Indonesia Siap Bersaing dengan China dan India dalam Penjualan Motor Listrik | Borneotribun.com -->

Jumat, 26 Januari 2024

Indonesia Siap Bersaing dengan China dan India dalam Penjualan Motor Listrik

Diskusi “Memperkuat Ekosistem Motor Listrik, Menuju Nol Emisi” di Jakarta, Kamis (25/1/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)
Diskusi “Memperkuat Ekosistem Motor Listrik, Menuju Nol Emisi” di Jakarta, Kamis (25/1/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)
JAKARTA - Menurut Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat industri motor listrik dunia. 

Pada sebuah diskusi di Jakarta pada Kamis (25/1) malam, Sekretaris Aismoli Abdullah Alwi menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh ukuran pasar motor listrik yang besar di Indonesia.

"Dalam tahun 2030, penjualan sepeda motor listrik terbesar di dunia akan dimiliki oleh China, diikuti oleh India, dan Indonesia menduduki posisi ketiga. Indonesia diproyeksikan menjadi pasar sepeda motor listrik terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030, dan ini bukan hanya tentang pasar, tetapi juga peluang untuk industri dasar," kata Abdullah.

Abdullah menjelaskan bahwa saat ini, banyak perusahaan di Indonesia yang berupaya mengembangkan motor listrik. 

Selain menjadi basis industri, Abdullah juga memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi eksportir motor listrik di masa depan.

"Hingga saat ini, populasi sepeda motor listrik di Indonesia telah mencapai 74.988 unit per bulan ini, yang merupakan peningkatan yang signifikan dari hanya ratusan unit pada tahun 2020," tambah Abdullah.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Peneliti dan Ekonom Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus. 

Menurutnya, penggunaan kendaraan roda dua di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN, dengan satu unit sepeda motor per empat penduduk.

"Ini berarti peluang untuk beralih ke sepeda motor listrik sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat, selain itu juga strategis dari segi pasar dan bisnis industri," katanya.

Namun, Ahmad menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mencapai target nol emisi pada tahun 2060, di antaranya adalah mengkonversi sepeda motor bensin menjadi motor listrik. Keyakinan masyarakat terhadap motor listrik juga masih perlu diperkuat.

Meskipun jumlah populasi sepeda motor listrik di Indonesia telah meningkat cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah untuk mencapai 13,5 juta unit penjualan motor listrik pada tahun 2030.

"Tantangan yang ada saat ini meliputi tidak hanya aspek teknis seperti infrastruktur secara keseluruhan, tetapi juga persepsi masyarakat terhadap kinerja motor listrik, daya tahan baterai, layanan purna jual, dan lainnya," ujar Ahmad.

Ahmad menyarankan agar baik pemerintah maupun produsen motor listrik meningkatkan upaya dalam mengedukasi masyarakat Indonesia tentang motor listrik, guna membentuk pemahaman yang kuat dan kepercayaan terhadap teknologi tersebut.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar