Google Cloud perluas kapasitas pusat data AI di Jakarta | Borneotribun

Kamis, 15 Mei 2025

Google Cloud perluas kapasitas pusat data AI di Jakarta

Google Cloud perluas kapasitas pusat data AI di Jakarta
Google Cloud perluas kapasitas pusat data AI di Jakarta. (ANTARA)
Jakarta - Menjelang gelaran Google Cloud Summit Jakarta 2025 pada 22 Mei mendatang, Google Cloud mengumumkan telah memperluas kapasitas komputasi Jakarta Cloud Region untuk mempermudah akses ke kemampuan enterprise AI berbasis cloud.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima, Kamis, perluasan ini merupakan kontribusi Google Cloud dalam mendorong keunggulan kompetitif baru, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan meningkatkan kualitas layanan publik.

"Jakarta Cloud Region dari Google Cloud mendukung banyak layanan penting bagi organisasi di Indonesia, mulai dari riset dan pengembangan vaksin Bio Farma, pengalaman belajar dan mengajar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), hingga perbankan digital, e-commerce, layanan pengiriman makanan, kerja jarak jauh, dan lainnya,” ujar Country Director, Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto.

Jakarta Cloud Region berfungsi sebagai gateway organisasi di Indonesia ke platform Google Cloud seperti BigQuery dan Vertex AI. Perluasan ke akses alat software ini dibutuhkan organisasi untuk membangun dan menerapkan AI generatif dan AI agentic dengan lebih dari 200 jenis dan ukuran model AI yang terdepan di industri.

Perusahaan juga bisa menyesuaikan model AI untuk fungsi dan tujuan spesifik, memastikan model AI tersebut “grounded” (yaitu hanya mengambil respons dari sumber data yang dipilih, dipercaya, dan dikontrol oleh organisasi), dan mengintegrasikannya ke dalam alur kerja, produk, serta layanan.

Jakarta Cloud Region yang pertama dari Google Cloud untuk Indonesia juga telah memberikan kontribusi nilai ekonomi senilai Rp 900 triliun (55 miliar dolar Amerika) untuk Indonesia dan mendukung rata-rata hampir 92.000 lapangan kerja per tahun.

Lima tahun ke depan, Jakarta Cloud Region diperkirakan akan memberikan kontribusi nilai ekonomi sebesar Rp 1.400 triliun (88 miliar dolar Amerika) di Indonesia dan mendukung rata-rata hampir 240.000 lapangan kerja per tahun.

"Dalam inisiatif Google ‘Bangkit Bersama AI’ untuk memajukan visi Indonesia Emas 2045 yang digalang pemerintah dan Strategi Nasional untuk AI, kami meningkatkan kapasitas komputasi Jakarta Cloud Region untuk memenuhi lonjakan permintaan lokal akan layanan cloud,” ujar Fanly.

Dengan kapasitas komputasi yang lebih besar ini, Google menghadirkan kemampuan software dan hardware generasi berikutnya yang terintegrasi sepenuhnya dan dibuat khusus di era AI untuk lingkup organisasi dan bagi Indonesia.

Jakarta Cloud Region terdiri atas pusat data berkapasitas besar yang saling terhubung dan berlokasi di dalam negeri. Pusat data ini menjadi tempat untuk menampung server, chip silikon, perangkat penyimpanan, dan peralatan jaringan, yang berfungsi sebagai infrastruktur fisik yang memberikan layanan beperforma tinggi dari Google Cloud.

Infrastruktur ini bertindak sebagai “otak dan tulang punggung digital” untuk memastikan sistem dan aplikasi organisasi tersedia, aman, dan dapat diakses.

Dengan memigrasikan sistem dan aplikasi mereka dari lingkungan on-premises ke Google Cloud, perusahaan di Indonesia telah mengoptimalkan pembelanjaan teknologi tahunan mereka rata-rata lebih dari 20 persen.

Jakarta Cloud Region terhubung ke jaringan pribadi Google berskala besar yang memberikan konektivitas dengan bandwidth tinggi dan latensi yang mendekati nol.

Untuk mempercepat jangkauan atau ekspansi ke pasar baru, pelaku bisnis dapat memanfaatkan layanan Cloud Wide Area Network (Cloud WAN) untuk memindahkan aplikasi yang sarat komputasi atau data dalam jumlah besar secara lancar, aman, dan hemat biaya di 42 Google Cloud Region secara internasional, pusat data on-premises perusahaan, atau lingkungan cloud lainnya, termasuk Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), dan Oracle Cloud Infrastructure (OCI).

Didukung tiga zona, Jakarta Cloud Region memungkinkan organisasi menyimpan dan memproses data mereka di dalam wilayah Indonesia. Dengan begitu, mereka dapat lebih percaya diri menggunakan layanan Google Cloud untuk mempercepat transformasi sekaligus memenuhi komitmen residensi data sesuai dengan peraturan lokal dan standar industri.

Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan Advertiser. Borneotribun.com tidak terkait dalam pembuatan konten ini.