Yasonna Diminta Copot Kakanwil Kemenkumham DKI | Borneotribun.com -->

Jumat, 22 Januari 2021

Yasonna Diminta Copot Kakanwil Kemenkumham DKI

Aksi demo tuntut pemecatan Kakanwil Kemenkumham DKI 

Borneotribun I DKI Jakarta - Aksi Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (Gepma) di depan Kantor Kemenkumham mendesak supaya Kakanwil Kemenkumham DKI, Liberty Sitinjak dicopot lantaran tidak karena tidak dapat membenahi tata kelola Rutan dan Lapas yang ada di wilayah DKI.

“Dia sudah sepatutnya dicopot, karena tidak dapat membenahi tata kelola Rutan dan Lapas yang ada di wilayah DKI,” terang Koordinator Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (Gepma), Albar saat berbincang dengan wartawan melalui via telepon, Kamis (21/1).
 
Albar menyinggung, masih banyaknya praktik-praktik peredaran narkoba dikendalikan narapidana (Napi) yang menghuni di Rutan Salemba maupun di Rutan Cipinang.

“Ini jelas, terdapat ketidakberesan tata kelola di dalam Lembaga Pemasyarakatan di DKI. Bukan hanya Karutan atau Kalapas yang dicopot, namun Kakanwil Kemenkumham DKI juga harus bertanggung jawab,” tegas Albar.

Aktivis pergerakan yang juga Korlap Gepma itu mengatakan, bersama kawan-kawannya akan terus turun ke jalan jika tuntutan tersebut tidak terealisasi dalam waktu dekat.

“Kemarin, kami telah membuat aksi di depan Kantor Kemenkumham dengan beberapa pon tuntutan. Termasuk mendesak Liberty Sitinjak dicopot dari jabatannya sebagai Kakanwil Kemenkumham DKI. Jika dalam waktu dekat tak segera terealisasi, kami akan aksi lagi dengan tuntutan yang sama. Semoga apa yang kami lakukan ini didengar oleh Menkumham, Yasona Laoly dan segera melakukan tindakan tegas,” katanya.

Menurutnya, Menkumham pernah mengeluarkan statmen bahwa permasalahan yang timbul di Rutan maupun di Lapas tidak hanya tanggung jawab Karutan atau Kalapas saja. Namun dua pejabat diatasnya juga harus dicopot yakni Kadiv PAS dan Kakanwil Kemenkumham. Hal itu terjadi di Kemenkumham Jawa Barat.

Terpisah, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah saat dikonfirmasi, akar permasalahan dalam tata kelola manajemen dalam Rutan dan Lapas sudah mendarah daging.

Berbagai peristiwa seperti narapidana membuat pabrik ekstasi di Rutan Salemba, adanya bilik penjara di Rutan Cipinang dapat dijadikan transaksi jual beli sabu-sabu atau yang dikenal dengan sebutan apotik narkoba hingga peredaran narkoba di luar yang dikendalikan napi penghuni Lapas Cipinang.

Berbagai kejadian yang terus menerus mencoreng lembaga pemasyarakatan itu, tidak pernah ada penyelesaian secara tuntas.

Dosen FH Universitas Trisakti Jakarta tersebut mengurai bahwa berbagai kejadian yang muncul, terjadi secara sistemik. Sehingga harus dilakukan perbaikan sistem secara masif. 

"Ini bagian dari reformasi juga, termasuk pencopotan itu (Kakanwilkumham DKI Jakarta) harus segera dilakukan," Tandasnya. ( Irw )

Editor : Hermanto


*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar