![]() |
Prabowo Tegaskan: Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Diakui Duluan. |
JAKARTA - Dalam momen penting saat bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan tegas menyuarakan harapan Indonesia terhadap konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Dengan nada serius namun penuh harapan, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap membuka lembaran baru hubungan diplomatik dengan Israel, asalkan satu syarat utama dipenuhi: pengakuan terhadap negara Palestina.
"Kalau Israel mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat, maka Indonesia juga siap mengakui keberadaan Israel. Kita pun siap untuk menjalin hubungan diplomatik," ungkap Prabowo kepada awak media dalam konferensi pers bersama Presiden Macron.
Tidak hanya itu, Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk ikut berperan aktif dalam menjaga perdamaian. Bahkan, beliau menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan perdamaian ke kawasan yang masih dilanda konflik tersebut. Sebuah langkah nyata yang menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya bicara, tapi juga siap bertindak.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Prabowo memang kerap mengangkat pentingnya solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar utama yang adil bagi kedua belah pihak. Menurutnya, solusi ini adalah satu-satunya cara agar rakyat Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dalam damai.
Indonesia pun mendukung penuh rencana penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digagas oleh Prancis dan Arab Saudi pada bulan Juni nanti. Diharapkan, forum internasional tersebut bisa menjadi ajang dialog yang konkret untuk mendorong perdamaian yang lebih luas.
Namun di balik sikap tegasnya membela Palestina, Prabowo juga menegaskan bahwa keamanan dan eksistensi Israel sebagai negara juga harus dihormati. Ia menekankan bahwa perdamaian sejati hanya akan tercapai jika kedua belah pihak mendapat pengakuan dan jaminan keamanan yang setara.
“Saya ingin tegaskan juga bahwa hak Israel untuk hidup sebagai negara yang berdaulat harus diakui. Kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi saja,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga memberikan apresiasi atas komitmen Prancis dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina. Ia menyebut bahwa Indonesia dan Prancis memiliki visi yang serupa, khususnya dalam mendesak dihentikannya kekerasan dan membuka akses bantuan kemanusiaan di wilayah Gaza.
“Prancis akan terus mendorong agar kekerasan di Gaza segera dihentikan, dan memastikan bantuan kemanusiaan bisa sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” ujar Prabowo, menyampaikan sikap bersama kedua negara.
Sikap Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel memang bukan hal baru. Sejak lama, Indonesia selalu berpijak pada nilai-nilai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yakni komitmen untuk aktif dalam menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Langkah Presiden Prabowo ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam diplomasi luar negeri: menjunjung tinggi kemerdekaan dan hak asasi manusia, tanpa melupakan pentingnya dialog dan perdamaian dua arah. Dunia mungkin masih jauh dari kata damai, tapi dari Jakarta, suara untuk keadilan dan perdamaian terus bergema.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS