Berita Borneotribun.com: Prabowo Subianto Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Juli 2025

Bincang Hangat dan Senyum Lebar Warnai Perpisahan Presiden Prabowo dan PM Anwar di Istana Merdeka

Bincang Hangat dan Senyum Lebar Warnai Perpisahan Presiden Prabowo dan PM Anwar di Istana Merdeka
Momen penuh kehangatan mewarnai akhir kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, 29 Juli 2025 – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti akhir kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka. Pertemuan yang menjadi bagian dari Annual Consultation Meeting ke-17 antara Indonesia dan Malaysia ini ditutup dengan momen yang tidak hanya diplomatis, tetapi juga sarat makna persahabatan.

Pertemuan ini mempertemukan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dua sosok pemimpin yang kini tengah memegang peranan penting dalam mempererat kerja sama kawasan Asia Tenggara. Keduanya terlihat begitu hangat, seolah bukan hanya sebagai kepala negara, melainkan juga sebagai sahabat lama yang tengah melepas rindu.

Usai menjalani serangkaian pertemuan bilateral dan diskusi strategis seputar hubungan kedua negara, Presiden Prabowo mengantar langsung PM Anwar menuju kendaraan resminya. Yang menarik, momen perpisahan ini bukan sekadar seremoni formal belaka. Di sepanjang lorong dari ruang kredensial menuju halaman Istana Merdeka, keduanya berjalan berdampingan, berbincang santai, dan terdengar beberapa kali tertawa bersama.

Tidak berhenti di situ, Presiden Prabowo juga memberikan sebuah album foto khusus yang berisi dokumentasi kegiatan PM Anwar selama berada di Jakarta. PM Anwar terlihat tersenyum lebar saat membuka halaman demi halaman album tersebut, menunjukkan betapa hangatnya penyambutan yang ia terima.

Semua momen tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, yang menjadi lokasi utama pelaksanaan annual consultation meeting antara Indonesia dan Malaysia. Sebagai simbol kenegaraan, Istana Merdeka tak hanya menjadi saksi agenda resmi, tetapi juga menyimpan cerita keakraban antara dua pemimpin bangsa.

Momen perpisahan hangat ini terjadi pada Selasa, 29 Juli 2025, tepat setelah seluruh rangkaian acara resmi antara kedua negara selesai dilaksanakan. Hari itu menjadi penanda penting bahwa diplomasi tidak selalu harus kaku, melainkan juga bisa diwarnai oleh sentuhan personal dan rasa hormat antarpemimpin.

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia dikenal sangat erat karena berbagai faktor: sejarah, budaya, letak geografis, dan tentu saja kerja sama strategis di berbagai bidang. Namun, persahabatan personal antara pemimpin menjadi elemen tambahan yang mampu memperkuat hubungan kedua negara. Momen seperti ini menunjukkan bahwa kerja sama bukan hanya urusan kebijakan, tetapi juga soal chemistry dan saling percaya.

Suasananya sangat cair dan bersahabat. Pasukan jajar kehormatan berdiri tegak sepanjang lorong istana, memberi penghormatan kepada PM Anwar. Di sisi lain, Presiden Prabowo dan PM Anwar terlihat berbisik kecil sambil tersenyum, sebuah gestur yang mencerminkan komunikasi yang nyaman dan penuh pengertian.

Tepat sebelum PM Anwar masuk ke kendaraan dinasnya, terjadi pelukan erat dan jabat tangan hangat antara keduanya. Ini bukan sekadar basa-basi diplomatik, tetapi simbol dari hubungan erat dua negara serumpun yang saling menghargai dan mendukung.

Setelah mengantar PM Anwar, Presiden Prabowo terlihat kembali ke dalam Istana dan berbincang dengan para menteri dari Kabinet Merah Putih. Ini menandakan bahwa kerja sama yang telah dibahas sebelumnya akan segera ditindaklanjuti dengan konkret oleh para pejabat terkait, mulai dari bidang ekonomi, ketenagakerjaan, hingga pendidikan.

Momen perpisahan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim ini menjadi contoh nyata bahwa diplomasi tak harus selalu kaku dan penuh protokol. Dengan pendekatan yang tulus, hangat, dan penuh rasa hormat, hubungan antarnegara bisa semakin kokoh dan saling menguntungkan.

Di tengah dunia internasional yang sering diwarnai ketegangan, pertemuan dua pemimpin negara serumpun dengan nuansa akrab seperti ini memberi pesan penting: politik luar negeri bisa dibangun dari kedekatan hati dan komunikasi yang tulus.

Tak heran jika banyak pihak melihat bahwa Indonesia dan Malaysia ke depan akan semakin kuat dalam kerja sama bilateralnya, tak hanya dalam forum regional seperti ASEAN, tetapi juga di panggung global.

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025: Komitmen Perdamaian, Ekonomi, dan Perlindungan Migran

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025: Komitmen Perdamaian, Ekonomi, dan Perlindungan Migran
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar annual consultation meeting atau pertemuan konsultasi tahunan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, 29 Juli 2025 – Indonesia dan Malaysia kembali meneguhkan komitmen kerja sama melalui Annual Consultation Meeting atau Pertemuan Konsultasi Tahunan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan penting ini, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dalam suasana yang hangat dan penuh persaudaraan.

Pertemuan ini merupakan forum strategis tahunan antara Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Forum ini dimanfaatkan untuk membahas berbagai isu penting yang menyangkut kepentingan nasional dan kawasan, mulai dari kerja sama ekonomi, pendidikan, hingga keamanan regional.

Pertemuan kali ini mempertemukan langsung dua kepala negara—Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar Ibrahim—dengan didampingi jajaran menteri dari kedua negara. Hadir juga Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, yang memberikan penjelasan kepada media usai pertemuan.

Dalam keterangan resminya, Menlu Sugiono mengungkapkan beberapa poin penting yang berhasil disepakati, antara lain:

  1. Peningkatan Akses Pendidikan bagi Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
    Salah satu hasil konkrit adalah komitmen kedua negara untuk memperluas Community Learning Center (CLC) bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, khususnya di wilayah Semenanjung Malaysia, Sabah, dan Sarawak.

    “Anak-anak pekerja migran kita harus tetap bisa bersekolah. Dan ini menjadi tanggung jawab bersama Indonesia dan Malaysia,” ungkap Menlu Sugiono.

  2. Penguatan Stabilitas Kawasan ASEAN
    Pertemuan juga menyoroti isu keamanan regional, terutama terkait eskalasi ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Malaysia berperan penting dalam mendorong dialog damai.

    “Indonesia aktif menyampaikan kesiapan untuk terlibat dalam upaya deeskalasi. Ini demi menjaga stabilitas kawasan secara kolektif,” ujar Menlu Sugiono.

  3. Solusi Kekeluargaan dalam Konflik Perbatasan
    ASEAN menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui pendekatan kekeluargaan. Untuk itu, Indonesia mendukung pembentukan Joint Border Committee antara Thailand dan Kamboja guna meredam ketegangan di wilayah perbatasan.

    “Kita percaya pendekatan ASEAN tetap yang terbaik—bukan dengan tekanan, tapi dengan dialog,” tegas Sugiono.

  4. Penguatan Hubungan Ekonomi Bilateral
    Presiden Prabowo menyoroti pentingnya membangun hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Malaysia. Menurutnya, kemiripan budaya dan bahasa menjadi modal sosial yang besar bagi kerja sama konkret di sektor perdagangan dan investasi.

    “Persahabatan harus diwujudkan dalam kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan,” ujar Presiden Prabowo.

Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, di Istana Merdeka, Jakarta. Momen ini menjadi salah satu agenda diplomatik utama Indonesia dan Malaysia tahun ini, sekaligus pertemuan resmi pertama sejak Presiden Prabowo menjabat.

Ada beberapa alasan mengapa pertemuan ini sangat penting:

  • Menguatkan solidaritas ASEAN di tengah dinamika geopolitik kawasan yang terus berubah.

  • Melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia yang jumlahnya mencapai jutaan orang di Malaysia.

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi bilateral melalui kerja sama perdagangan dan investasi yang lebih strategis.

  • Menjaga stabilitas politik dan keamanan kawasan, terutama di perbatasan negara-negara ASEAN.

Kedua pemimpin menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi awal dari implementasi konkret berbagai kesepakatan. Kedua negara sepakat untuk terus menjaga komunikasi yang intensif dan melakukan evaluasi bersama terhadap pencapaian kerja sama ke depan.

“Kita tidak ingin hanya membuat janji, tapi juga memastikan pelaksanaan di lapangan,” kata PM Anwar.

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia 2025 menjadi bukti nyata bahwa hubungan dua negara serumpun ini terus bergerak ke arah yang positif. Dengan semangat gotong royong dan diplomasi yang konstruktif, Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera bersama.

Setelah 7 Tahun, Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia Kembali Digelar di Jakarta

Setelah 7 Tahun, Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia Kembali Digelar di Jakarta
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menerima kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim pada Selasa, 29 Juli 2025, dalam rangka annual consultation meeting antara Indonesia dan Malaysia. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta – 29 Juli 2025 menjadi momentum penting dalam hubungan diplomatik Indonesia dan Malaysia. Untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir, Konsultasi Tahunan antara Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia kembali digelar secara langsung. Pertemuan ini berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, dengan Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kerja dari Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim.

Konsultasi tahunan adalah forum bilateral tingkat tinggi antara dua negara yang bertujuan untuk membahas berbagai isu strategis, memperkuat kerja sama regional, dan menyelaraskan posisi dalam isu-isu global. Terakhir kali pertemuan ini diselenggarakan pada tahun 2017 di Kuching, Sarawak, dan sejak itu mengalami jeda cukup panjang.

Kini, dengan semangat baru dan kepemimpinan yang kuat, Indonesia dan Malaysia kembali melanjutkan tradisi ini demi masa depan kawasan yang lebih stabil dan sejahtera.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menerima Perdana Menteri Anwar Ibrahim bersama jajaran delegasi Malaysia. Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Luar Negeri Sugiono, yang menyampaikan sejumlah poin penting dari hasil pertemuan tersebut.

Menurut Menlu Sugiono, pertemuan ini bukan sekadar diplomasi formal, tetapi juga simbol kedekatan dua bangsa serumpun. Suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, mencerminkan hubungan yang semakin erat antara kedua pemimpin negara.

Dalam pertemuan ini, kedua kepala negara melakukan konsultasi bilateral dan membahas isu-isu strategis seperti:

  • Perkembangan hubungan bilateral di berbagai bidang.

  • Isu perbatasan yang selama ini menjadi perhatian utama.

  • Penurunan angka penangkapan nelayan secara ilegal di perairan masing-masing.

  • Dinamika kawasan Asia Tenggara, terutama kerja sama dalam kerangka ASEAN.

  • Isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama, seperti perubahan iklim dan keamanan regional.

Menlu Sugiono menegaskan bahwa banyak kemajuan yang dicapai dalam kerja sama kedua negara, dan pertemuan ini menjadi ajang penting untuk menyinkronkan langkah ke depan.

“Saya kira banyak hal-hal dan update yang perlu terus dikomunikasikan. Ini adalah mekanisme penting yang tidak hanya memperkuat kerja sama, tetapi juga mempererat hubungan antar pemimpin,” ujar Sugiono.

Setelah tujuh tahun vakum, konsultasi tahunan ini menjadi sinyal positif bahwa hubungan Indonesia-Malaysia kini berada di jalur yang sangat konstruktif. Bagi Presiden Prabowo, hubungan dengan Malaysia bukan hanya soal diplomasi, tetapi juga hubungan emosional dan budaya.

“Kita berasal dari rumpun yang sama, kita memiliki budaya yang sama, dan berbagi bahasa yang sama. Persahabatan Indonesia dan Malaysia harus sangat erat,” tegas Presiden Prabowo seperti disampaikan Menlu.

Pertemuan ini diharapkan membawa manfaat langsung bagi masyarakat, terutama di wilayah perbatasan dan sektor maritim. Dengan adanya kesepahaman dalam hal penanganan nelayan, misalnya, maka potensi konflik dapat ditekan, sementara kerja sama ekonomi dan sosial bisa ditingkatkan.

Selain itu, pembahasan mengenai isu-isu regional juga menjadi fondasi penting untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, dan sejahtera bersama.

Meski belum ada tanggal pasti, kedua negara berkomitmen untuk mengaktifkan kembali forum konsultasi tahunan ini secara rutin. Hal ini menandai babak baru dalam diplomasi bilateral Indonesia-Malaysia, yang tidak hanya mengedepankan kepentingan nasional masing-masing, tetapi juga kolaborasi regional yang lebih kuat.

Setelah tujuh tahun vakum, kembalinya Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia menjadi momen penting dalam hubungan kedua negara. Pertemuan ini tak hanya menyelesaikan isu strategis, tetapi juga mempererat persahabatan dua bangsa serumpun. Dengan suasana yang akrab dan hasil pembicaraan yang produktif, Indonesia dan Malaysia kini melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah.

Prabowo dan PM Anwar Sepakat Perkuat Peran ASEAN dan Jaga Stabilitas Kawasan

Prabowo dan PM Anwar Sepakat Perkuat Peran ASEAN dan Jaga Stabilitas Kawasan
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menggelar pertemuan tête-à-tête Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, 30 Juli 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. Pertemuan ini berlangsung hangat dan penuh semangat kerja sama, membahas isu-isu strategis yang krusial bagi kawasan Asia Tenggara.

Dalam pertemuan tête-à-tête atau pertemuan empat mata tersebut, kedua pemimpin negara membicarakan penguatan peran ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), kerja sama bilateral, hingga stabilitas dan perdamaian kawasan Asia Tenggara.

Presiden Prabowo secara khusus menyampaikan apresiasi kepada PM Anwar atas kepemimpinan dan keberhasilan Malaysia dalam memediasi konflik di kawasan, termasuk dalam menciptakan gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja.

"Saya ingin mengucapkan selamat atas kepemimpinan Dato’ Seri memimpin ASEAN. Berhasil dalam mediasi dan mencapai gencatan senjata dalam konflik Thailand dan Kamboja, ini patut kita syukuri," ujar Presiden Prabowo.

Pertemuan ini menjadi krusial karena menunjukkan solidaritas kuat antara Indonesia dan Malaysia dalam memajukan ASEAN sebagai kekuatan regional yang mampu menjaga perdamaian. Kedua negara sepakat bahwa penyelesaian konflik di kawasan harus mengedepankan musyawarah, negosiasi, dan pendekatan damai.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung penuh langkah Malaysia sebagai Ketua ASEAN dalam menciptakan stabilitas kawasan.

"Kami siap membantu di manapun dan bagaimanapun, karena ini adalah langkah terobosan penting. ASEAN harus jadi contoh dalam menyelesaikan konflik secara damai," tegas Prabowo.

PM Anwar Ibrahim juga menyampaikan bahwa stabilitas kawasan Asia Tenggara adalah tanggung jawab kolektif. Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina disebut sebagai negara yang memiliki peran penting dalam memonitor proses perdamaian di kawasan.

“Negara-negara ASEAN harus bertanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan. Kita harus saling mendukung dalam proses perdamaian,” kata Anwar.

Selain membahas isu kawasan, Prabowo dan Anwar sepakat untuk terus menyelesaikan berbagai persoalan bilateral yang selama ini menjadi perhatian kedua negara, mulai dari perbatasan hingga perlindungan tenaga kerja migran. Namun, yang menjadi catatan penting adalah kesepakatan untuk menyelesaikannya melalui musyawarah dan konsultasi, bukan konfrontasi.

“Kita satu rumpun, satu budaya, dan satu agama. Jadi, prinsip kita tetap musyawarah, negosiasi, dan dialog,” ujar Presiden Prabowo.

Pertemuan penting ini berlangsung pada hari Selasa, 29 Juli 2025, di Istana Merdeka, Jakarta. Ini merupakan salah satu pertemuan bilateral tingkat tinggi pertama sejak Prabowo resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Selain Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim, pertemuan ini juga melibatkan jajaran pejabat tinggi dari kedua negara yang akan menindaklanjuti hasil pembicaraan menjadi kerja sama konkret. Dukungan dari kementerian luar negeri, pertahanan, hingga kerja sama ekonomi akan menjadi pilar penting dalam implementasi kebijakan ke depan.

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim menjadi simbol kuat komitmen Indonesia dan Malaysia dalam memperkuat integrasi regional ASEAN. Dengan pendekatan damai, semangat gotong royong, dan solidaritas sesama bangsa serumpun, kedua pemimpin ingin memastikan bahwa Asia Tenggara tetap menjadi kawasan yang aman, stabil, dan sejahtera.

Langkah ini sekaligus menjadi fondasi penting bagi ASEAN untuk terus menjadi pemain kunci dalam menjaga perdamaian global dan memperkuat posisi di tengah dinamika geopolitik dunia.

Hangat dan Bersahabat, Presiden Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka

Hangat dan Bersahabat, Presiden Prabowo Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka
Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, 29 Juli 2025 – Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia kembali menunjukkan keharmonisannya. Suasana penuh kehangatan terlihat jelas saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta. Momen ini tidak hanya menjadi simbol persahabatan dua bangsa serumpun, tetapi juga membuka lembaran baru dalam kerja sama strategis kedua negara.

Kunjungan PM Anwar Ibrahim disambut secara resmi dengan protokol kenegaraan. Begitu tiba di Istana Merdeka, Anwar langsung disambut pasukan jajar kehormatan, dentuman musik dari korps Paspampres, serta senyum hangat dari Presiden Prabowo. Nuansa akrab dan bersahabat langsung terasa, apalagi keduanya telah beberapa kali bertemu dalam berbagai forum internasional.

Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo memperkenalkan sejumlah tokoh penting dari Kabinet Indonesia yang turut hadir. Di antaranya:

  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

  • Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

  • Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi

  • Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

  • Kepala BIN Muhammad Herindra

  • Wamen Perlindungan Pekerja Migran Dzulfikar Ahmad Tawalla

Sementara itu, PM Anwar juga memperkenalkan delegasi resmi dari Malaysia yang mendampinginya. Kehadiran para pejabat tinggi dari kedua negara memperlihatkan keseriusan dalam menjalin hubungan bilateral yang lebih erat.

Setelah sesi penyambutan dan perkenalan delegasi, kedua pemimpin negara langsung menuju ruang kredensial untuk melakukan sesi foto bersama. Momen ini menjadi simbol penghormatan sekaligus penegasan akan kuatnya relasi diplomatik Indonesia-Malaysia.

Selanjutnya, digelar pertemuan tête-à-tête antara Presiden Prabowo dan PM Anwar di ruang kerja Presiden. Dalam suasana akrab, keduanya berdialog secara langsung, membahas sejumlah isu penting yang menjadi perhatian bersama.

“Terima kasih Dato’ Seri, kita berjumpa lagi, dalam satu bulan sudah dua kali,” ucap Presiden Prabowo sambil tersenyum, yang langsung disambut tawa ringan dari Anwar. Keduanya tampak nyaman dan saling menghargai, mencerminkan relasi personal yang kuat antara pemimpin negara.

Pertemuan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antar delegasi yang dikemas dalam bentuk Annual Consultation Meeting. Sesi ini menjadi wadah bagi kedua negara untuk menyamakan visi, serta memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, migrasi tenaga kerja, hingga pertahanan dan keamanan kawasan.

Seluruh rangkaian kunjungan berlangsung di Istana Merdeka, salah satu istana kepresidenan paling bersejarah di Indonesia. Lokasi ini kerap menjadi tuan rumah pertemuan bilateral penting antara Indonesia dengan negara sahabat. Dengan suasana yang megah namun tetap bersahaja, Istana Merdeka menjadi simbol kedaulatan dan keterbukaan diplomasi Indonesia.

Selain digunakan sebagai tempat pertemuan resmi, jamuan makan siang juga digelar di tempat yang sama. Santap siang ini menjadi penutup kegiatan bilateral hari itu, sekaligus mempererat hubungan antarpersonal antar anggota delegasi.

Kunjungan resmi ini berlangsung pada Selasa, 29 Juli 2025, tepatnya di pertengahan tahun yang penuh dinamika global. Momen ini menjadi bagian dari upaya kedua negara untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi, di tengah berbagai tantangan ekonomi dan geopolitik yang terjadi di kawasan maupun dunia internasional.

Mengapa Kunjungan Ini Penting?

Kunjungan PM Anwar Ibrahim tidak bisa dianggap sebagai kunjungan biasa. Ada beberapa alasan mengapa momen ini sangat penting:

1. Meneguhkan Hubungan Strategis

Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah panjang sebagai dua negara serumpun yang sering berkolaborasi di berbagai forum internasional. Baik di ASEAN, OKI, maupun G20, posisi kedua negara kerap sejalan.

2. Pentingnya Kerja Sama Ekonomi

Sebagai dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dan Malaysia memiliki potensi besar dalam memperluas kerja sama perdagangan dan investasi. Pertemuan ini membuka jalan bagi peningkatan ekspor-impor, joint venture, hingga inovasi teknologi antar sektor swasta kedua negara.

3. Isu Perlindungan Pekerja Migran

Dengan jumlah pekerja migran Indonesia yang signifikan di Malaysia, kerja sama untuk memperkuat perlindungan hak dan kesejahteraan mereka menjadi prioritas utama. Diharapkan pertemuan ini menghasilkan kesepakatan konkret di bidang ketenagakerjaan.

4. Stabilitas Kawasan

Sebagai sesama negara anggota ASEAN, Indonesia dan Malaysia memiliki tanggung jawab menjaga stabilitas di kawasan, khususnya terkait isu Laut China Selatan, perdagangan bebas, serta kerja sama pertahanan regional.

Bagaimana Hasil Pertemuan Ini?

Walaupun belum diumumkan secara rinci poin-poin kesepakatan dari pertemuan tersebut, namun dari suasana yang terbangun terlihat jelas bahwa kedua negara sepakat untuk:

  • Meningkatkan volume perdagangan bilateral

  • Membuka peluang investasi dua arah

  • Memperkuat perlindungan hukum bagi pekerja migran

  • Mempererat kerja sama pendidikan dan budaya

  • Bekerja sama dalam isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Pernyataan pers bersama dijadwalkan akan disampaikan dalam waktu dekat setelah masing-masing tim menyusun tindak lanjut teknis dari hasil pertemuan ini.

Kunjungan PM Anwar Ibrahim ke Jakarta ini menjadi bukti nyata bahwa hubungan Indonesia dan Malaysia tidak hanya didasari oleh kedekatan geografis dan budaya, tapi juga oleh semangat kolaborasi yang tinggi untuk membangun kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

Presiden Prabowo dan PM Anwar menunjukkan bahwa hubungan bilateral tak harus kaku dan formal, tetapi bisa dibangun lewat dialog hangat dan penuh empati.

Dengan terus mendorong kerja sama konkret di berbagai sektor, Indonesia dan Malaysia punya peluang besar untuk menjadi motor penggerak ASEAN dalam menjawab tantangan global yang terus berubah.

Kamis, 24 Juli 2025

Mengharukan! 8 Putra Terbaik Bangsa Raih Adhi Makayasa di Pelantikan Capaja TNI-Polri 2025

Mengharukan! 8 Putra Terbaik Bangsa Raih Adhi Makayasa di Pelantikan Capaja TNI-Polri 2025
Mengharukan! 8 Putra Terbaik Bangsa Raih Adhi Makayasa di Pelantikan Capaja TNI-Polri 2025.

JAKARTA – Momen penuh haru dan kebanggaan mewarnai Upacara Prasetya Perwira (Praspa) yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara langsung melantik sekitar 2.000 calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri. Di tengah prosesi sakral tersebut, ada delapan wajah muda yang mencuri perhatian publik—mereka adalah peraih Adhi Makayasa, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada taruna berprestasi dari masing-masing akademi.

Apa Itu Adhi Makayasa?

Bagi yang belum tahu, Adhi Makayasa adalah penghargaan paling bergengsi yang diberikan setiap tahun kepada taruna atau taruni terbaik dari empat akademi utama:

  • Akademi Militer (Akmil)

  • Akademi Angkatan Laut (AAL)

  • Akademi Angkatan Udara (AAU)

  • Akademi Kepolisian (Akpol)

Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang meraih nilai kumulatif terbaik dari berbagai aspek: akademik, jasmani, kepribadian, dan kepemimpinan. Artinya, bukan hanya pintar secara teori, tapi juga kuat, berkarakter, dan mampu menjadi panutan.

Delapan Sosok Hebat, Harapan Masa Depan Bangsa

Tahun ini, masing-masing akademi menelurkan dua peraih Adhi Makayasa. Inilah daftar lengkapnya:

Peraih Adhi Makayasa dari AKMIL:

  1. Sermatar Alim Bimo Pratowo

  2. Sermatar Muh Afridzal Mukhlis

Peraih Adhi Makayasa dari AAL:

  1. Sermatar Menenda Putra Duta

  2. Sermatar Aryya Handaru

Peraih Adhi Makayasa dari AAU:

  1. Sermatar Evan Basith Reswara

  2. Sermatar Axel Fahreza Adiatama

Peraih Adhi Makayasa dari AKPOL:

  1. Brigtar Muh. Malik Aditya K

  2. Brigtar Fathan Putra Riffito

Mereka bukan sekadar lulusan terbaik. Mereka adalah simbol dari dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah yang luar biasa. Banyak dari mereka yang harus melewati jalan terjal dan penuh pengorbanan untuk sampai di titik ini.

Tiga Anak Anggota Polri Juga Masuk Daftar

Menariknya, dari delapan nama tersebut, tiga orang merupakan anak dari anggota Polri. Mereka adalah:

  • Alim Bimo Pratowo (Akmil)

  • Evan Basith Reswara (AAU)

  • Fathan Putra Riffito (Akpol)

Prestasi mereka tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga dan institusi. Warisan pengabdian kepada negara tampaknya terus mengalir dalam darah keluarga mereka.

Siapa Saja Capaja yang Dilantik?

Dalam upacara Praspa kali ini, sebanyak 1.998 capaja resmi dilantik menjadi perwira TNI dan Polri oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Jumlah ini terdiri dari:

  • 827 capaja Akademi Militer (Akmil)

  • 433 capaja Akademi Angkatan Laut (AAL)

  • 293 capaja Akademi Angkatan Udara (AAU)

  • 447 capaja Akademi Kepolisian (Akpol)

Mereka tidak hanya menjalani pelantikan, tetapi juga mengucapkan sumpah sebagai perwira—sebuah titik awal pengabdian mereka untuk menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Harapan Presiden Prabowo untuk Para Perwira Baru

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya semangat patriotisme, loyalitas, dan tanggung jawab. Ia menyampaikan harapan agar para perwira muda mampu menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, jujur, dan berpihak pada rakyat.

"Negara ini menantikan kontribusi kalian. Jagalah kehormatan seragam yang kalian kenakan hari ini. Jangan pernah tinggalkan prinsip kebenaran dan keadilan," ujar Presiden Prabowo dengan nada penuh harapan.

Makna di Balik Gelar Adhi Makayasa

Lebih dari sekadar gelar, Adhi Makayasa adalah lambang tertinggi dari perjuangan panjang seorang taruna. Mereka harus melewati ribuan jam pelatihan fisik, belajar tiada henti, dan menghadapi berbagai ujian mental. Gelar ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan disiplin tinggi bisa membawa seseorang meraih puncak tertinggi.

Tak heran jika setiap tahunnya, para peraih Adhi Makayasa mendapat sorotan khusus dari media, masyarakat, hingga pejabat tinggi negara. Banyak dari mereka yang di kemudian hari sukses meniti karier gemilang di dunia militer maupun kepolisian.

Masyarakat luas perlu tahu bahwa di balik berita-berita negatif yang sering menghiasi media, masih banyak generasi muda yang berdedikasi, jujur, dan mencintai Tanah Air. Kisah delapan peraih Adhi Makayasa ini bisa menjadi inspirasi, terutama bagi para pelajar dan generasi muda Indonesia.

Mereka adalah bukti nyata bahwa mimpi untuk mengabdi kepada bangsa bisa terwujud lewat kerja keras, ketekunan, dan integritas.

Selamat kepada seluruh capaja TNI dan Polri yang baru saja dilantik. Terutama kepada delapan peraih Adhi Makayasa, semoga prestasi ini menjadi pijakan awal untuk karier yang cemerlang dan penuh integritas. Indonesia menaruh harapan besar di pundak kalian.

Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, negara ini butuh sosok perwira yang bukan hanya cerdas dan kuat, tetapi juga memiliki hati dan jiwa untuk melayani rakyat. Semoga kalian bisa menjawab amanah ini dengan penuh tanggung jawab. 

Selasa, 22 Juli 2025

Harga LPG dan Sembako di Desa Kini Lebih Terjangkau Berkat Koperasi Merah Putih yang Diresmikan oleh Prabowo

Harga LPG dan Sembako di Desa Kini Lebih Terjangkau Berkat Koperasi Merah Putih yang Diresmikan oleh Prabowo
Harga LPG dan Sembako di Desa Kini Lebih Terjangkau Berkat Koperasi Merah Putih yang Diresmikan oleh Prabowo.

Klaten, Jawa Tengah - Desa Bentangan di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tampak berbeda pada Senin pagi, 21 Juli 2025. Warga berdatangan dengan wajah penuh semangat dan antusias. Hari itu menjadi momen bersejarah bagi masyarakat desa karena Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan peluncuran 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) secara nasional. Acara peresmian yang dipusatkan di Koperasi Merah Putih Desa Bentangan ini disambut dengan antusiasme luar biasa, khususnya oleh ibu rumah tangga dan para pelaku UMKM lokal.

Harapan Besar di Balik Koperasi Merah Putih

Bukan sekadar peresmian biasa, hadirnya koperasi ini menjadi harapan baru bagi warga desa yang selama ini kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Banyak warga yang mengeluhkan harga bahan pokok yang kerap naik turun, bahkan melambung tinggi karena distribusi yang tidak merata dan permainan harga oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

“Saya berharap harganya bisa lebih murah dan terjangkau untuk masyarakat kecil kayak kita ini,” ungkap Ibu Aseh, warga Dusun Jetis Boto. Harapan ini mencerminkan keresahan banyak warga desa yang selama ini harus membeli kebutuhan pokok dengan harga tinggi di warung-warung kecil.

Senada dengan itu, Ibu Yunika dari Mendangan juga menyampaikan harapannya. Ia menyoroti pentingnya kehadiran koperasi sebagai alternatif yang sehat dan jujur dalam aktivitas perdagangan. “Kita ingin ada perubahan. Kalau ada koperasi, pedagang-pedagang yang suka main harga bisa tersingkir. Warga bisa dapat harga yang lebih wajar langsung dari sumbernya,” ujarnya.

Harga Barang Kebutuhan Pokok yang Selalu Naik Jadi Masalah Utama

Cerita Ibu Yunika juga menyingkap fakta di lapangan: harga kebutuhan pokok yang fluktuatif dan sulit dikontrol menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Misalnya, gas LPG 3 kilogram (gas melon), yang idealnya dijual seharga Rp18.000, justru bisa ditemukan di lapangan dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000. Minyak goreng pun sama, kadang di warung sudah mencapai Rp18.000 per liter, jauh dari harga standar pemerintah.

Permasalahan semacam ini terjadi karena distribusi yang panjang dan tidak efisien. Pedagang eceran membeli dari agen, yang juga membeli dari distributor, dan setiap mata rantai menambahkan margin keuntungannya sendiri. Alhasil, masyarakatlah yang menanggung beban harga yang semakin tinggi.

Koperasi sebagai Solusi Nyata dan Motor Penggerak Ekonomi Desa

Dengan diluncurkannya Koperasi Merah Putih, masyarakat menyambutnya sebagai solusi konkret yang menjawab kebutuhan mereka. Tak hanya menjual barang kebutuhan pokok dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), koperasi ini juga akan berperan sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

“Belanja jadi lebih mudah, cepat, dan harga juga pasti. Ekonomi desa bisa lebih hidup,” kata Ibu Yunika yang merasa optimis dengan hadirnya koperasi di tengah-tengah masyarakat.

Koperasi juga diharapkan menjadi ruang kolaborasi bagi pelaku UMKM, petani, dan warga desa lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Mereka tak hanya bisa berbelanja, tetapi juga menjadi bagian dari sistem ekonomi kerakyatan yang mandiri.

Presiden Prabowo Dapat Ucapan Terima Kasih Langsung dari Warga

Di tengah semarak acara, warga menyampaikan langsung rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo. Salah satunya adalah Ibu Siti dari Desa Mentangan. Ia merasa bersyukur karena koperasi ini bukan hanya membantu dari sisi ekonomi, tetapi juga membangkitkan semangat baru untuk mandiri.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto. Sudah mendirikan Koperasi Merah Putih ini di desa kami. Semoga beliau selalu diberi kesehatan dan rezeki berlimpah untuk terus membantu rakyat kecil,” tuturnya penuh haru.

Struktur dan Layanan Koperasi Merah Putih yang Lengkap

Ketua Koperasi Merah Putih Bentangan, Bapak Bambang Gunarsa, menjelaskan bahwa koperasi ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi langsung oleh Presiden Prabowo. Koperasi tidak berjalan sendiri, melainkan menjalin kemitraan dengan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memastikan pasokan barang tetap lancar dan harga bisa ditekan.

“InsyaAllah, kebutuhan pokok warga bisa dipenuhi di sini, tanpa harus jauh-jauh ke kota atau pasar besar,” ujar Bambang.

Menariknya, koperasi ini tidak hanya menyediakan sembako. Terdapat enam jenis layanan yang diberikan koperasi, antara lain:

  • Gerai sembako

  • LPG subsidi

  • Pupuk

  • Klinik kesehatan

  • Apotek

  • Unit simpan pinjam

  • Layanan dari PT Pos Indonesia

Dengan sistem yang lengkap ini, koperasi bukan hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga menjadi pusat layanan masyarakat yang terintegrasi.

Harga Barang Dijamin Sesuai HET

Salah satu keunggulan utama Koperasi Merah Putih adalah komitmennya untuk menjual barang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Bambang menegaskan bahwa hal ini penting agar koperasi bisa bersaing secara sehat dengan toko-toko lain dan tetap berpihak pada masyarakat kecil.

“LPG kita jual sesuai HET. Pupuk juga begitu. Dengan begini, warga tidak dirugikan. Mereka bisa beli barang penting dengan harga yang adil,” jelasnya.

Harapan Besar untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Bambang berharap koperasi ini tidak hanya memberi manfaat bagi warga dalam hal pembelian kebutuhan pokok, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan secara menyeluruh. Ia ingin koperasi ini menjadi wadah yang memberdayakan seluruh elemen masyarakat desa.

“Semoga koperasi ini bisa menyejahterakan warga, mulai dari pengurus, anggota, sampai masyarakat sekitar. Koperasi adalah milik bersama, jadi manfaatnya juga harus dinikmati bersama,” pungkasnya.

Langkah Strategis Pemerintah dalam Mewujudkan Ekonomi Berbasis Rakyat

Inisiatif pembentukan 80 ribu lebih koperasi desa dan kelurahan ini merupakan langkah besar pemerintahan Presiden Prabowo dalam menguatkan ekonomi berbasis rakyat. Di tengah tantangan ekonomi global dan mahalnya biaya hidup, kehadiran koperasi menjadi jawaban nyata untuk meringankan beban masyarakat bawah.

Dengan melibatkan langsung BUMN, pemerintah juga memastikan rantai distribusi lebih pendek dan transparan. Ini adalah wujud nyata dari ekonomi gotong royong, di mana semua lapisan masyarakat punya peran dan mendapat manfaat.

Prabowo Dorong Penguatan Koperasi Desa Merah Putih sebagai Kunci Ekonomi Rakyat dari Desa untuk Indonesia

Prabowo Dorong Penguatan Koperasi Desa Merah Putih sebagai Kunci Ekonomi Rakyat dari Desa untuk Indonesia
Prabowo Dorong Penguatan Koperasi Desa Merah Putih sebagai Kunci Ekonomi Rakyat dari Desa untuk Indonesia.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun ekonomi kerakyatan yang kuat dan mandiri. Salah satu terobosannya adalah pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang mulai digerakkan secara nasional sebagai fondasi ekonomi dari desa, oleh desa, dan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Pada Senin, 21 Juli 2025, Presiden Prabowo melakukan dialog langsung melalui konferensi video bersama para kepala daerah dari berbagai penjuru Tanah Air. Acara ini digelar dari lokasi Koperasi Desa Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam pertemuan virtual tersebut, Presiden ingin memastikan bahwa pembentukan serta operasionalisasi KDMP di berbagai daerah berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Komitmen Presiden: Koperasi untuk Kesejahteraan Rakyat

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penguatan koperasi adalah bagian dari bentuk pengabdian nyata bagi bangsa dan negara. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat serta kerja cepat yang telah ditunjukkan oleh berbagai daerah dalam mengembangkan koperasi ini.

“Lanjutkan perjuangan ini. Kita akan terus memperkuat Koperasi Merah Putih sebagai ujung tombak ekonomi kerakyatan. Jangan lupa, ini bukan hanya proyek ekonomi, ini adalah pengabdian untuk bangsa dan rakyat kita,” ujar Presiden Prabowo dengan penuh semangat.

Presiden juga menyampaikan bahwa keberadaan koperasi bukan sekadar formalitas, melainkan alat nyata untuk mempercepat perputaran ekonomi lokal dan mendorong kemandirian masyarakat desa. Menurutnya, koperasi adalah kendaraan untuk membawa rakyat menuju kesejahteraan yang berkeadilan.

Jawa Timur Sudah 100 Persen Memiliki Koperasi

Salah satu daerah yang menjadi sorotan dalam sesi dialog ini adalah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawansa melaporkan bahwa seluruh desa dan kelurahan di provinsinya—sebanyak 8.494 wilayah administratif—sudah memiliki koperasi berbadan hukum.

Khofifah juga menyampaikan bahwa dukungan dari berbagai instansi seperti BULOG dan Pertamina telah memperkuat operasional koperasi. Bahkan, sektor pupuk pun akan segera masuk dalam sistem distribusi yang dikelola koperasi.

“Kami yakin koperasi ini bukan hanya akan menggerakkan ekonomi desa, tapi akan menjadi bagian penting dari gagasan besar ekonomi bangsa. Ini ekonomi dari desa, oleh desa, dan untuk Indonesia Raya,” tutur Khofifah.

Semangat dari Wilayah Perbatasan: Digitalisasi dan Anak Muda Terlibat Aktif

Dari kawasan perbatasan, semangat serupa juga bergema. Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur, Willybrodus Lay, memberikan laporan langsung mengenai perkembangan koperasi di daerahnya. Menurutnya, gagasan KDMP sangat membantu masyarakat perbatasan dalam membangun kemandirian ekonomi.

Yang menarik, hampir seluruh pengurus koperasi di Belu berasal dari kalangan anak muda desa. Pemerintah daerah pun sedang mendorong digitalisasi koperasi agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar modern.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Presiden. Ini bukan hanya tentang koperasi, ini tentang memberikan harapan dan peran nyata kepada anak-anak muda kami agar mereka berkontribusi membangun daerahnya sendiri,” jelas Willybrodus.

Digitalisasi koperasi di Belu juga bertujuan membuka akses yang lebih luas terhadap pasar nasional maupun internasional. Dengan teknologi, produk lokal bisa bersaing dan koperasi bisa lebih efisien dalam mengelola distribusi dan transaksi.

Maluku Utara: Semua Desa Sudah Punya Koperasi Berbadan Hukum

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, juga menyampaikan laporan yang membanggakan. Ia menginformasikan bahwa 100 persen desa di Maluku Utara kini telah memiliki koperasi dengan legalitas resmi. Ini menjadi bukti nyata bahwa program KDMP diterima dengan baik dan dijalankan secara serius di wilayah tersebut.

Sherly percaya bahwa koperasi dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil dan pesisir. Ia yakin KDMP bisa menjadi solusi konkret dalam mengatasi ketimpangan ekonomi antar wilayah.

“Koperasi Merah Putih adalah harapan kami untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat desa. Dengan koperasi, ekonomi bukan lagi milik kota besar saja, tapi milik semua,” katanya dengan penuh keyakinan.

Optimisme Presiden: KDMP Jadi Pilar Ekonomi Baru

Menutup sesi dialog tersebut, Presiden Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh kepala daerah dan penggerak koperasi. Ia mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam membangun ekosistem ekonomi rakyat yang sehat dan berdaya saing.

“Saya sangat yakin koperasi ini akan mempercepat perputaran ekonomi di daerah, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih kepada semua yang telah berjuang untuk rakyat,” pungkas Presiden.

Kenapa Koperasi Merah Putih Penting untuk Masa Depan?

Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar program pemerintah biasa. Ini adalah strategi untuk membangun fondasi ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan, dengan memberdayakan potensi lokal secara maksimal.

Melalui koperasi:

  • Petani bisa menjual hasil panen dengan harga lebih baik

  • Nelayan bisa mendapatkan akses permodalan dan pasar

  • UMKM bisa memperluas jaringan dan distribusi

  • Pemuda desa bisa punya ruang untuk berkarya dan berinovasi

Lebih dari itu, koperasi membuka peluang untuk membangun ketahanan ekonomi nasional yang berbasis pada kekuatan kolektif rakyat, bukan hanya bergantung pada investasi asing atau perusahaan besar.

Presiden Prabowo Luncurkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, Nusron Wahid: Ini Awal Baru Kemandirian Ekonomi Rakyat

Presiden Prabowo Luncurkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, Nusron Wahid: Ini Awal Baru Kemandirian Ekonomi Rakyat
Presiden Prabowo Luncurkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, Nusron Wahid: Ini Awal Baru Kemandirian Ekonomi Rakyat.

Klaten – Dalam sebuah langkah besar menuju pemerataan kesejahteraan dan penguatan ekonomi rakyat, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) pada Senin, 21 Juli 2025, di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah.

Acara ini dihadiri oleh ribuan masyarakat secara langsung maupun virtual, dan menjadi sorotan nasional karena skala serta visi besar di balik peluncuran program ini.

Salah satu menteri yang turut hadir mendampingi Presiden adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid. 

Kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk dukungan simbolis, tetapi juga sebagai wujud nyata keterlibatan lintas kementerian dalam mendukung pembangunan ekonomi dari tingkat paling bawah: desa dan kelurahan.

Koperasi Desa Merah Putih: Gerakan Ekonomi Rakyat dari Akar Rumput

Koperasi bukanlah konsep baru di Indonesia. Namun, dengan tantangan global dan domestik yang terus berkembang, pendekatan terhadap koperasi perlu diperkuat dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Presiden Prabowo, dalam pidatonya yang penuh semangat, menegaskan pentingnya semangat gotong royong sebagai landasan utama dalam membangun kekuatan ekonomi masyarakat.

“Dari lemah, lemah, lemah… menjadi kekuatan. Itulah koperasi. Konsep koperasi adalah konsep gotong royong, konsep kemandirian. Ekonomi rakyat yang bersatu bisa menjadi kekuatan besar,” tegas Presiden Prabowo disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat yang hadir.

Dengan meluncurkan 80.000 koperasi yang tersebar di berbagai desa dan kelurahan, pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun daerah tertinggal dari arus pembangunan ekonomi. Program ini juga menjadi solusi konkret terhadap ketimpangan ekonomi dan ketergantungan masyarakat pada sistem ekonomi yang tidak inklusif.

Kemandirian Ekonomi Dimulai dari Desa

Selama ini, banyak desa dan kelurahan di Indonesia yang memiliki potensi luar biasa—baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun kearifan lokal. Namun, potensi tersebut sering tidak berkembang secara optimal karena kurangnya akses modal, pasar, dan pendampingan manajerial. Di sinilah peran KDMP menjadi sangat vital.

KDMP bukan hanya koperasi biasa. Ia dirancang sebagai pusat ekonomi masyarakat yang multifungsi: menjadi tempat simpan pinjam, unit usaha perdagangan, pelatihan UMKM, hingga distribusi hasil pertanian dan kerajinan lokal. 

Ini adalah transformasi besar dari desa yang tadinya hanya menjadi objek pembangunan menjadi pelaku utama pembangunan itu sendiri.

Nusron Wahid: “Ini Bukan Sekadar Peresmian, Ini Revolusi Ekonomi Kerakyatan”

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menyampaikan pandangannya mengenai peluncuran program ini. Menurutnya, koperasi desa adalah langkah cerdas dan berani yang sangat relevan dengan semangat Nawacita dan program pembangunan dari pinggiran.

“Peresmian KDMP ini bukan sekadar simbolis. Ini adalah revolusi. Kita bicara soal pembangunan dari desa, dari masyarakat langsung. Kehadiran kami sebagai menteri bukan hanya mendampingi, tapi sebagai bentuk kolaborasi nyata,” jelas Nusron kepada media.

Ia juga menambahkan bahwa program ini akan didukung dari sisi agraria dengan mempermudah legalisasi aset tanah koperasi, mempercepat pendaftaran tanah, dan membantu pengelolaan lahan yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan ekonomi desa.

Kolaborasi Lintas Kementerian: Bukan Hanya Ide, Tapi Aksi Nyata

Salah satu keunggulan dari program KDMP adalah kolaborasi lintas kementerian. Kementerian ATR/BPN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, Kementerian Pertanian, bahkan Kementerian Kominfo akan terlibat aktif dalam mendukung operasional koperasi ini.

Keterlibatan lintas sektor ini menciptakan pendekatan yang menyeluruh (holistik), dari mulai legalitas, pelatihan, akses permodalan, pemasaran digital, hingga pengembangan ekosistem ekonomi desa. 

Dengan begitu, koperasi tidak lagi hanya sebagai wadah simpan pinjam tradisional, tapi menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan masyarakat.

Masyarakat Merespons Positif: “Akhirnya Ada Harapan Nyata di Desa Kami”

Tak sedikit warga yang hadir dalam peresmian ini mengaku optimistis dengan hadirnya koperasi desa. Bagi mereka, ini adalah angin segar yang sudah lama ditunggu.

Siti Rohmah, seorang pelaku UMKM dari Klaten, menyampaikan harapannya, “Selama ini kami susah cari modal dan bingung menjual produk. Kalau koperasi bisa bantu dari hulu sampai hilir, kami tentu semangat.”

Senada dengan itu, Suparman, seorang petani muda, berharap koperasi juga bisa menjadi jembatan agar hasil pertanian bisa langsung dijual ke pasar nasional bahkan internasional tanpa harus melalui tengkulak.

80.000 Koperasi: Bukan Angka Biasa

Angka 80.000 bukanlah sekadar data. Setiap koperasi yang akan didirikan berarti satu komunitas yang diberdayakan, satu desa yang bergerak, satu kelompok masyarakat yang bangkit. 

Jika setiap koperasi mampu menyentuh minimal 100 orang saja, artinya program ini bisa berdampak langsung kepada 8 juta warga Indonesia.

Apalagi, dalam jangka panjang, koperasi ini bisa menjadi penggerak utama ekonomi lokal yang mampu menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, hingga menekan urbanisasi yang berlebihan.

Langkah Lanjutan: Pengawasan dan Pendampingan Adalah Kunci

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa koperasi yang diresmikan ini tidak boleh hanya berhenti di launching atau seremoni belaka. 

Ia meminta seluruh kementerian dan lembaga yang terkait untuk memastikan bahwa koperasi ini berjalan dengan baik, mendapatkan pendampingan, dan terus dievaluasi secara berkala.

“Kita tidak ingin koperasi hanya ada di atas kertas. Harus nyata, bergerak, dan berdampak. Rakyat harus merasakan manfaat langsung,” ujarnya tegas.

Jalan Panjang Menuju Indonesia yang Mandiri dan Sejahtera

Peresmian 80.000 Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo bukan hanya peristiwa biasa. Ini adalah langkah strategis menuju kemandirian ekonomi nasional yang dimulai dari desa. 

Dengan semangat gotong royong, kolaborasi lintas kementerian, serta keterlibatan aktif masyarakat, program ini diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi yang adil dan merata.

Bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pelosok desa, ini adalah harapan baru. Harapan bahwa mereka tidak lagi tertinggal, bahwa mereka adalah bagian dari solusi besar bangsa ini menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih sejahtera.

Jumat, 18 Juli 2025

Kabar Baik dari Prabowo: Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Turun Drastis, Ekspor RI Makin Menggeliat!

Kabar Baik dari Prabowo: Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Turun Drastis, Ekspor RI Makin Menggeliat!
Kabar Baik dari Prabowo: Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Turun Drastis, Ekspor RI Makin Menggeliat!.

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan gebrakannya di kancah internasional. Saat sedang menjalani kunjungan luar negeri ke Eropa pada 15 Juli 2025, beliau menyempatkan diri untuk melakukan panggilan telepon langsung dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dalam percakapan hangat berdurasi hampir 17 menit itu, keduanya membahas isu penting yang cukup krusial bagi perekonomian Indonesia, yakni soal tarif impor Amerika terhadap produk-produk asal Tanah Air.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengatakan bahwa komunikasi ini berlangsung sangat serius, namun tetap dalam suasana penuh keakraban. “Keduanya membahas berbagai isu strategis, terutama soal kebijakan tarif Amerika Serikat yang selama ini cukup tinggi terhadap produk dari Indonesia,” ujar Teddy.

Dan kabar baiknya, dari percakapan itu muncul hasil yang menggembirakan. Lewat proses negosiasi yang panjang dan penuh dinamika, kedua pemimpin sepakat untuk menurunkan tarif impor Amerika dari 32 persen menjadi hanya 19 persen. Bayangkan, penurunan sebesar itu jelas memberi angin segar bagi pelaku usaha dan eksportir Indonesia.

“Ini bukan hal yang mudah, karena masing-masing negara tentu punya kepentingannya sendiri. Tapi Presiden Prabowo tampil langsung sebagai negosiator utama. Beliau tidak mundur satu langkah pun dalam memperjuangkan kepentingan nasional,” tambah Teddy.

Bahkan menurutnya, tarif baru ini termasuk yang paling rendah di kawasan Asia. Artinya, produk-produk dari Indonesia akan punya daya saing lebih tinggi di pasar Amerika Serikat. Dari makanan dan minuman, tekstil, hingga produk industri kreatif—semuanya akan lebih mudah bersaing dan masuk ke pasar AS.

Yang lebih menarik lagi, kabar baik ini datang hanya beberapa waktu setelah Indonesia resmi menyepakati tarif dagang nol persen dengan Uni Eropa. Itu artinya, jalan produk Indonesia makin lebar baik di Eropa maupun di Amerika. Peluang ekspor pun makin besar, yang pada akhirnya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

“Kesepakatan ini menjadi kabar positif yang datang bertubi-tubi. Setelah Eropa, kini giliran Amerika yang membuka diri lebih luas untuk produk-produk kita,” ujar Teddy.

Untuk langkah selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto akan memimpin proses teknis dan implementasi kesepakatan ini. Pemerintah berjanji akan segera menindaklanjuti agar manfaat dari kesepakatan ini bisa segera dirasakan oleh pelaku usaha dan masyarakat luas.

Keberhasilan Presiden Prabowo dalam menegosiasikan penurunan tarif impor ke Amerika Serikat menjadi bukti nyata bahwa diplomasi ekonomi Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih strategis. Dengan tarif baru yang lebih rendah, produk lokal berpeluang lebih besar untuk merajai pasar internasional. Semoga langkah ini menjadi awal dari kebangkitan ekonomi nasional yang lebih kuat dan merata.

Rabu, 16 Juli 2025

Momen Mengharukan! Prabowo Bikin Bangga Indonesia di Eropa, Dunia Semakin Melirik Nusantara

Momen Mengharukan! Prabowo Bikin Bangga Indonesia di Eropa, Dunia Semakin Melirik Nusantara
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja menyelesaikan kunjungan pentingnya ke dua negara besar di Eropa, yakni Belgia dan Prancis. 

Nggak cuma sekadar kunjungan biasa, lawatan ini ternyata membawa angin segar bagi posisi strategis Indonesia di panggung global. 

Bahkan bisa dibilang, langkah ini jadi gebrakan besar yang bikin nama Indonesia makin harum di mata dunia.

Dalam keterangannya di Bandara Orly, Paris, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut kalau kunjungan tersebut sangat produktif dan penuh pencapaian. 

Dalam waktu yang terbilang singkat, Presiden Prabowo berhasil mencatat prestasi luar biasa yang bukan cuma soal diplomasi, tapi juga menyentuh sektor ekonomi, investasi, bahkan kebanggaan nasional.

Diplomasi Padat dan Bermakna di Belgia

Di Belgia, Prabowo tidak membuang waktu. Dalam dua hari saja, beliau bertemu langsung dengan tiga tokoh penting Eropa: Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Raja Belgia. 

Bayangkan, tiga nama besar dalam satu kunjungan! Ini bukan hal yang bisa dianggap biasa. 

Ini bukti kalau Indonesia memang sudah berada di radar utama Eropa.

Salah satu hasil paling gemilang dari pertemuan ini adalah selesainya kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. 

Apa sih artinya? Ini artinya ekspor Indonesia ke Eropa sekarang bebas bea masuk alias nol persen!

Dulu, banyak produk Indonesia kena tarif 10–20 persen. Sekarang? Nol persen! Ini jelas kabar baik untuk pelaku industri, eksportir, dan pastinya berdampak luas ke ekonomi nasional. 

Produk-produk kita jadi lebih kompetitif, investor makin tertarik, dan potensi pertumbuhan jadi lebih terbuka lebar.

Akses Lebih Luas ke Pasar Eropa

Dengan populasi Eropa mencapai 700 juta jiwa, bayangkan betapa besar pasar yang kini terbuka buat Indonesia. 

Nggak hanya barang ekspor yang diuntungkan, tapi juga potensi kerja sama di bidang teknologi, pertahanan, pendidikan, hingga kebudayaan. 

Ini bukan cuma soal angka, tapi soal eksistensi Indonesia di tengah masyarakat internasional.

Menurut Seskab Teddy, CEPA adalah terobosan nyata. Bukan cuma perjanjian di atas kertas, tapi bentuk nyata dari kepercayaan Uni Eropa terhadap Indonesia. 

Dan yang paling penting, ini akan mendorong kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Momen Sejarah di Prancis: Indonesia Diundang ke Bastille Day!

Kalau di Belgia Indonesia bersinar lewat diplomasi dan kerja sama ekonomi, di Prancis giliran budaya dan kehormatan militer yang jadi sorotan. 

Prabowo hadir sebagai tamu kehormatan dalam Parade Militer Bastille Day, sebuah acara ikonik dan penuh makna di Prancis yang hanya mengundang pemimpin negara pilihan.

Presiden Emmanuel Macron secara langsung mengundang Presiden Prabowo dan ini bukan undangan yang diberikan tiap tahun, loh! 

Dalam 10 tahun terakhir, hanya dua kepala negara besar yang mendapat undangan serupa: Presiden Donald Trump (2017) dan PM Narendra Modi dari India (2023). Dan kini, Indonesia ada di daftar eksklusif itu.

Ini jadi simbol kuat kalau Prancis, sebagai salah satu negara berpengaruh di dunia, melihat Indonesia sebagai mitra penting dan punya peran besar di kancah global.

Satgas Patriot II Bikin Dunia Terpukau

Yang nggak kalah bikin bangga, pasukan Satgas Patriot II dari Indonesia tampil memukau dalam parade militer Bastille Day. 

Jutaan mata dari seluruh dunia menyaksikan langsung bagaimana pasukan kita tampil gagah dan penuh wibawa di jalanan Paris. 

Presiden Macron dan tamu undangan lainnya memberi penghormatan tinggi dan itu bukti nyata bahwa dunia mengakui kekuatan, disiplin, dan kebanggaan militer kita.

Buat masyarakat Indonesia, momen ini tentu bikin merinding sekaligus terharu. Nama bangsa dibawa tinggi di panggung internasional, dan semua itu terjadi berkat kerja keras, strategi, dan ketegasan Presiden Prabowo dan timnya.

Indonesia Naik Kelas di Mata Dunia

Kalau ditanya, "Kenapa ini penting?" Jawabannya jelas: karena ini adalah simbol bahwa Indonesia kini berada di level global yang lebih tinggi. 

Kita bukan lagi negara berkembang yang hanya dilihat sebagai pasar. Kita adalah mitra strategis, pemain utama, dan kekuatan baru yang mulai diperhitungkan.

Pencapaian ini juga mempertegas komitmen Indonesia dalam menjalin hubungan internasional yang aktif, terbuka, dan saling menguntungkan. 

Di tengah persaingan geopolitik yang makin ketat, langkah ini jadi bukti bahwa Indonesia tidak tinggal diam — justru kita ikut ambil bagian dan jadi penentu arah.

Karena ini bukan cuma soal politik luar negeri. Ini menyentuh kehidupan kita sehari-hari. CEPA bisa bikin harga barang ekspor lebih kompetitif, yang ujung-ujungnya berdampak ke lapangan kerja, investasi, hingga pertumbuhan ekonomi. Undangan ke parade militer juga menunjukkan bahwa budaya dan militer kita dihargai dunia.

Dan yang paling penting, kita sebagai bangsa jadi lebih percaya diri. Melihat bendera Merah Putih berkibar di jantung Eropa, mendengar nama Indonesia disebut dengan rasa hormat, dan menyaksikan pasukan kita berjalan gagah di Paris itu semua adalah momen yang tidak hanya membanggakan, tapi juga menyatukan.

Langkah Prabowo di Eropa bukan sekadar perjalanan diplomatik, tapi strategi jangka panjang untuk masa depan Indonesia. 

Kita berharap kesepakatan-kesepakatan yang dicapai akan membawa manfaat nyata buat masyarakat. 

Kita juga berharap semakin banyak negara lain yang melihat Indonesia sebagai mitra sejajar, bukan hanya penonton.

Dengan pencapaian ini, kita boleh optimis menatap masa depan. Karena Indonesia sedang naik kelas. Dan dunia, kini mulai benar-benar memperhatikan.

Indonesia bukan lagi sekadar nama di peta. Tapi nama yang disebut dengan rasa hormat, kepercayaan, dan harapan.

Jumat, 04 Juli 2025

Prabowo Bergerak Cepat dari Tanah Suci: Instruksikan Penyelamatan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Prabowo Bergerak Cepat dari Tanah Suci: Instruksikan Penyelamatan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Prabowo Bergerak Cepat dari Tanah Suci: Instruksikan Penyelamatan Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

JAKARTA - Dari Mekkah, Arab Saudi, Meski sedang menjalani ibadah umrah sekaligus kunjungan kenegaraan, Presiden RI Prabowo Subianto tetap menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi di Tanah Air. 

Kabar tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2 Juli 2025), langsung mendapat perhatian khusus dari orang nomor satu di Indonesia ini.

Kapal tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali

Namun nahas, di tengah perjalanan kapal diterpa cuaca buruk hingga akhirnya tenggelam di tengah laut. 

Peristiwa ini memicu respons cepat dari Presiden Prabowo meski beliau sedang berada jauh di Mekkah.

"Presiden langsung dapat laporan soal musibah ini dari dalam negeri. Meskipun sedang umrah, beliau langsung minta semua pihak terkait untuk bergerak cepat, utamakan penyelamatan penumpang dan kru," jelas Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kamis dini hari (3 Juli 2025) waktu Arab Saudi.

Lebih lanjut, Teddy menegaskan bahwa Presiden Prabowo sudah memerintahkan langsung Basarnas dan instansi terkait untuk melaksanakan tanggap darurat

Fokus utamanya adalah mengevakuasi para korban dan memberikan pertolongan secepat mungkin.

Sabtu, 28 Juni 2025

Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim: Komitmen Indonesia–Malaysia Dukung Perdamaian Global

Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim: Komitmen Indonesia–Malaysia Dukung Perdamaian Global
Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim: Komitmen Indonesia–Malaysia Dukung Perdamaian Global.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menggelar pertemuan penting pada Jumat, 27 Juni 2025, di Istana Merdeka, Jakarta. 

Dalam suasana hangat dan penuh semangat kerja sama, keduanya membahas berbagai isu strategis baik yang menyangkut kawasan Asia Tenggara maupun konflik global, seperti ketegangan di Timur Tengah.

Pertemuan ini menegaskan kembali pentingnya hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Malaysia, dua negara bertetangga yang selama ini aktif dalam berbagai forum internasional. 

Lebih dari itu, pertemuan ini juga menyoroti peran penting ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.

Soroti Isu Timur Tengah: Indonesia dan Malaysia Sepakat Dukung Palestina

Salah satu fokus utama dalam pembicaraan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar adalah konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah, khususnya ketegangan antara Iran dan Israel serta kondisi di Palestina.

Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih luas.

“Kita menyambut baik adanya gencatan senjata. Kita berharap ini bisa langgeng dan membawa pada penyelesaian damai,” ungkap Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama.

Tak hanya itu, Indonesia dan Malaysia juga secara tegas menyuarakan dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina, sebuah posisi yang konsisten disuarakan oleh kedua negara dalam berbagai forum internasional.

“Hanya solusi dua negara (two-state solution) yang bisa mengakhiri konflik berkepanjangan ini,” tambah Prabowo.

PM Anwar: ASEAN Harus Lebih Solid Hadapi Tantangan Global

PM Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kekuatan kawasan ASEAN harus terus diperkuat. Menurutnya, kerja sama regional yang erat menjadi kunci untuk menghadapi tekanan global, baik dari sisi ekonomi, perdagangan, maupun geopolitik.

“Kekuatan kita terletak pada kekuatan domestik, kekuatan bilateral, dan kekuatan ASEAN,” jelas PM Anwar.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam berbagai isu kawasan, termasuk dalam merespons konflik di Myanmar dan membantu mendorong solusi damai atas krisis yang terjadi.

Gencatan Senjata Iran-Israel Disambut Baik, Tapi Tantangan Masih Ada

Meskipun ada angin segar dari gencatan senjata Iran–Israel, PM Anwar menyebut situasi tersebut belum sepenuhnya stabil. Namun, langkah awal ini tetap perlu diapresiasi sebagai peluang membangun dialog damai.

“Kita rasa sedikit lega, karena ada ceasefire untuk sementara. Tapi kita tetap harus waspada,” ucapnya.

Kedua pemimpin juga sepakat bahwa peran aktif negara-negara kawasan, termasuk Indonesia dan Malaysia, sangat penting dalam mendorong penyelesaian konflik secara damai, bukan dengan kekerasan atau intervensi militer.

Indonesia–Malaysia Kompak Dorong Diplomasi Damai di Panggung Global

Pertemuan antara Prabowo dan Anwar ini menjadi bukti kuat bahwa Indonesia dan Malaysia satu suara dalam diplomasi perdamaian. Keduanya tidak hanya fokus pada isu bilateral, tetapi juga ingin membawa pengaruh positif ke tingkat global.

Kesamaan visi ini menjadi modal penting dalam menghadapi dinamika geopolitik yang makin kompleks. 

Mulai dari perubahan iklim, konflik internasional, hingga tantangan ekonomi global, semuanya membutuhkan kolaborasi dan solidaritas antarnegara sahabat.

Diplomasi Prabowo dan Anwar Jadi Contoh Kepemimpinan Regional

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim bukan sekadar pertemuan kenegaraan, tetapi juga menjadi simbol komitmen ASEAN untuk menciptakan perdamaian dunia

Keduanya sepakat bahwa dialog, kerja sama, dan solidaritas adalah jalan utama dalam menghadapi berbagai krisis yang tengah melanda dunia.

Melalui diplomasi aktif dan komunikasi yang terbuka, Indonesia dan Malaysia menunjukkan pada dunia bahwa kekuatan kawasan bisa menjadi penyeimbang penting dalam politik global.

Prabowo Sambut Hangat Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Hubungan Indonesia-Malaysia

Prabowo Sambut Hangat Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Hubungan Indonesia-Malaysia
Prabowo Sambut Hangat Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Simbol Eratnya Hubungan Indonesia-Malaysia.

JAKARTA - Pada Jumat, 27 Juni 2025, suasana hangat dan penuh keakraban terasa di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim. 

Pertemuan kedua tokoh penting dari dua negara serumpun ini menjadi momen bersejarah yang menandai eratnya hubungan diplomatik sekaligus persahabatan pribadi yang telah terjalin lama.

Kedatangan PM Anwar ke Indonesia bukan sekadar kunjungan biasa. Menurut Presiden Prabowo, momen ini sangat istimewa karena menghadirkan kembali sosok sahabat lamanya yang juga dicintai oleh rakyat Indonesia.

“Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa menyambut langsung Perdana Menteri Malaysia, sahabat saya, Pak Anwar Ibrahim. Beliau bukan hanya teman pribadi, tapi juga sahabat bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo dalam sesi konferensi pers usai pertemuan.

Komitmen Kuat Perkuat Hubungan Bilateral

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan PM Anwar berdiskusi mengenai berbagai isu penting yang berkaitan dengan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia. Mulai dari bidang perdagangan, investasi, hingga isu-isu kawasan yang menyangkut kepentingan bersama.

Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju pertemuan bilateral tahunan yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli 2025.

“Kita akan menggelar pertemuan tahunan dalam waktu dekat. Saya berharap pertemuan itu akan menjadi wadah untuk menyelesaikan berbagai persoalan teknis yang masih tertunda,” ungkap Prabowo.

Bukan Kunjungan Resmi, Tapi Bermakna Besar

Menariknya, PM Anwar mengungkapkan bahwa pertemuan ini sebenarnya bukan dijadwalkan sebagai kunjungan resmi. Namun, karena hubungan baik yang terjalin, momen ini tetap dijadikan ruang untuk membahas berbagai hal penting.

“Terima kasih atas sambutan luar biasa ini. Awalnya memang bukan kunjungan resmi, hanya ingin berbincang santai soal isu-isu penting. Tapi tentunya, suasana hangat ini justru memperkuat semangat kerja sama kita ke depan,” jelas PM Anwar.

Persahabatan Pribadi Jadi Pondasi Diplomasi

Tak bisa dipungkiri, hubungan erat antara kedua pemimpin ini juga mencerminkan jalinan yang lebih luas antara rakyat kedua negara. PM Anwar bahkan menyampaikan bahwa persahabatannya dengan Prabowo telah terjalin selama hampir setengah abad, dan tetap kokoh hingga kini.

“Saya dan Saudara Prabowo sudah bersahabat sejak lama, hampir 50 tahun. Kami terus menjaga silaturahmi dan saling menghargai satu sama lain. Hubungan ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menjalin kerja sama antara Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya dengan nada penuh hormat.

Pertemuan yang berlangsung akrab ini tentu memberikan sinyal positif bagi masa depan hubungan Indonesia dan Malaysia. 

Kedua negara yang memiliki sejarah panjang dan budaya serumpun ini sepakat untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat kedua bangsa.

Dengan semangat persahabatan dan niat tulus dari para pemimpinnya, hubungan Indonesia-Malaysia diharapkan semakin solid dan harmonis, tidak hanya di tingkat pemerintahan, tetapi juga dalam hubungan antarwarga negara.

Ribuan Pelajar Antusias Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo di Istana Merdeka

Ribuan Pelajar Antusias Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo di Istana Merdeka
Ribuan Pelajar Antusias Sambut PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Prabowo di Istana Merdeka.

JAKARTA - Halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, tampak semarak dan penuh semangat pada Jumat, 27 Juni 2025. 

Ribuan pelajar dari berbagai sekolah dasar di Jakarta turut serta meramaikan penyambutan kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, ke Indonesia.

Di tengah barisan pasukan kehormatan yang berdiri tegap, tampak wajah-wajah ceria para siswa yang datang khusus untuk menyambut kehadiran tamu penting dari negeri jiran. 

Mereka berdiri di sepanjang Jalan Medan Merdeka Utara hingga gerbang Istana, melambaikan tangan dengan penuh semangat saat Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar melintas.

Momen Tak Terlupakan bagi Anak-Anak Sekolah

Bagi anak-anak ini, bisa berada di lingkungan Istana Kepresidenan bukan hal biasa. Salah satu siswi dari SDN Mangga Dua Selatan 01, Fadya, mengaku sangat senang dan bangga bisa hadir dalam momen spesial ini.

“Senang banget, bagus banget. Bangga diri aku, aku bisa sampai di sini,” ujar Fadya sambil tersenyum lebar.

Tak kalah antusias, tiga pelajar dari SDN Duri Pulo 02 Rafa, Rezky, dan Bimo juga menunjukkan kegembiraan mereka. Mereka mengaku ini adalah pengalaman pertama mereka melihat Presiden Prabowo secara langsung.

“Perasaannya senang, bahagia. Pengen ketemu, pengen berjabat tangan,” kata Rafa dengan penuh semangat.

Pengalaman Pertama yang Akan Dikenang Seumur Hidup

Munzir, siswa dari SDN Duri Pulo 010, bahkan secara sukarela mengajukan diri untuk ikut serta dalam acara penyambutan ini. Ia mengungkapkan keinginannya yang tulus untuk melihat langsung Presiden Prabowo dan PM Malaysia.

“Iya saya mau soalnya saya belum pernah ketemu Bapak Presiden sama Perdana Menteri Malaysia,” ucapnya dengan penuh antusias.

Kehadiran anak-anak sekolah dalam acara kenegaraan seperti ini tentu bukan sekadar formalitas. Mereka adalah simbol masa depan bangsa, generasi muda yang diajak untuk lebih dekat dengan dunia diplomasi dan kepemimpinan nasional.

Bendera Kecil, Semangat Besar

Di tangan-tangan mungil para pelajar, terlihat bendera kecil yang mereka kibarkan dengan penuh semangat. 

Namun lebih dari itu, tersimpan semangat besar untuk mengenal lebih dalam wajah Indonesia di mata dunia.

Hari itu, mereka pulang bukan hanya dengan cerita tentang protokol kenegaraan, tetapi juga dengan kebanggaan dan kenangan berharga tentang hari ketika mereka berdiri di depan Istana Merdeka, menyambut pemimpin besar, dan menjadi bagian dari sejarah kecil yang tak terlupakan.

Kunjungan Resmi PM Malaysia ke Indonesia: Prabowo Sambut Anwar Ibrahim dengan Upacara Kenegaraan Meriah di Istana Merdeka

Kunjungan Resmi PM Malaysia ke Indonesia: Prabowo Sambut Anwar Ibrahim dengan Upacara Kenegaraan Meriah di Istana Merdeka
Kunjungan Resmi PM Malaysia ke Indonesia: Prabowo Sambut Anwar Ibrahim dengan Upacara Kenegaraan Meriah di Istana Merdeka.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam sebuah upacara kenegaraan yang berlangsung meriah dan penuh kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Kedua pemimpin negara ini tiba bersama di Istana Kepresidenan, menandai momen penting dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. Sesampainya di gerbang Istana, mereka langsung disambut oleh 14 pasukan jajar kehormatan yang berdiri tegap memberikan penghormatan.

Tak hanya itu, iring-iringan kendaraan Presiden Prabowo dan PM Anwar juga dikawal dengan 17 motoris dan 75 pasukan berkuda. Pengawalan tersebut membawa nuansa megah saat keduanya melintasi Jalan Medan Merdeka Utara menuju Istana.

Suasana Penyambutan yang Hangat dan Penuh Semangat

Yang menarik, lebih dari 2.000 pelajar dari berbagai sekolah di Jakarta ikut memeriahkan acara penyambutan. Mereka berjejer rapi di sisi jalan, sambil mengibarkan bendera kecil Indonesia dan Malaysia. Sambutan hangat dan antusiasme para pelajar membuat suasana menjadi sangat meriah dan bersahabat.

Presiden Prabowo dan PM Anwar turun dari kendaraan bersama di sisi barat Istana Merdeka. Upacara penyambutan resmi pun dimulai dengan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara, yaitu Negaraku (Malaysia) dan Indonesia Raya, disusul dengan 19 kali dentuman meriam kehormatan yang menandakan penghormatan luar biasa bagi tamu kenegaraan.

Simbol Persahabatan Dua Negara Serumpun

Setelah upacara lagu kebangsaan, kedua pemimpin negara melakukan inspeksi pasukan kehormatan secara bersamaan. Momen ini tidak hanya menunjukkan kedekatan protokoler, tapi juga menggambarkan simbol persahabatan erat antara dua bangsa serumpun yang sudah terjalin sejak lama.

Kemudian, dilakukan sesi perkenalan para delegasi resmi dari kedua negara. Dari pihak Indonesia, hadir sejumlah menteri penting seperti:

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

  • Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi

  • Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani

  • Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid

  • Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto

  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

Pertemuan Empat Mata dan Harapan Masa Depan

Usai sesi perkenalan, Presiden Prabowo mengajak PM Anwar ke ruang kredensial untuk melakukan sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu kenegaraan. Keduanya kemudian melanjutkan agenda dengan pertemuan empat mata (tête-à-tête) di ruang kerja Presiden.

Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Malaysia. Fokus pembicaraan mereka mencakup kerja sama bilateral di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, investasi, pendidikan, hingga teknologi.

Menyongsong Era Baru Hubungan Indonesia-Malaysia

Kunjungan resmi ini tak hanya menjadi seremoni kenegaraan biasa, melainkan juga menandai awal baru hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim. Kedua pemimpin berkomitmen untuk saling mendukung dan memperkuat kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara.

Dengan penuh semangat dan optimisme, Indonesia dan Malaysia melangkah ke depan untuk menghadirkan hubungan yang lebih solid dan bermanfaat bagi rakyat kedua negara.

Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa

Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa
Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa.

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja meresmikan secara hybrid berbagai proyek strategis energi nasional. 

Acara tersebut berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, dan mencakup peresmian pengoperasian serta pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu, serta peletakan batu pertama lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Yang menarik, acara ini juga dihadiri secara virtual oleh para pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia. 

Melalui video conference, Presiden Prabowo berdialog langsung dan menerima laporan dari berbagai wilayah, termasuk dari daerah terpencil.

Listrik Masuk Desa: Bukti Negara Hadir untuk Rakyat

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya akses listrik bagi seluruh masyarakat. Menurutnya, ketersediaan listrik di setiap desa adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan peduli terhadap kebutuhan rakyat.

“Saya sangat bahagia melihat saudara-saudara kini bisa menikmati listrik. Ini akan terus kita lakukan sampai ke seluruh pelosok Indonesia. Setiap desa harus punya listrik. Kita akan menuju kemandirian energi,” tegasnya.

Dampak Positif Listrik di Daerah Terpencil

Salah satu laporan datang dari Pulau Lipang, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Warga menyampaikan rasa syukur karena kini kehidupan mereka jauh lebih baik sejak adanya aliran listrik.

“Dulu kami terbatas dalam segala hal. Sekarang, nelayan bisa menyimpan hasil tangkapan, anak-anak bisa belajar di malam hari, dan fasilitas kesehatan juga jadi lebih baik,” ujar salah satu perwakilan warga.

Sementara itu, dari Papua Selatan, Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu melaporkan bahwa dua kampung di wilayahnya telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melayani 147 kepala keluarga. Ia juga berharap desa-desa lain di wilayahnya segera mendapat akses listrik.

Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo berjanji bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Semua desa, tanpa terkecuali, akan mendapat pasokan listrik sesegera mungkin.

“Saya berkomitmen sebagai Presiden Republik Indonesia, semua desa akan dialiri listrik. Kita bisa, dan kita akan wujudkan itu bersama,” ucapnya penuh semangat.

Energi Panas Bumi Dorong Kemajuan di Jawa Barat

Dari Jawa Barat, Bupati Sukabumi Asep Japar memberikan laporan mengenai kontribusi Star Energy Geothermal Salak dalam penyediaan listrik sebesar 444,2 MW. Jumlah tersebut cukup untuk mengaliri sekitar 495 ribu rumah!

Tak hanya bermanfaat untuk kebutuhan listrik, proyek ini juga memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.

“Program ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup warga. Selain itu, daerah kami juga merasakan manfaat fiskal dari proyek ini,” jelas Asep.

Mewujudkan Swasembada Energi Nasional

Langkah besar ini merupakan bagian dari visi besar Indonesia menuju swasembada energi. Pemerintah berkomitmen memanfaatkan sumber daya energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga surya demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mandiri.

Dengan proyek-proyek ini, Indonesia bukan hanya memperluas akses listrik ke desa-desa terpencil, tetapi juga mempercepat transisi menuju energi bersih.