situ pengalaman yang dijalani. Ketika pembimbing lapangan  menaruh kepercayaan untuk turun langsung mencari dan menulis fakta sebuah berita  di tempat-tempat yang baru pertama kami datangi seperti  Rutan, Kantor Polisi, dan gedung DPRD Sulsel. 

Saat berada di lapangan mencari berita ini sebuah tantangan bagaimana bisa berkomunikasi dengan baik serta mengaplikasikan teori teori jurnalistik yang didapatkan di kampus. 

Pengalaman menarik  ketika di hadapkan dengan nara sumber adalah orang-orang berpendidikan tantangan hanya bertutur dengan baik atau komunikasi secara formal.

Akan tetapi lain cerita dengan rakyat biasa seperti sopir angkutan umum atau pete-pete yang berada di Pasar Sentral Makassar. 

"Ketika diwawancarai dengan bahasa formal, supir angkutan ini sangat tidak memahami pertanyaan yang dilontarkan sehingga tercengang dan bingung namun kami masih saja mengulang kembali pertanyaan kepada supir angkutan itu," katanya. 

Pada saat itu ditanyakan apakah para penumpang di dalam angkutan ini tetap memakai masker dan menjaga jarak dan jawaban dari supir angkutan itu adalah, apa nu kana tidak mengerti, "Sehingga harus memiliki cara berkomunikasi  memakai bahasa Makassar dan bapak itu cukup menjawab ya atau tidak, ungkap Ayu. 

Itulah pengalaman sangat unik dan cukup rumit dan berkesan karena harus beradaptasi dengan bahasa sehari hari yang dipakai supir pete pete itu 

Jadi untuk menjalani profesi wartawan harus berkomitmen kuat pada disiplin waktu, mampu komunikasi secara empati dan siap melakukan mobilitas tinggi setiap saat. Selain itu harus setiap saat memiliki inovasi dan inisiatif serta menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi baru, tandasnya.

Oleh: Ulla/Yahya
Editor: Yakop

Rabu, 23 Juni 2021

Pelaku Pembunuhan Wartawan bernama Mara Salim Harahap telah di Ringkus

Pelaku Pembunuhan Wartawan bernama Mara Salim Harahap telah di Ringkus
Foto: Korban bernama Mara Salim Harahap.

BORNEOTRIBUN.COM - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengatakan beberapa pelaku penembakan terhadap wartawan, Mara Salim Harahap telah diringkus. 

Jenderal Bintang Dua ini belum dapat menjelaskan secara rinci identitas pelaku yang sudah diamankan.

Foto: Korban bernama Mara Salim Harahap.

“Sampai saat ini sudah ada yang kita amankan (pelaku). Selanjutnya akan saya sampaikan secara lengkap besok atau lusa,” kata Kapoldasu didampingi Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo saat tiba di Batalyon Brimob B, Pematangsiantar, Rabu (23/6) malam.

Dijelaskan orang nomor satu di Polda Sumut ini, kedatangannya malam itu dengan menggunakan helikopter bertujuan untuk mengecek persiapan personel di Mako Kompi Pematangsiantar yang menangani kasus tindak pidana penembakan wartawan.

Foto Mobil Korban.

“Saya perlu sampaikan, hingga sampai saat ini semua anak-anak saya dan tim yang sudah saya bentuk bekerja dengan sesuai arahan dan harapan saya,” katanya di Pematangsiantar.

Disebutkan, tim yang dibentuk telah bekerja menuntaskan dan mengungkap perkara penembakan tersebut secara lengkap dan sempurna.

“Para pelaku yang sudah diamankan, akan kita cek. Saya akan sampaikan dalam kesempatan berikutnya kepada teman-teman,” ujar Panca Putra Simanjuntak tanpa membeberkan lebih rinci tentang jumlah terduga pelaku yang diamankan.

Panca mengungkapkan, kasus penembakan wartawan hingga tewas dalam penetapan tersangka akan secepatnya disampaikan.

“Sekarang kita bekerja dengan waktu mengungkap dan menyelesaikan perkara ini. Target penyelesaian secepat mungkin. Kalau ada informasi penting sampaikan kepada saya agar lebih cepat,” pungkasnya.  (Rls)

Minggu, 20 Juni 2021

Pemred di Pematang Siantar Tewas Ditembak, AJI Tuntut Pengusutan

Polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara tewasnya seorang pemimpin redaksi media daring lokal di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu, 19 Juni 2021. (Foto: Polres Simalungun)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Seorang pemimpin redaksi (pemred) media daring lokal di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Kejadian itu menambah rentetan kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumut dalam kurun waktu sebulan terakhir. AJI mendesak polisi segera melakukan pengusutan.

Mara Salem Harahap alias Marsal, pemimpin redaksi media daring “LasserNewsToday” di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), ditemukan tewas dengan luka tembak, Sabtu (19/6) dini hari.

Kematian Marsal diduga berkaitan dengan berita yang kerap ditulisnya. Mulai dari dugaan penyelewangan yang dilakukan pejabat badan usaha milik negara (BUMN), maraknya peredaran narkoba dan perjudian, hingga bisnis hiburan malam yang diduga melanggar aturan di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.

Polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara tewasnya seorang pemimpin redaksi media daring lokal di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu, 19 Juni 2021. (Foto: Polres Simalungun)

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Liston Damanik, mengatakan kematian Marsal menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumut. Sedikitnya, ada empat kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumut dalam kurun waktu sebulan terakhir termasuk dan kematian Marsal satu di antaranya.

"Menurut kami ini sangat tinggi mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Kami menduga walaupun berbeda-beda lokasi tapi setiap pembiaran atas kasus kekerasan terhadap jurnalis di satu daerah itu berarti preseden buruk buat dunia pers," kata Liston kepada VOA, Sabtu (19/6) malam.

Rumah dan Mobil Dibakar

Liston pun memaparkan sejumlah kasus kekerasan yang dialami beberapa jurnalis di Sumut. Pada 29 Mei 2021, kediaman seorang jurnalis media daring di Kota Pematang Siantar bernama Abdul Kohar Lubis diteror orang tak dikenal (OTK) dengan percobaan pembakaran rumah.

Lalu, pada 31 Mei 2021, mobil milik Pujianto, jurnalis dari Metro TV asal Kabupaten Serdang Bedagai, dibakar OTK saat sedang terparkir di depan rumahnya. Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi pada 13 Juni 2021 di Kota Binjai. Rumah orang tua dari salah seorang jurnalis di Binjai yang kerap memberitakan tentang maraknya perjudian di kota itu juga pernah diteror dengan bomb molotov dan tembakan airsoft gun di rumahnya.

Mobil milik jurnalis Metro TV yang dibakar orang tak dikenal di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, 31 Mei 2021. (Foto: istimewa)

Terbaru adalah kasus kematian pemred media lokal bernama Marsal yang ditemukan warga telah tewas di dalam mobil miliknya dengan luka tembak pada bagian paha. Marsal ditemukan bersimbah darah tak jauh dari rumahnya.

Meningkatnya angka kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumut dalam sebulan terakhir tak sejalan lurus dengan proses penegakan hukumnya.

Liston mengatakan aparat kepolisian memang melakukan penyelidikan usai menerima laporan dari jurnalis yang menjadi korban tindak kekerasan hingga teror. Namun, proses dalam penyelesaian kasus kekerasan terhadap jurnalis terkesan lambat.

"Memang ada penyelidikan, tapi terus menggantung. Di Sumut hampir tidak ada dalam dua tahun terakhir kasus-kasus yang menimpa jurnalis itu ditangkap pelakunya. Sebenarnya, polisi sekarang canggih dan memiliki kemampuan tapi kenapa tidak bisa diungkap pelakunya," ujarnya.

"Saya bingung kenapa di satu kasus polisi begitu cepat bereaksi. Tapi untuk kasus kekerasan terhadap jurnalis itu sepertinya lambat," Liston menambahkan.

Desak Polisi

AJI Medan pun menyarankan polisi untuk bergerak cepat dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumut.

"Kami sebenarnya fokus pada penanganan kasus-kasus ini secepat mungkin pelaku ditangkap dan diungkap motifnya," ucap Liston.

Bukan hanya itu, AJI Medan juga mengimbau kepada para jurnalis di Sumut mengedepankan profesionalisme dan etika dalam menjalankan aktivitas jurnalistiknya.

"Kita jangan cuma menuntut kepolisian tapi juga introspeksi diri. Kami juga berpesan agar teman-teman jurnalis mendahulukan keselamatan dalam bekerja. Kalau memang kita bekerja mencari informasi membuat berita pasti ada banyak cara selain membahayakan diri," pungkas Liston.

Juru bicara Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan sampai saat ini laporan-laporan kasus kekerasan terhadap jurnalis itu masih ditindaklanjuti. Dia pun menegaskan pihaknya tidak mendiamkan laporan kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis.

"Proses penyidikan masih terus berjalan. Apa yang menjadi perhatian pimpinan terus kami jalankan. Kami butuh dukungan, dan doa dari masyarakat agar kasus-kasus ini segera bisa terungkap," ujarnya kepada VOA.

Sementara, Direktur LBH Pers, Ade Wahyudin, menilai secara umum aparat kepolisian masih lambat dalam menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan kekerasan terhadap jurnalis.

"Secara umum memang angka kekerasan terhadap jurnalis cukup tinggi, tapi dari penyelesaian kasusnya itu sangat rendah bahkan hampir bisa dihitung dengan jari," kata Ade kepada VOA, Sabtu (19/6).

Ade melanjutkan, kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis bahkan sangat jarang bisa sampai ke proses peradilan. Sejauh ini kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis bahkan kerap berakhir di tahap penyerahan berkas perkara ke kejaksaan.

"Syukur-syukur sampai level tuntutan. Ini sampai level proses naik ke kejaksaan saja itu belum ada sangat jarang. Kalau pun ada itu sangat lambat dan tidak menyentuh aktor intelektual," ungkapnya.

LBH Pers pun mendesak agar aparat penegak hukum harus dengan sigap menyelesaikan kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. Apalagi, kekerasan terhadap jurnalis yang sedang menjalankan aktivitas jurnalistiknya agar tidak menghambat kebebasan pers itu sendiri.

Di sisi lain, kata Ade, Dewan Pers juga harus menstimulus proses hukum dan mendorong kepolisian agar segera menemukan motif dari pelaku.

"Sehingga pertanyaan-pertanyaan selama ini apakah penembakan terkait dengan aktivitas jurnalistik atau bukan itu harus terbuka dahulu. Jadi nanti dari situ terbaca pola-polanya. Nah, itu yang harusnya segera didorong," tandas Ade. [aa/em]

Oleh: VOA

Hukum

Pemprov Kalbar

Peristiwa