China Kecam Pertemuan Presiden Taiwan dan Menlu Somaliland | Borneotribun.com -->

Kamis, 10 Februari 2022

China Kecam Pertemuan Presiden Taiwan dan Menlu Somaliland

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.


BorneoTribun.com - China hari Rabu (9/2) menuduh Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa, “mengobarkan dan merusak kebebasan dan integritas negara lain", setelah Presiden Taiwan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Somaliland di Taipei.


Dalam menegaskan kembali klaim China atas Taiwan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, pertemuan itu tidak menguntungkan siapa pun dan hanya akan berakhir dengan merugikan Taiwan sendiri.


“Semua mekanisme multilateral harus mengikuti tren pada masa damai dan pembangunan. Juga mendukung rasa saling percaya dan kerja sama antar negara. Kami berharap AS dan negara-negara lain yang terkait akan memahami gambaran besarnya, meninggalkan mentalitas Perang Dingin, tidak menghasut pada hubungan dengan negara-negara kawasan, dan lebih banyak mendukung pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," ujar Zhao.


Somaliland memisahkan diri dari Somalia tahun 1991 dan tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi dengan negara mana pun.


Taiwan hanya memiliki hubungan diplomatik dengan 14 negara, tetapi memelihara hubungan informal yang kuat dengan AS dan sebagian besar negara besar lain.


Taiwan membuka kedutaan de facto di ibukota Somaliland, Hargeisa pada Agustus 2020. Somaliland juga membuka kantor perwakilan di Taipei pada 9 September pada tahun yang sama.


Sementara itu dalam sambutannya, Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen mengatakan, "Selama pandemi, Taiwan dan Somaliland memperkuat kerja sama dalam aspek kedokteran dan kesehatan. Badan sipil dan pemerintah menyediakan barang-barang untuk Somaliland guna melawan pandemi. Belum lama ini, sejumlah 150.000 dosis vaksin Medigen dikirim ke Somaliland."


China tanpa henti berupaya mengganggu rencana diplomatik Taiwan semacam itu, baik formal maupun informal.


Zhao juga mengomentari pertemuan menteri luar negeri kelompok "Quad" yang akan datang. Quad adalah blok demokrasi Indo-Pasifik beranggotakan Australia, India, Jepang, dan AS yang dibentuk untuk melawan China.


Dia menambahkan, Amerika dan negara-negara lain yang bersangkutan harus "menenangkan diri" dan meninggalkan apa yang disebutnya mentalitas Perang Dingin.


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melawat ke Australia pekan ini untuk ambil bagian dalam pertemuan Quad itu. [ps/jm]


Oleh: VOA Indonesia

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar