Hati-Hati! Depresi dan Kecemasan Ternyata Bisa Menular Lewat Ciuman, Ini Penjelasan Ilmiahnya | Borneotribun

Senin, 26 Mei 2025

Hati-Hati! Depresi dan Kecemasan Ternyata Bisa Menular Lewat Ciuman, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Hati-Hati! Depresi dan Kecemasan Ternyata Bisa Menular Lewat Ciuman, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Hati-Hati! Depresi dan Kecemasan Ternyata Bisa Menular Lewat Ciuman, Ini Penjelasan Ilmiahnya.

JAKARTA - Pernah nggak sih kamu ngerasa stres atau cemas tanpa alasan jelas setelah lama bareng pasangan? Ternyata, ada penjelasan ilmiahnya lho! Sebuah penelitian internasional baru-baru ini mengungkap bahwa depresi dan kecemasan bisa “menular” ke pasangan bukan lewat kata-kata, tapi lewat ciuman!

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Iran, India, Italia, dan Inggris. Mereka menemukan bahwa bakteri di mulut bisa jadi jembatan penyebaran masalah kesehatan mental, terutama saat pasangan sering berciuman atau berada dalam jarak dekat.

Studi Tentang Pasangan dan Masalah Mental

Penelitian ini melibatkan 1.740 pasangan yang sudah menikah dan tinggal bersama selama rata-rata enam bulan. Di antara mereka, ada 268 orang yang awalnya sehat secara mental, sementara pasangan mereka mengalami gejala depresi, kecemasan, atau sulit tidur.

Setiap peserta menjalani serangkaian tes mental standar dan pemeriksaan air liur. Dari air liur inilah para ilmuwan bisa menganalisis tingkat hormon stres (kortisol) dan susunan mikrobioma mulut, yaitu komunitas bakteri yang hidup di dalam rongga mulut.

Bakteri Mulut dan Gangguan Mental: Apa Kaitannya?

Hasilnya mengejutkan! Dalam waktu enam bulan, pasangan yang awalnya sehat mulai menunjukkan gejala yang mirip dengan pasangannya yang mengalami gangguan mental. Mulai dari kualitas tidur yang menurun, muncul rasa cemas, hingga gejala depresi ringan.

Mikrobioma mereka pun berubah. Komposisi bakteri di mulut mereka jadi mirip dengan pasangannya. Beberapa jenis bakteri yang meningkat jumlahnya, seperti Clostridia, Veillonella, Bacillus, dan Lachnospiraceae, diketahui bisa mempengaruhi sistem saraf dan kerja otak.

Menurut para peneliti, bakteri ini dapat melemahkan "penghalang otak" (blood-brain barrier), sehingga memungkinkan zat-zat tertentu masuk ke otak dan memicu gangguan psikologis.

Ciuman, Nafas, dan Makan Bareng = Bertukar Bakteri

Ternyata, setiap kali kita berciuman, makan bareng, atau bahkan cuma ngobrol dari jarak dekat, kita bertukar jutaan bakteri mulut. Inilah yang menurut para ilmuwan menjadi salah satu faktor penyebab mengapa gangguan mental bisa memengaruhi pasangan yang awalnya sehat.

Menariknya, efek ini lebih terasa pada perempuan. Dalam studi tersebut, wanita menunjukkan perubahan mikrobioma yang lebih drastis dan gejala mental yang lebih berat dibanding pria. Kortisol mereka juga meningkat, yang menandakan tubuh sedang dalam kondisi stres.

Penelitian ini penting banget buat dipahami, apalagi buat kamu yang sedang menjalani hubungan serius. Para ahli percaya bahwa temuan ini bisa membantu psikolog dan terapis memahami bagaimana gangguan mental bisa menyebar dalam hubungan dekat.

Dengan informasi ini, para profesional kesehatan bisa memberikan pendekatan yang lebih holistik nggak cuma fokus pada satu orang, tapi juga memperhatikan dinamika pasangan secara keseluruhan.

Walaupun kesannya agak menyeramkan, info ini bukan untuk bikin kamu takut ciuman, kok. Justru ini jadi pengingat bahwa menjaga kesehatan mental itu penting banget, bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga demi pasangan.

Kalau kamu atau pasangan kamu sedang menghadapi stres berat atau gejala depresi, jangan ragu untuk cari bantuan. Karena hubungan yang sehat itu nggak cuma soal cinta, tapi juga soal saling mendukung secara fisik dan mental.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar