Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif menilai Bali International Film Festival (Balinale) edisi ke-18, yang menayangkan puluhan film dari berbagai negara, sebagai wadah pertumbuhan ekosistem kreatif nasional
Deputi Bidang Kreativitas Media, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf), Agustini Rahayu melalui keterangan resminya, Sabtu, menyatakan bahwa film merupakan subsektor strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif. Festival ini juga menjadi ruang pertemuan kreator, produser, dan institusi dari berbagai negara untuk membangun kolaborasi berkelanjutan.
"Festival ini merupakan katalisator bagi pertumbuhan ekosistem kreatif Indonesia," kata Agustini.
Bali International Film Festival (Balinale) edisi ke-18 diselenggarakan di mal di Sanur, Bali, pada 1 hingga 7 Juni 2025. Festival itu lebih dari 70 film dari 32 negara, termasuk delapan penayangan perdana dunia, 25 perdana Asia, 16 premier internasional, serta 23 karya Indonesia.
Balinale merupakan satu-satunya festival di Indonesia yang memenuhi persyaratan Oscar dan telah membangun reputasi selama hampir dua dekade sebagai wadah penting bagi sinema berkualitas. Tidak heran, jika ajang tersebut dimanfaatkan untuk berkumpulnya para pelaku industri film dunia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta budaya dan ekonomi kreatif global.
Festival Balinale mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Bali, dan Pemerintah Kota Denpasar.
Kementerian Ekraf terus berkomitmen mendukung pertumbuhan industri film nasional melalui regulasi yang inklusif, fasilitasi akses pasar internasional, serta kerja sama lintas negara yang memperkuat daya saing pelaku kreatif Indonesia.
“Ekonomi kreatif berkembang melalui cerita yang orisinal, inovatif, dan memiliki perspektif global. Film bukan hanya media hiburan, tetapi juga alat diplomasi budaya, identitas nasional, dan penggerak ekonomi,” kata Agustini.
Penyelenggara membuka Festival Balinale 2025 dengan menayangkan film animasi "Flow" karya Gints Zilbalodis dari Latvia yang meraih penghargaan Academy Award 2025.
Pada penutupan, mereka akan memutarkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia, seperti "Under the Sea" karya Howard Hall (AS/Kanada) dan "Born to Be Wild" oleh David Lickley (AS).
Pewarta : Chairul Rohman/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS