Penetapan Awal Ramadhan 2021 | Borneotribun.com -->

Minggu, 11 April 2021

Penetapan Awal Ramadhan 2021

Malaka Masjid. (Gambar iStock)

Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan 2021


Pemerintah Pusat belum menetapkan waktu pasti jatuhnya bulan puasa Ramadhan 2021 atau 1442 Hijriyah. Pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan melakukan Sidang Isbat awal Ramadan 1442 H pada Senin (12 April 2021).

Namun, Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan 2021 jatuh pada 13 April atau Selasa pekan depan. PB Nahdlatul Ulama (NU) juga memprediksi awal Ramadhan jatuh pada 13 April.

Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadhan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah. 

Surat tersebut ditandatangani Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir. Dalam surat tersebut juga tertulis bahwa ijtimak/ konjungsi jelang Ramadhan 1442 H terjadi pada Senin, 12 April 2021, pukul 09.33.59 WIB. 

Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta menunjukkan hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu, bulan sudah berada di atas ufuk. "1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021," kata Haedar, beberapa waktu lalu. 

Kemudian, untuk penetapan 1 Syawal 1442 H, berdasarkan ljtima' jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 M pukul 02.03.02 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta menunjukkan hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk. "Jadi 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M," kata Haedar dalam keterangan itu.  

Berikut ini secara runtut hasil hisab yang tertulis dalam maklumat PP Muhammadiyah, menetapkan:

1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M

1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M

1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021 M

Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) hari Senin Legi, 19 Juli 2021 M

ldul Adha (10 Zulhijah 1442 H) hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021 M. 

Sementara, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) memprediksi awal Ramadhan 1442 Hijriyah bertepatan pada Selasa, 13 April 2021. Kendati demikian, NU masih akan tetap menunggu hasil rukyat hilal yang akan dilakukan pada Senin (12/4) mendatang.

Ketua LF-PBNU, KH Sirril Wafa, mengatakan waktu pelaksanaan rukyatul hilal tersebut bertepatan dengan 29 Syaban 1442 Hijriyah. Kalau misalnya di sore harinya tidak ada yang melihat hilal, kemungkinan bisa istikmal atau menyempurnakan bilangan bulan Syaban menjadi 30 hari.

“Kalau secara perhitungan, insya Allah bisa sama (awal Ramadhan tahun ini). Cuma, masalahnya kalau di NU itu kan agak lain. Kalau misalnya di seluruh Indonesia nanti tidak ada yang berhasil melihat hilal, nanti Syaban bisa jadi 30 hari. Ini (Ramadhan) bisa jadi hari Rabu (jika hilal tidak terlihat),” ujar Kiai Sirril saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (2/4). 

Terkait data hilal penentuan awal Ramadhan tahun ini, menurut dia, ijtimak/konjungsi akan terjadi pada 12 April 2021 dari pukul 09.32 WIB  sampai waktu Maghrib atau sekitar delapan jam. 

“Nah, ketinggilan hilal pada saat Maghrib, di pulau Jawa khususnya, itu lebih dari 3 derajat. Cuma, 3 derajat itu termasuk lumayan minim, apalagi sekarang sering mendung, hujan. Ya mudah-mudahan nanti ada yang behasil (melihat),” jelas Kiai Sirril.

Di tengah pandemi Covid-19 LF-PBNU akan menggelar rukyatul hilal dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Masing-masing titik nantinya juga akan dibatasi untuk 10 orang saja. Namun, terkait jumlah titiknya dia belum bisa mengumumkannya.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memperkirakan, awal Ramadhan 1442 Hijriyah akan seragam, yaitu jatuh pada Selasa, 13 April 2021. Hal ini didasarkan pada posisi bulan saat Maghrib dan kriteria yang biasa digunakan ormas Islam, NU dan Muhammadiyah.

Dalam menetapkan awal Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal dengan ketinggian bulan sekitar nol derajat. Sedangkan NU menggunakan kriteria ketinggian bulan 2 derajat di atas ufuk.

Dengan kriteria tersebut, penetapan awal Ramadhan antara kedua organisasi Islam tersebut akan berbeda jika posisi bulan berada antara 0 dan 2 derajat. Namun, menurut Lapan, tahun ini posisi bulan pada 29 Sya'ban atau 12 April sudah di atas 2 derajat. Artinya, sudah memenuhi kriteria NU maupun Muhammadiyah.

Kapan pastinya awal Ramadhan, masih menunggu keputusan sidang Isbat pemerintah pada Senin 12 April.


Jadwal Puasa Ramadhan 2021, Ini Penetapan Awal Puasa 1442 H Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah


Malaka Masjid. (Gambar iStock)

Berikut ini jadwal puasa Ramadhan 1442 H/2021 atau awal puasa menurut Pemerintah dan Muhammadiyah.

Jadwal puasa Ramadhan 2021 penting untuk menentukan kapan mulai berpuasa dan menjalankan ibadah sunnah salat Tarawih.

Ormas Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan jadwal puasa Ramadhan 2021 atau awal puasa Ramadhan 2021. 

Seperti dimuat di laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, keputusan itu ditetapkan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/1.0/E/20210 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1442 Hijriyah.

Penetapan awal puasa itu dilakukan Muhammadiyah melalui metode hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Menurut Maklumat itu, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1442 H/2021 jatuh pada Selasa, 13 April 2021.

Dengan demikian, berdasar keputusan Muhammadiyah itu, Umat Islam menjalankan Salat Tarawih mulai Senin malam dan berpuasa mulai Selasa.

Selain menetapkan menetapkan awal puasa, Muhammadiyah juga menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021 dan Hari Raya Kurban atau 10 Zulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021.

Lantas, bagaimana jadwal puasa Ramadahn menurut pemerintah?

Hingga artikel ini ditulis, Minggu (11/4/2021), Pemerintah belum menetapkan jadwal puasa Ramadhan atau awal puasa 2021. 

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan awal puasa melalui Sidang Isbat yang digelar pada Senin (21/4/2021) sore.

“Isbat awal Ramadan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya’ban 1442 H,” terang Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Kamis (8/4/2021).

"Sidang isbat akan disiarkan oleh TVRI sebagai TV Pool, RRI, dan media sosial Kementerian Agama," jelas Kamaruddin.

Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim menambahkan, sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.

Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.

Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Magrib.

Tahap ini digelar secara tertutup.

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag," tandasnya.

Ditambahkan Agus Salim, Kementerian Agama akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.

Mereka berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.

Berikut ini daftar lokasi Ru’yatul Hilal awal Ramadan 1442 H:

1. Daerah Istimewa Aceh (7): (1) Observasi Tgk. Chiek Kuta Karang Lhoknga Aceh, (2) Lhokseumawe Bukit Blang Tiron Perta Gas Arun, (3) Aceh Jaya Gunung Cring Crang, (4) Aceh Barat Pantai Suak Geudeubang, Aceh Selatan, (5) Pantai Lhok Keutapang, (6) Simeule Panatai Teluk Dalam, (7) Sabang Tugu "0" KM

2. Sumatera Utara (2): (1) Rooftop Gedung BMKG Wilayah Sumatera dan (2) OIF UMSU Medan

3. Sumatera Barat: Gedung Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang

4. Riau: Pantai di Kota Dumai

5. Kepulauan Riau (6): (1) Cafe Puncak Jl. Taman Bahagia Bukit Cermin, (2) Tanjungpinggir Jl. Kolonel Sugionao Tanjung Pinggir Sekupang, (3) Pantai Pelawan Pangke Kec. Meral Barat Jl. Raja Ali Haji Fisabilillah, (4) Tugu Khatulistiwa Desa Metunda, (5) Pantai Teluk Buton Desa Teluk Buton Bunguran Utara, (6) Masjid Agung Baitul Ma'mur Anambas Jl. Selayang Pandang

6. Jambi : Hotel O Duo Weston Kota Jambi

7. Sumatera Selatan : Rafah Tower Lt. 18 UIN Raden Fatah Palembang Jl. Prof. KH. Zainal Abidin Fikri Km. 3,5 Palembang

8. Bangka Belitung (3): (1) Pantai Tanjung Raya Penagan, (2) Pantai Tanjung Kalian Muntok, (3) Pantai Tanjung Pendam Belitung

9. Bengkulu : Mees Pemda Prov.Bengkulu Jl. Pasar Pantai Kel. Malabero Kec. Teluk Segara

10. Lampung (2): (1) POB Bukit Gemulai, Pantai Canti Rajabasa Kalianda Lampung Selatan, (2) Pantai Jukung Pesisir Tengah, Krui Pesisir Barat

11. DKI Jakarta (4): (1) Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, (2) Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat; (3) Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan (4) Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat

12. Banten : Mercusuar Cikoneng, JL Raya Bandulu Anyer, Km. 131, Cikoneng, Kec. Anyar, Serang, Banten 42166

13. Jawa Barat (8): (1) Bosscha lembang kbb, (2) Subang Astahana, Pondok Bali, (3) Cirebon Pantai Gebang, (4) Banjar Gunung Babakan, (5) Tasik Pantai Cipatujah, (6) Garur Pantai Santolo, (7) Sukabumi Pelabuhanratu Cibeas, Simpenan, (8) Imah Noong Lembang Bandung Barat

14. Jawa Tengah: Masjid Agung Semarang

15. DI. Yogyakarta: Bukit Syech Bela Belu Parangtritis Yogyakarta

16. Jawa Timur (25): (1) Pantai Tanjung Kodok Lamongan, (2) Bukit Banyu Urip, Tuban, (3) Lapan , Kabupaten Pasuruan (4) Gunung Sekekep Ponorogo, (5) Kepanjen, Kabupaten Malang, (6) Pantai Serang Kabupaten Blitar, (7) Pantai Srau Pacitan, (8) Bukit Wonotorto Blitar, (9) Pantai Nyamplong Kobong Jember, (10) Pantai Pecinan/Pantai Ka;but Situbondo, (11) Pantai Pancur Banyuwangi, (12) Pantai Ambat Pamekasan, (13) Bukit Condrodipo Gresik, (14) Pantai Gerbang Bangkalan, (15) Bukit Wonocolo Bojonegoro, (16) Gunung Pandan Madiun, (17) Pantai Kalisangka Kagean, (18) Pantai Bawean Gresik, (19) Menara Hilal Mambaul Maarif, (20) Bukit Gumuk Klasi Banyuwangi, (21) Pantai Taneros Sumenep, (22) Pantai Watukarong Pacitan, (23) Pantai Duta Probolinggo, (24) PP Baitul Hikmah Kota Pasuruan, (25) Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo

17. Bali : Pantai Patra Jasa Tuban Kuta Badung

18. Nusa Tenggara Barat : Pantai Loang Baloq Ampenan Mataram

19. Nusa Tenggara Timur : Rooftop Aston Hotel Kupang

20. Kalimantan Barat : Pantai Indah Kakap Kabupaten Kubu Raya

21. Kalimantan Tengah : Menara masjid raya darussalam palangka raya

22. Kalimantan Selatan : Lantai Atas Bank Kalimantan Selatan

23. Kalimantan Timur: Tempat Menara Asmaul Husna Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center Samarinda

24. Kalimantan Utara : Gunung KNPI Kec. Tanjung Selor

25. Sulawesi Utara : Manado MTC lantai R1

26. Gorontalo : Pantai Wisata Botu Didingga Desa Dambalo Kecamatan Tomilito Kab.Gorontalo Utara

27. Sulawesi Tengah : Gedung Hisab Rukyat Desa Manara Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala

28. Sulawesi Barat : Tanjung Mercusuar Sumare, Simboro Kabupaten Mamuju

29. Sulawesi Selatan : Rooftop Mall GTC Tanjung Bunga Makassar

30. Sulawesi Tenggara : Panatai Wolulu Kelurahan Wolulu Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka

31. Maluku : Desa Wakasihu Kec. Leihitu Barat Kab. Maluku Tengah

32. Maluku Utara (2): (1) Pantai Rua Kota Ternate, (2) Pantai Supu Kabupaten Halmahera Barat

33. Papua Barat (4): (1) Pantai Masni, (2) Hotel Kriyad Lantai 8, (3) Bandara Utarum, (4) Masjid Al Hidayah

34. Papua : PLTD Holtekam Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi Papua

Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1442 H: Jadwal, Agenda, dan Lokasi Rukyatul Hilal


Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1442 H pada Senin (12/4/2021). 

Hal itu disampaikan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan resmi, Sabtu (10/4/2021).  

Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Selasa (21/7/2020). Pengamatan yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Zulhijjah dan Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi di pantai tersebut tidak berhasil melihat hilal karena kondisi cuaca mendung.(ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

"Sidang isbat akan dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII untuk hadir dalam sidang," kata Kamaruddin. 

Ia mengatakan, sidang isbat akan dilaksanakan secara daring dan luring di Gedung Kemenag, Jakarta.

Sidang Isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, LAPAN, BMKG, dan undangan lainnya Sejumlah ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Washliyah juga direncanakan akan hadir langsung di Kantor Kemenag. 

Agenda sidang isbat Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim mengatakan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadhaan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. 

Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung. 

Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadhan akan digelar setelah shalat Magrib. Tahap ini digelar secara tertutup. 

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI dan Medsos Kemenag," kata Agus.

Agenda sidang isbat 

Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim mengatakan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan. 

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadhaan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. 

Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung. 

Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadhan akan digelar setelah shalat Magrib. Tahap ini digelar secara tertutup. 

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI dan Medsos Kemenag," kata Agus.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar