Wamenekraf tekankan pentingnya pelindungan data dalam layanan keuangan | Borneotribun

Rabu, 21 Mei 2025

Wamenekraf tekankan pentingnya pelindungan data dalam layanan keuangan

Wamenekraf tekankan pentingnya pelindungan data dalam layanan keuangan
Wamenekraf tekankan pentingnya pelindungan data dalam layanan keuangan. (ANTARA)
Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menekankan pentingnya pelindungan data dalam penyelenggaraan layanan keuangan saat menyampaikan pidato utama dalam acara ASEAN Fintech Forum di Jakarta pada Selasa (20/5).

"Ada dua hal yang harus kita lihat di balik pesatnya teknologi keuangan yaitu keamanan siber dan perlindungan data," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.

Dia berharap ASEAN Fintech Forum yang bertajuk The Fabric of Life: Advancing Inclusive Finance in ASEAN dapat mendorong para penyedia layanan keuangan mendukung subsektor usaha ekonomi kreatif untuk berkembang dan meningkatkan daya saing.

Irene mengatakan bahwa dengan dukungan teknologi layanan keuangan, merek-merek lokal seperti Machine56 bisa menjual produknya sampai ke Amerika Serikat.

"Ini akan membuat produk lokal bisa bersaing sangat kompetitif di tingkat internasional dan saya percaya akan menjadi bisnis berkelanjutan saat mereka didukung teknologi layanan keuangan untuk masa depan," katanya.

Selain itu, Irene menyampaikan bahwa ASEAN Fintech Forum bisa menjadi ajang untuk membangun kolaborasi antar-negara dalam bidang usaha ekonomi kreatif.

"Kita bisa kolaborasi bersama kreator konten dan lembaga keuangan untuk memastikan peran ekonomi kreatif dari berbagai negara bisa terjalin melalui cara yang menyenangkan seperti gastrodiplomasi, diplomasi melalui seni pertunjukan, hingga gagasan terkait diplomasi musik," katanya.

Ketua ASEAN Economic Forum Sachin Gopalan menyampaikan bahwa menurut data Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) tahun 2023 total produk domestik bruto negara-negara ASEAN mencapai 3,94 triliun dolar AS.

Forum ekonomi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), dia mengatakan, menghadirkan peluang bagi negara-negara anggotanya untuk menumbuhkan sektor ekonomi digital.

Anggota ASEAN saat ini meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

"Melalui forum ini, kita punya peluang untuk tumbuh, terutama dari sektor ekonomi digital. Kita harus menciptakan pasar di kawasan ASEAN dan membuka peluang lebih banyak dari sektor ekonomi kreatif di luar ASEAN," kata Sachin Gopalan.

Ketua ASEAN Fintech Forum Cyrus Daruwala mengatakan bahwa forum teknologi finansial diadakan untuk berbagi wawasan tentang peningkatan inklusi keuangan, pemanfaatan teknologi baru, dan inovasi teknologi keuangan, pengelolaan bank, dan pusat data keuangan.

"Jadi, manfaatkan ASEAN Fintech Forum untuk merencanakan, menjalankan, dan mewariskan peran yang kuat bagi bank, lembaga keuangan, bahkan asuransi sehingga jadi bisa tumbuh inovasinya dengan dukungan teknologi untuk masa berikutnya," katanya.

Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar