Singkawang - Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, mengatakan program pengukuran serentak balita (Peserta) sebagai upaya percepatan penanganan dan penurunan stunting di kota setempat.
"Ini bentuk komitmen Pemkot Singkawang dalam mencegah stunting dan juga bagian dari program 100 hari kerja Pemkot Singkawang," ujar Sekda Singkawang, Sumastro, Rabu.
Menurutnya, upaya pengentasan stunting terus dilakukan secara konsisten termasuk melalui pemberian makanan tambahan dan penguatan kader posyandu. Ia berharap program pengukuran balita ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Sumastro juga mengimbau pasangan muda dan calon pengantin memperhatikan perencanaan kehamilan secara menyeluruh demi tumbuh kembang anak yang optimal.
“Pencegahan stunting tidak bisa parsial. Ini berkaitan erat dengan kesiapan fisik, mental, dan pola asuh yang sesuai standar kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kota Singkawang, Achmad Hardin, menyebutkan baru 6.794 atau sekitar 47 persen dari total 14.491 balita yang terdata dalam aplikasi e-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang telah diukur dan ditimbang.
Rendahnya cakupan ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
Hardin berharap, orangtua yang sudah mengikuti program Peserta dapat menjadi motor penggerak bagi keluarga lainnya agar lebih aktif datang ke Posyandu.
“Jika kesadaran masih rendah, kita akan lakukan jemput bola. Yang penting, datanya harus akurat agar intervensi bisa tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, meski angka stunting di Singkawang menurun pada tahun lalu, penurunan tersebut masih belum signifikan. Melalui program Peserta itu pemerintah berharap capaian tahun ini jauh lebih optimal.*
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS