Jaringan televisi Hong Kong TVB Batalkan Liputan acara penghargaan perfilman Oscar | Borneotribun.com -->

Jumat, 02 April 2021

Jaringan televisi Hong Kong TVB Batalkan Liputan acara penghargaan perfilman Oscar

Jaringan televisi Hong Kong TVB Batalkan Liputan acara penghargaan perfilman Oscar
Seorang aktris berfoto bersama para fans di FILMART, pameran program televisi di Hong Kong, 14 Maret 2017. (Nov Povleakhena/VOA Khmer)

BorneoTribun China, Internasional -- Jaringan televisi Hong Kong Television Broadcasts (TVB), yang punya hubungan dengan “Rupert Murdoch of China,” untuk pertama kalinya sejak 1969 akan membatalkan liputan acara penghargaan perfilman, Oscar.

Stasiun TV itu memberi konfirmasi pada Senin (29/3) bahwa pihaknya tidak akan memperbarui kontraknya untuk acara itu yang biasanya disiarkan oleh Pearl, saluran bahasa Inggris TVB. Tidak ada bisnis penyiaran Hong Kong lainnya yang punya rencana untuk menyiarkan upacara itu. Namun, hingga Kamis (1/4), Pearl masih tercatat sebagai salah satu jaringan yang akan mengudarakan upacara tahun ini di situs resminya.

The Hollywood Reporter, mengutip sumber-sumber yang memahami dengan isu ini, pada awal Maret melaporkan bahwa pengamat media Beijing telah memerintahkan pers China untuk membatalkan liputan upacara Oscar ke-83 itu dan tidak melaporkan acara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan kepada media Hong Kong, seorang juru bicara TVB mengatakan, “hal ini benar-benar murni sebuah keputusan komersial bahwa kami tidak akan meliput Oscar tahun ini.”

Namun, media resmi pemerintah China, Global Times, memberikan alasan berbeda. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Selasa (30/3), Global Times mengutip pakar film China, yang mengatakan, keputusan itu tidak mungkin merupakan keputusan komersial.

“Alasan sebenarnya adalah nominasi the Academy dari documenter pendek Do Not Split, yang merekam protes dan kekerasan di Hong Kong pada 2019, serta juga nominasi untuk sutradara China yang terkenal Chloe Zhao dengan filmnya Nomadland,” Global Times melaporkan.

Zhao telah menjadi sasaran kecaman di China setelah komentarnya yang kritis terhadap Beijing dari 2013 muncul.

Pada 2016, raja media China, Li Ruigang, yang dikenal sebagai “the Rupert Murdoch of China” membeli 26 persen saham TVB, dan menjadi pemegang saham terbesar dari jaringan televisi itu. Pada Februari 2020, dia bergabung ke dalam komite eksekutif dari Dewan Direktur TVB.

Menurut the Academy of Cinema Arts and Sciences, pengamat media Beijing kini berusaha untuk tidak membesar-besarkan dua film yang berpotensi hadiah Oscar dan menarik masyarakat penonton China.

Upacara Oscar akan ditunda sampai 25 April karena pandemi virus corona, tetapi akan disiarkan dari berbagai lokasi, termasuk dari Hollywood. [jm/em/voa indonesia]

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar